• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampel Penelitian

Dalam dokumen Disusun oleh: N. ESIH (Halaman 60-70)

METODE PENELITIAN

D. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga dianggap mewakili populasinya.( Sastroasmoro & Ismail 2002).Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yang mengambil sampel tidak secara acak terhadap pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan,tetapi berdasarkan kriteria tertentu dari populasi.Adapun kriteriaa sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pasien masuk atau yang di rawat diRuang IWM RSPJNHK dengan diagnosis CHF dengan komplikasi.

2. Pasien yang diberikan terapi antikoagulan oral terjadi hematemesis melena dan tidak terjadi hematemesis melena.

3. Pasien yang sedang kondisi hemodinamik stabil( tidak sesak,tidak sedang terjadi perdarahan masif.

4. Bersedia menjadi responden 5. Usia ≤ 59 tahun - ≥ 60 tahun.

Rata-rata pasien masuk ke Ruang IWM dengan diagnosis CHF dan mendapat anti koagulan dan terjadi hematemesis melena pada tahun 2012 bulan November – Desember 43 orang. Maka besarnya sampel yang dibutuhkan dihitung berdasarkan rumus perhitungan sampel menurut

Notoatmodjo (2005) untuk populasi kurang dari 10.000 yang digunakan adalah: n = __ N_____ 1+ N (d)2 Dimana : n : Jumlah sampel N : Jumlahpopulasi (43)

d : Penyimpangan populasi/ derajat ketepatan (0,1)

Jadi 43 n = 1 + 43 (0,1)2 43 = 1,4

= 30,7148 dibulatkan menjadi 31 orang

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan variabel indevenden.sumber data

berasal dari data primer maupun data sekunder.data primer berasal dari wawancara dengan pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan baik terjadi melena ataupun tidak terjadi melena. dengan berpedoman pada pertanyaan yang ada dalam kuisioner.Sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan medis rumah sakit.

Sebelum melakukan penelitian dilakukan uji instrument lebih dahulu dengan melakukan uji validitas dan reabilitas instrument ( kuisioner). Untuk mengetahui validitas suatu intrumen dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya.pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkoreasi secara signifikan dengan skor totalnya, tehnik korelasi yang digunakan korelasi Pearson Product moment.

Keputusan uji: bila r hitung lebih besar dari r table = Ho di tolak, artinya variabel (kusioner) valid. Bila r hitung lebih kecil dari r table = Ho gagal ditolak artinya variabel tidak valid. (Harsono, 2007).

Proses pengambilan data untuk uji validitas dan reabilitas berlangsung dari minggu kedua sampai minggu ketiga januari 2013. Uji instrument dilakukan dengan mengambil sampel 10 pasien di luar pasien penelitian, dengan kriteria yang sama dengan sampel penelitian, yang diperoleh dari ruang IWM RSJHK Jakarta. Maka df=10-2=8.Pada tingkat kemaknaan 5 % didapat r tabel 0,0,632,maka dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel,artinya seluruh pertanyaan valid.dengan crombach alpha adalah 0.964. Maka pertanyaaan kuisioner tersebut dinyatakan reliable dan layak untuk disebarkan.

Rincian kuisioner ini berisi tentang :

1. Karakteristik data demografi responden yaitu: umur, pendidikan dan pekerjaan. 2. Kuisioner tentang lamanya pemakaian obat antikoagulan oral . 3. Kuisioner tentang pengetahuan obat antikoagulan

4. Kuisioner tentang penyakit penyerta seperti adanya penyakit (gastritis), (ulkus), dengan cara memilih ( √ ) pada kolom yang sudah tersedia

F. Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan lembar observasi yang memuat beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti yang mengacu pada study kepustakaan dan kerangka konsep yang telah di buat dan dikonsulkan terlebih dahulu kepada pebimbing.

Kuisioner digunakan sebagai alat pengumpul data, lama pemakaian obat antikoagulan ,usia,pengetahuan dan penyakit penyerta.

