• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

B. Analisis dan Pembahasan 1.Analisis Deskriptif 1.Analisis Deskriptif

31 HOME 110 183 66.36 32 TRAM 125 159 27.20

33 SIAP 150 159 6.00 34 TRIO 225 230 2.22 35 INVS 125 145 16.00 36 MKPI 2100 2750 30.95 37 BWPT 550 570 3.64 38 DSSA 1500 2250 50.00 39 BCIP 110 173 57.27 40 EMTK 720 730 1.39 41 PTPP 560 580 3.57 42 BIPI 140 191 36.43 43 TOWR 1050 1570 49.52 44 ROTI 1275 1490 16.86 45 GOLD 350 520 48.57 46 SKYB 375 560 49.33 47 GREN 105 178 69.52 48 IPOL 210 235 11.90 49 BUVA 260 310 19.23 50 BRAU 400 445 11.25 51 HRUM 5200 5450 4.81 52 ICBP 5395 5950 10.29 53 TBIG 2025 2400 18.52 54 KRAS 850 1270 49.41 55 APLN 365 410 12.33 56 BORN 1170 1280 9.40 57 MIDI 275 410 49.09 58 BRMS 635 700 10.24 59 MFMI 200 340 70.00

94

Perusahaan yang tidak mengalami underpricing ada 11 perusahaan diantaranya PT Ciputra Property Tbk, PT Duta Graha Indah Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bayan Resources Tbk, PT Verena Multi Finances Tbk, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Garda Tujuh Buana Tbk, PT Katarina Utama Tbk, PT Pelat Timah Nusantara Tbk, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, PT Wintermar Offshore Marine Tbk. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data penelitian yang dibutuhkan ada 7 perusahaan yaitu PT Bank Windu Kentjana International Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk, PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Sinarmas Tbk. Sehingga dari 77 perusahaan yang melakukan IPO di BEI pada tahun 2007 – 2010, hanya 59 perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini.

b. Analisis Deskriptif Variabel yang Digunakan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 59 perusahaan, yaitu perusahaan yang mengalami underpricing (initial return > 0) dan mempunyai kelengkapan data yang diteliti.

Tabel.4.2

Variabel Yang Digunakan No. Kode IR (%) Reputasi

Underwriter Reputasi Auditor ROE Return Jangka Panjang 1 BISI 70.00 0 0 0.28 -0.434 2 WEHA 69.39 0 0 0.02 0.031 3 BKDP 70.00 0 1 0.01 -0.080 4 SGRO 7.91 1 1 0.28 -0.056 5 MNCN 4.44 1 0 0.26 -0.004

95

Lanjutan tabel 2

No. Kode IR (%) Reputasi Underwriter Reputasi Auditor ROE Return Jangka Panjang 6 PKPK 70.00 0 0 0.19 -0.033 7 LCGP 69.60 0 0 0.02 0.194 8 DEWA 68.66 0 0 0.07 0.130 9 GPRA 11.29 1 0 0.07 -0.020 10 WIKA 33.33 1 0 0.23 -0.088 11 ACES 19.51 0 0 0.33 -0.320 12 PTSN 10.34 1 0 0.11 0.259 13 JSMR 20.59 1 0 0.19 -0.127 14 JKON 59.35 0 0 0.21 -0.058 15 CSAP 10.00 0 1 0.08 0.110 16 ASRI 69.52 0 0 0.18 -0.272 17 ITMG 40.00 0 0 0.10 -0.185 18 COWL 70.00 0 0 -0.10 0.018 19 BAPA 70.00 0 1 0.03 -0.062 20 TRIL 70.00 0 0 0.16 0.233 21 ELSA 28.75 0 1 0.11 -0.024 22 YPAS 17.43 0 0 0.21 -0.118 23 KOIN 32.94 0 0 0.08 -0.272 24 GZCO 22.22 0 0 0.05 -0.138 25 TPIA 29.55 0 0 0.60 -0.121 26 BSDE 1.82 0 0 0.08 -0.349 27 INDY 16.10 1 1 0.16 -0.126 28 PDES 70.00 0 0 0.12 -0.126 29 KBRI 36.54 0 0 -0.14 0.246 30 ADRO 57.27 0 0 0.04 0.117 31 HOME 66.36 0 0 0.02 -0.128 32 TRAM 27.20 0 0 0.21 -0.602 33 SIAP 6.00 0 0 0.01 -0.203 34 TRIO 2.22 1 1 0.24 -0.361 35 INVS 16.00 0 0 0.04 -0.854 36 MKPI 30.95 1 1 0.28 0.192 37 BWPT 3.64 1 0 0.44 -0.223 38 DSSA 50.00 0 0 0.09 -0.725

