• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Kebijakan Promosi Karyawan

Promosi adalah kenaikan peringkat (pangkat) karyawan. Promosi dapat dilaksanakan setiap saat berdasarkan kebutuhan operasional perusahaan maupun kelompok perusahaan di bawah kelompok perusahaan Trakindo. Untuk mendapatkan promosi, seorang karyawan sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Dinilai mampu mengemban tanggung jawab yang lebih besar.

2. Memiliki kemampuan dan kecakapan yang dipersyaratkan untuk memangku jabatan yang lebih besar dan dilaksanakan melalui proses seleksi, pengujian dan validasi.

3. Karyawan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya dua tahun dalam jabatan yang dipegangnya dengan penilaian kinerja baik secara berturut-turut.

Untuk jabatan-jabatan tertentu berlaku masa evaluasi kinerja selam maksimum enam bulan guna memberi kesempatan kepada karyawan untuk membuktikan kemampuannya sebelum secara defenitif dikukuhkan untuk memangku jabatan baru tersebut. Pimpinan perusahaan berwenang sepenuhnya untuk memberikan kenaikan peringkat/pangkat istimewa kepada karyawan yang dinilai sangat berprestasi.

F. Visi, Misi dan Logo PT. Trakindo Utama

1. Visi yang dimiliki oleh PT. Trakindo Utama adalah :

To be the world class provider of Caterpillar equipment solutions.

2. Misi yang dimiliki oleh PT. Trakindo Utama adalah :

Since its establishment, Trakindo is dedicated to carry out a mission of setting up an entity, that creates worthwjile and challenging job opportunities to as many Indonesians as possible, while incorporating the following values : 1) Continuous development of employees

2) Consistent capital growth (financial, intellectual, brand identity) and reinvestment of capital into the business, and

3) Maintaining highly ethical business practices.

3. Logo Perusahaan

Logo merupakan identitas perusahaan yang berfungsi untuk memisahkannya dengan perusahaan lain dalam hal penyebutan, pengenalan dan kekhususan suatu perusahaan. PT. Trakindo Utama memiliki logo seperti Gambar 3.1 di bawah ini :

Gambar 3.1. Logo PT. Trakindo Utama Sumber : PT. Trakindo Utama

Logo terbentuk dari huruf “T” singkatan dari kata Trakindo dan “U”

singkatan dari kata Utama, sedangkan warna kuning tersebut menunjukkan kegiatan yang terjadi di Trakindo.

Sebagai agen tunggal dari produk Caterpillar, selain memakai logo perusahaan, PT. Trakindio Utama juga mencantumkan logo Caterpillar di samping nama Trakindo. Adapun bentuk logo tersebut tampak pada Gambar 3.2.

di bawah ini :

Gambar 3.2. Logo PT. Trakindo Utama Sebagai Agen Tunggal Caterpillar Sumber : PT. Trakindo Utama

Tulisan CAT merupakan singkatan dari Caterpillar yang diambil dari tiga huruf pertamanya, sedangkan segi tiga emas merupakan arti perkembangan Caterpillar yang terus meningkat.

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI A. Komposisi Responden

Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja, yaitu :

Tabel 4.1

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

(orang) Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah pria dengan persentase 85%, sedangkan sisanya adalah wanita yang berjumlah 8 orang atau sebesar 15%.

Tabel 4.2

Komposisi Responden Berdasarkan Usia Usia Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden yang diteliti adalah usia 31-40, yaitu sebanyak 28 orang atau sebesar 54% dari jumlah populasi. Sedangkan usia 41-50 berjumlah 10 orang atau sebesar 19%, ≥ 51

berjumlah 8 orang atau sebesar 15% dan usia ≤ 30 sebanyak 6 orang atau sebesar 12%.

Tabel 4.3

Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden yang diteliti adalah diploma dan sarjana sebanyak 24 orang atau masing-masing sebesar 46%. Sisanya adalah yang memiliki tingkat pendidikan SLTA/sederajat yaitu sebanyak 4 orang atau sebesar 8%.

Tabel 4.4

Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Sumber : Hasil Penelitain (Data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas masa kerja responden yang diteliti adalah masa kerja di atas 10 tahun sebesar 54%. Ini berarti bahwa sebagian besar karyawan berkomitmen tinggi terhadap perusahaan, sebagaimana yang dinyatakan Griffin (2004: 16) bahwa karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi berencana untuk tinggal lebih lama di dalam organisasi.

