• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi

BAB II URAIAN TEORITIS

G. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi

Penelitian Vandenberg dan Lance (1992) yang diadopsi Oleh Panggabean (2004 : 131), mengemukakan bahwa hasil atau konsekuensi dari kepuasan kerja adalah komitmen organisasi. Penelitian DeConnick et. Al. (1994) juga menemukan terdapat hubungan yang positif antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi (Panggabean, 2004 : 136). Sneed dan Herman (1990) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa komitmen organisasi berhubungan dengan kepuasan kerja (Panggabean, 2004 : 138).

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perkembangan PT. Trakindo Utama

PT. Trakindo Utama adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang penjualan alat-alat berat dan besar beserta penyediaan suku cadangnya dan pelayanan purna jual di Indonesia. Sebagai agen tunggal Caterpillar, merek terkenal di dunia, nama Trakindo tidak asing lagi di kalangan para pengusaha, terutama yang bergerak dalam bidang konstruksi, pertambangan dan perkayuan.

PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970, yang didirikan oleh Achmad Kismet Hamami, seorang pensiunan Kolonel Angkatan Laut (AL). Pada tahun 1967, Hamami ditugaskan oleh Hankam untuk membantu Dr. Soemitro Djojohadikusumo, pendiri Indo-Consult yaitu lembaga konsultan di bidang ekonomi dan keuangan. Sambil menyerap ilmu dari Soemitro, ia pun mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana.

Pada tahun 1968, ketika Soemitro diangkat menjadi Menteri Perdagangan, Hamami yang sudah merampungkan kuliahnya, ditunjuk memimpin Indo-Consult. Secara kebetulan Caterpillar, perusahaan alat besar yang berpusat di Illinois, Amerika Serikat, sedang mencari agen tunggal di Indonesia. Hamami lewat Indo-Consult menawarkan diri. Melalui serangkaian pembicaraan maka kesepakatan keduanya pun terjadi.

Kisah hidup Hamami seakan berbalik, pria yang waktu itu baru berusia 40 tahun mempercepat masa pensiunnya. PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal

23 Desember 1970 di Jakarta, selain AHK Hamami, tokoh pendiri lainnya adalah Nugroho, SH dan Drs. Utomo Josodirjo. PT. Trakindo Utama resmi menjadi agen tunggal Caterpillar di Indonesia pada tanggal 13 April 1971, penandatanganan kesepakatan antara PT. Trakindo Utama dan Caterpilar Far East Ltd. dilakukan di Jakarta.

Ladang telah dibuka, tapi merintis usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk menjadi agen penjualan alat besar yang harga per unitnya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Sebagai modal awal, Hamami berutang dari orang tuanya sebesar tiga juta rupiah, tentunya modal dasar ini sama sekali tidak menutupi kekurangan kebutuhan operasional perusahaan. Saat itu, tidak ada satu bank pun baik swasta maupun milik pemerintah yang bersedia meminjamkan uang kepada Trakindo. Dengan persetujuan Menteri Perdagangan, trakindo diiizinkan untuk mengadakan kerja sama dengan satu perusahaan asing yang bergerak dalam bidang alat besar, kerja sama itu dituangkan dalam perjanjian selam lima tahun. Pihak asing menyediakan keuangan serta menjalankan usaha secara teknis, sedangkan segala keuntungan akan dibagi sedemikian rupa sehingga semua utang pada akhir lima tahun tersebut dapat dikembalikan, disamping adanya biaya pengelolaan.

Pada masa Orde Baru, pemerintah sedang giat-giatnya membangun, hampir tidak ada satu proyek pun yang tidak menggunakan alat besar. Trakindo telah banyak membantu melancarkan jalannya pembangunan seperti pembuatan jalan, waduk, pembukaan tempat pemukiman transmigran dan berbagai kegiatan lainnya. Berkat ketekunan, kerja keras dan pasar yang bergairah, Trakindo langsung melejit. Pada awal 1976, segala kewajiban dapat diselesaikan dengan

baik, dan Trakindo pun mendapat kepercayaan penuh dari beberapa bank asing juga dari Caterpillar sebagai perusahaan yang bersih, ulet dan berpotensi.

Sejak berdiri 37 tahun yang lalu, hingga kini Trakindo telah berkembang dengan pesat, didukung oleh lebih dari 50 cabang yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, termasuk cabang di Sumatera Utara.

