• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian lapang untuk pengambilan data tentang hijauan pakan rusa, pengumpulan contoh ranggah muda rusa dilakukan di Pulau Peucang dan Pulau Handeleum Taman Nasional Ujung Kulon. Analisis nilai nutrisi pakan dan kandungan asam amino ranggah muda dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) Fakultas Peternakan IPB, sedangkan analisis mineral pakan rusa dan mineral ranggah dilakukan di Balai Penelitian Tanah Bogor. Penelitian dilakukan selama bulan Desember sampai Juli 2012.

Materi Penelitian

Materi yang digunakan untuk menganalisis tingkat preferensi pakan rusa di TN Ujung Kulon adalah semua tumbuhan yang diketahui sebagai pakan Rusa timorensis. Mengacu pada Mukhtar (2004) maka jumlah jenis tumbuhan pakan rusa di Pulau Peucang sekitar 91 jenis. Analisis nilai gizi pakan rusa digunakan sepuluh jenis yang memiliki tingkat preferensi tinggi berdasarkan hasil analisis preferensi.

Analisis kualitas produk ranggah muda digunakan 5 ekor rusa timor jantan yang berumur lebih dari 3 tahun, masing-masing satu ekor dari Pulau Peucang dan empat ekor dari Pulau Handeuleum. Kelima ekor rusa jantan tersebut dibedakan menjadi tiga kategori umur panen ranggah yakni umur panen 55 hari (2 ekor), 60 hari (2 ekor) dan 65 hari (1 ekor). Masing-masing produk ranggah dari ketiga kategori usia panen ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk analisis kandungan mineral dan asam amino ranggah.

Metode Penelitian

Preferensi dan Kualitas Pakan Rusa timorensis

Pengambilan data untuk menganalisis preferensi pakan dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapang, yakni di jalur-jalur pengamatan dimana rusa

jantan fase ranggah muda diketahui sedang melakukan aktivitas makan. Identifikasi jenis tumbuhan yang dimakan didasarkan pada bekas renggutan rusa, sehingga semua jenis tumbuhan pakan yang dijumpai di jalur-jalur pengamatan sebagai bekas dimakan atau direnggut rusa dicatat sebagai jenis pakan rusa. Pengambilan sampel jenis pakan untuk analisis proksimat dan mineral diambil secara langsung dari hasil pengamatan jenis pakan yang sering di konsumsi. Tingkat keseringan (frekuensi) sesuatu jenis tumbuhan pakan dimakan menggambarkan tingkat kesukaan atau preferensi pakan tersebut. Untuk menentukan beda rata-rata pemilihan diantara jenis-jenis tumbuhan yang dimakan, maka semua data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi Square

(Gaspersz, 1994), sedangkan untuk menentukan tingkat kesukaan (preferensi) suatu jenis pakan dilakukan dengan cara penentuan indeks Neu (Neu et al. 1974). Kriteria yang digunakan didasarkan pada pembobotan nilai w (indeks preferensi pakan), yakni apabila nilai w > 1 berarti jenis pakan itu disukai, dan apabilai nilai w < 0 berarti jenis pakan tersebut tidak disukai, dan indeks distandarkan (b) dengan membagi dengan jumlah w.

Berdasarkan hasil analisis preferensi tersebut, dipilih sepuluh jenis pakan yang memiliki preferensi tinggi untuk digunakan sebagai bahan untuk keperluan analisis kandungan nutrisi pakan Bahan Kering (BK), Kadar abu, Protein Kasar, serat kasar, lemak kasar, mineral makro berupa Ca, P, Mg, dan S, serta mineral mikro berupa Mn, Zn, Cu. Analisis kandungan nutrisi ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kualitas pakan rusa di TN Ujung Kulon.

Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis

Penentuan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis dilihat dari dua aspek yakni : (1) aspek ukuran morfometrik ranggah meliputi panjang ranggah utama, diameter ujung ranggah utama, diameter tengah ranggah utama, diameter pangkal ranggah utama, dan (2) aspek kandungan mineral dan asam amino ranggah. Pengujian perbedaan kualitas ranggah dilakukan pemotongan pada tiga kelompok umur panen berbeda yakni 55 hari , 60 hari, dan 65 hari.

Gambar 3.1 Teknik pengukuran ranggah muda rusa timorensis hasil panen A. Panjang ranggah utama, B. Panjang ranggah cabang, C. Diameter ujung ranggah utama, D. Diameter tengah ranggah utama, E. Diameter bawah ranggah utama

Pengambilan ranggah muda dilakukan setelah rusa terlebih dahulu dibius dengan teknik anestasi total menggunakan sumpit dengan bahan bius berupa kombinasi Xylazine hydrochloride 0.01 ml/kg berat badan dan Ketamin 0.05 ml/kg berat badan. Data morfometrik rusa diambil meliputi berat badan, panjang badan, tinggi badan, dan lingkar dada. Pemotongan ranggah muda dilakukan 2 cm di atas pedikel menggunakan gergaji steril, bekas luka diobati dengan Limoxin spray dan pasca pemotongan ranggah muda diletakkan pada posisi terbalik untuk menghindari pengucuran darah secara terus-menerus yang menyebabkan pengaruh terhadap ranggah muda.

Dilakukan penimbangan berat ranggah, pengukuran panjang, diameter ranggah. Ranggah panenan selanjutnya dibungkus dengan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam boks es untuk keperluan analisis kandungan mineral dan asam amino di laboratorium. Sebelum dianalisis di laboratorium ranggah muda tersebut terlebih dahulu dikeringkan dan dijadikan bubuk (tepung).

Gambar 3.2. Teknik pengukuran morfometri rusa timor

Penentuan gambaran kondisi kualitas produk ranggah rusa di TN Ujung Kulon, maka semua data yang dikumpulkan dihitung nilai rataannya baik dari aspek morfometrik (ukuran) ranggah maupun kandungan mineral dan asam aminonya.

Tabel 3.1 Klasifikasi ranggah muda rusa merah (Cerphus elaphus) menurut NZIA. 2008

Klasifikasi Cabang bawah Lingkar ranggah (cm) A1 1 16 - 18 A2 2 16 - 18 B1 1 14,5 - 16 B2 2 14,5 – 16 C1 1 13 - 14,5 C2 2 13 – 14,5 D1 1 11,5 – 13 D2 2 11,5 – 13 E N/A < 11,5

Hubungan Umur Panen Ranggah Muda dengan Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis

Patokan untuk menentukan gambaran kondisi kualitas produk ranggah khususnya dari aspek ukuran dilakukan dengan membandingkan dengan Ranggah muda grading New Zealand Industry Agreed. SuperA (SA) Premium berat minimum 2.3 kg cabang 2, ukuran lingkar ranggah utama > 18 Cm, SAT (traditional) berat 1.8 kg, cabang 2, ukuran lingkar ranggah utama > 18cm, SA berat 1.8 kg, cabang 1 atau 2, ukuran lingkar ranggah 18 cm.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur panen ranggah dengan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis maka dilakukan uji korelasi Pearson dengan IBM SPSS statistics 20

Hubungan Kualitas Pakan Preferensial dengan Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis

Untuk mengetahui dan membuktikan pendapat Kilgo dan Labisky (1995), Scmidt et al.(2001) dan Jeon et al. (2006) bahwa ada hubungan antara kualitas nutrisi dengan kualitas produk ranggah muda pada rusa merah juga berlaku pada

Rusa timorensis, maka dilakukan analisis hubungan (korelasi) kualitas pakan yang disukai (preferensial) dengan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis. Data yang digunakan untuk uji korelasi ini adalah data kandungan mineral pakan dan kandungan mineral ranggah muda. Uji korelasi dilakukan dengan mengacu pada Jeon et al. (2006), Estevez et al.(2008)

Dokumen terkait