• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN TINGKAT KEDINAMISAN KELOMPOK TANI ANGGOTA

Bab ini menjelaskan tentang analisis hubungan karakteristik anggota anggota terhadap tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera. Penelitian ini menguji mengenai karakteristik anggota, yaitu usia petani, pendidikan formal petani, pendidikan non formal petani, masa keanggotaan petani, dan motivasi petani yang dihubungkan dengan tingkat kedinamisan kelompok, yaitu struktur kelompok, tujuan kelompok, pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, dan efektivitas kelompok.

Hubungan Karakteristik Anggota dengan Struktur Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dengan struktur kelompok diolah dengan tabulasi silang untuk melihat adanya hubungan antara variabel dengan menggunakan program SPSS version 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 6 Hubungan karakteristik anggota dengan struktur kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota

Struktur kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - 1 3.3 - - 1 3.3 Sedang 4 13.3 15 50.0 5 16.7 24 80.0 Tinggi 1 3.3 3 10.0 1 3.3 5 16.7 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0 Pendidikan formal Rendah 4 13.3 16 53.3 6 20.0 26 86.7 Sedang - - 1 3.3 - - 1 3.3 Tinggi 1 3.3 2 6.7 - - 3 10.0 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0 Pendidikan non formal Rendah 3 10.0 15 50.0 1 3.3 19 63.3 Sedang 2 6.7 4 13.3 4 13.3 10 33.3 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0

Tabel 6 Hubungan karakteristik anggota dengan struktur kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera (lanjutan)

Karakteristik anggota

Struktur Kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Pengalaman organisasi Rendah 5 16.7 19 63.3 5 16.7 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0 Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang 3 10.0 6 20.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi 2 6.7 11 36.7 5 16.7 18 60.0 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0 Motivasi Sedang 3 10.0 10 33.3 3 10.0 16 53.3 Tinggi 2 6.7 9 30.0 3 10.0 14 46.7 Total 5 16.7 19 63.3 6 20.0 30 100.0

Hasil tabulasi silang pada Tabel 6 menunjukkan bahwa ada hubungan sebesar 50 persen antara responden yang ada dalam kategori usia yang sedang (30-50 tahun) dengan struktur kelompok pada kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa anggota kelompok tani yang mayoritas berusia antara 30-50 tahun sudah cukup baik dalam mengatur kelompoknya dalam mencapai tujuan kelompok, karena berdasarkan hasil wawancara, dari ketiga kelompok tani yang menjadi responden mengatakan bahwa kegiatan pertemuan kelompok jarang memang jarang dilakukan, tetapi intensitas interaksi antar anggota tetap dijalani di luar pertemuan kelompok.

Tabulasi silang di atas menunjukan ada hubungan sebesar 53.3 persen antara responden yang berpendidikan formal kategori rendah (tidak sekolah/SD) dengan struktur kelompok pada kategori sedang (Tabel 6). Hal ini menunjukkan bahwa anggota yang tidak pernah mengenyam pendidikan maupun hanya sampai SD sudah cukup mampu dalam membangun struktur kelompoknya, didukung juga oleh pengalaman pribadi masing-masing anggota selama berprofesi sebagai petani dalam membangun kelompoknya.

Sedangkan hasil tabulasi silang pada pendidikan non formal dengan struktur kelompok (Tabel 6), yaitu adanya hubungan sebesar 50 persen antara pendidikan non formal pada kategori rendah (<2 kali pelatihan) dengan struktur kelompok pada kategori sedang. Berdasarkan hasil wawancara, pendidikan non formal atau pelatihan yang diadakan oleh penyuluh pertanian maupun dinas pertanian biasanya hanya diikuti oleh pengurus Gapoktan maupun pengurus kelompok saja, untuk anggota yang lainnya jarang mengikuti dikarenakan kesibukan masing- masing, sehingga hasil pendidikan non formal pada tabulasi silang berada pada kategori rendah, tetapi informasi yang diperoleh dari pengurus Gapoktan maupun pengurus kelompok disampaikan kembali kepada anggota yang tidak mengikuti pelatihan sehingga anggota lainnya mengetahui hasil pelatihan, maka dengan informasi yang telah diterima dapat membantu dalam membangun kelompok

untuk mencapai tujuannya dan struktur kelompok berdasarkan hasil tabulasi silang sudah cukup baik