Cabang Medan atau Sumatera Utara didirikan secara resmi menjadi cabang pada tanggal 1 Mei 1974, yang mana sebelumnya hanyalah merupakan representatif saja. Selama masih berstatus representatif, kantor sementara adalah di hotel, namun kemudian disewa sebuah rumah di Jalan Mangkubumi nomor 15L. Sejak saat itu hingga pada tahun 1979 kantor PT. Trakindo Utama Cabang Medan berada di sana. Akan tetapi pada tanggal 1 Juni 1979, kantor PT. Trakindo Utama Cabang Medan telah pindah dari jalan Mangkubumi ke jalan Tanjung Morawa Km 9,2 Timbang Deli, Medan sampai saat ini. Komplek Trakindo Cabang Medan ini telah dilengkapi sarana antara lain bengkel serta gedung suku cadang.

B. Bidang-Bidang Usaha dan Wilayah Operasi

Trakindo dalam melaksanakan usahanya, telah banyak membantu melancarkan jalannya pembangunan. Sejak orde baru sampai saat ini, Indonesia menggalakkan pembangunan di segala bidang, peran inilah yang diambil Trakindo, dengan menyediakan sarana peralatan besar demi memperlancar roda pembangunan seperti pembuatan jalan, pembukaan hutan dan lahan transmigrasi, pembuatan waduk dan berbagai kegiatan lainnya sekaligus dalam misinya adalah senantiasa menjadi wadah dan pencipta lapangan kerja bermutu, dengan tujuan meningkatkan serta kesejahteraan insan Indonesia dan memberikan kontribusinya

yang tidak ternilai pada penyerapan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia melalui program alih teknologi.

Setelah 33 tahun PT Trakindo Utama Cabang Medan berlalu, prestasi demi prestasi telah diraih. Hingga kini fasilitas layanan pelanggan pun telah berkembang demikian pesatnya melalui 50 cabang tersebar di Indonesia. Trakindo terbagi menjadi empat divisi usaha yang terdiri dari :

1. Divisi profisi agriculture

Divisi ini menangani perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan pertanian termasuk kelapa sawit.

2. Divisi construction

Divisi ini membawahi bidang pembangunanfisik seperti pembangunan jalan raya, lapangan terbang, jalan layang dan perumahan.

3. Divisi power system

Divisi ini membidangi atau menyediakan tenaga listrik untuk industri yang membutuhkannya seperti hotel, supermarket, rumah sakit, dan industri manufaktur.

4. Divisi mining

Divisi ini mengurusi seluruh perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang tambang terbuka dan tambang tertutup, seperti tambang batu bara, nikel yang ada di Soroako (Sulawesi Selatan), emas dan tembaga yang ada di Tembagapura.

PT Trakindo Utama berkesempatan membuka cabang-cabangnya di seluruh wilayah Indonesia. Sampai saat ini, tercatat sudah didirikan 4 wilayah unit

dan 50 cabang. Pengawasan yang lebih efektif dibutuhkan atas 50 cabang tersebut, oleh karena itu daerah kerjanya sudah dibagi dalam 4 wilayah, yaitu :

1. Wilayah Jawa meliputi Madura, Bali, Batam dan Bangka dengan kantor wilayah berkedudukan di Jakarta.

2. Wilayah Sumatera meliputi seluruh pulau Sumatera dengan kantor wilayah berkedudukan di Medan.

3. Wilayah Kalimantan meliputi seluruh pulau Kalimantan dan Tarakan dengan kantor wilayah berkedudukan di Balikpapan.

4. Wilayah Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Ambon dan Irian Jaya dengan kantor wilayah berkedudukan di Ujung Pandang.

C. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang ada pada PT. Trakindo Utama cabang Medan adalah sebagai berikut :

1. Branch Manager

a. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perusahaan dalam batas wilayah masing-masing.

b. Memberikan nasehat, bimbingan kepada para bawahan dalam bidang penjualan alat-alat berat.

c. Mematuhi keputusan yang dibuat oleh General Manager mengenai harga unit-unit yang akan dijual.

d. Mengawasi pelaksanaan penjualan unit-unit peralatan secara keseluruhan.

2. Sekretaris

a. Membantu branch manager dalam hal surat menyurat.

b. Menyimpan surat-surat masuk dan keluar sehubungan dengan tugas dan fungsi branch manager.

