• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Hipotesis

Dengan mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Makassar.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah Dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian pada penulisan ini adalah PT.Jasa Raharja (persero) Cabang Makassar, dengan waktu penelitian yang di rencanakan kurang lebih dua bulan (2 bulan) mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2015.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan dan karyawati pada PT.

Jasa Raharja (Persero) cabang Makassar yakni berjumlah 60 orang karyawan.

Sedangkan metode penarikan sampel yang di gunakan adalah metode sampling jenuh, dimana jumlah populasi yang ada dapat dijadikan sebagai keseluruhan sampel sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2009 : 73), sehingga jumlah ditentukan sebanyak 60 orang.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap obyek yang diteliti.

2. Interview, teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan melakukan wawancara dan tanya jawab secara langsung dengan beberapa bagian yang terkait dimana semua karyawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

24

3. Metode dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian.

4. Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

D. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung misalnya jumlah karyawan dan data lainnya yang dapat menunjang pokok pembahasan.

b. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh baik secara lisan maupun secara tertulis khususnya mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, dan data lainnya yang dapat menunjang pembahasan.

2. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari tanggapan responden terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan arsip-arsip perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. Metode Analisis

Dari data hasil penelitian yang dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis terhadap masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode analisis sebagai berikut :

1. Metode analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu analisis yang menggambarkan atau menguraikan penerapan disiplin terhadap kinerja

karyawan melalui kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

2. Analisis regresi sederhana adalah suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dengan menggunakan persamaan regresi dengan rumus :

Y = a + b (X) Dimana :

Y = kinerja karyawan X = disiplin kerja

a dan b = koefisien regresi

F. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi variabel yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, antara lain sebagai berikut :

Variabel Defenisi Operasional Indikator

Disiplin Kerja Kesadaran dan kesediaan sesorang menaati semua peraturan perusahaan

Perilaku nyata yang ditampakkan oleh seorang karyawan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja

Berdasarkan PP No.8 tahun 1965, terhitung sejak 1 januari 1965 di bentuk sebuah badan hukum baru dengan nama “Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja”. Perusahaan ini memiliki tugas khusus mengelola pelaksanaan UU No.33 tahun 1964 tentang Dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang, yang menyantuni korban kecelakaan penumpang darat, laut, dan udara, dan UU No.34 tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, yang menyantuni korban kecelakaan lalu lintas akibat tertabrak kendaraan bermotor, kereta api.

Petunjuk PNAK Jasa Raharja sebagai pengelola kedua undang-undang tersebut terhitung sejak 1 januari 1965.

Untuk menangani tugasnya yang semakin berat, pada tahun 1970, PNAK Jasa Raharja diubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (perum) Jasa Raharja.

Perubahan status ini dituangkan dalam surat keputusan Menkeu RI No.

Kep.750/KMK/IV/II/1970 tanggal 18 November 1970, yang merupakan tindak lanjut dikeluarkannya UU No.9 tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Badan Hukum Usaha Milik Negara.

Pada tahun 1978, berdasarkan PP No.34 tahun 1978 dan melalui SK Menkeu RI No.523/KMK/013/1989, Jasa Raharja diberi tugas baru menerbitkan surat jaminan dalam bentuk Surety Bond dan kemudian dikembangkan pula usaha Asuransi Aneka.

28

Mengingat usaha yang ditangani Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, maka pada tahun 1980, status jasa raharja diubah lagi menjadi perusahaan perseroan (persero) dengan nama PT (persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Kemudian pendiriannya dikukuhkan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No.49 tahun 1981 tanggal 28 Februari 1981, yang telah beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Akta Notaris No.1 tanggal 1 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Julius purnawan SH.,M.Si., notaris di Jakarta.

Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, terhitung mulai 1 januari 1994, jasa raharja melepaskan usaha nonwajib dan Surety Bond dan kembali menjalankan program asuransi sosial yaitu sebagai pengelola UU No.33 dan 34 tahun 1964.