Hasil tabulasi silang pada Tabel 6 menunjukkan terdapat hubungan sebesar 63.3 persen antara pengalaman organisasi yang ada pada kategori rendah dengan struktur kelompok yang ada pada kategori sedang. Pengalaman organisasi dinilai dari pernah atau tidaknya anggota menjadi pengurus Gapoktan. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa dengan pengalaman organisasi anggota yang rendah, tetapi anggota cukup mampu dalam membangun struktur kelompoknya. Pengalaman organisasi tidak menjadi penghambat dalam mencapai tujuan kelompok tani masing-masing.

Pada Tabel 6, hasil tabulasi silang menunjukkan terdapat hubungan sebesar 36.7 persen antara tingginya masa keanggotaan dengan struktur kelompok yang berada pada kategori sedang, dapat diartikan bahwa masa keanggotaan yang tinggi tidak menjadikan sebuah struktur kelompok menjadi baik sekali, tetapi baru sampai pada tahap cukup baik.

Tabulasi silang pada tabel 6, menunjukan bahwa terdapat hubungan sebesar 33.3 persen antara motivasi petani pada kategori sedang dengan struktur kelompok pada kategori sedang. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa motivasi petani anggota kelompok tani cukup baik, sehingga menghasilkan struktur kelompok yang cukup baik juga.

Hubungan Karakteristik Anggota dengan Tujuan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dan tujuan kelompok diolah dengan menggunakan tabulasi silang pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 7 Hubungan karakteristik anggota dengan tujuan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota

Tujuan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - 1 3.3 - - 1 3.3 Sedang 2 6.7 19 63.3 3 10.0 24 80.0 Tinggi - - 5 16.7 - - 5 16.7 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Pendidikan formal Rendah 2 6.7 21 70.0 3 10.0 26 86.7 Sedang - - 1 3.3 - - 1 3.3 Tinggi - - 3 10.0 - - 3 10.0 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0

Tabel 7 Hubungan karakteristik anggota dengan tujuan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera (lanjutan)

Karakteristik anggota Tujuan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Pendidikan non formal

Rendah 2 6.7 16 53.3 1 3.3 19 63.3 Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Pengalaman organisasi Rendah 2 6.7 25 83.3 2 6.7 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang 1 3.3 9 30.0 - - 10 33.3 Tinggi 1 3.3 14 46.7 3 10.0 18 60.0 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Motivasi Sedang 2 6.7 13 43.3 1 3.3 16 53.3 Tinggi - - 12 40.0 2 6.7 14 46.7 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0

Hasil tabulasi silang di atas (Tabel 7) menunjukkan terdapat hubungan sebesar 63.3 persen antara usia petani anggota kategori sedang (30-50 tahun) dengan tujuan kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti usia petani anggota kelompok yang berkisar antara 18-30 tahun sudah cukup baik dalam memahami tujuan kelompoknya masing-masing.

Pada Tabel 7 menunjukkan hasil tabulasi silang sebesar 70.0 persen antara rendahnya pendidikan formal (tidak sekolah/SD) dengan tujuan kelompok pada kategori sedang, artinya walaupun mayoritas anggota kelompok tidak pernah sekolah maupun hanya sampai SD, anggota sudah cukup baik dalam memahami tujuan kelompoknya masing-masing dan juga karena dibantu oleh pengurus kelompok maupun anggota lainnya yang lebih paham mengenai tujuan kelompok. Sesama anggota saling membantu agar tujuan kelompok lebih dipahami sehingga lebih mudah tercapai.

Sedangkan untuk hasil tabulasi silang pendidikan non formal dengan tujuan kelompok (Tabel 7) menunjukkan terdapat hubungan sebesar 53.3 persen antara rendahnya pendidikan non formal yang pernah diikuti dengan tujuan kelompok yang ada pada kategori sedang, yang artinya tujuan kelompok sudah cukup dipahami oleh anggota walaupun anggota jarang mengikuti pelatihan-pelatihan (pendidikan non formal).

