• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menjelaskan mengenai hubungan antara karakteristik anggota Gapoktan, program Gapoktan, dan tingkat efektivitas kepemimpinan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera. Pada bab ini pengolahan data dilakukan secara komposit dengan menggunankan program Microsoft Excel dan diuji dengan menggunakan uji kolerasi Rank Spearman pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) untuk melihat hubungan yang nyata dan positif diantara karakterisiik anggota dengan tingkat kedinamisan kelompok, program Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok, dan tingkat efektivitas kelompok dengan tingkat kedinamisan kelompok.

Hubungan antara Karakteristik Anggota Gapoktan dengan Tingkat Kedinamisan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota yang diuji dalam penelitian ini adalah usia anggota, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman organisasi, masa keanggotaan, dan motivasi bergabung kedalam kelompok tani dan Gapoktan. Sedangkan tingkat kedinamisan kelompok tani yang diuji dalam penelitian ini adalah struktur kelompok, tujuan kelompok, pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok dan efektivitas kelompok. Variabel-variabel tersebut dikompositkan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan diuji dengan menggunakan Rank Spearman pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) untuk melihat adanya atau tidak hubungan yang nyata dan positif. Hasilnya sebagai berikut:

Tabel 33 Hasil uji kolerasi antara karakteristik anggota Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Karakteristik anggota Tingkat kedinamisan kelompok Karakteristik anggota

Kolerasi koefisien 1 0.251

Signifikansi* - 0.180

Tingkat kedinamisan kelompok

Kolerasi Koefisien 0.251 1

Signifikansi* 0.180 -

Menurut hasil penelitan Kusnadi (2005), terdapat hubungan nyata antara faktor internal petan terhadap efektivitas kelompok. Faktor internal yang dimaksud adalah karakteristik petani dan efektivitas kelompok salah satu yang ada di dalam kediamisan kelompok. Tetapi, pada Tabel 33 di atas menunjukkan hasil uji kolerasi antara karakteristik anggota kelompok tani yang bergabung dengan Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan, dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa nilai signifikasinya yaitu 0.180 lebih besar dari α (0.05) yang artinya tidak terdapat kolerasi atau hubungan yang nyata antara karakteristik anggota kelompok yang bergabung dengan Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan dan dengan nilai kolerasi koefisien sebesar 0.251.

Tidak terdapatnya hubungan antara karakteristik anggota kelompok diduga disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti oleh anggota kelompok mayoritas berada pada tingkat pendidikan formal yang rendah, yaitu tidak sekolah/SD. Pendidikan non formal atau pelatihan- pelatihan yang pernah diikuti oleh anggota juga mayoritas jarang dikuti (< 2kali). Selain itu, rendahnya pengalaman berorganisasi. Sedangkan untuk masa keanggotaan mayoritas anggota berada pada kategori tinggi tetapi tidak berpengaruh kepada tingkat kedinamisan kelompoknya dan untuk motivasi bergabung dengan kelompok dan Gapoktan lebih didominasi oleh motivasi dari dalam diri anggota, salah satunya adalah kemudahan dalam mendapatkan bantuan pertanian.

Hubungan antara Program Gapoktan dengan Tingkat Kedinamisan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Program Gapoktan dalam penelitian ini adalah program yang dibuat oleh Gapoktan sendiri (inisiator) dan program Gapoktan yang dicetuskan atau dibuat oleh pihak luar, misalnya pemerintah, swasta, maupun masyarakat sekitar GAPOKTAN. Sedangkan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah bagaimana keterlibatan anggota kelompok yang bergabung dengan Gapoktan mulai dai tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap monitoring, dan tahap evaluasi hasil programnya. Lalu, dihubungan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan, yaitu struktur kelompok, tujuan kelompok, pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, dan efektivitas kelompok. Variabel-variabel diolah menjadi komposit dengan menggunakan program Microsoft Excel dan diuji hubungannya dengan menggunakan uji kolerasi Rank Spearman pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0), maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 34 Hasil uji kolerasi antara program Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Program Gapoktan Tingkat kedinamisan kelompok Program Gapoktan

Kolerasi koefisien 1 0.263

Signifikansi - 0.161

Tingkat kedinamisan kelompok

Kolerasi Koefisien 0.263 1

Signifikansi 0.161 -

Keterangan: *berhubungan nyata (p<0,05), **berhubungan sangat nyata (p<0,01)

Pada Tabel 34 menunjukkan hasil uji kolerasi antara keterlibatan anggota dalam kegiatan program Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok anggota Gapoktan. Nilai signifikansinya adalah 0.161 lebih besar dibandingkan α (0.05), yang berarti tidak terdapat kolerasi atau hubungan yang nyata dan nilai kolerasi koefisiennya sebesar 0.263.