Kembali menjalankan tugas pokok, jelas membuat jasa raharja makin fokus memberikan pelayanan terbaiknya.kini jasa raharja telah memiliki jaringan kerja yang luas dengan 1 kantor pusat, 28 kantor cabang, 62 kantor perwakilan, 45 kantor pelayanan jasa raharja (KPJR) dan 402 petugas jasa raharja di kantor pelayanan bersama samsat yang tersebar di seluruh ibukota provinsi dan kota/kabupaten.

Sebagai langkah meningkatkan pelayanan, beragam kerja sama dengan para mitra kerja jasa raharja juga terus dilakukan. Diantaranya jasa raharja melakukan penandatanganan MOU penanganan korban kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum dengan Polri (Ditlantas) dan kementerian kesehatan dalam hal ini dengan berbagai rumah sakit se-Indonesia. Semangat memberikan pelayanan terbaik inilah yang terus dibangun oleh jasa raharja.

4.1 Unsur – Unsur Dalam Asuransi

Di dalam asuransi terkandumg beberapa unsur diantaranya adalah:

1. Pihak tertanggung (insured), merupakan pihak yang menjadi obyek asuransi dan memiliki kewajiban untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung secara sekaligus atau berangsur-angsur.

2. Pihak penanggung (insure), merupakan pihak yang bersedia untuk menanggung kerugian yang mungkin terjadi pada seseorang yang menjadi tanggungannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. Pihak penanggung akan membayar sejumlah uang kepada pihak tertanggung secara langsung atau berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu dikemudian hari.

3. Suatu peristiwa (accident), merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang tidak tentu (tidak terduga sebelumnya).

4. Kepentingan (interest), yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tidak tentu.

4.2 Fungsi Asuransi

Asuransi diklasifikasikan menjadi beberapa fungsi yaitu : 1. Fungsi utama (primer)

a. Pengalihan risiko, sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan risiko/kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai

”Original Risk Bearer” kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism). Sehingga ketidakpastian (uncertainty) yang

berupa kemungkinan terjadinya kerugian sebagai akibat suatu peristiwa tidak terduga, akan berubah menjadi proteksi asuransi yang pasti (certainty) merubah kerugian menjadi ganti rugi atau santunan klaim dengan syarat pembayaran premi.

b. Penghimpun dana, sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya berasuransi yang dibayar oleh tertanggung kepada penanggung, dikelola sedemikian rupa sehingga dana tersebut berkembang yang kelak akan akan dipergunakan untuk membayar kerugian yang mungkin akan diderita salah seorang tertanggung.

c. Premi seimbang, untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar dibandingkan dengan risiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable premium).

2. Fungsi tambahan (sekunder)

a. Export terselubung (invisible export), sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata (intangible product) keluar negeri.

b. Perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi) adalah untuk merangsang pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan.

c. Sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings

d. Sarana Pencegah dan pengendalian kerugian

4.3 Prosedur Pengajuan Klaim

Adapun prosedur untuk pengajuan klaim yaitu : a. Untuk koban meninggal dunia :

1. Formulir pengajuan santunan (blangko dari PT. Jasa Raharja (Persero).

2. Laporan Polisi, Sketsa gambar, foto copy SIM & STNK.

3. Surat Keterangan Ahli Waris (blangko dari PT. Jasa Raharja (Persero).

4. Surat Kematian dari Rumah Sakit dan Pamong Praja.

5. Kartu Identitas Diri korban dan ahli waris korban.

6. Fotocopy Kartu Keluarga.

7. Fotocopy Surat Nikah (bagi korban yang sudah menikah).

8. Fotocopy Akta Kelahiran (bagi korban yang belum menikah).

b. Untuk korban luka-luka :

1. Formulir pengajuan santunan (blangko dari PT. Jasa Raharja).

2. Laporan Polisi, sketsa gambar, fotocopy SIM dan STNK.

3. Surat keterangan kesehatan dari Dokter yang merawat (blangko dari Jasa Raharja).

4. Kwitansi asli dari Rumah Sakit/Puskesmas/Dokter.

5. Surat rujukan (bila korban pindah Rumah Sakit).

6. Kartu Identitas diri korban yang masih berlaku.

c. Untuk korban cacat tetap, selain dokumen sebagaimana korban luka-luka ditambah dengan surat keterangan cacat tetap dari Dokter yang merawat.

