BAB III KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAHAN MAHMOUD
B. Kebijakan Mempererat Hubungan Dengan Dunia Muslim
1. Hubungan Iran Dengan Palestina
Secara resmi hubungan antara Iran dan Palestina sudah berlangsung dari awal Revolusi Islam itu sendiri. Setelah berhasil menumbangkan rezim Syah Pahlevi, segera saja Iran mengosongkan kedutaan Israel, seperti yang kita ketahui hubungan antara Iran di era Syah Pahlevi dengan Israel begitu mesra, dan menggantinya dengan kedutaan Palestina144. Hal ini menyimbolkan bahwa betapa Palestina merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian besar Iran. Jadi pada dasarnya Ahmadinejad hanya melanjutkan apa-apa yang sudah dilakukan pendahulunya khususnya Imam Khomeini.
142. Ibid. h. 97.
143. Lih, “Sebut Iran Sponsor Teroris Dunia, Bush Dikecam Negara Arab,” Media
Indonesia, Selasa 15 Januari 2008, h. 10
144. Kasra Naji. Ahmadinejad; Kisah Rahasia, h. 159. Lih juga, Adel El-Gogary.
Maka tidaklah mengherankan jika Ahmadinejad memprioritaskan masalah Palestina ini. Sangat disayangkan tapinya, hal ini membuat Ahmadinejad menjadi sasaran fitnah media-media Barat yang salah mentransletkan kata-katanya. Dengan seenaknya Barat menulis headline news di media dunia dengan tulisan. “Israel must wiped off the map” yang artinya “Israel harus dihapuskan dari peta dunia”.145 Sontak dunia kaget melihat seorang presiden disebuah satu-satunya negara teokrasi Islam akan melakukan suatu aksi “pembersihan” ditengah gonjang-ganjing isu nuklirnya. Namun ini bukanlah arti sesungguhnya yang Ahmadinejad katakan.
Yang sebenarnya terjadi ialah ketika itu Ahmadinejad sedang mengahadiri konferensi yang diadakan pada tanggal 26 Oktober 2005 bertemakan Jahan be dun-e Sahyunis (Dunia Tanpa Zionisme) yang dihadiri 3000 pelajar dan mahasiswa Iran. Dalam pidatonya ini Ahmadinejad mengutip dari kata-kata Imam Khomeini, ia mengatakan; Een rejimeh eshghalgareh Quds bayad az safeyeh rouzegar mahv shavad”. Terjemahan harfiahnya ialah “Rezim penjajah Yerussalem ini harus menghilang dari halaman sejarah”. Frasa kunci ucapan ini ialah “az safeyeh rouzegar” dan “mahv shavad”. “shavad” artinya “harus menjadi”. “Mahv” bisa berarti “tidak kelihatan lagi”, “terhapus”, “atau “lenyap mendadak”. Kata “Mahv” merupakan suatu kata yang tidak berarti mengandung kekerasan, ketika bulan sedang tertutup awan bulan itu sedang mengalami “mahv”, seseorang yang lenyap dalam kerumunan orang atau asap tebal pun bisa dibilang “mahv”. Intinya adalah kata “mahv” tidak menyiratkan suatu aksi oleh
145. Dina Y. Sulaeman. Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang
orang ketiga yang menyebabkan keadaan “mahv”. Oleh sebab itu salah jika mengartikan “mahv shavad” menjadi “harus dihapuskan”, yang menyiratkan suatu aksi yang dilakukan oleh orang ketiga. Singkatnya, “mahv shavad” adalah frasa deskriptif yang berarti menghilang atau lenyap. Sedangkan bila Ahmadinejad berniat merujuk ke aksi pemusnahan, Ahmadinejad harus menggunakan frasa “bayad mahv kard” yang artinya “harus dibuat menghilang atau harus dilenyapkan”. Sementara frasa, “az safeyeh rouzegar” telah diterjemahkan bebas sebagai “dari peta”. “rouzegar” berarti sejarah atau masa dan zaman. Agar lebih pas, “safeyeh rouzegar” dapat diterjemahkan menjadi “halaman sejarah”.146
Dari sini kita bisa menilai bahwa, telah terjadi kesalahan dalam penafsiran kata-kata yang dilontarkan oleh Ahmadinejad, yangmana penafsiran ini memfitnah Ahmadinejad dan menjuluki dirinya sebagai orang yahudi, anti-semit, dan sebagainya. Ini membuktikan kepada kita bahwa, para media-media sedang berusaha melakukan pembunuhan karakter dan menjatuhkan citra Ahmadinejad dihadapan masyarakat global yang seakan-akan Ahmadinejad ingin melenyapkan orang Yahudi. Penafsiran ini juga dibantah oleh Prof. Juan Cole dari Michigan University. Dia menulis, “jika Ahmadinejad adalah maniak pembantai etnis yang ingin membunuh orang-orang yahudi, lalu mengapa ada 20.000 Yahudi di Iran dengan satu keanggotaan di parlemen? Bila dia memang
bermaksud membantai Yahudi, tidak bisakah ia memulainya dari dalam negeri?”.147
Untuk sekedar dipahami bahwa UU Iran menyebutkan setiap 150.000 warga berhak memiliki wakil di parlemen namun walaupun Yahudi tidak memenuhi syarat karena kurang dalam hal jumlah, seperti yang dijelaskan jumlah Yahudi di Iran hanya sekitar 20.000, mereka tetap diberi wakil di parlemen.148 Ini membuktikan betapa egaliternya pemerintahan Iran terhadap rakyatnya dan sekaligus membuktikan ketidakmasukakalan tuduhan-tuduhan yang dilancarkan Barat terhadap Ahmadinejad.
