• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara usia dengan terapi antikoagulan pada paien CHF terhadap kejadian hematemsis melena di ruang IWM RSJHK 201

Dalam dokumen Disusun oleh: N. ESIH (Halaman 73-84)

METODE PENELITIAN

B. Analisa Bivariat

3. Hubungan antara usia dengan terapi antikoagulan pada paien CHF terhadap kejadian hematemsis melena di ruang IWM RSJHK 201

Hubungan antara variable usia dengan hematemesis melena didapatkan pasien yang usia ≤ 59 tahun dan tidak terjadi hemetemesis melena sebanyak 9 orang (56,30%) dan yang terjadi hematemesis melena sebanyak 7 orang (43,8 %) sedangkan yang usiar ≥ 60 tahun dan tidak terjadi hematemesis melena sebanyak 10 orang (66,7%) dan yang terjadi hematemesis melena adalah 5 orang (33,3 %) . Hasil uji statistic diperoleh P Value 0,411,maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadain hematemsis melena, didapatkan data odds ratio sebesar 0,643, artinya usia ≤ 59 tahun mempunyai peluang 0,643 kali untuk tidak terjadi hematemesis melena, dibandingkan dengan usia ≥ 60 tahun.

4. Hubungan antara penyakit penyerta terapi antikoagulan pada paien CHF

dengan dengan kejadian hematemsis melena di ruang IWM RSJHK 2012. Hubungan antara variable penyakit penyerta pada pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan dengankejadian hematemesis melena. Didapatkan pasien yang dengan tidak ada penyakit penyerta dan tidak terjadi hemetemesis melena sebanyak 15 orang (75,0%) dan yang tidak dengan penyakit penyerta dan terjadi hemtemsis melena sebanyak 5 orang (25,0%), sedangkan responden yang dengan penyakit penyerta dan tidak terjadi hemetemesis melena sebanyak 4 orang (27,3 %) dan yang dengan penyakit penyerta dan terjaadi hematemesis melena sebanyak 7 orang (63,6 %).

Hasil uji statistik diperoleh P Value 0,042, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang antara penyakit penyerta dengan kejadain hematemsis melena, didapatkan data odds ratio sebesar 5,250, artinya bahwa pasien yang tidak mempunyai penyakit penyerta mempunyai peluang 5,250 kali untuk tidak terjadi hematemesis melena dibandingkan pasien yang dengan penyakit penyerta.

64

PEMBAHASAN

Peneliti akan membahas hasil penelitian tentang hubungan variabel independen dari pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan yaitu: umur,lama waktu pemakaian obat antikoagulan,,pengetahuan dan penyakit penyerta dengan kejadian hematemesis melena di ruang Intermediate Medikal RSJHK.Jakarta.Januari-februari 2013

A. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari betul masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini hanya di lakukan di satu lokasi saja sehingga hasil penelitian ini belum dapat di generalisasikan.

2. Kondisi kesehatan pasien kadang tidak memungkinkan untuk mengisi kuisioner walaupun ahirnya mau mengisi,namun mungkin dengan jawaban yang kurang tepat sehingga mengurangi keakuratan data.

B. Variabel Pasien CHF yang mendapat Terapi Antikoagulan Oral Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Hematemesis Melena

1. Hubungan Umur pasien CHF yang mendapatkan terapi antikoagulan oral dengan kejadian Hematemesis Melena.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai P value 0,411. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan dengan kejadian hematemesis melana.

70

KESIMPU

LAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas kesimpulan penelitian yang telah dilakukan serta penulis akan memberikan saran terkait dengan hubungan pemberian antikoagulan oral pada pasien CHF dengan kejadian hematemesis melena di ruang Intermediate Medikal Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.tahun 2013.

A. Kesimpulan

1. Univariate

Karakteristik demografi dari pasien CHF yang menggunakan terapi antikoagulan oral di Ruang Intremediate Medikal RSJHK usia pasien CHF terbanyak ≤ 59 tahun yaitu 16 (51 % ) namun usia ≥ 60 tahun juga tidak jauh berbeda jumlahnya yaitu 15 (48,4 %), pendidikan terbanyak adalah berpendidikan rendah yaitu 21 (67,7%) dan pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja.

