• Tidak ada hasil yang ditemukan

STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA 24 BANK YANG TERDAFTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA 24 BANK YANG TERDAFTAR "

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DAN FAKTOR FUNDAMENTAL BANK TERHADAP

STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA 24 BANK YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2017-2021)

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh:

SITI HOMSIAH NIM. E20181170

Dosen Pembimbing:

Dr. Nikmatul Masruroh,M.E.I NIP. 198209222009012005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

JANUARI 2023

(2)

ii

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DAN FAKTOR FUNDAMENTAL BANK TERHADAP

STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA 24 BANK YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2017-2021)

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh:

SITI HOMSIAH NIM. E20181170

Disetujui Pembimbing:

Dr.Nikmatul Masruroh,M.E.I NIP. 198209222009012005

(3)

iii

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI DAN FAKTOR FUNDAMENTAL BANK TERHADAP

STABILITAS PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA 24 BANK YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2017-2021)

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Perbankan Syariah

Hari: Kamis

Tanggal: 29 Desember 2022 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Nurul Widyawati Islami Rahayu,S,Sos,M.Si Rini Puji Astuti,S.Kom,M.Si

NIP. 197509052005012003 NUP. 201708174

Anggota:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E.,M.M ( )

2. Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si NIP. 19680807 200003 1 001

(4)

iv MOTTO

ْيِبَضَغ مُكْيَلَع َّلِحَيَ ف ِهْيِف اْوَغْطَت َلََو ْمُكاَنْ قَزَراَم ِتاَبِّيَط ْنِماْوُلُك

﴿ىاَوَهْدَقَ ف ْيَضَغ ِهْيَلَع ْلِلْحَّيْ نَمَو ۱۸

“Makanlah dari rezeki yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu.

Barang siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh, binasalah dia”.

(QS. Ta-Ha: 81)1

1 Al-Quran, 16:81.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhi Rabbil ‘Alamin, dengan penuh cinta dan rasa sabar skripsi ini saya persembahkan untuk orang- orang yang senantiasa selalu ada, mendukung dan membantu saya dalam penyelesaikan skripsi ini. Dan segala puji syukur kepada Allah SWT. atas karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan atas semua karunia yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekaligus saya ucapkan terimakasih kepada pihak- pihak yang telah mendukung, diantaranya yaitu:

1. Kedua orangtua saya, Bapak Mashuri dan Ibu Siti Nurhayati yang tiada henti memberikan kasih sayang, semangat, nasehat, dan pengorbanan, dan dukungan yang tidak pernah lelah mendoakan saya dalam segala hal sehingga saya mampu menyelesaikan perkuliahan ini.

2. Adik kandung saya, Achmad Robithul Huda yang selalu ada dan memberikan semangat dan kepada seluruh keluarga besar saya yang selalu memberikan doa dan dukungan.

3. Sahabat dan teman- teman (Putri Sabah, Indah Dwi L, Nur Azizah, Khoifatul Umami) terimakasih untuk bantuan, teman sharing dan selalu memberikan dukungan serta perjuangan yang kita lewati bersama.

4. Keluarga Akademisi (Kelas Perbankan Syariah 4 Angkatan 2018) terimakasih untuk warna- warni cerita selama 4 tahun perkuliahan ini.

5. Seluruh pihak yang telah membantu, memberikan saran serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا للها مسب

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. atas karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan atas semua karunia, keistiqomahan, kesehatan, waktu, dan kesempatan yang telah diberikan-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membimbing kita memperoleh syafaat diakhir nanti.

Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi Pada 24 Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2017-2021)”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan program pendidikan strata- satu (S1) pada Program Studi Perbankan Syariah Jurusan Ekonomi Islan di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang dicapai bukan semata- mata hasil usaha sendiri, melainkan berkat bimbingan, dorongan, serta arahan yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak, sehingga tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto S.E., M.M selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

(7)

vii

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam.

4. Ibu Hj. Nurul Setianingrum, S.E, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah.

5. Ibu Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar meluangkan waktu dan pemikirannya untuk memberikan ilmu, arahan, masukan, nasehat, dan motivasi selama penulisan hingga selesai penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Abd. Rokhim, S.Ag., MEI selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Segenap Bapak/Ibu dosen dan karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN KHAS Jember yang memberikan ilmu dan jasanya.

Semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Akhir kata penulis menyadari bahwa baik dalam penyajian dan pemilihan kata- kata maupun pembahasan materi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik, dan segala bentuk pengarahan perbaikan dan sifatnya membangun. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jember, 29 Desember 2022

Siti Homsiah

NIM. E20181170

(8)

viii ABSTRAK

Siti Homsiah, Dr. Nikmatul Masruroh, M.E.I., 2022: Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi Pada 24 Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017- 2021).

Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap dampak internal dan eksternal, sehingga alokasi sumber pendanaan dan pembiayaan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. Jika kondisi suatu perbankan sehat maka akan menciptakan ketahanan perbankan dalam menghadapi stabilitas moneter yang dapat mengguncang Indonesia.

Terdapat faktor- faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas perbankan yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal dapat dilihat melalui faktor Makroekonomi Indonesia, sedangkan faktor internal dapat dilihat melalui faktor Fundamental perbankan.

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Apakah variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial? 2. Apakah variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara simultan?

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara simultan.

Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data pada penelitian menggunakan analisis regresi data panel.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa: 1. Secara parsial variabel Inflasi dan BI rate memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia. Variabel NPL, NIM, CAR, dan LDR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesian. Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa variabel Inflasi, BI rate, NPL, NIM, CAR, LDR secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia.

