• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL LOKASI PENELITIAN

HUBUNGAN KESESUAIAN PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DENGAN TINGKAT PARTISIPAS

Hasil analisis tiap variabel yaitu kesesuaian program, tingkat partisipasi serta kemanfaatan program telah dibahas pada bab sebelumnya. Pada bab ini, dibahas hubungan dua variabel pada penelitian ini, yaitu hubungan di antara kesesuaian program dengan tingkat partisipasi pada setiap tahapannya. Kesesuaian program merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi efektivitas program menurut Hilarius dan Prayogo (2012). Kesesuaian program kemudian ditinjau menggunakan 5 indikator pendukung efektivitas program oleh Setiana (2005) yaitu materi, metode, media, serta waktu dan lokasi pelaksanaan program. Tingkat partisipasi dalam penelitian secara garis besar merujuk pada tahapan partisipasi oleh Cohen dan Uphoff (1977) yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil yang kemudian dibagi menjadi tiga penggolongan menurut Arnstein (2007) yaitu non-participation, tokenism, dan citizen power. Berikut dibahas hubungan 5 indikator kesesuaian program dengan masing-masing tahapan partisipasi.

Hubungan Kesesuaian Materi Program dengan Tingkat Partisipasi Materi program merupakan segala sesuatu informasi yang disampaikan saat berlangsungnya program. Tingkat partisipasi ialah keterlibatan anggota dalam setiap tahapan program yang di antaranya ialah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pemanfaatan hasil.

Hubungan Kesesuaian Materi Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Hubungan antara kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 22.

Tabel 22 Hubungan antara kesesuaian materi dengan tingkat partisipasi tahap perencanaan pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Materi Program

Tingkat Partisipasi pada Tahap Perencanaan Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 0 0,0 2 50,0 6 30,0

Sedang 1 16,7 0 0,0 3 15,0

Tinggi 5 83,3 2 50,0 11 55,0

Total 6 100,0 4 100,0 20 100,0

Tabel 22 menunjukkan bahwa mayoritas anggota yang tingkat partisipasinya pada tahap perencanaannya tinggi, memberikan penilaian yang tinggi atas kesesuaian materi program dengan jumlah persentase sebesar 55 persen. Kemudian bagi anggota Kopwama yang berada pada tingkat partisipasi yang rendah atau non partisipasi, juga memberikan penilaian yang tinggi atas kesesuaian materi program dengan jumlah persentase sebesar 83,3 persen. Tidak terdapat kecenderungan yang menyatakan hubungan kedua variabel ini, karena bagaimanapun tingkat partisipasinya, mayoritas anggota berada memberikan penilaian atas kesesuaian materi yang tinggi.

Partisipasi yang tinggi didasari oleh adanya kemauan serta nilai solidaritas yang dimiliki anggota Kopwama karena sebelumnya memang sudah termasuk sebagai anggota PKK. Anggota merasa bahwa materi yang diberikan oleh program sudah sesuai dengan kondisi koperasi dan mudah dilakukan di kehidupan nyata, namun ada juga yang sebaliknya. Kemudian, terdapat juga anggota yang telah berpartisipasi penuh namun merasa materi yang diberikan memiliki kekurangan, yaitu anggota tidak diberikan materi secara fisik sehingga agak menyulitkan anggota dalam mengingat isi materi dalam waktu yang lama.

Ketidakcenderungan tersebut didukung oleh uji korelasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,186 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,324 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Materi Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Hubungan antara kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 23.

Tabel 23 Hubungan antara kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi tahap pelaksanaan pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Materi Program

Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 3 60,0 1 50,0 4 17,4

Sedang 1 20,0 0 0,0 3 13,0

Tinggi 1 20,0 1 50,0 16 69,6

Total 5 100,0 2 100,0 23 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,030 dan koefisien korelasi 0,396*. *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada Tabel 23 didapatkan bahwa kesesuaian materi program yang rendah dinilai oleh anggota yang berada pada tingkat partisipasi tahap pelaksanaan yang rendah, dengan jumlah persentase sebesar 60 persen. Berbeda dengan penilaian tinggi atas kesesuaian materi program yang mengerucut pada tingkat partisipasi citizen power, yaitu dengan jumlah persentase 69,6 persen. Hal itu dikarenakan bagi anggota yang berpartisipasi penuh atau citizen power dalam tahap pelaksanaan tentu akan mendapatkan materi secara keseluruhan dan utuh dibandingkan dengan anggota yang berada pada tingkat partisipasi non partisipasi. Terdapat kecenderungan yaitu semakin tinggi penilaian atas kesesuaian materi program, semakin tinggi pula tingkat partisipasinya. Kecenderungan tersebut didukung oleh uji korelasi yang menyatakan koefisien korelasi kedua variabel tersebut ialah sebesar 0,396 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,030 yang lebih kecil dari pada nilai α, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan memiliki hubungan yang positif. Hubungan pada dua variabel tersebut merupakan hubungan positif yang tergolong moderat.