2. Bivariate

Hasil penelitian yang menyatakan ada hubungan antara pemberian terapi antikoagulan pada pasien CHF dengan kejadian hematemesis melenadiperoleh hasil :

Aru, W. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi V. Jakarta Pusat.

Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. Jakarta: Penerbit Buku EGC.

Friedel, David. (2008). Initial Management of Acute Upper Gastrointestinal Bleeding:From Initial Evaluation up to Gastrointestinal Endoscopy. The Medical Clinic of North America.

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.

Christianie dkk. (2008). Kejadian Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki yang Menyebabkan Pasien Usia Lanjut Dirawat di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Instalasi Rawat Inap B Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 3, Desember 2008, 138 – 149 (pdf).

Darmojo dkk.. (2004). Buku Ajar Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia.

Doengoes, M. (2008). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :EGC.

Garcia, D dkk. (2006). The Risk of Hemorrhage Among Patients with Warfarin-Associated Coagulopathy Free. Journal of The American College of Cardiology.

Hastono, P & Luknis Sabri. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali.

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan danTeknik Analisa Data.. Jakarta: Salemba Medika.

Jones & Bartlett. (2006). 100 Question & Answers About Congestive Heart Failure.

Kozier, B dkk. (2004). Fundamental Of Nursing: Concepts, Process And Practice. New Jersey: Pearson Education.

University Hospital Cleveland.

Lemone,at all.(2011),Medical-Surgical Nursing Critical Thinking In Patient Care. Fifth Edition,New Jersey ISBN

Mc Closkey & Bulechek. (1996). Nursing Interventions Classification. New York: Mosby.

Notoatmodjo,S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Palaretti (2011). Bleeding with Anticoagulant Treatments. Diambil dari scholar.google.co.id/scholar?q=Gi+bleeding+related+antikoagulan&btnG=&hl=en &as_sdt=0%2C5.

Potter, P.(2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.

Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. (2011). The 20th Annual Scientific Meeting of the Indonesian Heart

Putra, S. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah.D-Medika Jogjakarta: Penerbit IKAPI.

Scottish Intercollegiate Guidelines Network. (2007). Management Of Chronic Heart Failure.

Smeltzer& Bare.(2002). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.1. Jakarta : EGC.

Suratun, L. (2002). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal, Jakarta: Trans Info Media.

Utama, H. (2012). Diagnosa dan Manajemen Perdarahan Saluran Cerna/ Diagnosis and Management of Gastrointestinal Bleeding.

Artikel Kedokteran. (2009). Anti Koagulan. Diambil dari www.jevuska.com/2009/anticoagulan

Fabian, A. (2008). Gagal Jantung Akut. Diambil dari http://www.dinkesrl.net

Grossman,S,& Brown,D. (2009). Congestive Heart Failure and Pulmonary Edema. Diambil http://emedicine.medscape.com

Ismayadi. (2012). Capita Selekta in Upper Gastrointestinal Bleeding. Diambil dari http://kedai-dokter-ismayadi.blogspot.com

Karch, A. (2012). Pharmacology Review: Drugs that Alter Blood Coagulation, Brush Up On Your Knowledge of These Potentially Life-Saving Drugs. Diambil dari www.AmericanNurseToday.com

Masrukhin, S. (2012). Penyebab Gagal Jantung.diambil dari www.penyakit-jantung.net, tanggal 10 Oktober 2012.

Setiabudi dkk. (2008). Oral Anticoagulant Treatment in Management of Elderly Patients with Atrial Fibrilation: Is It Beneficial or Detrimental?. (Indonesian Journal Internal Medical). Diambil dari http://www.inaactamedica.org/archives/2008/Edisi1artcl10.pdf

Schulman, S dkk. (2009). Haemorraghic and Thromboembolic Complications versus Intensitty of Treatment of Venous Thromboembolism with Oral Anticoagulants. Acta Medica Scandinavica diambil dari www.onlinelibrary.wiley.com.