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Data untuk pengujian vaiditas dan reliabilitas diperoleh dari instrumen yaitu berupa kuesioner yang disebarkan dan diuji coba kepada 20 orang karyawan PT. Trakindo Utama Area Sumatera. Instrumen terdiri dari 34 pertanyaan, dimana tiap butir pertanyaan disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir (Sugiono, 2002).

Tabel 4.5

a. Pada kolom Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, jika butir Q1 dihapus maka rata-rata totalnya

bernilai 130,55 ; jika butir Q2 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 131,05 dan seterusnya.

b. Pada kolom Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya varian total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Nilai varian total jika butir Q1 dihapuskan adalah 333,629; sedangkan jika butir Q2 dihapus maka nilai varian total adalah 317,839 dan seterusnya.

c. Corrected Item total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Korelasi skor item/butir Q1 terhadap skor total adalah 0,350; korelasi skor butir Q2 dengan skor total adalah 0,813 dan seterusnya. Validitas butir pertanyaan dapat diketahui dengan membandingkan nilai skor total dengan rtabel. Jumlah kasus pertanyaan dari variabel independen dan variabel dependen berjumlah 34 pertanyaan, rtabelpada α = 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah kasus – 2. Maka df = 34 – 2 = 32. r (0,05;32) pada uji satu arah = 0,2327.

d. Alpha if Item Deleted merupakan besarnya reliabilitas apabila jika satu item dihapuskan. Jika butir Q1 dihapuskan maka besarnya koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,940, jika butir Q2 dihapuskan maka nilai koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,936 dan seterusnya.

Pengambilan keputusan :

a. Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 4.6

Validitas Butir pertanyaan Corrected Item-Total Correlation

(R hitung)

R tabel Validitas

Q1 .350 0,2327 Valid

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.

Tabel 4.7

Cronbach's Alpha N of Items

.940 34

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Pengambilan Keputusan :

a. Jika r alpha > 0,60 maka reliabel.

b. Jika r alpha < 0,60 maka tidak reliabel.

Analisis :

Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada instrumen dengan nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,940. Hal ini membuktikan instrumen penelitian berupa kuesioner ini adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,940 lebih besar dari 0,60.

C. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif

a. Pekerjaan itu sendiri (X1)

Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri terjadi bila pekerjaan tersebut memberikan kesempatan individu untuk belajar sesuai dengan minat serta kesempatan untuk bertanggung jawab.

Tabel 4.8

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Pekerjaan Itu Sendiri

Item No. STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Penelitian (2007)

b. Imbalan (X2)

Kepuasan terhadap imbalan terjadi ketika sejumlah uang gaji yang diterima sesuai dengan beban kerjanya dan seimbang dengan karyawan lain pada organisasi lain.

Tabel 4.9

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Imbalan

Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

c. Kesempatan Promosi (X3)

Didefenisikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan posisi pada struktur organisasi.

Tabel 4.10

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Kesempatan Promosi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

d. Supervisi (X3)

Kepuasan terhadap supervisi bergantung pada kemampuan atasannya untuk memberikan bantuan teknis dalam memotivasi.

Tabel 4.11

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Supervisi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

e. Rekan Kerja (X5)

Kepuasan terhadap rekan kerja yaitu seberapa besar rekan sekerja memberikan bantuan teknis dan dorongan sosial.

Tabel 4.12

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Rekan Kerja Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

f. Komitmen Organisasi (Y)

Komitmen organisasi adalah sejauh mana karyawan itu mengenal, mengidentifikasi dan memihak pada suatu organisasi, serta berkeinginan untuk tetap tinggal dan selalu aktif berpartisipasi di dalam organisasi guna mencapai tujuan organisasi.

Tabel 4.13

Tabulasi Jawaban Responden Tentang Komitmen Organisasi Item Sumber : Hasil Penelitian (2007)

2. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot.

Grafik 4.1 Distribusi Normal

0.00.20.40.6Observed Cum Prob0.81.0

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: komitmen_organisasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Cara pengambilan keputusan pada metode plot :

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Keputusan :

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, dapat dilihat dari Grafik 4.1 bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

Analisis normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogrov-Smirnov/goodness of fit test. Data yang dimasukkan adalah unstandardized residual (Res_1).

Cara pengambilan keputusan :

a) Jika probabilitas > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

b) Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.14

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 52

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .78972180

Most Extreme Differences

Absolute .100

Positive .066

Negative -.100

Kolmogorov-Smirnov Z .719

Asymp. Sig. (2-tailed) .679

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Keputusan :

Pada tabel 4.14 terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,679 atau probabilitas di atas 0,05 (0,679 > 0,05), maka asumsi normalitas terpenuhi.

2) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan/perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain.

Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedastisitas.

Heterokedastisitas terjadi karena terjadi perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Cara pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a) Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.

b) Jika diagaram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

Grafik 4.2 Diagram Pencar

-4-2024

Regression Standardized Predicted Value

-3-2-10123Regression Studentized Residual

Dependent Variable: komitmen_organisasi

Scatterplot

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Keputusan :

Grafik 4.2 menunjukkan bahwa Diagram Pencar tidak membentuk suatu pola atau acak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heterokedstisitas.

Uji heterokedastisitas dapat juga dilakukan dengan Uji Glesjer. Cara pengambilan keputusan :

a) Jika probabilitas > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

b) Jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan heterokedastisitas.

Tabel 4.15

a Predictors: (Constant), rekan_kerja, pekerjaan, imbalan, supervisi, promosi b Dependent Variable: ABS

Coefficients(a)

a Dependent Variable: ABS

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Keputusan :

Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa kolom Sig./Significance pada Tabel ANOVA adalah 0,366. Sedangkan pada Tabel koefeisien regresi adalah 0,177;

0,605; 0,661; 0,979 dan 0,100, atau probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi gangguan heterokedastisitas.

3) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya terdapat korelasi linear sempurna atau pasti di antara dua atau lebih variabel independen. Artinya multikolinearitas menyebabkan standar deviasi masing-masing koefisien regresi akan sangat besar sehingga membuat bias tingkat signifikan pengaruh variabel dependen. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas VIF adalah 5, artinya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas yang lainnya (disimpulkan terjadinya multikolinearitas).

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Kesimpulan

Pekerjaan 0,805 1,242 Tidak terjadi multikolinearitas Imbalan 0,574 1,742 Tidak terjadi multikolinearitas Kesempatan Promosi 0,409 2,442 Tidak terjadi multikolinearitas Supervisi 0,607 1,649 Tidak terjadi multikolinearitas Rekan Kerja 0,608 1,645 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Hasil perhitungan SPSS

4) Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya, model yang paling baik adalah tidak terjadi autokorelasi.

Cara mudah mendeteksi autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson.

Model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin-Watson hitung terletak di daerah No Autocorrelation. Penentuan letak tersebut dibantu dengan tabel dl dan du, dibantu dengan nilai k (jumlah variabel independen), untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin-Watson hitung mendekati angka 2. Model regresi tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi,

apabila nilai Durbin-Watson mendekati atau di sekitar angka 2 karena angka 2 pada uji Durbin-Watson terletak di daerah No Autocorrelation.

Tabel 4.17

the Estimate Durbin-Watson

1 .858(a) .736 .708 .83153 1.871

a Predictors: (Constant), rekan_kerja, pekerjaan, imbalan, supervisi, promosi b Dependent Variable: komitmen_organisasi

Sumber : hasil perhitungan SPSS

Gambar 4.1 Hasil Uji Autokorelasi

Negative No Autocorrelation Positive

Autocorrelation Autocorrelation

dl du 4-du 4-dl

0 1,34 1,77 1,871 2 2,23 2,66 4

Sumber : Hasil SPSS Keputusan :

Pada Tabel 4.17 dan Gambar 4.1 dapat dilihat nilai Durbin-Watson hitung 1,871 dan batas bawah (dl) = 1,34 dan batas atas (du) = 1,77. Pada Gambar 4.1, nilai Durbin-Watson terletak di daerah No Autocarrelation sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi berganda terbebas dari gangguan autokorelasi.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (variabel pekerjaan, variabel imbalan, variabel

kesempatan promosi, variabel supervisi dan variabel rekan kerja) terhadap variabel terikat (komitmen organisasi), dengan bantuan SPSS 12.0 dihasilkan output sebagai berikut :

1) Model Regresi Berganda

Tabel 4.18

Koefisien Regresi dan Tingkat Signifikansi

Coefficients(a)

a Dependent Variable: komitmen_organisasi Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel Coefficients pada kolom B yaitu :

Y = 25,238 + 0,196X1 + 0,226X2 + 0,441X3 + 0,667X4 + 0,439X5 + 2,846 Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Konstanta sebesar 25,238 menyatakan bahwa tanpa faktor pekerjaan, imbalan, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja maka besarnya nilai komitmen organisasi sebesar 25,238.