4.4 Ahli Waris Yang Berhak Menerima Santunan Berdasarkan UU No. 33 &

34 Tahun 1964

1. Janda atau duda yang sah.

2. Bila tidak ada janda atau dudanya yang sah, maka anak-anaknya yang sah.

3. Bila tidak ada janda atau dudanya yang sah dan anak-anaknya yang sah, maka orang tuanya yang sah.

4. Bila ketiganya tersebut tidak ada, maka PT. Jasa Raharja (Persero) hanya memberikan biaya penguburan bagi yang menguburkannya.

Adapun realisasi penyaluran dana santunan PT. Jasa Raharja (Persero) berdasarkan uu no. 34 tahun 1964 yaitu pada tabel berikut :

Table 4.1: Realisasi penyaluran dana santunan PT. Jasa Raharja JENIS CIDERA JUMLAH SANTUNAN

MENINGGAL DUNIA RP. 25.000.000,- CACAT TETAP RP. 25.000.000,-

LUKA-LUKA RP. 10.000.000,-

PENGUBURAN RP. 5.000.000,-

B. Visi Dan Misi Organisasi a. Visi

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

b. Misi

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja

1. Bakti kepada masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Bakti kepada negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara program asuransi sosial dan asuransi wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.

3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan.

4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

BAGIAN PELAYAN

D. Job Description

a. Kepala cabang bertugas :

1. Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Risk Taking Unit (RTU) sesuai dengan pedoman dan kebijakan manajemen resiko.

2. Menerapkan prinsip pengendalian perusahaan yang baik (GCG).

3. Meneliti surat-surat masuk

1) Membaca dan memahami isi surat 2) Membubuhkan disposisi dan surat 4. Meneliti surat-surat keluar

1) Membaca dan memahami isi surat 2) Menandatangani surat

5. Memenuhi kebutuhan uang kas untuk cabang

1) Melakukan konfirmasi kebutuhan uang yang diperlukan 2) Menandatangani cek yang diperlukan

6. Mengendalikan pengelolaan keuangan melalui daftar harian kas kantor cabang

1) Meneliti transaksi penerimaan kas kantor cabang

2) Meneliti transaksi pengeluaran biaya rutin dengan menandatangani formulir permintaan pembayaran transaksi (FPPT).

3) Menandatangani daftar harian kas/bank/memorial dan daftar harian Jurnal.

4) Menandatangani surat perintah bayar (SPB dan surat perintah transfer (SPT).

7. Berkomunikasi dengan mitra kerja terkait untuk berkoordinasi 8. Memimpin , memotivasi dan membina pegawai

9. Mengendalikan pengelolaan keuangan melalui daftar harian kas kantor perwakilan.

10. Melakukan penilaian terhadap bawahan (SDM) 1) Yang kinerja kerja staff bawahan

2) Mengusulkan pengembangan keahlian dan pengetahuan pegawai di dalam unit kerja yang dipimpinnya

3) Merekomendasikan pengembangan sumber daya bawahan di dalam unit kerja yang dipimpinnya.

11. Menghadiri rapat kerja.

b. Kepala Bagian Teknik

1. Memonitor pegawai dan membina bawahan

1) Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pungutan Iuran Wajib dan sumbangan wajib di cabang yang bersangkutan

2) Mengendalikan tertib administrasi iuran wajib dan sumbangan wajib di cabang yang bersangkutan

2. Membuat perencanaan kerja bulanan 3. Mengevaluasi laporan hasil usaha

4. Mengkoordinir kunjungan ke pengusaha angkutan (udara , laut , angkutan umum) untuk memantau dan menggali potensi

1) Pengumpulan data manifest 2) Pengumpulan data armada

3) Cross check data manifest dan armada

4) Melakukan penagihan dan menerima pembayaran.