Dan lagi, para penganut Yahudi di Iran menilai, kebijakan (statement) Ahmadinejad ini tidaklah mengancam atau bahkan membahayakan Yahudi di Iran khususnya. “ini adalah kampanye yang salah tentang Iran dan komunitas Yahudi di Iran”, kata Ciamak Morsathegh yang di Iran ia sebagai salah satu pemimpin komunitas Yahudi. Minoritas Yahudi di Iran dilindungi undang-undang. Sinagoga-sinagoga, sekolah-sekolah, dan toko-toko milik Yahudi beroperasi normal, lebih jauh Morsathegh mengatakan, “Kami bebas menjalankan ibadah. Sikap anti-Semit adalah fenomena Barat, tetapi kami keturunan Yahudi tidak pernah terancam”.149
147. Dina Y. Sulaeman. Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang
Presiden Untuk Palestina. h. 24.
148. Mahmoud Ahmadinejad. Ahmadinejad Menggugat!, h. 33-34.
149. Lih, “Yahudi Iran, Kebijakan Presiden Ahmadinejad Tidak Membahayakan,”
Walaupun begitu, Ahmadinejad tetap berfikir kritis, ia tetap menggunakan retorikanya yang revolusioner dalam masalah Palestina, dimana ia mempertanyakan keabsahan dari berdirinya suatu negara bernama Israel yang dilakukan secara illegal dengan dalih bahwa ‘mereka-mereka’ ini adalah korban PD II sehingga mereka berhak mendirikan negara diatas negara lain dan ini justru didukung oleh berbagai kekuatan-kekuatan besar dunia.
“Jika tragedi ini (holocaust) terjadi di Eropa, mengapa bangsa Palestina yang harus menebusnya? Apa dosa bangsa Palestina? mereka tidak memiliki peran dalam PD II, lalu mengapa dengan dalih peristiwa itu, lebih dari 5 juta orang Palestina diusir dan mereka hidup dalam pengungsian selama 60 tahun”.150 Ahmadinejad juga mengatakan, “negara-negara Eropa harus mengganti kesalahan mereka kepada kaum Yahudi dengan memberi tanah mereka untuk mendirikan negara (Yahudi) di Eropa (Jerman, Austria atar negara-negara lain), Amerika Serikat, Kanada, atau Alaska ketimbang bangsa Palestina yang tidak berdosa harus membayar kejahatan ini”.151
Dalam hal ini Ahmadinejad berusaha melihat kembali ke akar permasalahannya. Ia menilai bahwa, sesungguhnya permasalahan ini adalah terletak pada ketidakadilan orang Barat, lebih jauh ia berargumen bahwa sesungguhnya merekalah (Barat) yang seharusnya bertanggung jawab penuh bukannya menimpakan masalah ini kepada suatu bangsa lain yang tidak memiliki keterkaitan apapun. Ia menilai seharusnya Barat dengan lapang dada mau memberikan sebagian wilayahnya sebagai bentuk perwujudan tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan terhadap orang Yahudi ketika PD II.
Lebih jauh Ahmadinejad berpendapat, Israel dan Barat jangan menjadikan isu holocaust sebagai alat legalisir keberadaan Israel, bahkan ia menilai holocaust
150. Dina Y. Sulaeman. Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang
Presiden Untuk Palestina. h. 40.
yang sesungguhnya sedang tejadi di Palestina selama 60 tahun. “Jika dalam tragedi holocaust terdapat keragu-raguan, maka dalam holocaust di Palestina tidak ada keraguan sama sekali, holocaust ini telah dan sedang terjadi di Palestina selama 60 tahun”152.