96

Lanjutan tabel 3

No. Kode IR (%) Reputasi Underwriter Reputasi Auditor ROE Return Jangka Panjang 39 BCIP 57.27 0 0 0.03 -0.356 40 EMTK 1.39 1 1 0.07 -0.354 41 PTPP 3.57 1 0 0.29 -0.154 42 BIPI 36.43 0 0 0.00 -0.265 43 TOWR 49.52 0 1 0.22 -0.704 44 ROTI 16.86 0 1 0.34 -0.374 45 GOLD 48.57 0 0 0.22 -0.082 46 SKYB 49.33 0 0 0.22 -0.109 47 GREN 69.52 0 0 0.01 -0.012 48 IPOL 11.90 0 0 0.46 0.056 49 BUVA 19.23 0 1 0.04 -0.140 50 BRAU 11.25 0 0 0.68 0.089 51 HRUM 4.81 1 1 0.53 0.189 52 ICBP 10.29 1 1 0.28 -0.104 53 TBIG 18.52 0 1 0.17 -0.192 54 KRAS 49.41 1 1 0.15 0.252 55 APLN 12.33 1 1 0.09 0.054 56 BORN 9.40 1 1 0.08 0.226 57 MIDI 49.09 0 0 0.02 -0.109 58 BRMS 10.24 0 0 0.08 0.066 59 MFMI 70.00 0 0 0.13 0.026

Sumber : data diolah,2014

Tabel 4.3

Statistika Deskriptif Variabel yang Digunakan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UND 59 .00 1.00 .2881 .45678 AUD 59 .00 1.00 .3051 .46440 ROE 59 -.14 .68 .1605 .15770 Underprice 59 .01 .70 .3454 .24965 RJKP 59 -.854 .259 -.11146 .241686 Valid N (listwise) 59

97

Pada tabel 4.3 pada variabel UND menunjukkan bahwa rata – rata variabel underwriter dari seluruh sampel adalah 0,2881 yang berarti 28,81% dari seluruh perusahaan sampel telah menggunakan jasa underwriter yang memiliki reputasi tinggi menurut rangking top 5 underwriter didasarkan perangkingan yang dibuat oleh Majalah Uang dan Efek, Koran Investor dan situs Bloomberg.com.

Statistik deskriptif pada variabel AUD menunjukkan bahwa rata – rata variabel auditor dari seluruh perusahaan sampel adalah 0,3051 yang berarti 30,51% dari seluruh perusahaan sampel telah diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four yaitu KAP Osman Bing Satrio & Eny, KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, KAP Purwantono, Suherman & Surja, KAP Sidharta dan Widjaja.

Rasio profitabilitas ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba pada laporan keuangan terakhir sebelum melakukan IPO. Informasi ROE ini diharapkan oleh emiten dalam pertimbangan keputusan investasi oleh investor. Berdasarkan hasil statistik deskripif dari seluruh perusahaan sampel diperoleh rata – rata ROE sebesar 0,1605 yang berarti rata – rata emiten mendapatkan laba bersih sebesar 16,05% dibanding dengan total ekuitasnya pada laporan terakhir sebelum IPO.

Variabel Underprice menggambarkan bahwa rata rata – rata nilai underpricing dari 59 perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 34,54% dengan standar deviasi 24,96%. Tingkat underpricing yang tertinggi terjadi pada saham IPO PT BISI International Tbk, PT Bukit Darmo

98

Property Tbk, PT Perdana Karya Perkasa Tbk, PT Cowell Development Tbk, PT Bekasi Asri Pemula Tbk, PT Triwira Insanlestari Tbk, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk yaitu sebesar 70% sedangkan tingkat underpricing terendah terjadi pada saham IPO PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sebesar 1,39%.

Variabel RJKP menunjukkan bahwa rata – rata return saham jangka panjang semua perusahaan sampel sebesar – 0,11146 yang berarti rata – rata return saham jangka panjang seluruh perusahaan sampel mengalami penurunan 11,15% pada tahun ke tiga setelah IPO. Penurunan return saham jangka panjang terendah terjadi pada PT Inovisi Infracom Tbk sebesar -85,4%, sedangkan tingkat return saham jangka panjang tertinggi terjadi pada PT Sat Nusapersada Tbk sebesar 25,9%.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas data betujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini mempunyai distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai distribusi normal. Terdapat dua cara pegujian normalitas yaitu univariate dan multivariate normality. Suatu distribusi data dapat dikatakan normal apabila nilai C.R. skewnes maupun kurtosis lebih kecil dari nilai kritik tabel + 1,96 dengan tingkat signifikansi 0.05 (p-value 5%). (Hair, edisi 5, hal 71), jika sebuah variabel adalah normal secara multivariat, maka akan normal juga secara univariat. Tetapi tidak berlaku sebaliknya.

