• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografis

HUBUNGAN PERAN PENDAMPING DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN

Tabel 28 Hubungan peran pendamping dengan tingkat kemandirian No Tingkat Peran Pendamping Tingkat Kemandirian Total Rendah Tinggi ∑ % ∑ % ∑ % 1 Rendah 6 100 0 0.0 6 100 2 Tinggi 1 5,6 17 94,4 18 100 Total 7 29,2 17 70,8 24 100

Tabel 28 menunjukkan adanya hubungan antara tingkat peran pendamping dan tingkat kemandirian penerima program. Hal ini terlihat dari tidak adanya masyarakat yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dengan tingkat peran pendamping yang rendah atau persentase 0.0 persen. Sedangkan tingkat peran pendamping yang tinggi diikuti juga dengan tingkat kemandirian yang tinggi yaitu 94.4 persen. (Lampiran 3).

Hasil uji korelasi dengan menggunakan rank spearman, hubungan peran pendamping dengan kemandirian penerima program memiliki nilai signifikansi 0,00. Nilai ini lebih kecil dari taraf nyata 5 persen (0,00 < 0,05). Dari output tersebut dapat disimpulkan bahwa karena signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak

sehingga terdapat hubungan antara peran pendamping dengan kemandirian penerima program. Nilai dari hasil uji korelasi tersebut yaitu 0,764. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jika uji berada diantara nilai tersebut maka terdapat korelasi yang tinggi.

Hasil uji korelasi rank spearman sesuai dengan fenomena yang terjadi di lapang. Perusahaan melalui kegiatan CSR mengajak masyarakat sekitar untuk meningkatkan kemandirian baik secara intelektual, material, dan manajemen. Bidang industri kecil dan menengah diarahkan untuk menciptakan potensi atau produk lokal yang kompetitif, dalam arti memiliki nilai tambah yang kuat karena kekhasan dan keunikan produk. Nilai tambah ini menjadi penting karena Cikotok secara geografis merupakan wilayah yang cukup terisolasi dan relatif sulit dijangkau. Berbagai cara telah dilakukan PT Aneka Tambang Tbk Unit Pascatambang Cikotok untuk pengembangan tersebut, antara lain peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, permodalan, fasilitasi peralatan, dan akses pasar melalui kegiatan pendampingan dan pembinaan UMKM. Hal ini sesuai dengan salah satu responden berikut.

“Mun baheula mah seueur gula nu teu laku, ayenamah goreng atau

bagus oge tetep aya nu meuli, seueur nu nampung neng. Alhamdulillah. Lumayan manfaatna neng aya pendampingan ngabungahkeun ka urang, gula lancar, harga rada mendingan, henteu

hese ngajual gula” (PN, 64 tahun)

“Awalnya, pas sebelum ada alat yang dari Antam kan ibu punya

pegawai dirumah sekitar 10 orang dengan produksi lanting 30 kg sampai 80 kg sekali produksi. Tapi setelah dikasih alat dari Antam, ibu enggak perlu lagi punya banyak pegawai dirumah neng, cukup dengan 3 orang aja bisa dapet 1,2 ton sekali produksinya.

(SK, 54 tahun)

Informasi yang didapat tidak hanya didapatkan dari responden, pernyataan dari pendamping melalui wawancara mendalam mendukung pernyataan informan sebagai berikut.

“Kenapa harus sumberdaya lokal nontambang neng. Jadi begini,

sekarang kan tambangnya udah mulai habis, jadi kita persiapkan masyarakat agar bisa bertahan hidup meskipun tidak menjadi penambang. Di Kecamatan Cibeber punya potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan neng, seperti pisang, singkong, dan lain-lain. Tapi yang menjadi kendala adalah merubah pola fikir dan mental masyarakat agar mau berwirausaha. Karena mereka merasa, keuntungan dari berwirausaha tidak seberapa dibanding menjadi penambang emas. Disamping itu juga, kta mendorong masyarakat yang memiliki industri kecil-kecilan dirumahnya kita bantu meningkatkan produksi dan bantu memasarkan produknya” (TD, 40 tahun, Pendamping Program CSR)

Tabel 29 Hasil uji korelasi antara tingkat peran pendamping dengan tingkat kemandirian Peran Pendamping Tingkat Kemandirian Kemandirian Intelektual Kemandirian Material Kemandirian Manajemen (γs) Sig (γs) Sig (γs) Sig