5. Membuat perencanaan kerja tahunan/RKAP

1) Menyusun rencana kegiatan dan pungutan/pemasaran termasuk anggaran pendapatan dan biaya dibidang iuran wajib dan sumbangan wajib di cabang

2) Meminta data dari sub bagian mengenai yang sudah dicapai 6. Mendiskusikan RKAP dengan kacab dan seluruh bagian

7. Meneliti, mengoreksi ,dan menandatangani laporan bulanan iuran wajib dan sumbangan wajib

8. Memantau kantor samsat dan melakukan koordinasi dengan mitra di samsat

9. Melakukan penilaian tehadap bawahan (SDM) 1) Menilai kinerja kerja staff bawahan

2) Mengusulkan pengembangan keahlian dan pengetahuan pegawai di dalam unit kerja yang dipimpinnya.

3) Merekomendasikan pengembangan sumber daya bawahan di dalam unit kerja yang dipimpinnya.

10. Mendampingi dan menyediakan data-data untuk kepentingan auditor internal ataupun auditor eksternal

11. Mengkoordinir pengamanan lebaran , natal dan tahun baru 12. Melakukan koordinasi dengan mitra terkait

c. Kepala Sub Bagian Iuran Wajib

1. Memonitor dan mengecek berkas laporan yang masuk dari perwakilan iuran wajib baik dari darat , laut maupun udara

2. Membuat surat- surat baik untuk keperluan intern maupun ekstern 3. Membuat konsep surat

a) Memeriksa surat yang sudah diketik oleh bawahan

b) Jika sudah sesuai dengan kebutuhan lalu diparaf dan diteruskan ke kepala cabang

4. Melakukan penagihan iuran wajib kepada instansi-instansi terkait seperti perusahaan penerbangan, perusahaan angkutan umum darat dan laut/danau/sungai.

5. Membuat surat-surat untuk operator-operator yang menunggak pembayarannya lebih dari 3 bulan.

6. Mengadakan evaluasi kinerja per-triwulan

7. Memimpin melakukan pemeliharaan data (up dating) setiap PO 8. Memonitoring pembuatan laporan bulanan

9. Melakukan penilaian terhadap bawahan (SDM)

10. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi pungutan sumbangan wajib 11. Memimpin pelaksanaan hasil/pemasaran sumbangan wajib

12. Mempersiapkan materi/data sektor UU No.34 tahun 1964 untuk penyusunan anggaran pendapatan

13. Mengunjungi kantor samsat (mitra kerja) dalam rangka pembinaan hubungan kemitraan yang baik.

d. Kepala Bagian Pelayanan Klaim

1. Mengajukan persekot biaya survey dan pemberkasan serta mempertanggung jawabkannya

2. Mengendalikan tertib administrasi pembayaran santunan/penyelesaian klaim dicabang yang bersangkutan dan memastikan terselenggaranya pelaporan administrasi bidang klaim ke kantor pusat

3. Mendampingi dan menyadiakan data-data untuk kepentingan auditor internal ataupun auditor eksternal

4. Memfasilitasi program-program bagian umum bidang penanggulangan kecelakaan (pelaksanaan diklat pengemudi angkutan penumpang umum, rambu-rambu peringatan lalu lintas)

5. Mengkoordinir pengamanan lebaran, natal, dan tahun baru 6. Melakukan koordinasi dengan mitra terkait

e. Kepala Sub Bagian Pelayanan Klaim

1. Mengkoordinir pengumpulan data administrasi pembanding sebagai bahan uji silang klaim

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeriksaan dan penelitian berkas klaim UU No.33/1964 di cabang

3. Melakukan penilaian terhadap bawahan f. Kepala Sub Bagian Administrasi Klaim

1. Mengkoordinasikan pencatatan kegiatan pelayanan santunan di cabang : a) Menganalisis dan mengelompokkan berkas pengajuan klaim

b) Melakukan pengawasan dalam pencatatan berkas-berkas permohonan ke dalam buku register/entry dalam PC

c) Menentukan tanggal pembayaran dan tanggal kembali klaiman dan menyerahkan TTB (tanda terima berkas)

d) Membuat surat penolakan/pelimpahan

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan dan pelaporan pelayanan santunan di cabang dan perwakilan :

a) Memimpin pembuatan bordero/laporan pengajuan penyelesaian klaim termasuk laporan penghasilan hak regres di cabang untuk dikirim ke kantor pusat

b) Penggabungan data perwakilan

c) Membuat rekap kecepatan dan data perbandingan (manual) g. Kepala Bagian Administrasi

