HUBUNgAN AFiLiASi DiREKSi
Antar anggota Direksi, antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar).
HUBUNgAN AFiLiASi DEWAN KOmiSARiS
Antar anggota Dewan Komisaris, antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
KOmiTE - KOmiTE
Berdasarkan peraturan PER - 12/MBU/2012 tentang organ pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, Perseroan pada tahun 2014 memiliki 2 Komite yaitu: 1. Komite Audit;
2. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan Pengembangan Usaha.
Sejak tanggal 29 Januari 2015, dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi PT PGN (Persero) Tbk dalam rangka melaksanakan ketentuan
Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
KOmiTE AUDiT
Komite Audit dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dalam pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bapepam LK IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit yang mengacu pada Keputusan Bapepam LK Kep. 643/BL/2012, Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Pembentukan Komite Audit dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan Perusahaan dalam rangka : • Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan
sesuai standar akuntansi yang berlaku dan mematuhi Peraturan Perundang-undangan; • Meningkatkan kualitas laporan kegiatan dan
hasil usaha Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG;
• Meningkatkan fungsi pengawasan intern dalam mencapai efektifitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya Perusahaan untuk memperoleh hasil secara optimal.
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit bertugas memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti Laporan Keuangan, proyeksi, serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), laporan manajemen dan informasi lainnya;
• Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; • Memberikan pendapat independen dalam
hal terjadi perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikan;
• Melakukan penelaahan atas sistem pengendalian internal Perusahaan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), meliputi: (i) memastikan efektifitas sistem
pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas; dan
(ii) menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan;
• Melakukan reviu, seleksi dan pencalonan Akuntan Publik, termasuk independensinya dan memberi rekomendasi penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris; • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh auditor eksternal meliputi: (i) memastikan efektifitas sistem
pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan; dan
(ii) menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku;
• Melaporkan kepada Dewan Komisaris
berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi; • Melakukan penelaahan dan melaporkan
kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan; • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi Perusahaan;
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya kepada Dewan Komisaris;
• Memastikan telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan;
• Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan.
b. Wewenang
• Mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya;
• Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, Manajemen Risiko dan akuntan terkait dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
• Melibatkan pihak independen di luar Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan);
• Melakukan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris;
• Wajib bekerja sama dengan SPI, antara lain: • Berkoordinasi dalam penyusunan rencana kerja
audit tahunan dan pelaksanaan audit; • Mengadakan pertemuan dengan SPI apabila
dianggap perlu untuk membahas masalah-masalah yang dinilai signifikan dan masih dalam kerangka tugas dan fungsi Komisaris sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
• Apabila diperlukan, dengan persetujuan Dewan Komisaris dan didampingi SPI dapat melakukan peninjauan dan pembahasan di Satuan Kerja atau Unit Kerja sesuai kebutuhan untuk melakukan pendalaman terhadap temuan tertentu yang dianggap perlu;
• Dapat memperoleh bukti yang memberikan keyakinan memadai tentang sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan atau perubahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap Laporan Keuangan; • Atas persetujuan Dewan Komisaris, dapat
meminta pandangan lain dari pihak luar untuk membantu memberikan petunjuk teknis dan lain-lain atas biaya Perusahaan.
c. Komposisi
Susunan Anggota Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Ketua : Pudja Sunasa - Komisaris
Independen
Anggota : M. Slamet Wibowo Anggota : Imbuh Sulistyarini Anggota : Gunawan Indradi Anggota : Kanyatama P. Mulyono. d. Independensi Komite
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan 4 (empat) anggota yang profesional dan berasal dari luar Perseroan. Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit sebagaimana telah diubah dan menjadi Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No 643/BL/2012. Komite Audit melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen.
e. Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Pada tahun 2014, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas komite, antara lain: • Melakukan penelaahan dan penilaian atas
kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal, serta memberikan tanggapan atas hasil audit terhadap Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2013; • Melakukan penelaahan dan memberikan
tanggapan atas Laporan Keuangan Perusahaan Triwulanan Tahun 2014;
• Mengevaluasi kinerja, kompetensi, independensi dan objektivitas KAP yang melakukan audit pada tahun sebelumnya serta merekomendasikannya sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dan diusulkan kepada RUPS menjadi Auditor Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2014;
• Membahas metodologi audit dan memonitor kemajuan pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2014 yang dilakukan oleh Auditor Eksternal;
• Melakukan penelaahan atas Laporan Hasil Audit (LHA) dari SPI selama tahun 2014, melakukan kunjungan kerja guna mendalami laporan SPI dan menyampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris; • Melakukan penelaahan atas ketaatan
Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya dan menyampaikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris;
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris;
• Menyusun rencana kerja dan membuat laporan berkala atas pelaksanaan tugas Komite Audit.
Hasil analisis, kajian, saran dan rekomendasi Komite Audit terkait dengan pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya telah dikomunikasikan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh perhatian.
f. Frekuensi Pertemuan
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam LK) Nomor: IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit yang dirujuk dalam Piagam Komite Audit, dinyatakan bahwa Komite Audit wajib melaksanakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan.
Selama periode tahun 2014, Komite Audit mengadakan 44 (empat puluh empat) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA KOMITE
Nama Jumlah
Kehadiran % Kehadiran
Pudja Sunasa 41 kali 93% Imbuh Sulistyarini 40 kali 91% Slamet Wibowo 32 kali 73% Gunawan Indradi 35 kali 80% Kanyatama P Mulyono 42 kali 95%