Pada hasil tabulasi silang (Tabel 7) menunjukkan terdapat hubungan sebesar 83.3 persen antara rendahnya pengalaman organisasi anggota kelompok dengan tujuan kelompok yang ada pada kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa pengalaman organisasi anggota yang rendah tetap menunjukkan bahwa anggota mampu memahami tujuan kelompoknya masing-masing dengan cukup baik,

karena pengalaman organisasi yang diuji dinilai berdasarkan pernah atau tidaknya anggota menjadi pengurus Gapoktan.

Hasil tabulasi silang (Tabel 7) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingginya masa keanggotaan dengan tujuan kelompok pada kategori sedang sebesar 46.7 persen yang artinya tinggi atau lamanya masa keanggotaan anggota kelompok tani tidak menjamin anggota sangat paham mengenai tujuan kelompoknya masing-masing, hal ini terlihat dari hasil uji tabulasi silang tujuan kelompoknya berada pada kategori sedang, yaitu cukup paham tujuan kelompoknya. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar responden mengetahui tujuan kelompok taninya tetapi belum terlalu paham, yang mereka paham adalah bagaimana tujuan kelompoknya selaras dengan tujuan responden dalam bertani.

Motivasi anggota bergabung kedalam kelompok tani bisa berasal dari dalam diri anggota maupun dari luar diri anggota. Hasil tabulasi silang pada Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 43.3 persen antara motivasi anggota pada kategori sedang dengan tujuan kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti hubungan motivasi anggota bergabung kedalam kelompok tani dengan tujuan kelompoknya sudah cukup baik.

Hubungan Karakteristik Anggota dengan Pembinaan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dan pembinaan kelompok diolah dengan menggunakan tabulasi silang pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 8 Hubungan karakteristik anggota dengan pembinaan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota Pembinaan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - - - 1 3.3 1 3.3 Sedang 2 6.7 16 53.3 6 20.0 24 80.0 Tinggi - - 4 13.3 1 3.3 5 16.7 Total 2 6.7 20 66.7 8 26.7 30 100.0 Pendidikan formal Rendah 2 6.7 17 56.7 7 23.3 26 86.7 Sedang - - - - 1 3.3 1 3.3 Tinggi - - 3 10.0 - - 3 10.0 Total 2 6.7 20 66.7 8 26.7 30 100.0

Pendidikan non formal

Rendah 2 6.7 11 36.7 6 20.0 19 63.3

Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3

Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3

Tabel 8 Hubungan karakteristik anggota dengan pembinaan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera (lanjutan)

Karakteristik anggota Pembinaan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Pengalaman organisasi Rendah 2 6.7 20 66.7 7 23.3 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 2 6.7 20 66.7 8 26.7 30 100.0 Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang 1 3.3 9 30.0 - - 10 33.3 Tinggi 1 3.3 9 30.0 8 26.7 18 60.0 Total 3 6.7 20 66.7 8 26.7 30 100.0 Motivasi Sedang 1 3.3 11 36.7 4 13.3 16 53.3 Tinggi 1 3.3 9 30.0 4 13.3 14 46.7 Total 2 6.7 20 66.7 8 26.7 30 100.0

Hasil tabulasi silang pada Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 53.3 persen antara usia anggota pada kategori sedang (30-50 tahun) dengan pembinaan kelompok pada kategori sedang, yang berarti anggota pada usia 30-50 tahun sudah cukup baik dalam membina kelompoknya agar kelompoknya tetap bisa bertahan sampai saat ini.

Tabulasi silang pada Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 56.7 persen antara rendahnya pendidikan formal (tidak sekolah/SD) anggota kelompok tani dengan pembinaan kelompok yang ada pada kategori sedang. Hal ini berarti rendahnya tingkat pendidikan yang pernah diikuti oleh anggota kelompok tani tidak menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan- kegiatan pembinaan kelompok, sehingga pembinaan kelompok dalam penelitian ini sudah cukup baik.

Pada Tabel 8 hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 36.7 persen antara rendahnya pendidikan non formal atau pelatihan yang pernah diikuti anggota kelompok tani (<2 kali) dengan pembinaan kelompok yang berada pada kategori sedang, artinya jarangnya anggota kelompok tani mengikuti pelatihan tidak membuat pembinaan kelompok menjadi buruk, tetapi pembinaan kelompok yang dilakukan masih dikategorikan cukup baik.