Kata Kunci: Stabilitas Perbankan, Inflasi, BI rate, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Tujuan Penelitian ... 13

D. Manfaat Penelitian ... 14

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 15

F. Definisi Operasional ... 18

G. Asumsi Penelitian ... 24

H. Hipotesis ... 25

I. Metode Penelitian ... 29

J. Sistematika Pembahasan ... 42

(10)

x

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 44

A. Penelitian Terdahulu ... 44

B. Kajian Teori... 61

1. Variabel Makroekonomi ... 61

a. Inflasi ... 62

b. BI rate ... 66

2. Faktor Fundamental Bank ... 71

a. Non Performing Loan (NPL) ... 71

b. Net Interest Margin (NIM) ... 74

c. Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 75

d. Loan to Deposit Ratio (LDR)... 76

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 79

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 79

B. Penyajian Data... 99

1. Inflasi... 100

2. BI rate ... 101

3. Non Performing Loan (NPL) ... 102

4. Net Interest Margin (NIM)... 103

5. Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 104

6. Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 105

C. Analisis Dan Pengujian Hipotesis ... 106

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 106

2. Model Estimasi Data Panel ... 110

(11)

xi

3. Pemilihan Model Estimasi Data Panel ... 118

a. Uji Chow ... 118

b. Uji Lagrange Multiplier ... 119

4. Uji Asumsi Klasik ... 119

a. Uji Normalitas ... 119

b. Uji Multikolinieritas ... 120

5. Analisis Regresi Data Panel ... 122

6. Uji signifikansi ... 126

a. Uji F ... 126

b. Uji t ... 126

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 130

D. Pembahasan ... 130

BAB IV PENUTUP ... 138

A. Kesimpulan... 138

B. Saran ... 140

DAFTAR PUSTAKA ... 141 LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Matrik Penelitian Kuantitatif

B. Variabel Penelitian Tahun 2017-2021 C. Analisis Statistik Deskriptif

D. Model Estimasi Data Panel

E. Pemilihan Model Estimasi Data Panel F. Asumsi Klasik

(12)

xii G. Hasil Output Regresi Data Panel H. Uji Signifikansi

I. Tabel Titik Persentase Distribusi t J. Tabel Titik Persentase Distribusi F K. Surat Ijin Penelitian

L. Surat Selesai Melakukan Penelitian M. Surat Selesai Melakukan Bimbingan N. Surat Selesai Melakukan Cek Plagiasi O. Pernyataan Keaslian Tulisan

P. Biodata Penulis

(13)

xiii

DAFTAR TABEL No. Uraian

1.1 Tingkat Inflasi Indonesia ... 5

1.2 Indikator Penelitian ... 17

1.3 Kriteria Pengujian Autokorelasi Dengan Uji Durbin Watson ... 41

2.1 Penelitian Terdahulu ... 58

2.2 Matriks Kriteria Peringkat Komponen Likuiditas ... 77

3.1 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia ... 80

3.2 NPL Perusahaan Bank Umum Konvensional ... 102

3.3 NIM Perusahaan Bank Umum Konvensional ... 103

3.4 CAR Perusahaan Bank Umum Konvensional ... 104

3.5 LDR Perusahaan Bank Umum Konvensional ... 105

3.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 106

3.7 Hasil Uji Common Effect Model ... 110

3.8 Hasil Uji Fixed Effect Model ... 113

3.9 Hasil Uji Random Effect Model... 115

3.10 Hasil Uji Chow ... 118

3.11 Hasil Uji Lagrange Multiplier ... 119

3.12 Uji Multikolinieritas ... 121

3.13 Regresi Data Panel ... 122

3.14 Hasil Uji Simultan ... 126

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian

1.1 Perkembangan CAR, Modal Inti dan ATMR ... 7

1.2 Perkembangan NPL dan LaR ... 9

1.3 Intermediasi Perbankan ... 10

1.4 Perkembangan Profitabilitas Perbankan ... 11

1.5 Kerangka Teoritis ... 23

1.6 Kerangka Konseptual ... 24

3.1 Grafik Tingkat Inflasi ... 100

3.2 Grafik Tingkat BI rate ... 101

3.3 Grafik Uji Normalitas ... 120

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan keuangan di Indonesia tidak terlepas dari peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. Hampir semua yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.2

Pertumbuhan ekonomi akan bergerak secara optimal apabila mampu menjaga dan memelihara kestabilan keuangan tersebut dengan baik. Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi sistem keuangan nasional berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap dampak internal dan eksternal, sehingga alokasi sumber pendanaan dan pembiayaan serta dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

Krisis ekonomi asia pada tahun 1997 dan krisis global pada tahun 2008 krisis tersebut menjadi bukti bahwa stabilitas perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh stabilitas sistem keuangan. Suatu sistem keuangan yang tidak berfungsi dengan baik akan menurunkan tingkat efektivitas kebijakan moneter, mengganggu transaksi perekonomian, dan dapat mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hingga kontraksi ekonomi. Sistem keuangan yang

2 Kasmir, Dasar- Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), 3.

(16)

stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor rill dan sistem keuangan.3

Pemerintah telah membuat aturan tentang stabilitas keuangan dalam hal ini tercantum pada Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan. Stabilitas sistem perbankan dan stabilitas sistem moneter, merupakan dua hal yang saling terkait satu sama lain. Stabilnya sistem perbankan merupakan cerminan dari kondisi perbankan yang sehat dan juga perbankan menjalankan fungsinya dengan baik yaitu sebagai lembaga intermediasi. Dalam menjaga kestabilan perbankan di Indonesia, bank Indonesia sebagai bank sentral menjalankan perannya untuk menjaga stabilitas moneter melalui suku bunga yang ada, menjaga kinerja keuangan perbankan yang sehat melalui pengawasan dan regulasi, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, meneliti, memantau dan sebagai jaringan pengaman yang merupakan fungsi dari bank sentralnya.4

Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia membuat perekonomian Indonesia berjalan tidak sebagaimana mestinya. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan pemerintah memberikan penguatan kewenangan kepada anggota komite stabilitas sistem keuangan yang meliputi Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 yang

3Otoritas Jasa Keuangan, “Stabilitas Sistem Keuangan”,

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/stabilitas-sistem-keuangan(25 September 2021).

4Otoritas Jasa Keuangan, “Peran Bank Indonesia”, https://www.ojk.go.id (25 September 2021).