Hubungan Kesesuaian Materi Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Evaluasi

Hubungan antara kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 24.

Tabel 24 Hubungan antara kesesuaian materi dengan tingkat partisipasi tahap evaluasi pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Materi Program

Partisipasi pada Tahap Evaluasi

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 5 33,3 0 0,0 3 21,4

Sedang 2 13,3 0 0,0 2 14,3

Tinggi 8 53,3 1 100,0 9 64,3

Total 15 100,0 1 100,0 14 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,506 dan koefisien korelasi 0,126.

Tabel 24 menunjukkan bahwa anggota yang berada pada tingkat partisipasi tahap evaluasi manapun memberikan penilaian yang tinggi atas kesesuaian materi program. Terdapat anggota yang tidak aktif berpartisipasi pada tahap ini, namun mereka merasa bahwa materi yang diberikan dalam program cukup sesuai dengan tujuan Kopwama itu sendiri.

Meskipun begitu, tedapat 33,3 persen anggota yang berada pada tingkat partisipasi tahap evaluasi memberikan penilaian rendah atas kesesuaian materi program. Hal itu dikarenakan anggota yang kurang berpartisipasi tidak mendapatkan materi secara keseluruhan sehingga merasa bahwa materi yang

diberikan kurang atau belum sesuai. Selain itu, pada tahap ini anggota cenderung untuk tidak mau terlibat dengan alasan bahwa saat evaluasi merupakan urusan pihak pengurus dan perusahaan saja. Jika dilihat dari Tabel 24 ada kecenderungan bahwa semakin tinggi kesesuaian materi maka akan semakin tinggi partisipasinya pada tahap evaluasi, tetapi menurut uji korelasi yang dilakukan hasilnya bertentangan.

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,126 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,506 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Materi Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Hubungan antara kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasij uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 25.

Tabel 25 Hubungan antara kesesuaian materi dengan tingkat partisipasi tahap pemanfaatan hasil pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Materi Program

Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 0 0,0 1 100,0 7 24,1

Sedang 0 0,0 0 0,0 4 13,3

Tinggi 0 0,0 0 0,0 18 60,0

Total 0 0,0 1 100,0 29 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,149 dan koefisien korelasi 0,270.

Tabel 25 menunjukkan bahwa anggota yang memberikan penilaian atas kesesuaian materi rendah, sedang, maupun tinggi berada pada tingkat partisipasi citizen power. Partisipasi anggota pada tahap pemanfaatan hasil tinggi karena memang anggota merasa perlu untuk mengambil SHU (Sistem Hasil Usaha) atas hasil aktifitas simpan pinjamnya dikoperasi sekaligus kumpul untuk diskusi perencanaan kegiatan Kopwama selanjutnya. Materi yang diberikan program dirasa sudah sesuai dengan kebutuhan anggota dan selaras dengan tujuan koperasi. Kemudian pada penilaian kesesuaian materi rendah terdapat anggota yang berada pada tahap tokenism, hal itu karena ada anggota yang merasa pembagian SHU kurang jelas ia dapatkan. Dengan begitu, tidak ada kecenderungan jika semakin tinggi kesesuaian materi maka semakin tinggi pula partisipasinya karena berdasarkan data Tabel 25 tidak ada kecenderungan tersebut.

Hal tersebut juga didukung oleh uji korelasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil. Hasil uji korelasi tersebut menunjukkan bahwa diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,270 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,149 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian materi program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Metode Program dengan Tingkat Partisipasi Metode suatu program merupakan cara, teknik, ataupun pendekatan yang dilakukan fasilitator program kepada sasaran program. Tingkat partisipasi ialah keterlibatan anggota dalam setiap tahapan program yang di antaranya ialah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pemanfaatan hasil.

Berikut adalah hubungan antara kesesuaian metode program pemberdayaan ekonomi dengan tingkat partisipasi pada setiap tahapannya.

Hubungan Kesesuaian Metode Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Hubungan antara kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 26.

Tabel 26 Hubungan antara kesesuaian metode dengan tingkat partisipasi tahap perencanaan pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Metode Program

Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 3 50,0 2 50,0 4 20,0

Sedang 1 16,7 0 0,0 3 15,0

Tinggi 2 33,3 2 50,0 13 65,0

Total 6 100,0 4 100,0 20 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,123 dan koefisien korelasi 0,288.