99

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Normalitas

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

ROE -.140 .680 1.150 3.605 1.664 2.609 AUD .000 1.000 .847 2.655 -1.283 -2.012 UND .000 1.000 .936 2.934 -1.125 -1.763 Underprice .014 .700 .265 .832 -1.473 -2.309 RJKP -.854 .259 -.888 -2.784 1.008 1.581 Multivariate -.504 -.231

Sumber : data diolah AMOS, 2014.

Pada tabel diatas, dengan analisis secara univariate, diketahui bahwa variabel AUD, UND, Underprice, dan RJKP berdistribusi normal karena nilai C.R. skewnes atau C.R. kurtosis kurang dari nilai kritik tabel + 1,96 maupun + 2,58 pada tingkat signifikansi 0.01 (p-value 1%). Namun untuk variabel ROE nilai C.R. skewnes atau C.R. kurtosis lebih besar dari nilai kritik tabel + 1,96 maupun + 2,58 sehingga distribusi data dinyatakan tidak normal.

Jika pengujian dianalisis secara multivariate, diketahui bahwa C.R. kurtosis sebesar -0,231 kurang dari nilai kritik tabel + 1,96. Maka dapat dinyatakan bahwa distribusi data adalah normal secara multivariate.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal untuk sebagian variabel secara univariate dan terdistribusi normal secara multivariate. Oleh karena itu asumsi normalitas dapat terpenuhi. Hair (edisi 5, hal 71) menyebutkan jika sebuah variabel adalah normal secara multivariate, maka akan normal juga secara univariat. Tetapi tidak berlaku sebaliknya.

100

Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau belum, maka dilakukan uji keseuaian model (Goodness of Fit) sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor dan ROE Terhadap Underpricing serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Saham Jangka Panjang Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan Imam Ghozali ( 2008 ) Hasil Keterangan Absolut Fit

Probabilitas

χ

2 Tidak signifikan

( p > 0.05) 0.000(0.983) Model cocok Df 1

χ

2 /df ≤ 5< 2 0.000 Good fit RMSEA <0.1 < 0.05 < 0.01 0.05 ≤ × ≤ 0.08 0.000 Good fit GFI > 0.9 - - Incremental Fit AGFI ≥ 0.9 - -

TLI ≥ 0.9 1.284 Good fit

NFI ≥ 0.9 1.000 Good fit

Parsimonious Fit

PNFI 0-1.0 0.1 Lebih besar

lebih baik

PGFI 0-1.0 - -

Sumber : Data diolah AMOS, 2014

Dilihat dari nilai chi-square sebesar 0.000 dengan probabilitas 0.983 yang jauh diatas 0.05 dapat disimpulkan bahwa data empiris sesuai dengan model. Begitu juga apabila dilihat dari kriteria fit lainnya seperti CMIN/DF (

χ

2

/df) sebesar 0.000 yang dapat disimpulkan bahwa model sangat baik karena berada di bawah 2.

101

Begitu juga apabila dilihat dari kriteria fit lainnya seperti GFI, TLI, NFI, AGFI yang berada di atas 0,90 yang dapat disimpulkan bahwa model sangat baik. Nilai PNFI dan PGFI masih relatif kecil yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan model yang signifikan. Menurut Imam Ghozali (2008:71) apabila salah satu kriteria tidak fit maka dapat melihat kriteria fit yang lainnya.

4. Analisis Jalur

Analisis jalur ini dibagi menjadi dua substruktur. Substruktur yang pertama menganalisis pengaruh reputasi Underwriter, reputasi Auditor, dan Return on Equity sebagai variabel eksogen terhadap Underprice sebagai variabel endogen. Substruktur yang kedua menganalisis pengaruh reputasi Underwriter, Underprice dan Return on Equity sebagai variabel eksogen terhadap kinerja saham jangka panjang perusahaan yang IPO. Sebagai variabel endogen. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 21, maka dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut.