(17)

saat ini ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 dalam Pasal 14 yang berbunyi Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah- tengah kondisi terjadinya pandemi Covid- 19 dan untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, perlu menetapkan kebijakan stabilitas sistem keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (5) yang berbunyi Kebijakan stabilitas sistem keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi kebijakan untuk penanganan permasalahan lembaga keuangan yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan.5

Dampak terjadinya pandemi Covid- 19 dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat terutama pada roda kegiatan perekonomian dengan terjadinya stagflasi ekonomi sehingga membuat banyak pengusaha mengalami kebangkrutan. Pandemi Covid- 19 merupakan salah satu pemicu resesi ekonomi di beberapa Negara. Indonesia harus bersiap untuk menghadapi resesi ekonomi. Resesi ekonomi merupakan suatu kondisi saat perekonomian Negara mengalami penurunan yang signifikan dalam kurun waktu yang lama.

Hal ini dapat diketahui dari PDB negatif, pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif selama dua kuartal berturut- turut.

Resesi ekonomi merupakan pertanda perekonomian berada dalam ancaman depresi ekonomi yang harus diantisipasi sehingga dampaknya tidak semakin mengganggu perekonomian nasional. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yang dikenal dengan istilah The Perfect Strom seperti

5Pemerintah Pusat, Undang-undang (UU) No. 2 (30 Juni 2022).

(18)

Inflasi yang tinggi dan tak terkendali sehingga menyebabkan terjadinya gangguan perekonomian hingga stagflasi. Dalam hal ini stabilitas Makroekonomi, sistem keuangan dan Fundamental perekonomian nasional harus dijaga dan diperkuat dalam menghadapi resesi ekonomi. Menurut Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF) salah satu faktor utama penyebab ekonomi global mengalami titik gelap karena adanya resesi keuangan disebabkan oleh tidak stabilnya pasar keuangan.

Stabilitas sistem keuangan atau perbankan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dimaksud adalah faktor eksternal dan faktor internal juga sering disebut makro ekonomi dan faktor Fundamental bank. Secara umum faktor eksternal (makro ekonomi) yang berpengaruh terhadap stabilitas perbankan antara lain meliputi Inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.

Faktor internal atau faktor Fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan, seperti keputusan manajemen, ukuran bank, modal, manajemen dan biaya manajemen, serta faktor internal lainnya yakni berkaitan dengan kredit. Terjaganya sektor keuangan ditunjang oleh terjaganya kinerja sektor perbankan sebagai entitas utama.

Faktor eksternal atau Makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku perekonomian secara keseluruhan atau agregat. Agregat dalam Makroekonomi berarti berkaitan dengan kepentingan umum perekonomian atau permasalahan ekonomi yang sangat luas seperti tingkat dan laju pertumbuhan ekonomi produksi nasional, suku bunga, Inflasi, dan

(19)

pengangguran.6 Berdasarkan penjelasan mengenai Makroekonomi terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan stabilitas perbankan antara lain suku bunga, tingkat Inflasi. Dua variabel tersebut akan dijadikan bahan untuk penelitian dalam penelitian ini.

Inflasi diartikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain konsumsi mayarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran konstribusi barang. Tingkat Inflasi yang tinggi merupakan cerminan dari ketidakstabilan perekonomian yang berdampak pada naiknya tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.

Tabel 1.1

Tingkat Inflasi Indonesia

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021

Persentase 3,61 3,13 2,72 1,68 1,87

Sumber: BPS, diolah

Berdasarkan tabel 1.1 tingkat Inflasi yang terjadi pada tahun 2017 tercatat 3,61% level ini dipengaruhi oleh keseimbangan permintaan dan penawaran, keseimbangan tekanan eksternal serta koordinasi kebijakan yang kuat antara bank Indonesia dan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. Pada tahun 2018 Inflasi diperkirakan tetap rendah dalam kisaran 3,13% yang disebabkan terkendalinya permintaan domestik. Pada tahun 2019

6Husna Ni’matul Ulya, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teori Makro Ekonomi Konvensional dan Islam (Pekalongan: NEM, 2021), 9.

(20)

cenderung rendah yakni pada besaran 2,72%. Pada tahun 2020 tingkat Inflasi berada pada 1,68% stabilitas tetap terjaga yang tercermin pada perkembangan Inflasi yang tetap rendah sejalan dengan lemahnya permintaan domestik akibat pandemi covid-19. Tahun 2021 masih rendah dengan ini bank Indonesia menempuh kebijakan akomodatif yang mencakup pemberian stimulus moneter melalui penurunan suku bunga dan pelonggaran moneter dalam jumlah besar.7

Variabel Makroekonomi lainnya yang berkaitan dengan stabilitas perbankan adalah penetapan BI rate. Menurut Bank Indonesia, BI rate adalah suatu kebijakan terkait suku bunga yang menjadi representasi dari sikap kebijakan keuangan atau moneter dengan dasar kesepakatan pihak Bank Indonesia serta diketahui oleh masyarakat. Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang berlaku sejak tanggal 19 Agustus 2016 sebagai pengganti BI rate. Pada tahun 2017 tepat pada semester II volatilitas suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) rupiah turun menjadi sebesar 30,19%.

Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar total 150 BPS pada bulan Mei sampai bulan September 2018 sehingga BI 7DRR menjadi 5,75%. Sementara pada tahun 2020 Bank Indonesia telah menurunkan besaran suku bunga kebijakan moneter (BI7DRR) sebesar 100 BPS sejak Januari 2020 sampai dengan September 2020 menjadi 4,00% kebijakan ini diambil oleh BI dengan memperhatikan perkiraan Inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal

7 Tim Penyususn, Sinergi Kebijakan Untuk Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan Dan Mendorong Intermediasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi (Jakarta: Bank Indonesia, 2021), 51.

(21)

yang terjaga, dan mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19.

Penurunan tingkat suku bunga juga dilakukan secara bertahap yakni pada Februari, Maret, Juni, Juli dan November dengan besaran 3,75% yang tetap terjadi pada tahun 2020 yang tercatat sebagai level terendah sepanjang sejarah.

Pada tahun 2021 Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga kebijakan moneter (BI7DRR) dengan besaran 3,5%.

Ketahanan sistem keuangan juga ditunjukkan oleh tingginya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) perbankan. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana dari sumber di luar aktivitas suatu bank.