Berangkat dari hal tersebut maka Ahmadinejad memutuskan untuk melakukan berbagai riset independen ilmiah terkait peristiwa holocaust, dan ia pun akhirnya melaksanakan hal tersebut pada 11-12 Desember 2006 dengan fasilitator Institut Politik dan Studi Internasional Kementrian Luar Negeri Iran. Hal ini dihadiri sebanyak 67 sejarawan dan akademisi dari 30 negara dan juga para Rabbi-rabbi Yahudi. Ahmadinejadpun merasa bingung dan aneh karena ada sebagian akademisi yang dipenjara akibat mempertanyakan kebenaran holocaust, untuk sekedar diketahui banyak ilmuan yang mempertanyakan tentang holocaust yang dihukum seperti Roger Garaudy, Frederick Toben, Georges Theil, dll, bahkan ia menilai mereka-mereka ini menganggap holocaust sudah ditinggikan kedudukannya oleh mereka bahkan sampai melebihi kedudukan Tuhan. Ini sangatlah aneh mengingat kejadian holocaust belumlah terjadi sampai 100 tahun, bahkan sebagian tempat dan saksi sejarah yang masih hidup pun banyak. Namun kenapa setiap ada peneliti yang hasil penelitiannya meragukan, menentang atau bahkan merevisi kejadian holocaust dipenjara, didenda, dan diancam.
“Riset yang dilakukan dalam bidang fisika lebih dari apa yang telah dilakukan terhadap holocaust, tapi penelitian dalam ilmu fisika masih terus dilanjutkan, apa salahnya jika hal sama dilakukan atas peristiwa holocaust”153. Ia
152. Dina Y. Sulaeman. Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang
Presiden Untuk Palestina. h. 159.
juga berkata, “saya berpendapat, hari ini telah tercipta atmosfer dimana holocaust telah menjadi berhala bagi sebagian kekuatan-kekuatan itu. Karena, saya lihat, di negara-negara yang dikuasai kekuatan-kekuatan tersebut, manusia boleh mempertanyakan Tuhan dan nabi-nabi, namun mempertanyakan holocaust merupakan kesalahan yang tidak terampuni”.154
Tidak perlu membutuhkan waktu lama, akibat berbagai pemikiran, statement dan kebijakan nya ini Ahmadinejad menuai berbagai macam kecaman, bahkan sampai ada yang menuduhnya adalah anti-semit. Namun Ahmadinejad menegaskan bahwa ia bukanlah anti Yahudi, karena apa yang ia lakukan terkait Palestina bukan karena umat Yahudinya tetapi kekuatan-kekuatan (zionis) yang memanfaatkan Yahudi untuk kepentingan dirinya.
“Menurut saya, hari ini seluruh dunia telah memahami bahwa Zionis dan Yahudi adalah 100% berbeda. Yahudi adalah para pengikut nabi utusan Tuhan, para pendukung penyembah Tuhan, persahabatan dan keadilan, tapi Zionis adalah sebuah organisasi politik. Setiap kesempatan selalu ia manfaatkan untuk mencapai kepentingan kelompok-kelompoknya, penderitaan yang dialami oleh masyarakat Yahudi pada PD II adalah dalih yang disalahgunakan. Kaum Zionis bukanlah Yahudi, Kristen ataupun Muslim. Mereka adalah budak uang, kekuatan, dan harta”.155 Dalam kesempatan lain ia mengatakan, “Saya tidak anti-Yahudi sama sekali.... Tapi kalian harus tahu, bahwa mereka (Israel) berbohong. mereka tidak Yahudi, tetapi sekelompok penjahat yang korup, yang menyalahgunakan nama Yahudi”.156
Ia menyatakan bahwa mereka (Israel) bukanlah umat Yahudi, karena sesungguhnya mereka hanyalah sekumpulan orang yang ingin memanfaatkan penderitaan kaum Yahudi demi kepentingan dirinya. Bahkan ada Rabbi yang menyatakan sama hal yang sama dengan Ahmadinejad, bahwa sesungguhnya pengikut Yahudi tidaklah setuju dengan pendirian negara Israel karena hal ini
154. Dina Y. Sulaeman.
Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang Presiden Untuk Palestina. h. 45.
155. Mahmoud Ahmadinejad. Ahmadinejad Menggugat!, h.152.
156. Hal ini Ahmadinejad sampaikan etika ia berpidato di Esfahan pada 25 Mei 2007, lih;
http://www.youtube.com/watch?v=PrWguVsEih0 video berita ini diakses dan didownload pada tanggal 11 Mei 2010.
bertentangan dengan Taurat. “Bangsa Yahudi sangat berlawanan dengan Zionisme dan “negara Israel”. Sangat jelas bahwa bangsa Yahudi yang patuh kepada Taurat selalu menentang pembentukan negara Israel”.157 Dari sini terlihat jelas bahwa tidak semua orang Yahudi menghendaki berdirinya negara Israel.