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 66.7 persen antara rendahnya pengalaman organisasi anggota dengan pembinaan kelompok pada kategori sedang, yang berarti rendahnya pengalaman organisasi anggota kelompok tani tidak menjadi penghalang dalam melakukan kegiatan- kegiatan pembinaan kelompok, sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan kelompok masih cukup baik (Tabel 8).

Pada hasil tabulasi silang (Tabel 8) menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 30.0 persen pada masa keanggotaan kategori sedang dan tinggi dengan pembinaan kelompok pada kategori sedang. Hal ini dapat di interpretasikan bahwa terdapat anggota yang memiliki masa keanggotaan sedang dan tinggi, tetapi keduanya telah melakukan pembinaan kelompok dengan cukup baik. Anggota

dengan masa keanggotaan sedang maupun tinggi, tetap melakukan kegiatan- kegiatan pembinaan kelompok agar kelompok tani mereka dapat terus bertahan.

Tabel 8 menunjukkan hasil tabulasi silang sebesar 36.7 persen yang berarti terdapat hubungan antara motivasi anggota pada kategori sedang dengan pembinaan kelompok pada kategori sedang. Motivasi anggota kelompok yang cukup baik akan mendukung pembinaan kelompok yang pada penelitian ini menunjukkan hasil cukup baik.

Hubungan Karakteristik anggota dengan Kekompakan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dengan kekompakan kelompok diolah dengan menggunakan tabulasi silang pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 9 Hubungan karakteristik anggota dengan kekompakan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota Kekompakan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - - - 1 3.3 1 3.3 Sedang 1 3.3 19 63.3 4 13.3 24 80.0 Tinggi - - 4 13.3 1 3.3 5 16.7 Total 1 3.3 23 76.6 6 20.0 30 100 Pendidikan formal Rendah 1 3.3 20 66.7 5 16.7 26 86.7 Sedang - - - - 1 3.3 1 3.3 Tinggi - - 3 10.0 - - 3 10.0 Total 1 3.3 23 76.7 6 20.0 30 100.0 Pendidikan non formal Rendah 1 3.3 14 46.7 4 13.3 19 63.3 Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 1 3.3 23 76.7 6 20.0 30 100.0 Pengalaman organisasi Rendah 1 3.3 23 76.7 5 16.7 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 1 3.3 23 76.7 6 20.0 30 100.0

Tabel 9 Hubungan karakteristik anggota dengan kekompakan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera (lanjutan)

Karakteristik anggota Kekompakan kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang - - 10 33.3 - - 10 33.3 Tinggi 1 3.3 11 36.7 6 20.0 18 60.0 Total 1 3.3 23 76.7 6 20.0 30 100.0 Motivasi Sedang 1 3.3 12 40.0 3 10.0 16 53.3 Tinggi - - 11 36.7 3 10.0 14 46.7 Total 1 3.3 23 76.7 6 20.0 30 100.0

Hasil tabulasi silang di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 63.3 persen antara usia anggota pada kategori sedang (30-50 tahun) dengan kekompakan kelompok pada kategori sedang, artinya usia anggota yang berkisar 30-50 tahun memiliki kekompakan kelompok yang cukup baik (Tabel 9)

Pada Tabel 9 hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rendahnya tingkat pendidikan formal anggota (tidak sekolah/SD) dengan kekompakan kelompok yang berada pada kategori sedang sebesar 66.7 persen, yang berarti rendahnya tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti oleh anggota tidak mempengaruhi kekompakan kelompok, yaitu kekompakan kelompok pada penelitian ini sudah cukup baik. Begitu pula dengan hasil uji tabulasi silang antara pendidikan non formal dengan kekompakan kelompok, terdapat hubungan sebesar 46.7 persen, yaitu rendahnya pendidikan non formal atau pelatihan yang pernah diikuti oleh anggota (< 2 kali) dengan kekompakan kelompok pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa jarangnya anggota kelompok mengikuti pelatihan tidak membuat kekompakan kelompoknya berkurang, tetapi masih cukup baik (Tabel 9)

Tabel 9 di atas menunjukkan hasil tabulasi silang pengalaman organisasi dengan kekompakan kelompok terdapat hubungan sebesar 76.7 persen yaitu rendahnya pengalaman organisasi anggota kelompok dengan kekompakan kelompok pada kategori sedang, yang artinya kekompakan kelompok masih cukup baik walaupun pengalaman organisasi anggota kelompok rendah. Hal ini dikarenakan pengalaman organisasi dilihat dari pernah atau tidaknya anggota kelompok menjadi pengurus Gapoktan.

Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil tabulasi silang antara tingginya masa keanggotaan dengan kekompakan kelompok pada kategori sedang terdapat hubungan sebesar 36.7 persen, hal ini menunjukkan kekompakan kelompok sudah cukup baik terlihat dari masa keanggotaan yang tinggi. Kekompakan kelompok berjalan dengan baik karena anggota sudah saling mengenal cukup lama, semenjak bergabung dengan Gapoktan.

Hasil tabulasi silang pada Tabel 9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 40.0 persen antara motivasi anggota kelompok tani pada kategori sedang dengan kekompakan kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti kekompakan

kelompok yang dibangun oleh anggota sudah cukup baik didukung oleh motivasi anggota kelompok yang cukup baik pula.

Hubungan Karakteristik Anggota dengan Suasana Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dengan kekompakan kelompok diolah dengan menggunakan tabulasi silang pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 10 Hubungan karakteristik anggota dengan suasana kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota

Suasana kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - - - 1 3.3 1 3.3 Sedang 1 3.3 21 70.0 2 6.70 24 80.0 Tinggi - - 4 13.3 1 3.30 5 16.7 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0 Pendidikan formal Rendah 1 3.3 22 73.3 3 10.0 26 86.7 Sedang - - - - 1 3.3 1 3.3 Tinggi - - 3 10.0 - - 3 10.0 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0 Pendidikan non formal Rendah 1 3.3 16 53.3 2 6.7 19 63.3 Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0 Pengalaman organisasi Rendah 1 3.3 25 83.3 3 10.0 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0 Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi 1 3.3 14 46.7 3 10.0 18 60.0 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0 Motivasi Sedang 1 3.3 14 46.7 1 3.3 16 53.3 Tinggi - - 11 36.7 3 10.0 14 46.7 Total 1 3.3 25 83.3 4 13.3 30 100.0

Pada Tabel 10 di atas, hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 70.0 persen antara usia anggota kelompok tani pada kategori sedang (30-50 tahun) dengan suasana kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti suasana kelompok yang diciptakan oleh anggota kelompok yang berusia sekitar 30-50 tahun sudah cukup baik.

Hasil tabulasi silang pada Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rendahnya tingkat pendidikan formal anggota kelompok dengan suasana kelompok pada kategori sedang sebesar 73.3 persen. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa tingkat pendidikan bukan menjadi hambatan dalam menciptakan suasana kelompok yang baik, terbukti hasil tabulasi silang menunjukkan suasana kelompok sudah cukup baik.

Tabel 10 menunjukkan terdapat hubungan dari hasil tabulasi silang antara rendahnya pendidikan non formal atau pelatihan (< 2 kali) yang pernah diikuti oleh anggota kelompok dengan suasana kelompok pada kategori rendah sebesar 53.3 persen yang artinya suasana kelompok yang sudah cukup baik dapat diciptakan oleh anggota kelompok yang jarang mengikuti pelatihan-pelatihan.

Hasil tabulasi silang menunjukkan terdapat hubungan antara rendahnya pengalaman organisasi dengan suasana kelompok yang berada pada kategori sedang adalah sebesar 83.3 persen. Hal ini berarti pengalaman organisasi anggota kelompok yang rendah, tidak menjadikan suasana kelompok menjadi tidak baik. Sebaliknya, hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa suasana kelompok sudah cukup baik (Tabel 10).

Pada Tabel 10 hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingginya masa keanggotaan dengan suasana kelompok pada kategori sedang sebesar 46.7 persen yang berarti tingginya masa keanggotaan yang dimiliki oleh anggota kelompok tani mendukung terciptanya suasana kelompok cukup baik, hal ini terlihat pada hasil tabulasi silang bahwa suasana kelompok sudah cukup baik.