Gambar 1.1

Perkembangan CAR, Modal Inti dan ATMR

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan

Berdasarkan grafik 1.1 dapat dilihat data rasio CAR lima tahun terakhir dimulai pada tahun 2017 dengan angka 23,01% pada bulan Desember, pada tahun 2018 berada pada angka 22,53% pada pertengahan bulan Juni yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 bulan Juni CAR bank tercatat sebesar 22,53% dan mengalami peningkatan pada bulan

(22)

Desember tercatat pada angka 23,31% mengalami peningkatan dari pada tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 dan 2018.8 Rasio CAR pada tahun 2020 di akhir Juni mengalami penurunan yakni sebesar 22,50% tetapi mengalami peningkatan kembali pada bulan Desember yaitu 23,81%.9 Peningkatan CAR terjadi lagi yaitu sebesar 25,67% pada bulan Desember tahun 2021.10 Peningkatan CAR perbankan dipengaruhi oleh meningkatnya modal inti yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi ketidakstabilan pada CAR perbankan dari tahun 2017-2021.

Non Performing Loan dan Loan at Risk (LaR) sebagai faktor internal juga menjadi bagian penting dari terjaganya stabilitas perbankan. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur yang telah menunggak pembayaran kredit melebihi 90 hari. Berikut adalah grafik perkembangan NPL Perbankan.

8Tim Penyusun, Penguatan SSK Dalam Upaya Menjaga Momentum Pertumbuhan (Jakarta: Bank Indonesia, 2018), 13.

9Tim Penyusun, Sinergi Kebijakan Untuk Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan Dan Mendorong Intermediasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi, 14.

10 Tim Penyusun, Sinergi Dan Inovasi Untuk Mengakselerasi Pemulihan Intermediasi Dan Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan (Jakarta: Bank Indonesia, 2022), 14.

(23)

Gambar 1.2

Perkembangan NPL dan LaR

Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan pada grafik 1.2 dapat dilihat bahwa NPL pada tahun 2017 yaitu 2,59% pada tahun ini perbaikan risiko kredit terlihat pada pertumbuhan NPL secara nominal dan adanya perlambatan LaR, pada tahun 2018 berada pada angka 2,37% di akhir 2018. NPL masih relatif terjaga di tengah perlambatan pertumbuhan kredit meskipun kisarannya masih rendah di tahun 2019 yaitu 2,53% di bulan Desember tetapi sedikit meningkat dari tahun 2018.

NPL perbankan mengalami peningkatan di sepanjang tahun 2020 dan tercatat 3,11% pada akhir Juni 2020, peningkatan ini terjadi karena kemampuan bayar sektor riil yang menurun ditengah pertumbuhan kredit yang terbatas dimasa pandemi.11 NPL perbankan tercatat relatif menurun secara terbatas pada posisi Desember 2021 sebesar 3,00% dibanding dengan posisi Desember 2020 yakni sebesar 3,06%. Sementara itu, LaR secara umum masih mengalami penurunan dimulai awal tahun 2021 yang disebabkan oleh berkurangnya kredit restrukturisasi seiring dengan berjalannya pemulihan ekonomi nasional.12

11 Tim Penyusun, Sinergi Kebijakan Untuk Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan Dan Mendorong Intermediasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi, 15.

12Tim Penyusun, Sinergi Dan Inovasi Untuk Mengakselerasi Pemulihan Intermediasi Dan Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan, 15.

(24)

Pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Semakin besar dana yang disalurkan dalam bentuk kredit terhadap deposito maka semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh bank.13

Gambar 1.3 Intermediasi Perbankan

Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan grafik 1.3 intermediasi perbankan pada semester II tahun 2017 mengalami perbaikan hal ini ditandai dengan pertumbuhan kredit yang membaik, walaupun pertumbuhan DPK masih mengalami perlambatan hal ini menyebabkan LDR perbankan mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 pertumbuhan DPK mengalami perlambatan, perlambatan pertumbuhan DPK yang lebih dibandingkan perlambahan pertumbuhan kredit menyebabkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau LDR semakin meningkat dan rasio likuiditas menurun. Pada tahun 2020 kinerja intermediasi perbankan mencatat kinerja yang lemah dengan pergerakan kredit sebesar 2,41% (yoy) pada akhir bulan Desember, hal ini disebabkan oleh lemahnya permintaan domestik dan prinsip kehati-hatian perbankan terhadap tingginya persepsi risiko di masa

13Dias Satria, Ekonomi, Uang, Dan Bank (Malang: UB Press, 2009), 7.

(25)

mendatang.14 Pada tahun 2021 kredit tumbuh sebesar 5,24% (yoy) yang didorong baik dari sisi penawaran dan permintaan. Hal ini ditandai dengan mulai pulihnya fungsi intermediasi perbankan setelah mengalami kontraksi pada tahun 2020. Fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas tetap menjadi prasyarat dalam rangka untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil variabel Loan to Deposit Ratio (LDR).

Faktor internal lain yang digunakan untuk mengetahui suatu kestabilitasan perbankan atau stabilitas sistem keuangan yaitu adalah Net Interest Margin (NIM) perbankan. Rasio NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit.

Gambar 1.4

Perkembangan Profitabilitas Perbankan

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, diolah

Rasio NIM mengalami penurunan menjadi 5,15% (yoy) dibanding sebelumnya yang sebesar 5,21% (yoy) pada tahun 2017. Rasio NIM di tahun 2018 yakni sebesar 5% (yoy) dari tahun 2017 yang besarannya 5,15% (yoy).

Penurunan laba perbankan disebabkan oleh pendapatan bunga kredit yang

14Tim Penyususn, Sinergi Kebijakan Untuk Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan Dan Mendorong Intermediasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi, 11.

(26)

tergerus, terlihat pada NIM yang mengalami penurunan dari 4,80% (yoy) di akhir Desember 2019 menjadi 4,33% (yoy) pada akhir bulan Juni tahun 2020, pada kestabilan NIM tahun 2019-2020 terjadi saat pandemi Covid-19 yang berdampak pada profitabilitas perbankan. Pada tahun 2021 tercermin NIM perbankan sebesar 4,51% (yoy) di bulan Desember, peningkatan yang terjadi terhadap NIM di tahun 2021 dibandingkan posisi sebelumnya yang besarannya 4,33% (yoy) di tahun 2020, namun masih belum bisa kembali pada tahun sebelum terjadinya pandemi.15 Jika dilihat dari grafik yang telah tertera diatas, pada rasio NIM terjadi ketidakstabilan, dari pemaparan diatas peneliti mengambil variabel NIM untuk menjadi variabel pada penelitian.

