• Tidak ada hasil yang ditemukan

I V. I NDUSTRI NATA DE COCO DI KOTA BOGOR

V. KUALI TAS PRODUK NATA DE COCO

5.3. House of Quality (HOQ) atau Rumah Kualitas

House of Quality (HOQ) atau Rumah Kualitas dibuat dengan tujuan agar perusahaan dapat memeriksa informasi dari berbagai aspek untuk dapat memenuhi harapan konsumen dan memberikan kepuasan kepada konsumen.

Pembuatan House of Quality (HOQ) atau Rumah Kualitas didasarkan pada data

HOQ Perusahaan EB menggambarkan hubungan antara harapan dan keinginan konsumen dengan aktivitas perusahaan serta mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi harapan dan keinginan konsumen.

Berdasarkan HOQ tersebut terlihat bahwa ada tiga alternatif kegiatan utama

yang harus dilakukan perusahaan, yaitu memperbaiki bagian yang kurang memberikan kualitas yang baik, mempertahankan dan meningkatkan bagian yang dianggap telah memberikan kualitas yang baik. Hal yang diperbaiki terkait dengan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Perusahaan EB sebagai salah satu perusahaan nata de coco yang berada di Kota Bogor dapat melakukan upaya untuk menciptakan kepuasan konsumen dengan memenuhi harapan dan keinginan konsumen berdasarkan spesifikasi atribut kualitas produk nata de coco. Berdasarkan hasil penilaian kepuasan konsumen terhadap atribut kualitas produk (kolom evaluasi produk pada HOQ) terlihat bahwa produk nata de coco pada Perusahaan EB masih memerlukan perbaikan pada bagian tertentu, terutama untuk atribut yang rasio perbaikannya diatas satu (rasa, warna, kemasan dan nilai gizi). Hal ini menjadi indikasi bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan atau melakukan perbaikan terhadap aktivitas proses yang berhubungan dengan atribut tersebut.

Harapan konsumen yang paling utama adalah atribut kebersihan dari produk nata de coco dalam kemasan gelas plastik , karena memiliki tingkat kepentingan atau bobot konversi tertinggi, atribut ini pada Perusahaan EB sudah dapat dipenuhi. Hasil analisis terhadap hubungan atau pengaruh antara atribut kualitas produk dengan aktivitas proses memperlihatkan bahwa aktivitas pembuatan sirop nata memiliki tingkat kepentingan paling tinggi dengan nilai 315 dan nilai relatif 0.214. Nilai tersebut menunjukkan bahwa aktivitas dengan peringkat tiga tertinggi yaitu aktivitas pembuatan sirop nata, perebusan potongan nata dan penanganan bahan baku memiliki tingkat kepentingan yang relatif lebih tinggi dibandingkan aktivitas lainnya terhadap pencapaian kualitas produk nata de coco.

Berkaitan dengan upaya untuk menciptakan produk yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen, maka perbaikan yang harus dilakukan adalah terhadap aktivitas yang membentuk atribut kualitas yang belum memuaskan konsumen. Atribut rasa dipengaruhi oleh aktivitas penanganan bahan baku, perebusan potongan nata, pembuatan sirop nata dan penyimpanan produk. Atribut warna dipengaruhi oleh aktivitas penanganan bahan baku, perebusan

potongan nata, pembuatan sirop nata, pengisian nata ke dalam gelas plastik, pengisian sirop ke dalam gelas plastik, penutupan gelas plastik dengan merek dan penyimpanan produk. Atribut kemasan dipengaruhi oleh aktivitas pengisian nata ke dalam gelas plastik, pengisian sirop ke dalam gelas plastik, penutupan gelas plastik dengan merek dan penyimpanan produk, pengemasan ke dalam dus, penyimpanan produk dan distribusi pemasaran. Atribut nilai gizi dipengaruhi oleh penanganan bahan baku, perebusan potongan nata dan pembuatan sirop nata.