1. Memimpin dan mengkoordinir pencatatan pelaporan kegiatan keuangan cabang

a) Memverifikasi dan menandatangani daftar harian kas (DHK) b) Memverifikasi dan menandatangani bukti kas keluar / kas masuk 2. Mengendalikan kestabilan likuiditas di kantor cabang

3. Mengendalikan pengelolaan keuangan melalui DHK kantor cabang

4. Memimpin penyusunan rencana kebutuhan sarana fisik dan barang material di cabang

5. Menyampaikan surat perjanjian kredit kepada kepala cabang untuk ditandatangani

6. Memimpin, memotivasi dan membina pegawai

7. Mengendalikan dan memastikan terselenggaranya pengelolaan administrasi kepegawaian

h. Kepala Sub Bagian Sdm dan Umum

1. Memonitor absensi pegawai di kantor cabang

2. Memberikan arahan dan pengawasan kepada staff, terutama bawahan yang mencakup :

a) Mengingatkan cleaning service dan supir tentang hasil kerjanya atau yang harus dikerjakan

b) Memantau langsung permintaan ATK. Bentuk disposisi ke staff untuk dibuatkan suratnya (sudah ada formatnya)

c) Memeriksa dan menandatangani surat permohonan ATK/stock/inventaris, surat jalan, konsep surat (tergantung kebutuhan) 3. Membuat SPPD (surat perintah perjalanan dinas)

4. Membuat jadwal pengaturan kendaraan operasional untuk tiap-tiap bagian 5. Mengkoordinir pelaksanaan administrasi kepegawaian di kantor cabang 6. Mengadakan briefing dan evaluasi perminggu

7. Pengendalian pendistribusian ATK perminggu i. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Akuntansi

1. Mengkoordinir kelancaran penerimaan dan pengeluaran uang di cabang a) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan kwitansi/faktur yang diajukan

untuk dibayarkan

b) Merencanakan arus kas harian

c) Mengendalikan pembayaran dan penerimaan uang kas di cabang d) Menginformasikan kepada atasan langsung kekurangan/kelebihan

likuiditas

2. Memimpin pengamanan uang dan kertas berharga milik perusahaan yang ada di cabang

3. Mengkoordinir pembuatan laporan cabang 4. Membuat laporan posisi keuangan (2 mingguan) 5. Membuat laporan bunga deposito (bulanan) 6. Membuat laporan persekot (bulanan)

7. Membuat laporan surat perintah bayar (bulanan) 8. Membuat laporan kinerja cabang (triwulanan)

9. Mengkoordinir pelaporan kegiatan keuangan di cabang j. Kepala Sub Bagian Humas Dan Hukum

1. Menyelesaikan tugas-tugas administrasi harian :

a) Menyusun rencana kerja harian berdasarkan prioritas yang ada

b) Membaca dan mereview surat-surat yang masuk dan keluar dari dan ke kepala cabang

c) Membuat surat menyurat sesiai dengan urgensinya baik kepada mitra maupun kepada kantor pusat

2. Memantau pelaksanaan tugas bawahan

3. Mengikuti dan memahami berita aktual pada umumnya dan khususnya bidang perasuransian

4. Memberikan pendapat hukum atas :

a) Draft perjanjian yang akan di tandatangani

b) Draft keputusan kepala cabang yang akan di tandatangani

5. Melakukan kajian hukum atas permasalahan yang dihadapi oleh cabang yang bersangkutan

6. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan hukum yang dihadapi cabang, dengan memperhatikan batas kewenangan yang telah di tetapkan

7. Mengadministrasi dokumen hukum yang meliputi perjanjian, peraturan intern dan ekstern yang berkaitan dengan bidang usaha perusahaan

8. Menyusun jadwal kegiatan penyuluhan di cabang

BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Responden

Deskripsi responden adalah gambaran identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian, dimana dalam deskripsi identitas responden dapat dikelompokkan menjadi yaitu: umur responden, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama kerja dan status perkawinan. Selanjutnya perlu ditambahkan bahwa dalam deskripsi identitas responden maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang karyawan pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Makassar.