Pada tahun 2021 Bursa Efek Indonesia memberlakukan klasifikasi industri IDX-IC (Indonesia Stock Exchange Industrial Classification) untuk menggantikan klasifikasi industri JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial Classification). Sub sektor bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada klasifikasi industri IDX-IC tersebut sebanyak 43 bank umum. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji laporan keuangan dari 24 bank umum konvensional dengan jumlah bank tersebut diperoleh 50% dari jumlah bank konvensional yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian dari tahun 2017-2021 karena berdasarkan grafik di atas pada tahun-tahun tersebut terjadi ketidakstabilan pada perbankan. Berdasarkan pemaparan dari latar belakang di atas, penulis terdorong untuk meneliti faktor yang mempengaruhi stabilitas perbankan menggunakan variabel Inflasi, BI rate,

15Tim Penyusun, Sinergi Kebijakan Untuk Menjaga Ketahanan Sistem Keuangan Dan Mendorong Intermediasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi, 10.

(27)

rasio kecukupan modal (CAR), rasio likuiditas (LDR), risiko kredit (NPL dan LaR), rasio pendapatan bank (NIM) pada periode 2017-2021 dengan berjudul

“Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi Pada 24 Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017- 2021)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang di atas dapat diuraikan rumusan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial?

2. Apakah variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara simultan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan judul diatas, berikut tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara simultan.

(28)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi tentang apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian.16 Manfaat penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis, diantaranya sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan memperluas pengetahuan mengenai hal yang berkaitan dengan stabilitas perbankan di Indonesia terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas perbankan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya yang berkaitan dengan stabilitas perbankan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan suatu pengetahuan tertang perbankan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kestabilan perbankan.

b. Bagi Instansi (Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pustaka di perpustakaan serta memberikan wawasan tentang faktor yang berpengaruh pada stabilitas perbankan khususnya bagi para mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah.

16Ibid, 38.

(29)

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tambahan bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu:

a. Variabel Bebas (independen variabel)

Variabel bebas pada penelitian ini diambil dari buku Kajian Stabilitas Sistem Keuangan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia terdapat beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan stabilitas perbankan. Variabel Independen dalam penelitian ini meliputi:

variabel Makroekonomi: Inflasi (X1), BI Rate (X2), dan faktor Fundamental bank: Non Performing Loan dan Loan at Risk (X3), Net Interest Margin (X4), Capital Adequacy Ratio (X5), Loan to Deposito (X6).

b. Variabel Terikat (dependen variabel)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Stabilitas Perbankan (Y).

(30)

2. Indikator Penelitian

Indikator adalah tanda atau petunjuk yang digunakan untuk mengukur suatu variabel.

a. Inflasi (X1)

Indeks Harga Konsumen b. BI rate (X2)

Perubahan Tingkat Suku Bunga

c. Non Performing Loan dan Loan at Risk (X3) 1) Rasio Kredit Macet/Bermasalah

2) Total Kredit Yang Beredar d. Net Interest Margin (X4)

1) Rasio Profitabilitas 2) Aktiva produktif Bank e. Capital Adequacy Ratio (X5)

1) Ekuitas Bank

2) Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) f. Loan to Deposito Ratio (X6)

1) Total Kredit 2) Dana Pihak Ketiga

(31)

Tabel 1.2 Indikator Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Sumber

Variabel Makro Ekonomi

1. Inflasi (X1) Indeks Harga Konsumen (IHK)

Perry Warjiyo, Solikin, Kebijakan MoneterDi

Indonesia (2003), 65.

2. BI rate (X2)

Perubahan tingkat suku bunga

Ascarya, Instrumen- Instrumen

Pengendalian Moneter (2002), 7.

Faktor Fundamental

Bank

3. Non

Performing Loan (X3)

1. Rasio kredit macet/

bermasalah 2. Total kredit

yang beredar

Dias Satria, Ekonomi, Uang, Dan Bank (2009), 7.

4. Net Interest Margin (X4)

1. Rasio

Profitabilitas 2. Aktiva

produktif bank

Dias Satria, Ekonomi, Uang, Dan Bank (2009), 7.

5. Capital Adequacy Ratio (X5)

1. Ekuitas bank 2. ATMR

Chatarina Vista Okta Frida, Manajdemen Perbankan (2020), 24.

6. Loan To deposit Ratio (X6)

1. Total kredit 2. Dana pihak

ketiga

Dias Satria, Ekonomi, Uang, Dan Bank (2009), 7.

Stabilitas Perbankan

Stabilitas Perbankan (Y)

1. Kinerja Bank 2. Kesehatan

Bank

Bank Indonesia, Kajian Stabilitas Sistem Keuangan Sumber: Indikator Penelitian, data diolah

(32)

F. Definisi Operasional

Definisi Operasiaonal adalah definisi yang menjadikan variabel- variabel yang sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut.17

1. Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus.18 Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka Inflasi mengalami kenaikan.

Naiknya harga barang dan jasa tersebut dapat mengakibatkan turunnya nilai uang maka Inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa. Untuk perhitungan Inflasi menggunakan IHK, karena IHK mengukur Inflasi melalui indeks biaya hidup konsumen dan IHK mencerminkan respon langsung yang berkaitan dengan konsumen.19

2. BI rate

Penetapan suku bunga (BI rate) merupakan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengendalikan tingkat Inflasi di Indonesia dan sekaligus memberikan sinyal kepada investor untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia.20 BI rate diumumkan oleh Gubernur Bank Indonesia setiap rapat dewan gubernur bulanan dan diimplementasikan

17 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Edisi Pertama (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006), 27.

18 Badan Pusat Statistik,” Inflasi”, https://www.bps.go.id (27 Desember 2021).

19Ibid., 3.

20 Dede Abdul Rozak, “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Indonesia (BI Rate) Terhadap Return Saham”, Jawara: Jurnal Wawasan Dan Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 1 (2013), 60.