Peran Fasilitatif 0,357 0,086 0,507* 0,011 0,630** 0,001 Peran Mendidik 0,586** 0,003 0,607** 0,002 0,726** 0,000 Peran Perwakilan 0,535** 0,007 0,636** 0,001 0,808** 0,000 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Keterangan: (γs) : koefisien korelasi Sig: Signifikasi (2-tailed)

Hubungan antara tingkat peran pendamping dalam memfasilitasi dengan Tingkat Kemandirian Penerima Program

Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat peran pendamping dalam memfasilitasi dengan tingkat kemandirian intelektual, kemandirian material dan kemandirian manajemen. Uji pertama, yaitu uji hubungan

antara tingkat peran pendamping dalam memfasilitasi dengan tingkat kemandirian intelektual. Berdasarkan Tabel 29, didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,357 dan nilai signifikasi 0,086. Nilai ini lebih besar dari taraf nyata 5 persen (0,086 > 0,05). Dari output tersebut dapat disimpulkan bahwa karena signifikansi > 0,05, maka H0 diterima sehingga tidak terdapat hubungan antara peran pendamping

dalam memfasilitasi dengan kemandirian intelektual penerima program. Uji kedua yaitu uji antara peran pendamping dalam memfasilitasi dengan tingkat kemandirian material dinyatakan berhubungan positif dengan nilai korelasi 0,507 dan taraf nyata 5 %. Uji ketiga yaitu uji antara peran pendamping dalam memfasilitasi dengan kemandirian manajemen dinyatakan berhubungan positif dengan nilai korelasi 0,630 dan taraf nyata 1%.

Hubungan antara tingkat peran pendamping dalam mendidik dengan Tingkat Kemandirian Penerima Program

Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat peran pendamping dalam mendidik dengan tingkat kemandirian intelektual, kemandirian material dan kemandirian manajemen. Berdasarkan tabel 29, terlihat bahwa tingkat peran pendamping dalam mendidik berhubungan positif dengan semua jenis tingkat kemandirian (kemandirian intelektual, kemandirian material, dan kemandirian manajemen). Uji pertama yaitu uji antara tingkat peran pendamping dalam mendidik dengan tingkat kemandirian intelektual. Berdasarkan tabel 29, terlihat bahwa tingkat peran pendamping dalam mendidik berhubungan positif dengan tingkat kemandirian intelektual pada nilai korelasi 0,586 dan taraf nyata 1 %. Hal ini menunjukkan semakin tinggi peran pendamping dalam mendidik semakin tinggi pula tingkat kemandirian intelektual penerima program.

Uji kedua yaitu uji antara tingkat peran pendamping dalam mendidik dengan tingkat kemandirian material dinyatakan berhubungan positif dengan nilai korelasi 0,607 dan taraf nyata 1%. Uji ketiga yaitu uji antara peran pendamping dalam mendidik dengan tingkat kemandirian manajemen dinyatakan berhubungan positif dengan nilai korelasi dan taraf nyata 1%.

Hubungan antara tingkat peran pendamping dalam perwakilan dengan Tingkat Kemandirian Penerima Program

Pada bagian ini memaparkan analisis hubungan antara tingkat peran pendamping dalam perwakilan dengan tingkat kemandirian intelektual, kemandirian material dan kemandirian manajemen. Berdasarkan tabel 29, terlihat bahwa tingkat peran pendamping dalam perwakilan berhubungan positif dengan semua jenis tingkat kemandirian (kemandirian intelektual, kemandirian material, dan kemandirian manajemen). Uji pertama yaitu uji antara tingkat peran pendamping dalam perwakilan dengan tingkat kemandirian intelektual. Berdasarkan tabel 29, terlihat bahwa tingkat peran pendamping dalam mendidik berhubungan positif dengan tingkat kemandirian intelektual pada nilai korelasi 0,535 dan taraf nyata 1 %. Hal ini menunjukkan semakin tinggi peran pendamping dalam perwakilan semakin tinggi pula tingkat kemandirian intelektual penerima program. Uji kedua yaitu uji antara tingkat peran pendamping dalam perwakilan dengan tingkat kemandirian material berhubungan positif dengan tingkat kemandirian material pada nilai korelasi 0,636 dan taraf nyata 1%. Uji ketiga yaitu antara tingkat peran pendamping dalam perwakilan dengan tingkat kemandirian manajemen berhubugan positif 0,808 dan taraf nyata 1%.