Dalam deskripsi identitas responden, terlebih dahulu akan disajikan deskripsi berdasarkan umur responden yang dapat dilihat pada tabel yaitu sebagai berikut:

TABEL 5.1

DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN UMUR RESPONDEN

No. Kelompok Umur

Sumber: Hasil olahan data primer, Tahun 2015

Tabel 5.1 yakni deskripsi responden berdasarkan umur, yang menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah rata-rata berumur antara 40-45 tahun, hal ini dapat disimpulkan bahwa karyawan

45

yang bekerja pada perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Makassar adalah sebagian besar berumur antara 40-45 tahun yakni sebesar 24 orang (40%).

Selanjutnya akan disajikan deskripsi responden menurut tingkat jenis kelamin yang dapat dlihat pada tabel berikut ini :

TABEL 5.2

DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

No Jenis Kelamin Frekuensi

Orang %

1. Pria 52 86,7

2. Wanita 8 13,3

60 100

Sumber: Data primer, 2015

Berdasarkan Tabel 5.2 yakni deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, nampak bahwa sebagian besar didominasi oleh responden yang mempunyai jenis kelamin pria yakni sebesar 52 orang atau 86,7%. Hal ini dapat dikatakan bahwa rata-rata karyawan yang bekerja pada perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Makassar adalah pria.

Kemudian akan disajikan deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

TABEL 5.3

DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

No Pendidikan Terakhir

Sumber: Data Primer, tahun 2015

Berdasarkan Tabel 5.3 yakni deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, nampak bahwa sebagian besar jenis pendidikan terakhir responden adalah sarjana/strata 1 yakni sebesar 24 orang atau 40%. Hal ini berarti tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan pada perusahaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Makassar adalah rata-rata mempunyai pendidikan sebagai sarjana.

Selanjutnya akan disajikan deskripsi responden menurut lamanya bekerja yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 5.4

DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN LAMA KERJA

No Lama Kerja Frekuensi

Sumber: Hasil olahan data primer 2015

Tabel 5.4 yakni deskripsi responden berdasarkan lamanya bekerja, yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki masa kerja terlama adalah antara 5-10 tahun yakni sebesar 33 orang atau 55%, sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar lama kerja karyawan adalah rata-rata 5-10 tahun, hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama seorang karyawan bekerja pada perusahaan maka akan semakin banyak pengalaman kerja yang diperoleh karyawan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

Selanjutnya akan disajikan tanggapan responden mengenai status perkawinan yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

TABEL 5.5

DESKRIPSI RESPONDEN BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN

No Status Perkawinan

Frekuensi

Orang %

1. Sudah kawin 46 76,70

2. Belum kawin 14 23,30

60 100

Sumber: Hasil olahan data primer 2015

Berdasarkan tanggapan responden mengenai status perkawinan nampak bahwa sebagian besar status perkawinan responden adalah sudah kawin yakni sebesar 46 orang atau 76,70%, hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar status perkawinan responden adalah sudah kawin.

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi jawaban responden mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan yaitu suatu analisis yang menguraikan atau menggambarkan jawaban responden mengenai disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, maka dapat disajikan deskripsi jawaban responden mengenai disiplin kerja yang dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini :

TABEL 5.6

DESKRIPSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DISIPLIN KERJA

No Item 2. Saya selalu memanfaatkan waktu kerja

dengan bekerja 3. Saya selalu memperhatikan kerapihan

pakaian dan potongan rambut 5. Saya selalu mengikuti instruksi pimpinan

untuk bekerja dengan teliti 6. Saya selalu berusaha mengerjakan pekerjaan

dengan baik, sebagai wujud tanggung jawab saya terhadap perusahaan

dengan baik, sebagai wujud tanggung jawab saya terhadap perusahaan

Dokumen terkait