(33)

pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter yang dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB/ON).21

3. Non Performing Loan dan Loan at Risk

Rasio NPL merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas yang merupakan kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit yang diberikan bank.22

Rasio LaR merupakan perbandingan jumlah pinjaman terhadap jumlah aset yang dimiliki. Pada rasio LaR bank yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat rasio likuiditas bank, karena jumlah aset yang dimiliki untuk membiayai pinjaman semakin besar.23

4. Net Interest Margin

NIM merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan melalui laba yang dihasilkan dari pendapatan dan penjualan investasi.24

21 Kuni’Afifah, Hendri Tanjung, Ating Sukma, “Analisis Stabilitas Perbankan Syariah Indonesia Terhadap Guncangan Makroekonomi: Pendekatan Banking Stability Index (BSI)”, KASABA Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 12, No. 1(2019), 55.

22Hendy Permadi, “Pengaruh Fundamental Bank dan Faktor Makroekonomi Terhadap Non Performing Loan (NPL) Industri Perbankan Kategori Buku 4 Tahun 2012-2016”, (Tesis,Universitas Brawijaya,Malang, 2017), 7.

23Ellen Theresia Sihotang, dkk, “Evaluasi Rasio Keuangan Pada Kategori BUKU 3”, Jurnal Manajemen Dan Keuangan, Vol. 9, No. 2 (2020), 191.

24 Benny Nurzikri Rahim, “Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio) Yang Memperhitungkan Risiko Kredit Dan Risiko Pasar Terbuka Terhadap Profitabilitas, Fungsi Intermediasi Dan Risiko Perbankan”, Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Vol. 4, No. 12 (2014), 249.

(34)

Rasio NIM diperoleh dengan membagi antara pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.25

5. Capital Adequacy Ratio

CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecakapan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang menimbulkan risiko, misalkan kredit yang diberikan. Besarnya CAR diukur melalui rasio antara modal sendiri terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).26

6. Loan to Deposito Ratio

LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Semakin banyak dana dari pihak ketiga maka semakin banyak pula kredit yang disalurkan oleh bank, dan semakin banyak kredit yang disalurkan menyebabkan besarnya risiko yang dihadapi bank. Rasio likuiditas merupakan salah satu faktor terpenting untuk melihat kemampuan bank dalam melunasi hutang-hutangnya atau kewajibannya.27

25Badan Pusat Statistik, “Net Interest Margin”,https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php (21 Desember 2021).

26Ulfi Ariyanti, Saryadi, “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 7, No. 2 (2018), 5.

27 Fanesha,dkk, “Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol. 9, No. 2 (2021), 368.

(35)

7. Stabilitas Perbankan

Secara umum stabilitas bank merupakan suatu kondisi di mana bank tergolong dalam keadaan sehat dan dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana serta fungsi intermediasinya dengan baik meskipun terjadi gejolak ekonomi. Stabilitas sistem perbankan merupakan salah satu bagian dari stabilitas sistem keuangan. Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi di mana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.28

Stabilitas keuangan dapat juga diketahui dengan metode Z-Score, Z-score merupakan sebuah pengukuran risiko yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan kegagalan bank dalam menjalankan usahanya.

Semakin tinggi Z-score maka bank semakin stabil, bank yang memiliki Z- score negatif adalah bank yang bangkrut. Bank yang memiliki Z-score mendekati nol cenderung tidak stabil. Sedangkan bank yang memiliki Z- score jauh lebih tinggi dari angka nol maka memiliki stabilitas yang baik.

8. Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK)

Indeks stabilitas institusi keuangan merupakan suatu indikator yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk melihat stabil atau tidaknya suatu institusi keuangan, yang fokus utamanya yaitu terhadap stabilitas perbankan. Indeks bertujuan untuk membantu otoritas keuangan dalam mendapatkan gambar kinerja suatu sistem keuangan dan juga digunakan

28Otoritas Jasa Keuangan ,“Stabilitas Sistem Keuangan”,

https://www.ojk.go.id/perbankan/stabilitas-sistem-keuangan.aspx (21 Desember 2021).

(36)

oleh para pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menangani terjadinya krisis pada sistem keuangan.29

Pengukuran stabilitas perbankan menggunakan Indeks stabilitas sistem keuangan, pengukuran ini mengikuti indikator yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki sistem perhitungan ISSK yang menghitung semua risiko yang memiliki potensi terhadap instabilitas pada sistem keuangan nasional. Stabilnya institusi keuangan ditandai dengan menurunnya nilai indeks stabilitas institusi keuangan yang disebabkan karena peningkatan ataupun penurunan dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas institusi keuangan.

Berdasarkan pemaparan teori diatas, terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas perbankan yaitu faktor yang berasal dari eksternal dan internal perusahaan. Faktor eksternal atau sering disebut faktor makro ekonomi merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya kinerja persahaan dan faktor ini ditimbulkan dari luar perusahaan, Inflasi dan BI rate merupakan faktor makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini.

Faktor internal atau faktor Fundamental bank merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri yang dapat diukur melalui permodalan, pembiayaan, serta pengendalian risiko bank. Rasio kecukupan modal (CAR), rasio likuiditas (LDR), risiko kredit (NPL dan

29 Bank Indonesia,”Stabilitas Sistem Keuangan dan Peran Bank Indonesia”, https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/stabilitas-sistem-keuangan/ikhtisar/default.aspx (4 Januari 2023).

(37)

LaR), rasio pendapatan bank (NIM) merupakan beberapa faktor Fundamental bank yang akan dijadikan variabel dalam penelitian ini.

Stabilitas perbankan merupakan kondisi dimana suatu bank dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam hal menghimpun dan menyalurkan dana meskipun kondisi ekonomi sedang tidak stabil atau mengalami naik turun. Suatu bank yang stabil dapat dinilai melalui tingkat kesehatan bank yang baik terbebas dari permasalahan kesulitan keuangan.

Gambar 1.5 Kerangka Teoritis

Fenomena:

Banyak Faktor penentu Stabilitas perbankan di Indonesia.

Variabel

Makroekonomi (Inflasi dan BI rate) dan Faktor Fundamental Bank (NPL, NIM, CAR, dan LDR) yang mengalami naik turun. Kondisi pada Bank yang belum stabil.

Judul:

Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi Pada 24 Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2017- 2021

Untuk mengetahui pengaruh variabel Makroekonomi dan faktor Fundamental bank terhadap Stabilitas Perbankan secara parsial dan secara simultan.