2. Cara pengumpulan data.

Cara pengumpulan data dilakukan di tempat penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengajukan surat ijin dan proposal kapada pihak Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

b. Setelah mendapatkan ijin dari rumah sakit, peneliti melakukankoordinasi dengan penanggung jawab ruang IWM Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

c. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur penelitian kepada pasien kemudian setelah memahami penjelasan dari peneliti, pasien yang setuju berpartisipasi dengan penelitian akan menerima lembar inform consent dan menandatanganinya.

d. Pasien kemudian mengisi kuesioner sesuai dengan pertanyaan secara menyeluruh dengan jawaban yang sudah disediakan dalam kolom.

e. Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan untuk dianalisis.

G. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan proposal penelitian kepada institusi UMJ, setelah disetujui peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Direktur RSJHK Jakarta dan pihak pihak terkait untuk mendapatkan penelitian. Selanjutnya kuisioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian sebagai berikut ;

1. Memperkenalkan diri kepada pasien, kemudian memberikan penjelasan kepada pasien tentang penelitian yang akan dilakukan, jika ikut serta dalam penelitian, pasien harus menandatangi lembar persetujuan ( informed consent) dan jika pasien menolak (right to self determination) maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormati haknya (right in fair treatment). Pasien dapat mengakhiri keikut sertaannya dalam penelitian setiap saat penelitian ini berjalan.

2. Menjaga kerahasiaan identitas pasien (right of privacy), peneliti tidak mencantumkan nama subjek pada lembar kuisioner yang diisi oleh subjek, lembar tersebut hanya diberi inisial atau kode.

3. Menjaga kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh pasien data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

H. Pengolahan Data

Setelah peneliti mendapatkan data maka dilakukan tahapan sebagai berikut : 1. Editing yaitu pengolahan data awal dimulai dari pemeriksaan data dari

lapangan, kemudian diseleksi kelayakannya artinya data kuesioner telah terisi semua, relevan dan dapat dibaca dengan baik.

2. Coding yaitu melakukan pengkodean dengan memberikan nomer pada

masing-masing kuesioner sebelum dimasukan dan diolah ke dalam komputer.

3. Entry data ke dalam komputer menggunakan SPSS19

4. Cleaning yaitu pembersihan data dilakukan dengan menyusun tabel frekuensi untuk memeriksa konsistensi variabel satu dengan yang lainnya, terutama untuk data yang berhubungan.

I. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Dilakukan dengan mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti. Variabel independen :lama pemakaian obat antikoagulan, umur, pengetahuan, penyakit penyerta dan variabel dependen yaitu hematemesis melena.dan langsung disesuaikan dalam bentuk tabel. Analisis ini dilakukan dengan

menghitung distribusi dan persentase dari tiap variabel. Adapun tujuannya adalah untuk melihat gambaran variabel secara keseluruhan.

b. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel (variabel independen dan dependen) yaitu hubungan pemberian terapi antikogulanoral pada pasien CHF di Ruang Intermediate dengan variabel dependen yaitu hematemesis melena yang dianalisis dengan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95 %. Hasil perhitungan statistik dapat menunjukan ada tidaknya hubungan yang signifikan antaran variabel terkait, yaitu dengan nilai p. Bila hasil perhitungan statistk diperoleh p < 0,05 Ho ditolak, artinya bermakna atau ada hubungan yang signifikan antar variabel independen dan dependen. Sebaliknya bila hasil perhitungan statistik nilai p > 0,05 Ho gagal ditolak, artinya perhitungan tidak bermakna atau tidak ada hubungan antar dua variabel. Uji statistik dengan rumus Chi-Square adalah sebagai berikut :(Sutanto,P.2006)

(AD-BC)2 X2 = N

(A+C)(B+D)(A+B)(C+D)

Keterangan: X2 = Statistik X2

N = Jumlah sample penelitian

AD = Jumlahsubjek yang mengalamiperubahan BC = Jumlah yang tidak mengalami perubahan tetap

56

HASIL

PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilaksanaka pada tanggal 6-28 bulan Februari 2013, yang meliputi hasil Analisa Univariat dan Bivariat yang menyatakan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

A. Analisa Univariate

Dalam analisa Univariat ini menjelaskan secara deskiptif mengenai distribusi frekuensi penelitian yang terdiri dari karakteristik demografi pasien meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, variabel independen: di antaranya , lama pemakaian obat, usia, pengetahuan, penyakit penyerta dan Variabel dependen adalah kejadian kematemsis melena. Hasil pengumpulan data sesuai dengan variabel penelitian. Data ini akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Tabel 5. 1