Wiley, J & Sons. (2011). Anticoagulation For Heart Failure In Sinus Rhythm. Diambil dari http:// www.thecochranelibrary.com

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSIK FIKES UMJ), dengan judul Hubungan pemberian Terapi Antikoagulan Pada Pasien CHF Dengan Angka Kejadian Hematemesis Melena Di Ruang Intermediate Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

Saya juga mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan oleh Peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Telah diberikan penjelasan tentang penelitian ini dan mengetahui bahwa informasi yang diberikan ini sangat besar manfaatnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya keperawatan.

Dengan ini saya secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

Jakarta, 2012

Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Dengan hormat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Study Ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Program B Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.

Nama : N. ESIH NPM : 2011727164

Akan melakukan penelitian dengan judul hubungan pemberian terapi antikoagulan oral walfrin: Simac2 pada pasien CHF dengan kejadian hematemesis melena di ruang rawat Intermediate Medikal Dewasa Lantai 3 RSJHK 2013. Bersama ini saya mohon Bapak/Ibu bersedia untuk menjadi responden dan menandatangani persetujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kuisioner sesuai petunjuk yang ada. Jawaban yang Bapak dan Ibu berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk penelitian.

Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini saya sampaikan banyak terima kasih.

Peneliti

LEMBAR KUISIONER

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Bacalah pertanyaan yang ada dengan baik

2. Berikan tanda ceklist ( √ ) pada kotak yang sudah tersedia untuk setiap jawaban . 3. Berikan tanda ceklist ( √ ) pada pilihan jawaban a / b / c / d pada jawaban yang

sudah tersedia.

4. Jika ingin memperbaiki jawaban yang salah, beri tanda (X) di kolom yang salah kemudian beri tanda ceklist kembali ( √ ) pada kolom yang benar.

5. Mohon kuisioner ini dikembalikan pada peneliti setelah diisi. A. Data Demografi

1. Nama ( inisial )……….… 2. Usia …..tahun.

3. Pendidikan terakir

Tidak sekolah ( ), SD ( ), SLTP ( ), SMU ( ), Akademi / PT ( ) 4. Pekerjaan:

( ) Tidak Bekerja, ( ) PNS, TNI / POLRI ( ) Wiraswasta

B. Lama Pemakaian Obat ( ) Kurang 1bulan ( ) 1 bulan ≥ 1bulan

1. Yang dimaksud dengan obat antikoagulan

a) Obat untuk mencegah pembentukan thrombus / gumpalan darah b) Obat untuk melarutkan / mengencerkan bekuan darah

c) Obat untuk sakit dada

d) Obat untuk tekanan darah tinggi 2. Sebutkan manfaat dari obat antikoagulan

a. Obat pengencer darah

b. Obat untuk memperbaiki fungsi jantung c. Obat tekanan darah tinggi

d. Obat menurunkan denyut jantung

3. Sebutkan efek samping dari obat antikoagulan a. Perdarahan

b. Mual c. Pusing

d. Tidak napsu makan

4. Sebutkan hal-hal yang perlu dihindari pada saat minum obat antikoagulan a. Tidak boleh makan/ minum alkohol

b. Boleh makan / minum makanan yang mengandung alkohol. c. Tidak boleh makan/ minum stroberry

a. Buang air besar berwarna hitam,atau berwarna coklat b. Muntah berwarna coklat / darahPenyakit Penyerta c. Buang air kecil berwarna seperti teh

d. Perut terasa sakit

D. Penyakit Penyerta

Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah bapak / ibu ada penyakit maag/ gasritits

2. Apakah bapak / ibu ada penyakit lambung lain: ulkus / luka pada lambung

E. Lembar Observasi Melena dan Tidak melena

Ya Tidak 1. BAB (Buag Air Besar berwarna hitam seperti kopi/ ter .

2. Muntah darah berwarna merah /hitam

Dalam dokumen Disusun oleh: N. ESIH (Halaman 73-84)

Dokumen terkait