3. Parts Department

a. Menghubungi pelanggan secara periodik.

b. Memasarkan suku cadang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

c. Membantu departemen keuangan untuk penagihan piutang terhadap pelanggan.

d. Mengatur penyimpanan suku cadang.

e. Melayani penjualan suku cadang.

f. Melayani penjualan suku cadang baik secara langsung maupun inter-branch transfer.

g. Melakukan pengepakan suku cadang yang perlu dikirim.

h. Menyelesaikan proses administrasi dalam hal penjualan dan pembayaran suku cadang.

4. Service Department

Tugas utama bagian service ini adalah memperbaiki machine engine atau undercarriage yang rusak. Tugas lain ialah membantu bagian sales pada waktu menyerahkan unit baru kepada para pelanggan yang sudah membelinya.

Maintenance program untuk unit baru inipun tetap dilaksanakan oleh bagian ini.

Bagian service ini di cabang utama dikepalai oleh seorang Service Operation Supervisor, oleh karena itu maka tugas dan wewenang Service Operation Supervisor adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang service.

b. Meningkatkan mutu service hingga memuaskan para pelanggan.

c. Mengatur secara keseluruhan kegiatan para service man agar tidak ada yang clean up dan lost time.

d. Mengunjungi para pelanggan yang mempunyai alat-alat berat merek Caterpillar.

Karena demikian luas dan kompleksnya masalah pada bagian ini, maka agar kontrolnya lebih baik dan terarah, ditetapkanlah pembagian kerja sebagai berikut :

1) Workshop

Workshop dikepalai oleh seorang Workshop Operation Foreman, yang bertanggung jawab langsung kepada Service Operation Supervisor.

Workshop Operation Foreman bertugas mengatur sistem pekerjaan sedemikian rupa sehingga merupakan suatu tim kerja yang kompak dan serasi. Walaupun kekompakan dipertahankan, bukanlah berarti tidak ada pembagian tugas di sana. Pembagian tugas yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :

a) Utility, bagian ini khususnya melakukan pekerjaan peremajaan undercarriage,CTS, fabrication dan pemeliharaan.

b) General bay, segala pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh serviceman seperti membersihkan komponen engine dan pemasangan/penyetelan kembali.

c) Specialization, bagian ini khusus untuk satu jenis pekerjaan saja seperti engine tune up, turbocharger ,pump, cylinder head, electricity, transmission, hydraulic dan sebagainya.

2) Field service

Bagian ini dikepalai oleh seorang foreman, yang mengatur tugas para mekanik untuk melakukan tugas perbaikan alat-alat berat dimana alat-alat berat tersebut berada di lapangan dan sedang digunakan. Dalam hal ini para mekanik yang dikirim ke lapangan untuk memperbaikinya sehingga unit yang rusak tidak perlu dibawa ke Trakindo.

3) Adminitrasi

Bagian administrasi service tergabung dengan beberapa bagian kecil yaitu sebagai berikut :

d) workshop inspector yang bertugas memeriksa engine dan machine yang perlu diperbaiki kemudian menentukan suku cadang yang perlu diganti dan yang masih baik untuk dipakai.

e) Service account, melaksanakan proses akunting dalam hal ongkos perbaikan barang para pelanggan termasuk harga suku cadang, barang penunjang, semua ongkos-ongkos, paja dan sebagainya yang erat hubungannya dengan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

f) Service support

Bagian ini mengatur pemakaian peralatan service yang akan digunakan untuk pekerjaan reparasi, seperti mengatur service tool dan melaksanakan warranty claim.

5. Departemen Sumber Daya Manusia

a. Mengatur dan melakukan pengiriman tenaga kerja yang akan mendapatkan pendidikan dan latihan.

b. Memonitor atau mengawasi pembayaran gaji para pegawai.

c. Mengatur kegiatan dalam bidang administrasi.

d. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja.

e. Menyusun struktur gaji, golongan serta jabatan pegawai.

f. Menagani masalah yang berhubungan dengan Asuransi tenaga Kerja (ASTEK).

g. Mengembangkan dan membimbing serta mengarahkan produktivitas kerja para pegawai.

6. Departemen Keuangan

h. Melakukan pengawasan terhadap keuangan perusahaan setiap saat.

i. Memeriksa pembukuan tentang penagihan piutang perusahaan.

j. Melakukan pembayaran hutang perusahaan kepada vendor dan siapa saja yang memerlukannya.

k. Mengalokasikan penerimaan dan pengeluaran perusahaan sesuai dengan pos-pos masing-masing.

l. Memelihara pretty cash agar kegiatan perusahaan tidak terhambat.