Distribusi Karakteristik Demografi Pasien CHF yang mendapat pemakaian terapi antikoagulan di Ruang IWM RSJHK tahun 2013

NO Variabel Kategori Frekuensi Persentase

1 Usia ≤ 59 tahun ≥ 60 tahun 16 15 51,6% 48.4% 2 Pendidikan Pendidikan rendah Pendidikan tinggi 21 10 67,7% 32,3% 4 Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja 16 15 51,6% 48,4

1. Distribusi Pasien Berdasarkan Data Demografi

a. Usia

Dari tabel distribusi diatas dapat dilihat bahwa karakteristik pasien CHF dengan terapi antikoagulan menurut usia terbanyak adalah kelompok usia ≤ 59 tahun sebanyak 16 pasien ( 51,6 % ) dan kelompok usia pasien ≥ 60 tahun sebanyak 15 orang (48,4 % ).

b. Pendidikan

Dari tabel distribusi frekuensi menurut pendidikan pasien CHF dengan terapi antikoagulan terbanyak adalah berpendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SLTP, SLTA) yaitu sebanyak 21 pasien (67,7 %) dan kelompok pendidikan tinggi (PT) sebanyak10 pasien (32,3%).

c. Pekerjaan

Dari tabel distribusi berdasarkan pekerjaan pasien, menunjukan bahwa data terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 16 pasien (51,6 %) dan pasien yang bebekerja sebanyak 15 pasien (48,4%)

Tabel 5. 2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan variabel: lama pemakian terapi antikoagulan oral, pengetahuan, penyakit penyerta dan kejadian hemtemesis melena di ruang

IWM RSPJNHK tahun2012

NO Variabel Kategori Frekuensi Presentase

1 Lama pemakain terapi antikoagulan ≤ 1bulan ≥ 1bulan 20 11 64,5% 35,5% 2 Pengetahuan Baik Kurang 19 12 61,39 38,7% 4 Penyakit penyerta Tidak Ya 20 11 64,5% 35,5% 5 Kejadian hematemesis melena Tidak Ya 19 12 61,3% 38,7,%

2. Variabel Independen dan dependen berdasarkan distribusi frekuensi

a. Lama pemakai antikoagulan

Dari tabel distribusi frekuensi di atas mengambarkan bahwa berdasarkan lama waktu pemakaian terapi antikoagulan pada paien CHF. Didapatkan data terbanyak adalah dengan lama waktu ≤ 1 bulan dengan jumlah 20 orang (64,5%) dan yang lama pemakaian terapi antikoagulan lebih dari ≥1 bulan sebanyak 11 orang ( 35,5 % ).

b. Pengetahuan

Dari tabel distribisi frekuensi di atas menggambarkan bahwa berdasakan variable berdasrkan tingkat pengetahuan pasien CHF yang menggunakan terapi antikoagulan di Ruang IWM RSJHK 2013.

Didapatkan pengetahuan pasien terbanyak adalah baik yaitu 19 orang (61,3% ) dan pegetahuan kurang sebanyak 12 orang ( 38,7% ).

c. Penyakit penyerta

Dari tabel distribusi frekuensi pasien CHF yang mendapat terapi antikoagulan oral dengan penyakit penyerta di Ruang IWM RSJHK 2013.

Didapatkan data terbanyak adalah tidak mempunyai penyakit penyerta sebanyak 20 orang (64,5% ) dan yang mempunyai penyakit (gastritis 9 orang,ulkus peptikum2 orang) sebanyak 11 orang (35,5 % ).

d. Kejadian hematemesis melena

Dari tabel distribusi frekuensi di atas pasien CHF dengan terapi antikoagulan dan kejadian kejadian hematemsis melena di Ruang IWM RSJHK 2013

Didapatkan hasil terbanyak adalah tidak kejadian hematemesis melena sebanyak 19 orang ( 61,3% ) dan terjadi hematemesis melena sebanyak 12 orang (38,7% ).

Dalam dokumen Disusun oleh: N. ESIH (Halaman 60-70)

Dokumen terkait