Salah satu motivasi anggota untuk bergabung kedalam kelompok tani adalah keadaan suasana kelompoknya. Hasil tabulasi silang pada Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi anggota pada kategori sedang dengan suasana kelompok pada kategori sedang juga sebesar 46.7 persen yang berarti motivasi anggota sudah cukup baik dan mendukung suasana kelompok yang sudah cukup baik juga.

Hubungan Karakteristik Anggota dengan Efektivitas Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Analisis hubungan karakteristik anggota, yaitu usia, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi petani dengan efektivitas kelompok diolah dengan menggunakan tabulasi silang pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 11 Hubungan karakteristik anggota dengan efektivitas kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota

Efektivitas kelompok

Rendah Sedang Tinggi Jumlah

n % n % n % n % Usia Rendah - - 1 3.3 - - 1 3.3 Sedang 2 6.7 20 66.7 2 6.7 24 80.0 Tinggi - - 4 13.3 1 3.3 5 16.7 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Pendidikan formal Rendah 2 6.7 21 70.0 3 10.0 26 86.7 Sedang - - 1 3.3 - - 1 3.3 Tinggi - - 3 10.0 - - 3 10.0 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Pendidikan non formal Rendah 2 6.7 16 53.3 1 3.3 19 63.3 Sedang - - 9 30.0 1 3.3 10 33.3 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Pengalaman organisasi Rendah 2 6.7 25 83.3 2 6.7 29 96.7 Tinggi - - - - 1 3.3 1 3.3 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Masa keanggotaan Rendah - - 2 6.7 - - 2 6.7 Sedang 1 3.3 8 26.7 1 3.3 10 33.3 Tinggi 1 3.3 15 50.0 2 6.7 18 60.0 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0 Motivasi Sedang 2 6.7 14 46.7 - - 16 53.3 Tinggi - - 11 36.7 3 10.0 14 46.7 Total 2 6.7 25 83.3 3 10.0 30 100.0

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 66.7 persen antara usia anggota pada kategori sedang (30-50 tahun) dengan efektivitas kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti anggota dengan usia berkisar antara 30-50 tahun memiliki efektivitas kelompok yang cukup baik (Tabel 11)

Hubungan antara rendahnya tingkat pendidikan formal (tidak sekolah/SD) anggota kelompok dengan efektivitas kelompok yang ada pada kategori sedang dengan menggunakan tabulasi silang (Tabel 11) menunjukkan hasil sebesar 70.0 persen, artinya anggota yang memiliki pendidikan sampai SD atau bahkan tidak sekolah tetapi sudah mampu dalam menjalankan efektivitas kelompoknya dengan cukup baik. Begitu pula dengan pendidikan non formal atau pelatihan, hasil tabulasi silang menunjukkan terdapat hubungan sebesar 53.3 persen antara rendahnya pendidikan non formal (< 2 kali) dengan efektivitas kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti jarangnya anggota mengikuti pelatihan-pelatihan tidak membuat efektivitas kelompok menjadi kurang baik, tetapi masih dalam keadaan cukup baik.

Tabel 11 di atas menunjukkan hasil tabulasi silang yaitu terdapat hubungan sebesar 83.3 persen antara rendahnya pengalaman organisasi anggota dengan efektivitas kelompok pada kategori sedang. Hal ini berarti efektivitas kelompok masih berjalan dengan cukup baik walaupun anggota memiliki pengalaman organisasi yang sangat kurang. Sedangkan untuk masa keanggotaan, hasil tabulasi silang menunjukkan terdapat hubungan sebesar 50.0 persen antara tingginya masa keanggotaan dengan efektivitas kelompok pada kategori sedang, artinya tingginya masa keanggotaan mendukung terciptanya efektivitas kelompok yang cukup baik (Tabel 11)

Hasil tabulasi silang pada Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 46.7 persen antara motivasi anggota pada kategori sedang dengan efektivitas kelompok pada kategori sedang. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa motivasi anggota sudah cukup baik sehingga mendukung terciptanya efektivitas kelompok yang cukup baik pula.

HUBUNGAN PROGRAM GAPOKTAN DAN TINGKAT

Dokumen terkait