• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan di atas, maka penelitian dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikasi terhadap kinerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

Hi : Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kinerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan selama 1 bulan lamanya, penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Enrekang. Dengan petimbangan bahwa tingkat pendidikan pegawai yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang sudah baik, namun kinerja pegawai masih kurang yang mana harusnya berbanding lurus. Sehingga perlu diteliti peningkatan sumber daya aparatur pemerintahan daerah tersebut.

B. Jenis dan Tipe penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian bersifat deskriptif kuantitatif yang menggambarkan secara deskriptif sebagai variabel penelitian berdasarkan data yang diolah yang berkaitan dengan kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang dimaksudkan untuk melakukan pengamatan kritis pada pada obyek yang diteliti. Pengamatan yang dimaksud guna mendapatkan keterangan yang jelas terhadap masalah tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

24

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Jadi dalam suatu penelitian, populasi harus ditentukan terlebih dahulu karena sebagai dasar untuk menentukan sampel. Populasi adalah seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2012:80). Berdasarkan pengertian maka yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang yaitu 30 orang pegawai.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili populasi, tapi karena peneliti menggunakan sampling jenuh maka jumlah populasi sama dengan jumlah sampel nantinya yaitu 30 orang pegawai.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data-data di lapangan antara lain:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah pengumpulan data melalui angket (daftar pertanyaan) yang disebarkan kepada responden untuk memberikan jawaban atau keterangan yang sesuai dalam lingkip permasalahan yang dibahas. Skala yang digunakan Skala likert yaitu mengukur sikap atau persepsi seseorang.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dikumpulkan secara langsung dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap cara kerja aparat dalam

melayani masyarakat. Serta langsung pada istansi terkait pada yang ada kaitannya langsung dengan masalah yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu melalui kajian literatur Undang-Undang, Dokumen, Surat-surat, Keputusan-keputusan, Majalah, Surat Kabar, dan Foto-foto di lokasi penelitian. pengelolaan data melalui dokumentasi yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti yang dimaksudkan disini adalah laporan tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

E. Teknik Analisis Data

Data-data yang dikumpulkan diperoleh dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga mudah dibaca dan interprestasikan. Proses analisis data dalam penelitian ini ialah menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yakni menghasilkan data deskriptif analisis.

Apa yang dikatakan oleh responden hanya secara tertulis maupun secara lisan dicermati dan dipelajari sebagai suatu yang utuh, selanjutnya dianalisis dan disajikan sesuai dengan variabel-variabel yang dijadikan indikator dalam penelitian dalam bentuk tabel frekuensi untuk memberikan gambaran tentang tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang. Hasil pengelolaan tersebut di analisis secara deskriptif, dan akurat sesuai dengan fakta-fakta yang di peroleh, kemudian menggunakan analisis persentase melalui tabel dari data kuesioner tentang

pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja pegawai, dengan skala likert 100/4=

25 interval sebagai berikut :

a. Sangat optimal : 76% - 100%

b. Optimal : 51% - 75%

c. Kurang optimal : 26% - 50%

d. Tidak optimal : 0 – 25%

Adapun menurut Singararimbun & Effendy (1995:272) analisis persentase dan rumus perhitungan skor untuk setiap item pertanyaan yaitu:

Keterangan : P = Persentase F = Frekuensi X = Rata-rata

Σ (F.X) = Jumlah skor kategori jawaban N = Jumlah responden

Selain tabel frekuensi, analisa data juga dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden terhadap suatu objek. Husaini Usman & Purnomo Setiady dalam hindar jaya ( 2013 : 43 ).

Pemberian skor dimulai dari nilai tertinggi dengan 4 dan skor terendah 1.

Klasifikasi antara lain sebagai berikut :

Klasifikasi skor

Sangat sering/sangat sesuai/sangat jelas/sangat lengkap/sangat baik/sangat tepat/sangat adil/sangat disiplin/sangat cermat/sangat nyaman & memadai/

Skor 4

Sering/sesuai/jelas/lengkap/baik/tepat/adil/disiplin/wajar/cermat/nya man & memadai/

Skor 3 kurang sesuai/kurang jelas/kurang lengkap/kurang baik/kurang

tepat/kurang adil/kurang disiplin/kurang tanggap/kurang cermat/kurang nyaman & kurang memadai/

Skor 2

tidak sesuai/tidak jelas/tidak lengkap/tidak baik/tidak tepat/tidak adil/tidak disiplin/tidak cermat/tidak nyaman & tidak memadai/

Skor 1 Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang diajukan, maka data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis dengan teknik analisis statistik inferential. Untuk mengukur Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai maka akan digunakan rumus regresi :

1. Teknik Analisis Statistik Inferensial

Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis data kuantitatif dengan bantuan statistik inferential. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis.

a. Uji Persyaratan

Uji persyaratan analisis dimaksudkan untuk mengetahui apakah statistik yang digunakan telah memenuhi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam penggunaan analisis statistik regresi dan korelasi.

b. Uji Hipotesis

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

Hipotesis yang diajukan tersebut akan dianalisis dengan menggunakan alat bantu statistik yaitu menggunakan program SPSS 18.