Program Gapoktan sebagai inisiator dan sebagai pelaksana dinilai berdasarkan keterlibatan anggota kelompok yang tergabung dalam Gapoktan mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap monitoring, dan tahap evaluasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, mayoritas keterlibatan anggota dalam program hanya pada tahap pelaksanaan dan tahap monitoring saja. Sedangkan untuk tahap perencanaan dan evaluasi, anggota jarang terlibat. Bahkan tidak terlibat. Terutama pada program Gapoktan sebagai pelaksana karena program tersebut adalah program bawaan yang berasal dari luar Gapoktan, seperti berasal dari pemerintah maupun swasta. Salah satu programnya adalah program penghijauan yang dilakukan pada bulan Mei 2013. Program tersebut dilakukan kerjasama antara anggota kelompok yang berada dalam Gapoktan dengan pihak pemerintah. Pada program ini, anggota hanya terlibat dalam pelaksanaannya saja, dan monitoring untuk kelanjutannya. Tetapi tidak mengikuti dalam tahap perencanaan. Sehingga hal tersebut salah satu hal yang membuat tingkat kedinamisan kelompok menjadi kurang baik terutama yang berhubungan dengan pembinaan kelompok. Padahal kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu tempat untuk memperkut pembinaan kelompok.

Selain itu, salah satu program Gapoktan sebagai inisiator adalah program pengolahan buah nanas. Buah nanas adalah salah satu komoditi unggulan di salah satu kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Mekar Sejahtera dan untuk bagian pengolahan dikerjakan oleh Kelompok Tani Wanita, yaitu Mekar Wangi. Program tersebut sempat berhasil, tetapi pada tahun 2013 ini sudah tidak berjalan lagi. Salah satu faktornya adalah kurangnya bahan baku, informasi cara pengemasan, dan pemasaran. Berbagai macam faktor tersebut diduga membuat tidak terdapatnya kolerasi dan hubungan yang nyata antara program Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan.

Hubungan antara Tingkat Efektivitas Kepemimpinan Gapoktan dengan Tingkat Kedinamisan Kelompok Tani Anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Tingkat efektivitas kpemimpinan Gapoktan yang diuji dalam penelitian ini adalah dilihat dari karakter pemimpin Gapoktan dan gaya kepemimpinan yang digunakannya saat memimpin. Sedangkan untuk tingkat kedinamisan kelompok tani yag diuji adalah struktur kelompok, tujuan kelompok, pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, dan efektivitas kelompok. variabel- variabel di atas datanya diolah dan dikompositkan dengan menggunakan program Microsoft Excel. Lalu, data yang telah dikompositkan diuji kolerasinya dengan menggunakan Rank Spearman pada program Statistical Package for Social Sciences (SPSS version 16.0) untuk melihat adanya atau tidak hubungan yang nyata dan positif. Hasilnya sebagai berikut:

Tabel 35 Hasil uji kolerasi antara tingkat efektivitas kepemimpinan Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan Mekar Sejahtera

Tingkat efektivitas kepemimpinan

Tingkat kedinamisan kelompok Tingkat efektivitas kepemimpinan

Kolerasi koefisien 1 0.076

Signifikansi - 0.691

Tingkat kedinamisan kelompok

Kolerasi Koefisien 0.076 1

Signifikansi 0.691 -

Keterangan: *berhubungan nyata (p<0,05), **berhubungan sangat nyata (p<0,01)

Hasil uji kolerasi pada Tabel 35 menunjukkan bahwa tidak terdapat kolerasi atau hubungan yang nyata antara tingkat efektivitas kepemimpinan Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan karena nilai signifikansinya adalah 0.691, nilai tersebut lebih besar dari α (0.05) dan nlai kolerasi koefisiennya sebesar 0.076.

Karakteristik pemimpin adalah ciri khas atau sifat atau perilaku yang melekat dan dimiliki oleh seorang pemimpin. Karakteristik pemimpin menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan. Tetapi berdasarkan hasil wawancara, karakteristik pemimpin atau ketua Gapoktan dinilai cukup baiktetapi tidak berpengaruh besar dalam peningkatan kedinamisan kelompok tani. Hal ini bisa terjadi karena ketua Gapoktan terbilang jarang berkomunikasi dengan anggota kelompok tetapi lebih sering berkomunikasi hanya dengan pengurus kelompok saja. Anggota tidak terlalu dalam mengenal ketua kelompok dan ketua Gapoktan dikenal karena memiliki status sebagai mantan Lurah Desa Cipelang.

Gaya kepemimpinan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja anggota kelompok atau organisasi, menurut hasil penelitian oleh Tampubolon (2007) yaitu faktor gaya kepemimpinan memberikan kontribusi yang relatif besar dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada organisasi dan tingkat organisasi.

Selain itu, menurut hasil penelitian Hulu (2002), gaya kepemimpinan memiliki hubungan nyata dengan tujuan kelompok, fungsi tugas, suasana kelompok, dan efektivitas kelompok tetapi masih kurang erat. Sedangkan dalam penelitian ini berdasarkan hasil uji kolerasi Rank Spearman pada Tabel 35, tidak terdapat kolerasi dan hubungan yang nyata.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, salah satu faktor yang diduga menyebabkan tidak terdapatnya hubungan diantara tingkat efektivitas kepemimpinan Gapoktan dengan tingkat kedinamisan kelompok adalah peran pemimpin atau ketua Gapoktan menurut anggota kelompok masih kurang terlihat karena anggota kelompok lebih mengandalkan ketua kelompoknya masing- masing dibandingkan ketua Gapoktan. Hal ini bisa terjadi karena ketua kelompok lebih berperan dalam mengatur dan membimbing anggota kelompoknya. Sedangkan peran ketua Gapoktan lebih dirasakan oleh pengurus-pengurus anggota saja. Sehingga tingkat efektivitas kepemimpinan Gapoktan tidak berdampak besar pada tingkat kedinamisan kelompok tani anggota Gapoktan.

Dokumen terkait