KERANGKA PEMIKIRAN
2.4 Humas Pemerintahan
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarakat (Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun Humas pemerintah juga melakuakn hal sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umum. 38
Salah satu bagian dari pemerintahan adalah bagian Humas yang ada dalam pemerintahan. Humas dikatakan sebagai penunjang pemerintah, karena kedudukannya yang berada dalam ruang lingkup pemerintahan. Kehumasan yang ada merupakan bagian komunikator untuk menyampaikan aspirasi atau kebijakan dari pemerintah kepada masyarakat maupun masyarakat kepada pemerintah. 36 Dalam, Joseph A. Devito, Opcit, hal: 345 37 J. A. suparman, Pengantar Sosiometri, Jakarta Karunika, Universitas Terbuka, 1978, hal:321 38 Rosady Ruslan, Manajemen PR dan Media Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hal:337
Humas pemerintah membantu pemerintah dalam melancarkan arus informasi antar lembaga pemerintah dan antar pemerintah dengan masyarakat, mengadakan koordinasi dan kerjasama antar humas departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, lembaga negara serta Badan Usaha Milik Negara dan merencanakan kegiatan kehumasan. Oleh karena itu diperlukan hubungan koordinasi yang intensif dan efektif baik hubungan internal maupun eksternal. Siap memberikan informasi yang benar agar tidak menimbulkan kontroversi dan distorsi yang dapat meresahkan masyarakat maupun penyelenggaraan pemerintahan. 39
Melalui unit atau program kerja Humas tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakantindakan tertentu sera aktivitas dalam melaksanakan tugastugas atau kewajibankewajiban pemerintahannya. Informasi sangat diperlukan diberbagai kehidupan manusia dan juga di organisasi pemerintah. Oleh karena itu Humas pemerintah sebagai “corong” dituntut peka akan situasi yang berkembang dan berperan di kancah globalisasi informasi dewasa ini.
Frank Jefkins mendefinisikan Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuantujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 40
Menurut Harsono Suwardi, seperti yang dikutip oleh F. Rachmadi, secara umum dapat diartikan sebagai seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu
39
Oemi Abdulrahmat, Op‐Cit, hal:113
40
lembaga atau organisasi melalui petugas Humas. Hal tersebut dimaksudkan guna menciptakan saling pengertian yang lebih baik antara lembaga dan khalayaknya. 41
2.4.1 Humas Internal
Humas internal sama pentingnya dengan humas eksternal, humas internal mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan yang sama besarnya dengan humas eksternal. Hubungan antara sesama pegawai pada suatu perusahaan (staff relation) atau sesama anggota di sebuah organisasi lebih berfokus pada aspek aspek manusiawi, sehingga hal tersebut tidak sepenuhnya sama dengan hubungan hubungan industri (industrial relations). 42
Humas internal atau komunikasi pegawai telah berkembang pesat. Pemikiran yang menganggap bahwa humas internal hanya mencakup upaya menjelaskan kebijakan perusahaan atau membuka forum penampungan keluhan, itu semua suatu pemikiran yang sederhana. Memang benar bahwa tujuan komunikasi pegawai adalah mengilangkan kesalahpahaman antar pihak manejemen dan para pegawai yang seringkali menjadi pangkal tolak terjadinya pemogokan. Untuk itu banyak sekali tugas humas internal yang mempunyai tujuan penting bagi kemajuan perusahaan, berikut penjelasan diantaranya: 43
1. Humas internal untuk memelihara keterbukaan, semua pegawai berhak mengetahui apakah perusahaanya masih layak untuk dijadikan tempat sandaran hidup sekaligus sangkutan masa depannya, baik itu yang berupa jumlah penghasilan atau prospek karir jabatan. 41 F. Rahmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, Jakarta, PT. Gramedia, Pustaka Utama, 1992, hal 14 42 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2002, hal: 211 43 M. Linggar Anggoro, Op‐Cit, hal: 224
2. Perombakan personalia setelah akuisi, kesalahpahaman dan kecemburuan mudah muncul antar staff atau pegawai perusahaan yang diakuisi (dibeli, diambil alih) dengan perusahaan yang mengakuisi. Ketegangan itu jika dibiarkan berlarutlarut, akan menimbulkan sumber penyakit yang memunculkan berbagai macam masalah berat. Hanyan dengan usaha pembinaan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak maka resiko dan ancaman bahaya seberat itu akan dihindari. Upaya pembinaan komunikasi itu sendiri dapat dilakukan dengan menerapkan teknikteknik kehumasan.