Gambar 4.2

Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan

102

a. Analisis Korelasi

Korelasi antara reputasi Underwriter (UND), reputasi Auditor (AUD), dan Return on Equity (ROE) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Korelasi reputasi Underwriter (UND), reputasi Auditor (AUD), dan Return on Equity (ROE) Korelasi Antar Variabel Estimasi P AUD <--> ROE .064 .628 UND <--> AUD .391 .006 UND <--> ROE .244 .071 Sumber : data diolah AMOS, 2014

1) Korelasi antara reputasi Auditor (AUD) terhadap Return on Equity (ROE)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara variabel reputasi Auditor terhadap Return on Equity (ROE). Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut :

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat > 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipootesis :

Ho : Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Ha : Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan :

 Jika probabilitas > 0,05 maka Hoditerima

103

Korelasi sebesar 0,064 mempunyai maksud hubungan antara variabel reputasi Auditor (AUD) terhadap Return on Equity (ROE) sangat lemah dan searah. Searah artinya jika perusahaan menggunakan Auditor yang memiliki reputasi mengalami kenaikan maka Return on Equity (ROE) juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,628 > 0,05 maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho dan menerima Ha sehingga korelasi tidak signifikan.

2) Korelasi antara reputasi Underwriter ( UND) terhadap reputasi Auditor (AUD)

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara variabel reputasi Underwriter (UND) terhadap reputasi Auditor (AUD) sebesar 0,391. Korelasi sebesar 0,391 mempunyai maksud hubungan antara reputasi Underwriter (UND) terhadap reputasi Auditor (AUD) cukup kuat dan searah. Searah artinya apabila terjadi kenaikan perusahaan yang menggunakan Underwriter yang memiliki reputasi yang tinggi maka perusahaan yang menggunakan Auditor yang berreputasi tinggi juga mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,006 < 0,05 maka telah cukup bukti untuk menolak Ho dan menerima Ha sehingga korelasi signifikan. 3) Korelasi antara reputasi Underwriter (UND) terhadap Return on

104

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antar variabel reputasi Underwriter (UND) terhadap Return on Equity (ROE) sebesar 0,244. Korelasi sebesar 0,244 mempunyai maksud hubungan antara reputasi Underwriter (UND) terhadap Return on Equity (ROE) sangat lemah dan searah. Searah artinya apabila terjadi kenaikan perusahaan yang menggunakan jasa Underwriter yang memiliki reputasi yang tinggi maka Return on Equity (ROE) juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai probabilitas sebesar 0,071 > 0,05 maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho dan menerima Ha sehingga korelasi tidak siginifikan, akan tetapi jika mengacu pada probabilitas 0,1 maka korelasi dua variabel tersebut dapat dikatakan signifikan.

b. Pengaruh reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) terhadap underprice.

Gambar hasil diagram jalur substruktur pertama dari hasil perhitungan menggunakan AMOS 21 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.3

Diagram Jalur Substruktur I

105

Analisis jalur substruktur yang pertama adalah menganalisis pengaruh reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) terhadap underprice baik secara simultan maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya perngaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square Multiple Correlation. Besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk melihat signifikansi pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression Weight kolom Probability (lihat lampiran). Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 21 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Pengaruh Antara Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, ROE, Terhadap Underprice

Sumber : data diolah AMOS, 2014

Untuk melihat pengaruh reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) secara gabungan terhadap underprice, kita dapat melihat hasil pada tabel 4.7 khususnya angka R square.

Besarnya angka R square (r2) adalah 0,353. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) secara gabungan Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square

UND  Underprice -.437 .000

0.353

AUD  Underprice -.102 .375

106

terhadap underprice dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus berikut :

KD = r2 x 100% KD = 0,353 x 100% KD = 35,3%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variabel reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) terhadap underprice secara simultan adalah 35,3% sedangkan sisanya sebesar 64,7% (100% - 35,3%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) adalah sebesar 35,3%, sementara pengaruh yang disebabkan oleh variabel – variabel lain di luar model ini adalah sebesar 64,7%.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel reputasi underwriter (UND), reputasi auditor (AUD), dan return on equity (ROE) secara parsial, digunakan kolom estimasi pada tabel 4.7, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom probabilitas.

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel reputasi underwriter (UND) dengan underprice, dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0.000 < 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada hubungan linier antara variabel reputasi underwriter (UND) dengan underprice. Besarnya pengaruh reputasi underwriter (UND) dengan underprice sebesar -0.437 atau -43,7%.