Asumsi:

Variabel

Makroekonomi dan Faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap Stabilitas perbankan di Indonesia.

Teori:

Stabilitas Perbankan, Indeks Stabilitas Sistem Keuangan, Variabel Makroekonomi, Faktor Fundamental

Bank

Metode:

Analisis regresi data panel untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan

variabel terikat Analisis Data Kesimpulan dan

Saran

(38)

Pada sub ini, akan digambarkan pengaruh Variabel Makroekonomi yaitu Inflasi, dan BI rate terhadap stabilitas perbankan. Pengaruh Faktor Fundamental Bank yaitu NPL dan LaR, NIM, CAR, LDR terhadap stabilitas perbankan.

Gambar 1.6 Kerangka Konseptual

Sumber: Ilustrasi Penulis, 2022 Keterangan

: Pengaruh Simultan : Pengaruh Parsial G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan sebagai anggapan dasar dan acuan untuk proses penelitian yang dilakukan sesuai dengan objek penelitian. Anggapan dasar berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dan merumuskan hipotesis.30 Asumsi penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel

30Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 39.

Stabilitas Perbankan

Faktor Fundamental Bank

Makroekonomi

Inflasi BI rate NPLdan LDR

LaR NIM CAR

(39)

Makroekonomi dan faktor Fundamental bank berpengaruh terhadap stabilitas perbankan di Indonesia.

H. Hipotesis

Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara yang harus diuji melalui kegiatan penelitian. Bentuk-bentuk hipotesis sangat berkaitan dengan rumusan masalah penelitian, yang dibagi menjadi rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.31 Dalam penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif, oleh karena itu bentuk hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Faktor Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Perbankan Secara Parsial.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trias Risa Safitri dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Terhadap Stabilitas Perbankan Konvensional Di Indonesia Tahun 2008- 2017” tahun 2018. Hasil penelitiannya menunjukkan secara parsial variabel Makroekonomi yaitu Inflasi dan BI rate tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas perbankan.32

Dalam penelitian oleh Fajar Fairuzy Sadrinata, Lina Nugraha Rani tahun 2019. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial variabel

31Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Yogyakarta: ALFABETA, 2018), 102.

32Trias Risa Safitri, “Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Terhadap Stabilitas Perbankan Konvensional Di Indonesia Tahun 2008-2017”, 7-8.

(40)

makro ekonomi yang terdiri dari Inflasi dan suku bunga BI berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia.33

Berdasarkan teori di atas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

H0 = Variabel Makroekonomi tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas perbankan secara parsial.

H1 = Variabel Makroekonomi berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank Konvensional di Indonesia secara parsial.

2. Pengaruh Faktor Fundamental Bank Terhadap Stabilitas Perbankan Secara Parsial.

Penelitian yang dilakukan oleh Utiya Mahshunatal Hidayah yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Kinnerja Bank Dan Makroekonomi Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia” tahun 2020. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa variabel CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap stabilitas perbankan.34 Penelitian oleh Evi S.

Candra Wati memperoleh hasil penelitian secara parsial NPL tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas sistem keuangan pada jangka pendek.35 Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fatoni dan Sahabudin Sidiq tahun 2019, dalam hasil penelitiaannya menunjukkan bahwa variabel LaR tidak berpengaruh

33Fajar Fairuzy Sadrinata, Lina Nugraha Rani, “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, Vol. 6, No. 10 (2019), 2105.

34Utiya Mahshunatal Hidayah, “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Kinerja Bank Dan Makroekonomi Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, 70.

35Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F. D.J Siwu, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia Periode 2013: Q1- 2018: Q4”, 155.

(41)

terhadap stabilitas sistem perbankan.36 Penelitian oleh Marsuki, dkk menunjukkan bahwa variabel profitabilitas bank yang diukur dengan NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank.37 Penelitian oleh Yulis Maulida Berniz menunjukkan bahwa secara parsial LDR tidak berpengaruh terhadap stabilitas perbankan.38

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tedi Rustendi, “Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Stabilitas Keuangan Bank Perkreditan Rakyat” tahun 2019 menurut hasil penelitiannya Rasio kecukupan modal atau CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan.39 Penelitian Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F.

D. J Siwu, tahun 2019 hasil penelitiannya menunjukkan faktor Fundamental kinerja bank yaitu NPL, LDR berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan.40 Penelitian yang dilakukan oleh Tania Ayu Mustika tahun 2017, menurut hasil penelitiannya NIM mempunyai pengaruh positif terhadap stabilitas perbankan.

Berdasarkan teori di atas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

36Ahmad Fatoni, Sahabudin Sidiq, “Analisis Perbandingan Stabilitas Sistem Perbankan Syariah Dan Konvensional Di Indonesia”, Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan Dan Akuntansi, Vol. 11, No. 2 (2019), 188.

37Marsuki, Sul Iman Syahrul, Munawwarah S, Mubarak, “Pengaruh Intermediasi Perbankan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Melalui Stabilitas Perbankan”, Jurnal Ekonomika Dan Dinamika Sosial, Vol. 1, No. 1 (2022), 53.

38Yulis Maulida Berniz, “Pengaruh Net Interst Margin (NIM) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, Jurnal Ekonomika Dan Bisnis, Vol. 3, No. 1 (2018), 50.

39Tedi Rustendi, “Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Stabilitas Keuangan Bank Perkreditan Rakyat”, Jurnal Riset Ak untansi Dan Keuangan, Vol. 7, No. 3 (2019), 539.

40Evi S. Candra Wati, Tri Oldy Rotinsulu, Hanly F. D.J Siwu, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stabilitas Sistem Keuangan Di Indonesia Periode 2013: Q1- 2018: Q4”, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 19 No. 3 (2020), 158.

(42)

H0 = Faktor Fundamental bank tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan secara parsial.

H1= Faktor Fundamental bank yaitu berpengaruh signifikan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia secara parsial.

3. Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental Bank Secara Simultan.