b) Koefisien regresi X1 sebesar 0,196 artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel pekerjaan setiap 1 satuan, maka komitmen organisasi juga akan meningkat sebesar 0,196. Tanda positif (+) pada variabel pekerjaan menunjukkan hubungan searah. Artinya apabila variabel pekerjaan

semakin baik diterapkan, maka komitmen organisasi juga akan semakin baik.

c) Koefisien regresi X2 sebesar 0,226 artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel imbalan setiap 1 satuan, maka komitmen organisasi juga akan meningkat sebesar 0,226. Tanda positif (+) pada variabel imbalan menunjukkan hubungan searah. Artinya apabila variabel imbalan semakin baik diterapkan, maka komitmen organisasi juga akan semakin baik.

d) Koefisien regresi X3 sebesar 0,441 artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel kesempatan promosi setiap 1 satuan, maka komitmen organisasi juga akan meningkat sebesar 0,441. Tanda positif (+) pada variabel kesempatan promosi menunjukkan hubungan searah. Artinya apabila variabel kesempatan promosi semakin baik diterapkan, maka komitmen organisasi juga akan semakin baik.

e) Koefisien regresi X4 sebesar 0,667 artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel supervisi setiap 1 satuan, maka komitmen organisasi juga akan meningkat sebesar 0,667. Tanda positif (+) pada variabel supervisi menunjukkan hubungan searah. Artinya apabila variabel supervisi semakin baik diterapkan, maka komitmen organisasi juga akan semakin baik.

f) Koefisien regresi X5 sebesar 0,439 artinya apabila terjadi peningkatan pada variabel rekan kerja setiap 1 satuan, maka komitmen organisasi juga akan meningkat sebesar 0,439. Tanda positif (+) pada variabel rekan kerja menunjukkan hubungan searah. Artinya apabila variabel rekan kerja semakin baik diterapkan, maka komitmen organisasi juga akan semakin baik.

2) Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, artinya secara serentak (simultan) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0, artinya secara serentak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y).

Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan α = 5% dan derajat kebebasan (df) = (k-1),(n-k), k adalah jumlah variabel dependen dan independen {df = (k-1),(n-k) = (6-1), (52-6) = (5 ; 46)}.

Pada derajat kebebasan = (5 ; 46) nilai F tabel dengan α = 5% adalah 2,42.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%.

Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%.

Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.0 seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.19

a Predictors: (Constant), rekan_kerja, pekerjaan, imbalan, supervisi, promosi b Dependent Variable: komitmen_organisasi

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS

Pada Tabel 4.19 kolom ke-enam nilai F hitung adalah 25,704 dimana F hitung > F tabel, yaitu 25,704 > 2,42, ini berarti Ha diterima artinya secara serentak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel kepuasan kerja yang terdiri dari variabel pekerjaan (X1), variabel imbalan (X2), variabel kesempatan promosi (X3), variabel supervisi (X4) dan variabel rekan kerja (X5) terhadap variabel komitmen organisasi (Y).

3) Uji Signifikan Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial seberapa besar pengaruh varabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji t maka menggunakan Tabel Cofficients. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :

a) Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel terikat (Y).

b) Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan dan menentukan derajat kebebasan. Tingkat kesalahan yang dipakai adalah alpha 5% dan derajat kebebasan (df) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yaitu sebanyak 52 dan k adalah jumlah variabel independen yang digunakan yaitu sebanyak 5 variabel, maka df = 52 – 5 = 47. Pada taraf signifikan 5%, nilai t tabel atau t0,025;47 = 2,021.

c) Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ha ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%

d) Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 12.0.

Dari Tabel 4.18 dapat dilihat :

1. Variabel pekerjaan (X1) memiliki t hitung = 1,467, karena nilai t hitung < nilai t tabel = 1,467 < 2,021, ini berarti H0 diterima atau Ha ditolak yaitu variabel pekerjaan (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

2. Variabel imbalan (X2) memiliki t hitung = 1,566, karena nilai t hitung

< nilai t tabel = 1,566 < 2,021, ini berarti H0 diterima artinya variabel imbalan (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.