3. Beritaberita personalia, dalam organisasiorganisasi yang anggota anggota atau para pegawainya tersebar di lokasi yang terpencarpencar, atau yang selalu bergerak, keberadaan humas internal sangat dibutuhukan unttuk melancarkan arus komunikasi dan menyebarkan berita kepada anggotaanggota yang lain.
4. Penyambung lidah karyawan, upayaupaya kehumasan harus mencakup semua orang dalam organisasi. Mereka harus mendapatkan informasi yang sama banyaknya dan baiknya, serta samasama diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya untuk kepada para pimpinan dan dalam rangka berhubungan dengan pihak luar atau khalayak perusahaan. Dengan demikian keberadaan humas internal memiliki kemungkinan untuk bertindak sebagai wakil atau juru bicara bagi rekanrekan dan organisasinya.
5. Pengumpulan umpan balik, hal terpenting terakhir dapat memacu tumbuhnya suatu komunikasi yang baik antar pihak manajemen dengan segenap staff atau pegawainya yang harus sungguhsungguh diupayakan
adalah terciptanya rasa memiliki dan tanggung jawab bersama, sehingga setiap orang merasa dirinya dibutuhkan dan dihargai . Upaya yang dilakukan oleh humas tidak hanya berupa pendekatan ke serikat buruh, tetapi juga segenap aspek perusahaan. 44
2.4.2 Fungsi Humas Pemerintah
Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi. 45
Fungsi pokok Humas pemerintah Indonesia pada dasarnya antara lain sebagai berikut:
1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
2. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga programprogram kerja secara nasional kepada masyarakat.
3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginankeinginan publiknya di lain pihak. 44 M. Linggar Anggoro, Op‐Cit, hal: 230 45 F. Rahmadi, Public Relations, dalam teori dan praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994, hal:21
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 46
Fungsi Humas menurut Cutlip dan Canfield sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi engan publik internal
maupun eksternal.
3. Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. 47
Humas diharapkan kemampuannya untuk mencapai saling pengertian, menghargai, dan mempercayai diantara pihak, penyampaian pesan (komunikator) dengan pihak penerima pesan (komunikan). Bila tercapai keadaan saling mengerti dan mempercayai maka akan ada umpan balik (feedback) yang positif dari komunikan.
Hal tersebut selaras dengan tugas dan kewajiban utama Humas, seperti yang dikemukakan oleh frank Jefkins bahwa yang berkewajiban untuk menyediakan informasi kepada khalayak. Informasi tersebut berupa kebijakan organisasi, kegiatan organisasi, produk, jasa. 48 46 Rosady Ruslan, Op‐Cit, hal: 340 47 Onong U. Effendy, Hubungan Masyarakat, Bandung, PT. Remadja Rosdakarya, 1992, hal:36 48 Frank Jefkins, Op.Cit, hal 28
Hubungan kerjasama kedua belah pihak dapat dibina dengan baik jika adanya kegiatan penyampaian informasi kepada publik. Adalah merupakan fungsi Humas untuk menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan atau instansi secara lisan, tertulis atau visual kepada publiknya, sehingga publik memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan atau instansi, tujuan dan kegiatannya.
2.4.3 Tugas Humas Pemerintah
Humas pemerintah bertugas memberikan informasi dan penjelasan kepada khalayak atau publik mengenai kebijakna dan langkahlangkah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga atau instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik ( masyarakat ) tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah di mana Humas itu berada dan berfungsi. Jadi pada dasarnya tugas Humas pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkahlangkah, dan tindakantindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur, dan objektif.
2. Memberikan bantuan kepada media berita berupa bahanbahan informasi mengenai kebijakan dan langkahlangkah serta tindakan pemerintah, termasuk fasilitas peliputan kepada media berita untuk acaraacara resmi dan penting.
3. Mempromosikan kemajuan pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang telah dicapai oleh bangsa kepada khalayak di dalam negeri, maupun khalayak di luar neeri.
4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dam bentuk feedback kepada pimpinan nstansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input. 49
Menurut Rosady Ruslan, dalam bukunya Manajemen Humas dan Komunikasi mengatakan fungsi pokok Humas Pemerintah Indonesia antara lain:
1. Mengamankan kebijaksanaan dan program kerja pemerintah yang diwakilinya
2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijakna hingga mampu mensosialisasikan programprogram pembangunan secara nasional kepada masyarakat.
3. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya menjebatani kepentingan instansi pemerintah, dan menampung aspirasi, atau opini publik (masyarakat) serta memperhatikan keinginankeinginan publiknya.
4. Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan sosial, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 50