Tabel 26 menunjukkan bahwa mayoritas anggota Kopwama yang memberikan penilaian tinggi atas kesesuaian metode program juga berada pada tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yang tinggi pula dengan jumlah persentase sebesar 65 persen. Hal tersebut dikarenakan ada sebagian anggota Kopwama yang sudah merasa metode yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam program pemberdayaan ekonomi sudah sesuai dan mendorong anggota untuk tetap terlibat dalam program. Kemudian terdapat anggota yang memberikan penilaian kesesuaian metode program rendah dan berada pada tingkat partisipasi yang rendah pula dengan jumlah persentase 50 persen, hal ini dikarenakan mereka

masih merasa metode oleh pihak perusahaan belum sepenuhnya sesuai, terutama pada hal intensitas pihak perusahaan dalam menjalin hubungan dengan Kopwama.

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,288 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,123 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Metode Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Hubungan antara kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27 Hubungan antara kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi tahap pelaksanaan pada program pemberdayaan ekonomi pt holcim indonesia di desa kembang kuning tahun 2016

Metode Program

Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 3 60,0 1 50,0 5 21,7

Sedang 1 20,0 0 0,0 3 13,0

Tinggi 1 20,0 1 50,0 15 65,2

Total 5 100,0 2 100,0 23 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,059 dan koefisien korelasi 0,349.

Tabel 27 menunjukkan pada kesesuaian metode yang tinggi berada pada tingkat partisipasi tahap pelaksanaan yang tinggi pula, dengan jumlah persentase sebesar 65,2 persen. Metode program pada tahap pelaksanaan di antaranya termasuk pada kontrol atas pihak perusahaan pada setiap kegiatan Kopwama, sehingga semakin berpartisipasi anggota maka akan semakin cenderung memberikan penilaian tinggi atas kesesuaian metode program. Meskipun begitu, terdapat anggota yang memberikan penilaian rendah atas kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi non partisipasi yaitu sebesar 60 persen, sehingga memberikan kecenderungan bahwa semakin tinggi penilaian atas kesesuaian metode program maka akan semakin tinggi tingkat partisipasinya. Namun, kecenderungan tersebut bertentangan dengan hasil uji korelasi yang dilakukan.

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,349 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,059 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya,

kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Metode Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Evaluasi

Hubungan antara kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28 Hubungan antara kesesuaian metode dengan tingkat partisipasi tahap evaluasi pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Metode Program

Partisipasi pada Tahap Evaluasi

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 7 46,7 0 0,0 2 14,3

Sedang 1 6,7 0 0,0 3 21,4

Tinggi 7 46,7 1 100,0 9 64,3

Total 15 100,0 1 100,0 14 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,175 dan koefisien korelasi 0,255.

Tabel 28 menunjukkan bahwa anggota yang berada pada tingkat partisipasi tahap evaluasi non partisipasi, memberikan penilaian yang sama besarnya atas kesesuaian metode program rendah maupun sedang dengan persentase masing-masng 46,7 persen. Hal itu dikarenakan selain karena terdapat anggota yang tidak mau melibatkan diri saat tahap evaluasi karena merasa evaluasi hanya untuk pengurus saja, intensitas perusahaan dinilai semakin memudar. Kemudian, penilaian yang tinggi atas kesesuaian metode program mayoritas berada pada anggota yang tingkat partisipasinya tinggi atau citizen power dengan jumlah persentase 64,3 persen. Meskipun pemantauan oleh pihak perusahaan memudar, banyak anggota yang merasa bahwa apa yang dilakukan pihak perusahaan selama ini sudah sesuai dengan kebutuhan koperasi dan mendorong anggota agar tetap mau berpartisipasi. Dengan begitu, berdasarkan data Tabel 28 dapat dilihat terdapat kecenderungan yaitu semakin tinggi kesesuaian metode program maka semakin tinggi tingkat partisipasinya. Namun, hal tersebut bertentangan dengan uji korelasi yang telah dilakukan.

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,255 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,175 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Metode Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Hubungan antara kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 29.

Tabel 29 Hubungan antara kesesuaian metode dengan tingkat partisipasi tahap pemanfaatan hasil pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Metode Program

Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 0 0,0 1 100,0 8 27,6

Sedang 0 0,0 0 0,0 4 13,8

Tinggi 0 0,0 0 0,0 17 58,6

Total 0 0,0 1 100,0 29 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,176 dan koefisien korelasi 0,254.

Tabel 29 menunjukkan bahwa kesesuaian metode rendah, sedang, maupun tinggi sama-sama berada pada tingkat partisipasi citizen power. Partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil memang tergolong tinggi, yaitu dengan adanya kesadaran masing-masing anggota atas manfaat yang didapat dari program serta kumpul untuk diskusi perencanaan aktifitas koperasi selanjutnya. Bagi kesesuaian metode rendah terdapat anggota yang berada pada tingkat partisipasi tokenism pada tahap pemanfaatan hasil. Hal ini dikarenakan kesesuaian metode yang rendah ternyata tidak terlalu mendorong anggota agar tetap berpartisipasi, sehingga pada tahap pemanfaatan hasil pun anggota tidak melibatkan diri sepenuhnya. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kecenderungan hubungan atas kedua variabel tersebut.