107

Reputasi underwriter (UND) memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap underprice. Artinya, bahwa semakin tinggi reputasi underwriter yang digunakan oleh perusahaan maka tingkat underpricing akan semakin rendah, dan sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristiantari (2013:803) bahwa underwriter memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap underprice. Hal ini disebabkan karena underwriter yang bereputasi tinggi lebih berani memberikan harga yang tinggi sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya, sehingga tingkat underpricing rendah. Dalam menghadapi IPO, calon investor cenderung melihat terlebih dahulu pihak yang menjadi underwriter karena menurut investor, underwriter dianggap memiliki informasi yang lebih lengkap tentang kondisi emiten. Begitu pula jika dibandingkan dengan emiten, underwriter dianggap memiliki informasi yang lebih lengkap tentang pasar.

Temuan ini tidak konsisten dengan Trisnawati (1998), Daljono (2000), Yolana dan Martani (2005). Hal ini dapat diakibatkan oleh perbedaan proksi yang digunakan, seperti dalam penelitian Yolana dan Martani (2005), reputasi underwriter (variabel dummy) diukur dengan memberi nilai 1 untuk underwriter yang masuk top 10 dalam 20 most active brokerage monthly JSX berdasarkan total frekuensi perdagangan dan nilai 0 untuk underwriter yang tidak masuk top 10. Dengan ukuran ini, hasil dapat menjadi bisa karena underwriter yang merupakan anggota JSX, dapat saja memiliki fungsi lain yaitu sebagai joint venture, invesment manager, maupun

108

securities broker (JSX dan IDX Factbook). Dengan demikian, peringkat yang diberikan IDX berdasarkan total frekuensi perdagangan, tidak secara khusus dapat mewakili keaktifan underwriter tersebut dalam melakukan penjaminan emisi saham (IPO).

Pengaruh antara variabel reputasi auditor (AUD) terhadap underprice dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0.375 > 0.05. Maka tidak cukup bukti untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, tidak ada hubungan linear antara variabel reputasi auditor (AUD) terhadap underprice. Besarnya pengaruh reputasi auditor (AUD) terhadap underprice sebesar -0.102 atau -10,2%.

Reputasi auditor (AUD) memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan negatif terhadap underprice. Artinya, tidak ada hubungan antara reputasi auditor (AUD) terhadap underprice. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristiantari (2013:803) bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap underprice hal ini disebabkan karena mulai tahun 2002, banyak emiten yang menggunakan jasa KAP non big 4. Hal ini dapat disebabkan oleh runtuhnya citra KAP big 4 setelah terjadi kasus KAP Arthur Andersen. Bahkan mulai tahun 2007 sampai dengan 2010 lebih banyak emiten yang menggunakan jasa KAP non Big 4. Persentase penggunaan KAP big 4 dan non big 4 oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO tahun 1997-2010 dapat dilihat dalam Grafik berikut :

109

Gambar 4.4

Grafik Persentase Penggunaan KAP Big 4 dan Non Big 4

Sumber : Kristiantari (2013)

Temuan ini semakin memberikan bukti bahwa investor tidak mempertimbangkan reputasi auditor dalam menilai emiten yang melakukan IPO. Runtuhnya citra akuntan publik akibat kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen tampaknya membuat kepercayaan publik (dalam hal ini adalah investor) atas objektivitas dan independensi akuntan publik, bahkan yang memiliki reputasi tinggi (KAP big 4) berkurang.

Pengaruh antara variabel return on equity (ROE) terhadap underprice dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0.023 < 0.05. Maka telah cukupdata untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya, ada hubungan linier antara variabel return on equity (ROE) dengan underprice. Besarnya pengaruh return on equity (ROE) terhadap underprice sebesar -0.248 atau -24,8%.

110

Return on equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap underprice. Artinya, apabila nilai return on equity (ROE) mengalami kenaikan, maka tingkat underprice akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Hudiwinarsih (2013:94) bahwa ROE berpengaruh signifikan dan negatif terhadap underprice yang berarti penelitian ini membuktikan teori signalling yang dikemukakan oleh Kim.et.al dalam Chastina dan Martani (2005). IPO dari emiten dengan rasio ROE yang tinggi akan menciptakan sentimen positif bagi investor dalam membeli saham perusahaan tersebut, sehingga pelaksanaan IPO diharapkan berhasil oleh underwriter dan emiten kemudian cenderung untuk tidak menentukan harga penawaran perdana yang jauh lebih rendah dibawah harga sewajarnya atau dengan kata lain menurunkan besarnya underpricing. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian Chastina Yolana dan Dwi Martani (2005) bahwa variabel Return On