Menurut penelitian yang di dilakukan oleh Fajar Fairuzy Sadrinata dan Lina Nugraha Rani dengan judul “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017” tahun 2019. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara simultan, variabel makro ekonomi yang terdiri dari Inflasi dan suku bunga BI berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia.41

Penelitian yang dilakukan oleh Trias Risa Safitri dengan judul

“Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi Dan Faktor Fundamental Terhadap Stabilitas Perbankan Konvensional Di Indonesia Tahun 2008- 2017” tahun 2018, dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan CAR, NPL, NIM mempunyai pengaruh terhadap stabilitas perbankan.Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fatoni dan Sahabudin Sidiq tahun 2019, dalam hasil penelitiaannya menunjukkan bahwa variabel

41Fajar Fairuzy Sadrinata, Lina Nugraha Rani, “Analisis Perbandingan Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Stabilitas Bank Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia Periode Tahun 2010-2017”, 2105.

(43)

LaR berpengaruh terhadap stabilitas sistem perbankan.42 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulis Maulida Berniz tahun 2018, menunjukkan hasil penelitian bahwa LDR berpengaruh terhadap stabilitas perbankan.43

H0 = Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental bank tidak berpengaruh signifikansi terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia secara simultan.

H1 = Variabel Makroekonomi dan Faktor Fundamental bank berpengaruh signifikan terhadap stabilitas bank konvensional di Indonesia secara simultan.

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang penyajian datanya didominasikan dalam bentuk angka dan analisis data yang digunakan bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis.44 Penelitian kuantitatif bersifat inferensial diartikan sebagai penelitian yang mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistika.

Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan penelitian ini

42Ahmad Fatoni, Sahabudin Sidiq, “Analisis Perbandingan Stabilitas Sistem Perbankan Syariah Dan Konvensional Di Indonesia”, 195.

43Yulis Maulida Berniz, “Pengaruh Net Interst Margin (NIM) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Stabilitas Perbankan Di Indonesia”, 50.

44 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 31.

(44)

dapat digunakan untuk membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol suatu gejala.45

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.46 Berarti populasi bukan hanya sekedar jumlah subyek atau obyek yang diteliti tetapi mencakup semua sifat atau karakteristik yang ada pada subyek atau obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021.

b. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan obyek atau subyek yang diteliti dan dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil berdasarkan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi. Teknik sampling merupakan teknik dalam pengambilan sampel untuk penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau

45 Muslich Anshori, Sri Iswati, Metode Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2009), 13.

46 Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015), 63.

(45)

kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.47 Dalam penelitian inicara pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria dan pertimbangan tertentu. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan beberapa kriteria sebagai penentu sampel, sebagai berikut:

1) Bank Umum yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam kurun waktu tahun 2017 sampai tahun 2021.

2) Bank Umum konvensional yang menyajikan dan mempublikasikan data laporan keuangan tahunannya secara berturut-turut selama periode 2017 sampai tahun 2021.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 24 Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari 24 bank umum konvensional tersebut yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti diperoleh 19 bank umum konvensional.

Berikut daftar bank yang menjadi sampel penelitian:

No Kode Nama Perusahaan

1. ARTO Bank Jago Tbk

2. BABP Bank MNC Internasional Tbk.

3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk

4. BBCA Bank Central Asia Tbk

5. BBKP Bank Bukopin Tbk

6. BBMD Bank Mestika Dharma Tbk

7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

47Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), 123.

(46)

No Kode Nama Perusahaan

11. BKSW Bank QNB Indonesia Tbk

12. BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk

13. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

14. BNBA Bank Bumi Arta Tbk

15. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

16. BNII Bank My Bank Indonesia Tbk

17. BSIM Bank Sinar Mas Tbk

18. BTPN Bank BTPN Tbk

19. MEGA Bank Mega Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia, data diolah

Berdasarkan hasil sampel diatas, terdapat 5 bank yang tidak tercantum dalam penelitian ini karena bank- bank tersebut tidak memenuhi kriteria dalam penetuan sampel, sebagai berikut:

No Kode Nama Perusahaan

1. AGRO Bank rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk

2. AGRS Bank IBK IndonesiaTbk

3. AMAR Bank Amar Indonesia Tbk

4. BBHI Bank Harda Internasional Tbk

5. BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk

Sumber: Bursa Efek Indonesia, data diolah 3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Data adalah fakta emprik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data dapat berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa maupun simbol-simbol lainnya. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data).48

48Sandu Siyoto, Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, 67.

(47)

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder (secondary data) yang merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder (secondary data) dapat diperoleh dari data yang dikumpulkan oleh pihak kedua.

Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu melalui buku, jurnal-jurnal, dan internet, yang dijadikan bahan pelengkap dalam menunjang penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017 sampai 2021.

b. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta yang ada dilapangan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa dokumentasi dan kepustakaan.

Menurut Sugiyono dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk arsip, buku, dokumen, tulisan, angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Metode dokumentasi dapat melalui laporan keuangan perusahaan dan arsip perusahaan.

Metode kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

Referensi

Dokumen terkait

Menganalisis efisiensi perbankan syariah (Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia periode 2009-2012) di Indonesia dengan menggunakan variabel-variabel

Tesis dengan judul “ Risiko Keuangan Dan Tingkat Kesehatan Keuangan Bank Pada Perbankan Syariah Di Indonesia ” ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat

Penilaian kinerja keuangan perbankan BUMN yang terdiri atas Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri selama tiga tahun

Posisi Bank Indonesia dalam stabilitas sistem keuangan tentunya tidak terlepas dari fungsinya sebagai lender of the last resort (penyedia dana atau fasilitas

Siregar dalam stabilitas (2005 : 59), menyatakan bahwa kebijakan Bank Indonesia untuk mengembangkan Perbankan Syariah didasari fakta bahwa selama periode krisis ekonomi

Gambaran perilaku persaingan pada industri perbankan nasional serta keterkaitannya terhadap stabilitas keuangan tersebut diukur dengan menggunakan dua metode analisis yakni

Gambar 4.6 Indikator Tenaga Kerja KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil wawancara dengan para pakar praktisi perbankan, terkait indikator terpenting stabilitas sistem keuangan di

Penguatan terkait Bank Indonesia Industri Perbankan, Pasar Uang, Pasar Valas, Literasi, Inklusi, dan Pelindungan Konsumen, serta Keuangan Berkelanjutan Stabilitas Sistem Keuangan