D. Kebijakan Promosi Karyawan

Promosi adalah kenaikan peringkat (pangkat) karyawan. Promosi dapat dilaksanakan setiap saat berdasarkan kebutuhan operasional perusahaan maupun kelompok perusahaan di bawah kelompok perusahaan Trakindo. Untuk mendapatkan promosi, seorang karyawan sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Dinilai mampu mengemban tanggung jawab yang lebih besar.

2. Memiliki kemampuan dan kecakapan yang dipersyaratkan untuk memangku jabatan yang lebih besar dan dilaksanakan melalui proses seleksi, pengujian dan validasi.

3. Karyawan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya dua tahun dalam jabatan yang dipegangnya dengan penilaian kinerja baik secara berturut-turut.

Untuk jabatan-jabatan tertentu berlaku masa evaluasi kinerja selam maksimum enam bulan guna memberi kesempatan kepada karyawan untuk membuktikan kemampuannya sebelum secara defenitif dikukuhkan untuk memangku jabatan baru tersebut. Pimpinan perusahaan berwenang sepenuhnya untuk memberikan kenaikan peringkat/pangkat istimewa kepada karyawan yang dinilai sangat berprestasi.

F. Visi, Misi dan Logo PT. Trakindo Utama

1. Visi yang dimiliki oleh PT. Trakindo Utama adalah :

To be the world class provider of Caterpillar equipment solutions.

2. Misi yang dimiliki oleh PT. Trakindo Utama adalah :

Since its establishment, Trakindo is dedicated to carry out a mission of setting up an entity, that creates worthwjile and challenging job opportunities to as many Indonesians as possible, while incorporating the following values : 1) Continuous development of employees

2) Consistent capital growth (financial, intellectual, brand identity) and reinvestment of capital into the business, and

3) Maintaining highly ethical business practices.

3. Logo Perusahaan

Logo merupakan identitas perusahaan yang berfungsi untuk memisahkannya dengan perusahaan lain dalam hal penyebutan, pengenalan dan kekhususan suatu perusahaan. PT. Trakindo Utama memiliki logo seperti Gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1. Logo PT. Trakindo Utama Sumber : PT. Trakindo Utama

Logo terbentuk dari huruf “T” singkatan dari kata Trakindo dan “U”

singkatan dari kata Utama, sedangkan warna kuning tersebut menunjukkan kegiatan yang terjadi di Trakindo.

Sebagai agen tunggal dari produk Caterpillar, selain memakai logo perusahaan, PT. Trakindio Utama juga mencantumkan logo Caterpillar di samping nama Trakindo. Adapun bentuk logo tersebut tampak pada Gambar 3.2.

di bawah ini :

Gambar 3.2. Logo PT. Trakindo Utama Sebagai Agen Tunggal Caterpillar Sumber : PT. Trakindo Utama

Tulisan CAT merupakan singkatan dari Caterpillar yang diambil dari tiga huruf pertamanya, sedangkan segi tiga emas merupakan arti perkembangan Caterpillar yang terus meningkat.

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI A. Komposisi Responden

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja, yaitu :

Tabel 4.1

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

(orang) Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah pria dengan persentase 85%, sedangkan sisanya adalah wanita yang berjumlah 8 orang atau sebesar 15%.

Tabel 4.2

Komposisi Responden Berdasarkan Usia Usia Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden yang diteliti adalah usia 31-40, yaitu sebanyak 28 orang atau sebesar 54% dari jumlah populasi. Sedangkan usia 41-50 berjumlah 10 orang atau sebesar 19%, ≥ 51

berjumlah 8 orang atau sebesar 15% dan usia ≤ 30 sebanyak 6 orang atau sebesar 12%.

Tabel 4.3

Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden yang diteliti adalah diploma dan sarjana sebanyak 24 orang atau masing-masing sebesar 46%. Sisanya adalah yang memiliki tingkat pendidikan SLTA/sederajat yaitu sebanyak 4 orang atau sebesar 8%.

Tabel 4.4

Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Sumber : Hasil Penelitain (Data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas masa kerja responden yang diteliti adalah masa kerja di atas 10 tahun sebesar 54%. Ini berarti bahwa sebagian besar karyawan berkomitmen tinggi terhadap perusahaan, sebagaimana yang dinyatakan Griffin (2004: 16) bahwa karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi berencana untuk tinggal lebih lama di dalam organisasi.