Untuk mendapatkan data tersebut digunakan metode regresi linier sederhana yaitu :

1) Analisis Regresi

Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui jenis hubungan antar variabel yang diteliti, (Riduwan, 2004 : 145).

Persamaan regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut Y = a + bX + e

Harga a dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut ∑ ( ∑ ) ∑ ∑

Harga b dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut ∑ ∑ ∑

Keterangan :

a = Bilangan konstanta

b = Angka arah atau koefisien regresi X = Variabel independent

Y = Variabel dependent n = Banyaknya sampel

e = Standart estimation of error F. Teknik Pengabsahan Data

Adapun rumusan yang digunakan adalah:

1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan

untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Rumus:

R hitung R total = Valid 2. Uji Reabilitas

Reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.

Rumus:

Crombach Alpha 0,3

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Latar Belakang Terbentuknya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980 di bentuklah organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Selanjutnya dijabarkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980 Untuk lebih mengefektifkan kegiatan perencanaan pembangunan daerah maka tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Sementara dasar hukum yang dipakai Kabupaten Enrekang selain peraturan diatas juga dipakai Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1982 tentang pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang yang bertipe C.

Selanjutnya diperbaharui dengan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang tentu memiliki tatanan pemerintahan, dimana hal ini sangat berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas tentang golongan pegawai yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adapun hal tersebut ini berdasarkan golongan ruang dan jenis kelamin. Adapun hal tersebut terdapat pada tabel sebagai berikut ini:

31

Tabel 1

Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Ruang dan Jenis Kelamin Golong

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian (April, 2014)

Dari tabel di atas ini menjelaskan mengenai golongan ruang dan jenis kelamin pada instansi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang yang mana hal tersebut yaitu golongan ruang II/B ada 4 pegawai, golongan ruang II/C ada 2 pegawai, golongan ruang III/A ada 7 pegawai, golongan ruang III/B ada 5 pegawai, golongan ruang III/C ada 5 pegawai, golongan ruang III/D ada 7 pegawai, golongan ruang IV/B ada 1 pegawai dan golongan ruang IV/C ada 1 pegawai.

Selanjutnya akan menjelaskan mengenai daftar nominatif pegawai berdasarkan tingkat pendidikan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang. Dimana yang akan jabarkan mengenai klasifikasi tingkat pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang dalam melaksanakan tugas dan fungsi seorang pegawai sehinggga tingkat pendidikan hal yang patut dimiliki seorang pegawai guna menunjang kinerjanya sebagai pegawai pemerintahan tentunya. Perlu kita ketahui bahwa tingkat pendidikan hal yang sangat penting baik itu pendidikan formal maupun infomal tapi yang menjadi pembahasan penulis disini lebih mengarah kearah tingkat pendidikan formal yang berada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Adapun tingkatan pendidikan yang ingin di lihat yaitu; SD, SLTP/Sederajat, SLTA/Sederajat, dan Perguruan Tinggi (S1, S2 atau S3). Untuk mengetahui hal tersebut berikut ini tabel daftar nominatif pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang berdasarkan tingkat pendidikannya hal tersebut akan disajikan melalui tabel berikut ini:

Tabel 2

Daftar Nominatif Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian (April, 2014)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang memiliki tingkat pendidikan yang baik karena didominasi oleh tamatan perguruan tinggi seperti S1 dan S2. Adapun yang di luar hal tersebut yaitu tamatan SMA/MA. Untuk yang terakhir ini gambaran mengenai struktur organisasi di Badan Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang. Adapun hal tersebut adalah disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut ini:

Gambar 2

Struktur Organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang

Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian (April, 2014)

B. Tanggapan Responden Tentang Kinerja Pegawai Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang

Kinerja pegawai dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria, dan salah satunya yaitu prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kerjasama dan

Kepala Badan

prakarsa. Variabel kinerja pegawai untuk mengetahui seberapa besar respon pegawai terhadap kinerja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Variabel Kinerja Pegawai (Y) 1. Prestasi Kerja (Y1)

a. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Kehadiran Bagi Pegawai

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu prestasi kerja.

Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai pentingnya kehadiran bagi pegawai. Adapun tanggapan responden tentang hal tersebut sebagai berikut:

Tabel 3

Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Kehadiran Bagi Pegawai No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Penting 4 12 48 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan pentingnya kehadiran bagi pegawai yaitu di dominasi jawaban kategori penting dengan perolehan tanggapan sebanyak 17 orang, dan kategori sangat penting memperoleh tanggapan sebanyak 12 orang, sedangkan kategori kurang penting memperoleh tanggapan sebanyak 1 orang dan tidak penting tidak memperoleh tanggapan.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa pentingnya kehadiran bagi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat penting karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 84,16675 persen. Persentase 76%-100% termasuk kategori sangat penting.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa pentingnya kehadiran bagi pegawai yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat penting dilihat dari kerajinan para pegawai untuk masuk kantor tepat waktu.

b. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Pengetahuan Dan Keahlian Bagi Pegawai

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu prestasi kerja.

Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai. Adapun tanggapan responden tentang pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai hal tersebut akan dibahas sebagai berikut:

Tabel 4

Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Pengetahuan Dan Keahlian Bagi Pegawai

No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Penting 4 9 36 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai yaitu di dominasi jawaban kategori penting dengan perolehan tanggapan sebanyak 18 orang, dan kategori sangat penting memperoleh tanggapan sebanyak 9 orang, sedangkan kategori kurang penting memperoleh tanggapan sebanyak 2 orang dan tidak penting memperoleh tanggapan sebanyak 1 orang.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat penting karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 79,16675 persen. Persentase 76%-100% termasuk kategori sangat penting.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa pentingnya pengetahuan dan keahlian yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat penting dilihat dari pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai didominasi lulusan sarjana serta pembagian bidang keahlian.

c. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Tingkat Keterampilan Pegawai

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu prestasi kerja.

Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai pentingnya tingkat keterampilan pegawai. Adapun tanggapan responden tentang hal tersebut sebagai berikut:

Tabel 5

Tanggapan Responden Tentang Pentingnya Tingkat Keterampilan Pegawai

No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Penting 4 9 36

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan pentingnya tingkat keterampilan pegawai yaitu di dominasi jawaban kategori penting dengan perolehan tanggapan sebanyak 16 orang, dan kategori sangat penting memperoleh tanggapan sebanyak 9 orang, sedangkan kategori kurang penting memperoleh tanggapan sebanyak 4 orang dan tidak penting memperoleh tanggapan sebanyak 1 orang.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa pentingnya tingkat keterampilan pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat penting karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 77,5 persen. Persentase 76%-100% termasuk kategori sangat penting.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa pentingnya tingkat keterampilan pegawai yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat penting dilihat dari para pegawai dalam penyelesaian tugas bukan hanya

memakai keahlian yang dimiliki serta juga keterampilan yang memadai dalam bekerja.

d. Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Prestasi Kerja

Pentingya prestasi kerja dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria, yaitu tentang pentingnya kehadiran bagi pegawai, pentingnya pegetahuan dan keahlian bagi pegawai dan pentingnya tingkat keterampilan pegawai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel :

Tabel 6

Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Prestasi Kerja No Tanggapan responden Rata-rata skor Rata-rata

persentase 1 Pentingnya kehadiran bagi

pegawai

3,36667

2 Pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai

3,16667 %

3 Pentingnya tingkat keterampilan pegawai Sumber : Data hasil olahan kuesioner 2014

Berdasarkan dari tabel 6, yang merupakan rekapitulasi dari tiga indikator yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui bahwa prestasi kerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang karena terdapat rata-rata persentase 80,27775 persen yang artinya sangat optimal. Hal ini dapat dilihat dengan tiga indikator ( tabel 3, tabel 4 dan tabel 5 ) yang menunjukkan bahwa pentingnya kehadiran bagi pegawai, pentingnya pengetahuan dan keahlian bagi pegawai dan pentingnya tingkat keterampilan pegawai, dengan rata-rata

persentase rekapitulasi dari tiga indikator menunjukkan sekitar 80,27775 persen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai dalam meningkatkan produktivitas kerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang sangat optimal karena persentase dilihat diantara 76%-100% termasuk kategori sangat optimal.

2. Tanggung Jawab (Y2)

a. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Menyelesaikan Pekerjaan

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu tanggung jawab. Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai ketepatan menyelesaikan pekerjaan. Adapun tanggapan responden tentang hal tersebut sebagai berikut:

Tabel 7

Tanggapan Responden Tentang Ketepatan Menyelesaikan Pekerjaan No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Tepat 4 15 60

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan tanggung jawab dalam ketepatan menyelesaikan pekerjaan yaitu di dominasi jawaban kategori sangat tepat dengan perolehan tanggapan

sebanyak 15 orang, dan kategori tepat memperoleh tanggapan sebanyak 15 orang, sedangkan kategori kurang tepat dan tidak tepat tidak memperoleh tanggapan.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa ketepatan menyelesaikan pekerjaan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat tepat karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 87,5 persen. Persentase 76%-100% termasuk kategori sangat tepat.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa ketepatan menyelesaikan pekerjaan yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat tepat dilihat dari penyelesaian tugas yang diberikan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh atasannya.

b. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Loyalitas Pegawai Terhadap Pekerjaan

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu tanggung jawab. Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai loyalitas pegawai terhadap pekerjaan. Adapun tanggapan responden sebagai berikut:

Tabel 8

Tanggapan Responden Tentang Loyalitas Pegawai Terhadap Pekerjaan

No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Loyal 4 8 32

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan loyalitas pegawai terhadap pekerjaan yaitu di dominasi jawaban kategori loyal dengan perolehan tanggapan sebanyak 17 orang, dan kategori sangat loyal memperoleh tanggapan sebanyak 8 orang, sedangkan kategori kurang loyal memperoleh tanggapan sebanyak 3 orang dan tidak loyal memperoleh tanggapan sebanyak 2 orang.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa loyalitas pegawai terhadap pekerjaan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk loyal karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 73,33325 persen. Persentase 51%-75% termasuk kategori loyal.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa loyalitas pegawai terhadap pekerjaan yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah loyal dilihat dari totalitas yang dimiliki para pegawai dalam penyelesaian tugas yang diberikan.

c. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu tanggung jawab. Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai kesanggupan menyelesaikan pekerjaan. Adapun tanggapan responden tentang hal tersebut sebagai berikut:

Tabel 9

Tanggapan Responden Tentang Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan

No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Sanggup 4 14 56

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan kesanggupan mengerjakan pekerjaan yaitu di dominasi jawaban kategori sangat sanggup dengan perolehan tanggapan sebanyak 14 orang, dan kategori sanggup memperoleh tanggapan sebanyak 14 orang, sedangkan kategori kurang sanggup memperoleh tanggapan sebanyak 1 orang dan tidak sanggup memperoleh tanggapan sebanyak 1 orang.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa kesanggupan mengerjakan pekerjaan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat sanggup karena memperoleh persentase rata-rata sebesar 84,16675 persen. Persentase 76%-100% termasuk kategori sangat sanggup.

Dari hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa kesanggupan mengerjakan pekerjaan yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat sanggup dilihat dari tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

d. Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Tanggung Jawab

Tanggung jawab dalam kesanggupan mengerjakan pekerjaan dikatakan baik apabila memenuhi beberapa kriteria, yaitu tentang ketepatan menyelesaikan pekerjaan, loyalitas pegawai terhadap pekerjaan dan kesanggupan menyelesaikan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel :

Tabel 10

Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Tanggung Jawab No Tanggapan responden Rata-rata skor Rata-rata

persentase 1 Ketepatan menyelesaikan pekerjaan 3,5 2 Loyalitas pegawai terhadap

pekerjaan

2,93333

3 Kesanggupan menyelesaikan pekerjaan Sumber : Data hasil olahan kuesioner 2014

Berdasarkan dari tabel 10, yang merupakan rekapitulasi dari tiga indikator yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui bahwa bagi pegawai sangat optimal tanggung jawab di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Enrekang karena terdapat rata-rata persentase 81,66675 persen yang artinya sangat optimal. Hal ini dapat dilihat dengan tiga indikator ( tabel 7, tabel 8 dan tabel 9 ) yang menunjukkan bahwa ketepatan menyelesaikan pekerjaan, loyalitas pegawai terhadap pekerjaan dan kesanggupan menyelesaikan pekerjaan, dengan rata-rata persentase rekapitulasi dari tiga indikator menunjukkan sekitar 81,66675 persen. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai dalam meningkatkan produktivitas kerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Enrekang sangat optimal karena persentase dilihat diantara 76%-100% termasuk kategori sangat optimal.

3. Ketaatan (Y3)

a. Distribusi Tanggapan Responden Tentang Kepatuhan Pada Pimpinan

Perlu diketahui ini merupakan indikator kinerja pegawai yaitu ketaatan.

Dimana yang menjadi penilaian dari penulis mengenai kepatuhan pada pimpinan.

Adapun tanggapan responden tentang hal tersebut sebagai berikut:

Tabel 11

Tanggapan Responden Tentang Kepatuhan Pada Pimpinan No. Tanggapan Responden Skor Frekuensi (F) Nilai

1. Sangat Patuh 4 13 52 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tanggapan responden mengenai kinerja pegawai dimana yang menjadi indikator pertanyaan kepatuhan pada pimpinan yaitu di dominasi jawaban kategori patuh dengan perolehan tanggapan sebanyak 14 orang, dan kategori sangat patuh memperoleh tanggapan sama banyaknya 13 orang, sedangkan kategori kurang patuh memperoleh tanggapan sebanyak 3 orang dan tidak patuh tidak memperoleh tanggapan.

Dari hasil tanggapan responden tersebut membuktikan bahwa kepatuhan pada pimpinan bagi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat patuh karena memperoleh persentase

Kabupaten Enrekang ini termasuk sangat patuh karena memperoleh persentase

Dokumen terkait