Equity (ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

underpricing. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa ROE menjadi informasi yang penting bagi investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi pada perusahan IPO satu tahun sebelum penawaran saham perdana.

c. Pengaruh reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP)

111

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur Substruktur Kedua adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5

Diagram Jalur Substruktur II

Sumber : Data diolah AMOS, 2014

Analisis jalur substruktur yang kedua adalah menganalisis pengaruh reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP) baik secara simultan maupun secara parsial. Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom estimasi pada tabel Square Multiple Correlation. Besarnya pengaruh antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka estimasi pada tabel Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk melihat signifikan pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di tabel Regression Weight kolom Probability (lihat pada lampiran). Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan Software AMOS 21 adalah sebagai berikut :

112

Tabel 4.8

Pengaruh antara underprice, reputasi underwriter, ROE, terhadap return saham jangka panjang

Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square

UND  RJKP .378 .010

0.108

ROE  RJKP -.009 .949

Underprice  RJKP .279 .069

Sumber : Data diolah AMOS, 2014

Untuk melihat pengaruh variabel reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP) secara gabungan dapat dilihat pada tabel 4.8 kolom R Square.

Besarnya angka R Square (r2) adalah sebesar 0,108. Angka tersebut menjelaskan bahwa pengaruh reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP) secara simultan adalah 10,8% (0,108 x 100%), sedangkan sisanya sebesar 89,2% (100% - 10,8%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP) sebesar 10,8%, sementara pengaruh 89,2% disebabkan oleh variabel – variabel lain di luar model ini.

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel reputasi underwriter (UND), return on equity (ROE), dan underprice terhadap return saham jangka panjang (RJKP) secara parsial, digunakan kolom estimasi pada tabel 4.8, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom probabilitas.

113

Pengaruh variabel reputasi underwriter (UND) terhadap return saham jangka panjang (RJKP), dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0,010 < 0,05. Maka telah cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya ada hubungan linier antara variabel reputasi

underwriter (UND) terhadap return saham jangka panjang (RJKP).

Besarnya pengaruh reputasi underwriter (UND) terhadap return saham jangka panjang (RJKP) sebesar 0,378 atau 37,8%.

Reputasi underwriter (UND) memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return saham jangka panjang (RJKP). Artinya semakin tinggi reputasi underwriter yang digunakan maka akan semakin baik kinerja saham perdana jangka panjangnya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanora (2013:1074) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara reputasi underwriter dengan return saham jangka panjang (RJKP), Hal ini dikarenakan underwriter memegang peranan penting dalam penentuan harga saham pada saat penjaminan emisi serta bertanggungjawab terhadap berhasil atau tidaknya penawaran saham. Apabila emiten menggunakan underwriter yang berkualitas tinggi, maka para investor akan merespon positif informasi tersebut. Dengan memilih underwriter yang berkualitas, emiten juga berharap mampu mendapatkan return maksimal dari saham yang dilepas. Sebaliknya, para investor akan memberikan sinyal negatif apabila emiten menggunakan underwriter yang kurang professional. Dengan demikian keberadaan underwriter dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna bagi investor dalam menentukan

114

pembuatan keputusan berinvestasi baik di pasar perdana maupun di pasar sekunder. Maka dari itu, semakin baik reputasi underwriter maka semakin baik pula kinerja saham suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai IPO yang ditanggung oleh underwriter dalam melakukan penjaminan emisi terhadap saham yang diterbitkan oleh emiten, maka semakin baik reputasi underwriter tersebut dan tingkat kepercayaan emiten terhadap underwriter tersebut semakin tinggi.

Pengaruh variabel return on equity (ROE) terhadap return saham jangka panjang (RJKP) dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0,949 > 0,05. Maka tidak cukup data untuk menolak Ho dan menerima Ha. Artinya tidak ada hubungan linier antara variabel return on equity (ROE) terhadap return saham jangka panjang (RJKP). Besarnya pengaruh return on equity (ROE) terhadap return saham jangka panjang (RJKP) sebesar -0,009 atau -0,9%.

Return on equity (ROE) memiliki pengaruh yang tidak signifikan dan negatif terhadap return saham jangka panjang (RJKP). Artinya tidak ada hubungan antara return on equity (ROE) terhadap return saham jangka panjang (RJKP). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Perdana, dkk (2013:7) dan Kusumawardani (2010) bahwa ROE tidak signifikan dan negatif terhadap return saham jangka panjang (RJKP). Penelitian ini menunjukkan hasil Kinerja yang negatif, hal ini berarti

Dokumen terkait