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Data untuk pengujian vaiditas dan reliabilitas diperoleh dari instrumen yaitu berupa kuesioner yang disebarkan dan diuji coba kepada 20 orang karyawan PT. Trakindo Utama Area Sumatera. Instrumen terdiri dari 34 pertanyaan, dimana tiap butir pertanyaan disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir (Sugiono, 2002).

Tabel 4.5

a. Pada kolom Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, jika butir Q1 dihapus maka rata-rata totalnya

bernilai 130,55 ; jika butir Q2 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 131,05 dan seterusnya.

b. Pada kolom Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya varian total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Nilai varian total jika butir Q1 dihapuskan adalah 333,629; sedangkan jika butir Q2 dihapus maka nilai varian total adalah 317,839 dan seterusnya.

c. Corrected Item total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Korelasi skor item/butir Q1 terhadap skor total adalah 0,350; korelasi skor butir Q2 dengan skor total adalah 0,813 dan seterusnya. Validitas butir pertanyaan dapat diketahui dengan membandingkan nilai skor total dengan rtabel. Jumlah kasus pertanyaan dari variabel independen dan variabel dependen berjumlah 34 pertanyaan, rtabelpada α = 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah kasus – 2. Maka df = 34 – 2 = 32. r (0,05;32) pada uji satu arah = 0,2327.

d. Alpha if Item Deleted merupakan besarnya reliabilitas apabila jika satu item dihapuskan. Jika butir Q1 dihapuskan maka besarnya koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,940, jika butir Q2 dihapuskan maka nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,936 dan seterusnya.

Pengambilan keputusan :

a. Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 4.6

Validitas Butir pertanyaan Corrected Item-Total Correlation

(R hitung)

R tabel Validitas

Q1 .350 0,2327 Valid

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.

Tabel 4.7

Cronbach's Alpha N of Items

.940 34

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Pengambilan Keputusan :

a. Jika r alpha > 0,60 maka reliabel.

b. Jika r alpha < 0,60 maka tidak reliabel.

Analisis :

Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,940. Hal ini membuktikan instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,940 lebih besar dari 0,60.

C. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif

a. Pekerjaan itu sendiri (X1)

Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri terjadi bila pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggung jawab.

Tabel 4.8

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Pekerjaan Itu Sendiri

Item No. STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Penelitian (2007)

b. Imbalan (X2)

Kepuasan terhadap imbalan terjadi ketika sejumlah uang gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan lain pada organisasi lain.

Tabel 4.9

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Imbalan

Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

c. Kesempatan Promosi (X3)

Didefenisikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur organisasi.

Tabel 4.10

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Kesempatan Promosi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

d. Supervisi (X3)

Kepuasan terhadap supervisi bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan teknis dalam memotivasi.

Tabel 4.11

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Supervisi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

e. Rekan Kerja (X5)

Kepuasan terhadap rekan kerja yaitu seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan teknis dan dorongan sosial.

Tabel 4.12

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Rekan Kerja Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

f. Komitmen Organisasi (Y)

Komitmen organisasi adalah sejauh mana karyawan itu mengenal, mengidentifikasi dan memihak pada suatu organisasi, serta berkeinginan untuk tetap tinggal dan selalu aktif berpartisipasi di dalam organisasi guna mencapai tujuan organisasi.

Tabel 4.13

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Komitmen Organisasi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

2. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot.

Grafik 4.1 Distribusi Normal

0.00.20.40.6Observed Cum Prob0.81.0

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: komitmen_organisasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Cara pengambilan keputusan pada metode plot :

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Keputusan :

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, dapat dilihat dari Grafik 4.1 bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

Analisis normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov/goodness of fit test. Data yang dimasukkan adalah unstandardized residual (Res_1).

Cara pengambilan keputusan :

a) Jika probabilitas > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

b) Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 52

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .78972180

Most Extreme Differences

Absolute .100

Positive .066

Negative -.100

Kolmogorov-Smirnov Z .719

Asymp. Sig. (2-tailed) .679

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Keputusan :

Pada tabel 4.14 terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,679 atau probabilitas di atas 0,05 (0,679 > 0,05), maka asumsi normalitas terpenuhi.

2) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan/perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.

Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedastisitas.

Heterokedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.

b) Jika diagaram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Grafik 4.2 Diagram Pencar

-4-2024

Regression Standardized Predicted Value

-3-2-10123Regression Studentized Residual

Dependent Variable: komitmen_organisasi

Scatterplot

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Dokumen terkait