• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelembagaan Terkait dengan Industri Nata de Coco

VI STRATEGI DAYA SAI NG I NDUSTRI NATA DE COCO

6.5. Kelembagaan Terkait dengan Industri Nata de Coco

Berdasarkan struktur hirarki yang telah dirumuskan, terlihat bahwa usaha untuk meningkatkan daya saing industri nata de coco tidak bisa terlepas dari kelembagaan yang terkait dengan industri tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kelembagaan yang terkait dengan industri nata de coco adalah : 1. Industri nata de coco

Industri nata de coco merupakan kumpulan dari perusahaan yang membuat produk nata de coco, baik berupa nata de coco siap konsumsi maupun yang hanya membuat nata potongan atau lembaran nata.

Kemasan produk yang dibuat oleh perusahaan nata de coco pada umumnya adalah kemasan gelas plastik dengan ukuran 220 ml. Namun ada juga perusahaan nata de coco membuat kemasan produk dalam ukuran plastik 360 gr, 500 gr serta gelas plastik 200 ml dan 120 ml. Perkembangan kemasan ini sangat dipengaruhi oleh keinginan konsumen dan daya beli masyarakat. Selain itu, ada juga perusahaan nata de coco yang hanya membuat lembaran nata atau nata potongan, perusahaan ini tidak membuat nata de coco siap konsumsi.

2. Pemasok bahan baku

Pemasok bahan baku merupakan perusahaan atau perorangan yang menyediakan bahan baku utama untuk membuat nata de coco, baik bahan baku berupa air kelapa, lembaran nata ataupun nata potongan.

Pemasok bahan baku untuk perusahaan nata de coco di Kota Bogor berasal dari Wilayah Bogor (Kota dan Kabupaten Bogor) dan dari luar Wilayah Bogor (Cianjur dan Lampung). Pemasok bahan baku ini terdiri dari pedagang kelapa di pasar (untuk perusahaan nata de coco yang membuat sendiri lembaran nata) dan perusahaan nata de coco yang membuat lembaran nata. Pemasok bahan baku lembaran nata bisa perusahaan secara perorangan, pedagang pengumpul atau agen dan Koperasi Unit Desa (KUD).

3. Distributor produk nata de coco

Distributor produk nata de coco merupakan perusahaan yang menyalurkan produk nata de coco ke tangan pengecer atau pengguna produk nata de coco.

Perusahaan nata de coco dalam memasarkan produknya ada yang memiliki distributor produk sendiri, tapi ada juga yang menggunakan jasa distributor

perusahaan lain. Selain itu, ada juga perusahaan nata de coco yang menyalurkan langsung produknya ke retail atau pengguna produk nata de coco.

4. Perbankan/Lembaga keuangan

Perbankan/lembaga keuangan merupakan badan usaha yang menyediakan jasa yang berkaitan dengan finansial perusahaan guna menunjang kegiatan operasi perusahaan, seperti dalam hal transaksi penjualan dan pembelian yang menggunakan jasa rekening bank, peminjaman dan lain-lain.

5. Pemerintah/Pemda/Dinas Terkait

Pemerintah/Pemda/Dinas Terkait merupakan pihak yang berhubungan dengan pengambilan keputusan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan industri nata de coco.

6. Industri produk substitusi

Industri produk substitusi merupakan kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk substitusi dari produk nata de coco dalam kemasan seperti perusahaan yang menghasilkan nata de soya, nata aloe vera dan lain-lain.

7. Pengguna produk nata de coco

Pengguna produk nata de coco merupakan perorangan atau perusahaan yang menggunakan nata de coco, baik untuk dikonsumsi langsung maupun untuk diolah kembali menjadi produk lain.

Lembaga yang terkait dengan industri nata de coco ini, memiliki tingkat kepentingan yang berbeda satu dengan yang lainnya sehubungan dengan faktor yang mempengaruhi peningkatan daya saing industri nata de coco. Berdasarkan hasil penilaian faktor oleh para pakar yang terlihat pada Lampiran 26 dapat d hitung bobot faktor seperti yang terlihat pada keluaran hasil perhitungan bobot faktor pada Lampiran 27. Keluaran tersebut memperlihatkan bahwa bahwa bobot faktor secara berurutan adalah pemasaran (0.3832), kondisi ekonomi (0.1400), produksi dan operasi (0.1246), keuangan (0.1124), SDM (0.1013), teknologi (0.0892) dan kebijakan pemerintah (0.0491).

Perbedaan tingkat kepentingan masing-masing lembaga atau aktor ini memberikan indikasi bahwa suatu lembaga atau aktor memiliki prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga lainnya. Hasil penilaian tingkat kepentingan lembaga oleh masing-masing pakar dengan variabel linguistik berdasarkan masing-masing faktor yang mempengaruhi peningkatan daya saing

industri nata de coco dapat dilihat pada Lampiran 28. Keluaran hasil perhitungan

bobot lembaga pada setiap tingkat faktor yang diolah dengan software Fuzzy PC

RHB dapat dilihat pada Lampiran 29.