Aktivitas perebusan sirop nata sebagai aktivitas yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi harus diperbaiki. Hal yang harus diperhatikan adalah jenis bahan baku, peralatan dan proses yang terjadi dalam melakukan aktivitas tersebut. Bahan baku gula yang digunakan sebaiknya bewarna putih bersih sehingga sirop yang dihasilkan juga bersih, bahan pengawet yang digunakan harus sesuai dengan SNI 01-0222-1995, air yang digunakan sebaiknya air PAM atau air sumur yang telah disaring guna menjamin kebersihan. Peralatan yang digunakan selama proses pembuatan sirop nata harus benar-benar bersih, seperti panci perebusan, sendok pengaduk dan wadah penampungan sirop. Sedangkan dalam hal proses, tenaga kerja yang membuat sirop sebaiknya menggunakan sarung tangan dan panci perebusan jangan terlalu sering dibuka karena hal ini akan mempengaruhi cemaran dari sirop yang akan dihasilkan.

Aktivitas perebusan potongan nata yang harus diperbaiki berkaitan dengan proses dan peralatan yang digunakan. Proses perebusan potongan nata dilakukan sampai warna nata benar-benar putih dan penggantian air selama proses harus diperhatikan, yaitu dengan melakukan penggantian air jika warna air rebusan sudah keruh. Selain itu, selama proses perebusan, panci harus ditutup jika telah selesai melakukan pengadukkan, jangan dibiarkan terbuka karena peluang untuk masuknya kotoran akan tinggi jika panci dibiarkan terbuka. Peralatan yang digunakan seperti panci, sendok pengaduk dan wadah penampung nata yang sudah direbus harus benar-benar bersih.

Aktivitas penanganan bahan baku yang harus diperbaiki berkaitan dengan wadah penampungan bahan baku dan aliran air selama bahan baku menunggu untuk di proses. Wadah penampungan yang berupa drum besar sebaiknya ditutup, jangan dibiarkan terbuka, karena hal ini akan memberi peluang masuknya kotoran yang tidak diinginkan. Aliran air untuk bahan baku lembaran nata ataupun potongan nata yang belum atau menunggu untuk

diproses, jangan sampai berhenti, karena hal ini sangat mempengaruhi aroma, warna dan kekenyalan dari nata de coco yang akan diproses.

Aktivitas pengisian nata ke dalam gelas plastik dilakukan oleh perusahaan secara manual, dalam proses ini hal yang harus diperbaiki adalah jenis sendok yang digunakan sebaiknya ukurannya sesuai dengan ukuran gelas plastik agar tidak ada nata yang tertumpah. Jumlah nata yang dimasukkan harus sesuai untuk semua kemasan, jangan sampai ada kemasan yang jumlah natanya lebih sedikit dibandingkan kemasan lainnya. Selain itu, potongan nata harus sudah dikemas setelah nata hasil rebusan agak dingin, jangan ditunggu dalam waktu yang lama, karena hal ini akan mempengaruhi kekenyalan nata tersebut.

Aktivitas pengisian sirop ke dalam gelas plastik harus lebih hati-hati, jangan sampai tertumpah mengenai sisi luar gelas, karena hal ini akan mempengaruhi tampilan dari kemasan gelas plastik tersebut. Sirop yang diisikan harus dalam keadaan panas agar rasa yang dihasilkan meresap ke dalam potongan nata. Sirop yang diisikan terlebih dahulu harus disaring agar kotoran dapat tersaring dan tidak terbawa ke dalam kemasan.

Aktivitas penutupan gelas plastik dengan merek dilakukan perusahaan dengan sealer manual. Tenaga kerja pada bagian ini harus benar-benar teliti, sehingga merek produk pas letaknya dengan lingkaran gelas plastik karena hal ini sangat mempengaruhi tampilan produk perusahaan. Selain itu, sablon untuk merek perusahaan harus diganti agar tidak mudah luntur dan lebih tajam, jika diperlukan perusahaan harus mengganti variasi warna sablon seperti kombinasi antara hijau dengan putih sehingga akan lebih jelas dan menarik serta tampilan kemasan terlihat lebih bersih. Jenis gelas plastik yang digunakan harus yang lebih tebal sehingga tidak mudah penyok jika tertekan.