Oleh karena masalah ini, Ahmadinejad menawarkan sebuah solusi yang dikenal juga sebagai One State Solution. Artinya solusi ini mendorong semua warga Palestina ‘asli’ untuk melakukan sebuah referendum guna menentukan pemerintahannya sendiri. Tidak boleh ada intervensi asing dalam hal ini biarkan rakyat Palestina menentukan pilihannya.
“Hak memerintah adalah dari rakyat Palestina dan merekalah yang harus memilih jenis dan pejabat pemerintahan mereka sendiri. Dengann kata lain, harus diberi kesempatan supaya semua orang Palestina asli, baik itu Muslim, Kristen, Yahudi, yang tinggal didalam Palestina serta pengungsi Palestina yang tinggal dinegara-negara lain secara bebas mengungkapkan kehendak mereka dalam penentuan jenis pemerintahan dan siapa pejabatnya. Dengan kata lain, satu-satunya jalan yang bijaksana dan logis dalam parameter yang diakui oleh dunia internasional adalah referendum dengan diikuti oleh semua penduduk Palestina”.158
Dilain kesempatan ia juga mengatakan, “Kami telah mengusulkan bahwa biarkan semua rakyat Palestina dari berbagai agama, Islam, Kristen, dan Yahudi menentukan nasipnya sendiri. Semua rakyat Palestina yang tinggal di wilayah-wilayah pendudukan Israel atau yang ada di wilayah-wilayah Palestina sendiri dan yang ada di luar atau tinggal di camp-camp pengungsi untuk menentukan nasip mereka sendiri. Kami ingin mengusulkan, rakyat Palestina secara menyeluruh, berpartisipasi dalam sebuah pemilihan umum dan melalui pemilihan umum itu menentukan nasip mereka sendiri”.159
157. Dina Y. Sulaeman.
Ahmadinejad On Palestine; Perjuangan Nalar Dan Jiwa Seorang Presiden Untuk Palestina. h. 36.
158. Ibid. h. 162.
159. Hal ini Ahmadinejad sampaikan ketika kunjungannya ke UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada Mei 2006, penulis mendapatkan rekaman videonya melalui Iran Corner yang berada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gedung Fakultas Ushuluddin lantai 2.
Hal ini memperlihatkan bahwa Ahmadinejad sedang dalam perjuangan membela hak-hak rakyat Palestina yang dirampas oleh kekuatan-kekuatan Barat. Hubungan tersebut ditandai dengan berbagai pertemuan, bahkan tidak tanggung-tanggung pemerintah Iran melalui Menlunya, Manouchehr Mottaki, akan memberikan bantuan kepada Palestina senilai US$ 50 juta.160 Seperti yang kita ketahui bahwa saat itu Palestina sedang dikucilkan pihak-pihak yang mengatas namakan dunia internasional, jadi rakyat Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan termasuk bantuan dana. Tidak hanya dana, dukungan politis pun diberikan, contohnya ketika agresi Israel pada akhir 2008 dan awal 2009, presiden Iran Ahmadinejad, presiden Suriah Bashar al-Assad dan pimpinan bidang politik Hamas Khaled Meshal menyerukan kepada dunia muslim untuk memustuskan hubungan diplomatik.161
Tidak mau kalah dengan pemerintah Iran, Khaled Meshal selaku ketua urusan politik Hamas juga berjanji akan melindungi hak-hak bangsa Iran. “Seperti Iran yang membela hak-hak bangsa Palestina, kami juga akan membela hak-hak bangsa Iran” kata Meshal.162 Jelas ini merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi Iran dalam mempersiapkan kemungkinan terburuk menghadapi Barat, karena Hamas bisa jadi sekutu yang dapat diandalkan.
Lebih daripada itu, hubungan antara Iran dan Palestina khususnya dengan Hamas bisa menjadi sebuah bukti dari manifestasi terdalam dari sebuah
160. Tiar Anwar Bachtiar. Hamas Kenapa Dibenci Israel? (Jakarta; Hikmah, 2008), h. 176
161. Bawono Kumoro. Hamas; Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme (Bandung;
Mizan, 2009), h. 143.
162. Lih, “AS: Iran Ancaman Nyata, Hamas Dukung Iran Dan Pernyataan Ahmadinejad,”
persaudaraan muslim sehingga keduanya bertekad untuk membela dan melindungi satu sama lain. Hubungan keduanya juga mengisyaratkan dan mengajarkan, apapun itu mazhabnya baik Syiah ataupun Sunni, selama dia seorang muslim ia adalah saudara kita dan kita wajib membela hak-haknya terlepas apakah itu aliran mazhabnya.