Berdasarkan Lampiran 29 terlihat bahwa untuk setiap tingkat faktor, lembaga yang memiliki bobot tertinggi adalah pemasaran - distributor produk nata de coco (0.3038), keuangan – perbankan/lembaga keuangan (0.4121), produksi dan operasi – industri nata de coco (0.3405), SDM – industri nata de coco (0.4536), kondisi ekonomi – perbankan/lembaga keuangan (0.2552), kebijakan pemerintah – pemerintah/pemda/dinas terkait (0.4098), teknologi – industri nata de coco (0.4045). Berdasarkan bobot lembaga/aktor pada setiap tingkat faktor yang terdapat pada Lampiran 29, dapat dihitung bobot akhir

lembaga/aktor yang diolah dengan software Matlab 6.5.1. Perhitungan bobot

akhir aktor ini dapat dilihat pada Lampiran 30. Adapun bobot dan prioritas lembaga dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Bobot dan Prioritas Lembaga yang Terkait dengan Peningkatan Daya Saing Industri Nata de Coco

No Lembaga/Aktor Bobot Prioritas

1 Industri nata de coco 0.2439 1

2 Pemasok bahan baku 0.1128 5

3 Distributor produk nata de coco 0.1737 2

4 Perbankan/Lembaga keuangan 0.1293 4

5 Pemerintah/Pemda/Dinas Terkait 0.1053 6

6 Industri produk substitusi 0.1024 7

7 Pengguna produk nata de coco 0.1324 3

Berdasarkan Tabel 17 terlihat bahwa tiga lembaga yang memiliki prioritas tertinggi adalah industri nata de coco (0.2439), distributor produk nata de coco (0.1737) dan pengguna produk nata de coco (0.1324). Industri nata de coco terdiri dari perusahaan-perusahaan yang akan ditingkatkan daya saingnya sehingga lembaga ini menjadi prioritas pertama. Perusahaan nata de coco ini terlibat secara langsung dalam seluruh kegiatan atau aktivitas guna mencapai kemampuan bersaing yang diharapkan. Lembaga ini memiliki prioritas pertama berkaitan dengan faktor SDM, teknologi serta produksi dan operasi. Adapun besarnya keterlibatan industri nata de coco pada masing-masing faktor berdasarkan bobot yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Bobot Industri Nata de Coco untuk Setiap Faktor

No Faktor Bobot

1 Pemasaran 0.1934

2 Keuangan 0.1520

3 Produksi dan Operasi 0.3405

4 SDM 0.4536

5 Kondisi Ekonomi 0.1696

6 Kebijakan Pemerintah 0.0922

7 Teknologi 0.4045

Distributor produk nata de coco berperan aktif dalam menyalurkan produk sampai ke tangan konsumen. Produk nata de coco dalam penyalurannya ada yang langsung ditangani oleh distributor perusahaan dan ada juga yang diserahkan oleh perusahaan ke distributor lain untuk menyalurkannya. Umumnya perusahaan yang menggunakan jasa distributor swasta melihat dari kepraktisannya, karena dianggap dengan menggunakan jasa distributor lain lebih memudahkan pekerjaan pembukuan dan pengalokasian produk sebab tanggung jawab perusahaan hanya sampai produk ditangan distributor sedangkan pengalokasiaanya ditangani oleh distributor. Berdasarkan bobot yang diperoleh untuk setiap faktor oleh aktor/lembaga distributor, lembaga ini memiliki keterkaitan tertinggi pada faktor pemasaran, produksi dan operasi serta keuangan. Adapun bobot distributor produk nata de coco untuk setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Bobot Distributor Produk Nata de Coco untuk Setiap Faktor

No Faktor Bobot

1 Pemasaran 0.3038

2 Keuangan 0.1132

3 Produksi dan Operasi 0.1298

4 SDM 0.1066

5 Kondisi Ekonomi 0.0691

6 Kebijakan Pemerintah 0.0397

7 Teknologi 0.0671

Pengguna produk nata de coco sangat besar pengaruhnya dalam peningkatan daya saing industri nata de coco karena pengguna produk akan mempengaruhi secara nyata penjualan maupun pasar yang dapat dicapai oleh

perusahaan. Pengguna produk nata de coco berpengaruh bagi perusahaan dalam menentukan apakah suatu jenis produk akan terus dikembangkan, diperbaiki atau dihentikan pemasarannya karena setiap perusahaan jika ingin berhasil harus bisa mengikuti apa yang diharapkan oleh pasar. Selain itu aktor ini akan berpegaruh terhadap besar kecilnya uang yang berputar dalam industri nata de coco dengan pembelian yang dilakukannya. Hal ini akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam wilayah pemasaran produk maupun diluar wilayah pemasran produk nata de coco. Berdasarkan bobot yang diperoleh untuk setiap faktor oleh aktor/lembaga pengguna produk nata de coco, maka lembaga ini memiliki keterkaitan tertinggi dengan faktor pemasaran, kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah. Adapun bobot pengguna produk nata de coco untuk setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Bobot Pengguna Produk Nata de Coco untuk Setiap Faktor

No Faktor Bobot

1 Pemasaran 0.2182

2 Keuangan 0.0493

3 Produksi dan Operasi 0.0716

4 SDM 0.0361

5 Kondisi Ekonomi 0.1342

6 Kebijakan Pemerintah 0.1431

7 Teknologi 0.0539