Hal tersebut juga didukung oleh uji korelasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,254 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,176 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian metode program dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Media Program dengan Tingkat Partisipasi Media suatu program ialah seluruh alat bantu yang berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan antara penyampai program dengan sasaran program. Tingkat partisipasi ialah keterlibatan anggota dalam setiap tahapan program yang di antaranya ialah tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan tahap pemanfaatan hasil.

Berikut adalah hubungan antara kesesuaian media program pemberdayaan ekonomi dengan tingkat partisipasi pada setiap tahapannya.

Hubungan Kesesuaian Media Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Hubungan antara kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 30.

Tabel 30 Hubungan antara kesesuaian media dengan tingkat partisipasi tahap perencanaan pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Media Program

Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 1 16,7 2 50,0 7 35,0

Sedang 3 50,0 1 25,0 3 15,0

Tinggi 2 33,3 1 25,0 10 50,0

Total 6 100,0 4 100,0 20 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,733 dan koefisien korelasi 0,065.

Tabel 30 menunjukkan bahwa pada mayoritas anggota non partisipasi pada tahap perencanaan memberikan penilaian sedang atas kesesuaian media program dengan jumlah persentase sebesar 50 persen. Kemudian pada anggota yang tingkat partisipasinya tokenism memberikan penilaian kesesuaian media yang rendah dengan jumlah persentase sebesar 50 persen. Hal itu dikarenakan media yang digunakan dalam suatu program (dalam program pemberdayaan ekonomi ialah proyektor) dirasa memiliki kekurangan maupun kelebihan yang bisa langsung dirasakan oleh partisipan program, yaitu media proyektor dinilai cukup menarik perhatian namun dinilai juga menyusahkan bagi anggota yang sudah lanjut usia karena ukuran tulisan yang kecil.

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,065 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,733 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Media Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Hubungan antara kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 31.

Tabel 31 Hubungan antara kesesuaian media dengan tingkat partisipasi tahap pelaksanaan pada program pemberdayaan ekonomi PT Holcim Indonesia di Desa Kembang Kuning tahun 2016

Media Program

Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Non Partisipasi Tokenisme Citizen Power

n % n % n %

Rendah 2 40,0 0 0,0 8 34,8

Sedang 2 40,0 1 50,0 4 17,4

Tinggi 1 20,0 1 50,0 11 47,8

Total 5 100,0 2 100,0 23 100,0

Ket: nilai signifikansi 0,624 dan koefisien korelasi 0,093.

Tabel 31 menunjukkan bahwa pada anggota yang non partisipasi pada tahap pelaksanaan memberikan penilaian yang sama besar pada kesesuaian media program rendah maupun sedang, yaitu dengan jumlah persentase masing-masing sebesar 40 persen. Kesesuaian media memang dirasa memiliki kelebihan dan kekurangan, di antaranya ialah mudah dipahami namun saat kegiatan berlangsung pementasan slide presentation berganti secara cepat sehingga agak menyusahkan anggota. Berikut salah satu pernyataan anggota Kopwama:

“..pake proyektor trus pake ada slidenya gitu ya jadi merhatiin sih terus kan emang jadi lebih ngerti, tapi sayangnya kita ga dapet kertasnya gitu sih ya, kan diganti slidenya cepet...” (I, 44 tahun)

Uji korelasi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan. Dari uji tersebut, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,093 pada selang kepercayaan atau α sebesar 0,05. Selain itu diperoleh nilai signifikan hitung sebesar 0,624 yang lebih besar dari pada nilai α, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan tidak memiliki hubungan.

Hubungan Kesesuaian Media Program dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap Evaluasi

Hubungan antara kesesuaian media program dengan tingkat partisipasi pada tahap evaluasi dianalisis menggunakan tabulasi silang dan didukung dengan hasil uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa berdasarkan tabulasi silang secara lengkap disajikan pada Tabel 32.

Tabel 32 menunjukkan bahwa anggota yang non partisipasi pada tahap evaluasi cenderung tersebar dalam menilai kesesuaian media program, dapat diketahui dari jumlah persentase yang masing-masing 33,3 persen pada setiap kategori penilaian kesesuaian media program. Kesesuaian media pada program pemberdayaan ekonomi menurut anggota Kopwama memang tidak terlalu mengerucut pada satu kategori saja, karena pada kenyataannya media yang digunakan memang memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri sehingga