Aktivitas pengemasan ke dalam dus harus dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati sehingga dapat terhindari terjadinya penyok pada gelas kemasan nata de coco. Selain itu, jumlah sendok yang diisikan harus sesuai dengan jumlah gelas dalam kemasan yaitu sebanyak 24 buah. Perusahaan bisa juga menempelkan langsung sendok ke gelas plastik karena akan memudahkan bagi pengecer dalam memasarkan produk. Dus yang digunakan untuk kemasan jangan terlalu tipis karena akan mempengaruhi tampilan kemasan dan dus gampang rusak. Sablon pada dus harus diperbaiki agar lebih jelas, karena terlihat bahwa sablon tidak bagus sehingga merek perusahaan tidak terlihat jelas. Hal ini mengakibatkan kemasan kurang bagus dan tidak menarik bagi konsumen.

Aktivitas penyimpanan produk harus dialas dengan kayu agar kualitas kemasan dan produk terjaga. Penyimpanan harus dipisahkan dengan produk perusahaan yang lain agar tidak ada kontaminan bau. Selain itu, kebersihan ruangan penyimpanan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi kemasan produk dan terjaganya kebersihan tampilan kemasan serta produk perusahaan.

Aktivitas distribusi pemasaran produk harus memperhatikan jumlah tumpukan yang diperbolehkan (10 dus) sehingga kemasan produk dapat terjaga. Perusahaan harus menghindari kontaminan produk pada saat distribusi karena hal ini akan mempengaruhi kebersihan produk, jangan sampai produk terkontaminasi dengan adanya kebocoran baik oleh produk sejenis maupun oleh produk lain yang dipasarkan oleh perusahaan bersamaan dengan produk nata de coco. Penempatan produk di distributor ataupun pengecer jangan terkena matahari langsung karena akan mempengaruhi daya tahan produk dan kemasan produk.

Seluruh keterkaitan antara atribut kualitas produk dengan aktivitas proses, tingkat kepentingan atribut kualitas produk, penilaian konsumen terhadap kualitas produk, rasio perbaikan serta hubungan antara aktivitas proses dapat

dilihat pada matriks House of Quality (HOQ) atau Rumah Kualitas yang terdapat

P e m b o b o t a n + + ++ ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++

Bobot Konversi Pengadaan bahan baku Penanganan bahan baku Pemotongan lembaran nata Perebusan potongan nata Pembuatan sirop nata Pengisian nata ke dalam

gela

s plastik

Pengisian sirop ke dalam

gelas plastik

Pnutupan

gelas plastik

dengan merek

Pengemasan ke dalam dus Penyimpanan produk Distribusi pemasaran Perusahaan EB Perusahaan ST Perusahaan IMM Perusahaan PT Target Rasio perbaikan

Kebersihan 9 4 3 4 4 4 1.00 Rasa 8 3 3 4 4 4 1.33 Aroma 7 4 3 4 4 4 1.00 Warna 6 3 3 4 4 4 1.33 Tekstur/Kekenyalan 5 4 3 4 4 4 1.00 Kemasan 4 3 3 4 4 4 1.33 Nilai gizi 3 3 3 3 4 4 1.33 Bentuk nata 2 4 3 4 4 4 1.00 Harapan Konsumen Ukuran nata 1 4 3 4 4 4 1.00 Perusahaan EB 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 Perusahaan ST 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 Perusahaan IMM 5 5 - 4 4 4 4 5 4 5 5 Perusahaan PT 5 5 - 5 4 4 5 5 4 5 5 Tingkat kepentingan 9 203 75 255 315 121 121 143 56 86 85 Nilai relatif 0.006 0.1 38 0.05 1 0.17 4 0.2 14 0.082 0.0 82 0. 097 0.03 8 0.0 59 0.05

Gambar 11. Matriks House of Quality atau Rumah Kualitas Perusahaan EB

= hub. kuat (=10) = hub. sedang (=5) = hub.lemah (=1) ++ = hub. kuat positif + = hub. positif

Atribut kualitas produk