3. Variabel kesempatan promosi (X3) memiliki t hitung = 2,191, karena nilai t hitung > nilai t tabel = 2,191 > 2,021, ini berarti Ha diterima artinya variabel kesempatan promosi (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

4. Variabel supervisi (X4) memiliki t hitung =2,933, karena nilai t hitung

> nilai t tabel = 2,933 > 2,021, ini berarti Ha diterima artinya variabel supervisi (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

5. Variabel rekan kerja (X5) memiliki t hitung = 3,151, karena nilai t hitung > nilai t tabel = 3,151 > 2,021, ini berarti Ha diterima artinya secara parsial variabel rekan kerja (X5) berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

e) Kesimpulan :

1. Adapun hasil penelitian diperoleh bahwa variabel rekan kerja (X5) mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

2. Variabel pekerjaan (X1) dan variabel imbalan (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi (Y).

4) Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 4.20

the Estimate Durbin-Watson

1 .858(a) .736 .708 .83153 1.871

a Predictors: (Constant), rekan_kerja, pekerjaan, imbalan, supervisi, promosi b Dependent Variable: komitmen_organisasi

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Analisis :

Tabel 4.20 Model Summary menunjukkan bahwa :

1) R yang juga koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pekerjaan, variabel imbalan, variabel kesempatan promosi,

variabel supervisi, variabel rekan kerja dan variabel komitmen organisasi adalah sebesar 85,8%.

2) R square disebut juga koefisien determinasi, pada Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa R square (R2) adalah 73,6%.

3) Adjusted R Square merupakan nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam populasi.

Dari tabel dapat dilihat bahwa Adjusted R Square adalah 0,708 atau 70,8%. Artinya 70,8% Komitmen Organisasi karyawan PT. Trakindo Utama Cabang Medan dapat dijelaskan oleh Kepuasan Kerja yang terdiri dari variabel pekerjaan itu sendiri, imbalan, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja. Sedangkan sisanya 29,2% dijelaskan oleh faktor lain, seperti emosi karyawan, penilaian karyawan terhadap biaya yang terkait dengan meninggalkan organisasi, psikologi karyawan yang berdasarkan perasaan seperti kesetiaan, afeksi, kehangatan, pemilikan, kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan dan lain-lain.

4) Std.Error of the Estimate merupakan kesalahan standar dari penaksiran yang bernilai 0,83153.

D. Kesimpulan Penelitian

1. Berdasarkan model regresi yang diperoleh maka dapat disimpulkan persamaan regresi adalah :

Y = 25,238 + 0,196X1 + 0,226X2 + 0,441X3 + 0,667X4 + 0,439X5 + 2,846 Tanda positif (+) pada variabel independen yaitu kepuasan kerja yang terdiri dari variabel pekerjaan (X1), variabel imbalan (X2), variabel

kesempatan promosi (X3), variabel supervisi (X4) dan variabel rekan kerja (X5) menunjukkan arah yang searah, artinya apabila variabel pekerjaan (X1), variabel imbalan (X2), variabel kesempatan promosi (X3), variabel supervisi (X4) dan variabel rekan kerja (X5) ditingkatkan maka variabel komitmen organisasi (Y) akan meningkat.

2. Variabel-variabel kepuasan kerja secara serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel komitmen organisasi, yang dapat diketahui melalui Uji F. Berdasarkan uji signifikan simultan (Uji F), nilai F hitung yang diperoleh adalah 25,704, dimana nilai F hitung ini lebih besar dari nilai F tabel dengan taraf kesalahan 5% yaitu 2,42 (25,704 > 2,42). Ini berarti Ha diterima artinya secara serentak (simultan) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu variabel-variabel kepuasan kerja yang terdiri dari variabel pekerjaan (X1), variabel imbalan (X2), variabel kesempatan promosi (X3), variabel supervisi (X4) dan variabel rekan kerja (X5) terhadap variabel terikat yaitu komitmen organisasi (Y).

3. Variabel rekan kerja (X5) secara parsial memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap komitmen organisasi, ini dapat diketahui melalui Uji t dimana nilai t hitung untuk variabel rekan kerja adalah sebesar 3,151.

Berdasarkan uji signifikan individual (uji t), variabel kesempatan promosi (X3), variabel supervisi (X4) dan variabel rekan kerja (X5) secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel komitmen organisasi (Y) dengan nilai t hitung yaitu masing-masing 2,191; 2,933 dan 3,151 yang nilainya lebih besar dari nilai t tabel pada taraf kesalahan 5%

yaitu 2,021. Sedangkan variabel pekerjaan (X1) dan variabel imbalan (X2) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel komitmen organisasi (Y) karena nilai t hitung yaitu masing-masing 1,467

yaitu 2,021. Sedangkan variabel pekerjaan (X1) dan variabel imbalan (X2) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel komitmen organisasi (Y) karena nilai t hitung yaitu masing-masing 1,467

Dokumen terkait