KERANGKA PEMIKIRAN
2.3 Jaringan Komunikasi Informal
Komunikasi informal terjadi karena interaksi di antara orangorang yang bekerja bersama dalam suatu organisasi. Jaringan komunikasi informal (grapevine) merupakan analisis jaringan yang menggambarkan hubungan atau koreksi orangorang serta kelompok tertentu (klik), keterbukaan satu sama lain dan tidak memandang jabatan atau posisi dalam organisasi.
Organisasi terdiri dari orangorang yang menduduki suatu posisi atau peranan tertentu. Di antara orangorang tersebut terjadi pertukaran pesan atau informasi melalui jaringan komunikasi (communication networking). 28 Suatu jaringan komunikasi akan berbeda dalam sistem dan struktur antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
Di dalam jaringan komunikasi secara umum ada dua yaitu jaringan komunikasi formal dan informal. Jaringan komunikasi formal adalah jaringan komunikasi yang mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan. Sedangkan jaringan komunikasi informal adalah komunikasi yang tidak melalui jalur resmi dan komunikasi ini terjadi tanpa melihat kedudukan atau posisi mereka dalam organisasi. 27 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, Jakarta, 1997, hal:31‐32 28 Dalam, Arni Muhammad, Opcit hal: 102
Jaringan komunikasi informal terdiri dari individuindividu yang saling berhubungan melalui pola arus komunikasi yang bersifat informal (informally) yang berada di luar struktur formal yang dimotivasi oleh kebutuhan individu untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari lingkungannya. Jaringan komunikasi informal (grapevine) merupakan jaringan komunikasi yang terdapat dalam organisasi dan merupakan jalan pintas yang memotong saluran formal.
Terbentuknya jaringan komunikasi informal karena adanya berbagai maksud, yaitu: 1. Pemuasan kebutuhan manusiawi. 2. Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan. 3. Keinginan untuk mempengaruhi prilaku orang lain. 4. Sumber informasi hubungan kerja. 29 Jaringan komunikasi informal itu terbentuk karena adanya informasi yang belum tentu kebenarannya yang ada di dalam organisasi, komunikasi informal ini memiliki tiga karakteristik utama, yaitu: 30 1. Selentingan tidak terkendali oleh manajemen.
2. Selentingan yang dipersepsikan oleh kebanyakan karyawan sebagai yang paling dipercaya dan handal dari pada komunikasi formal yang diterbitkan oleh manajemen puncak.
3. Selentingan sebagian besar digunakan untuk melayani kepentingan sendiri dari orangorangnya.
Komunikasi informal merupakan komunikasi yang telah terjadi di dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur
29
M. Abdul Mukhyi&Imam Hadi Saputro, Pengantar Manajemen Umum, Penerbit Gunadarma, Jakarta,
1995, hal: 162
30
organisasi 31 Komunikasi informal bersifat tidak resmi dan terjadi melalui informasi dari mulut ke mulut sehingga di dalamnya terdapat keterangan keterangan yang tidak resmi dan kurang objektif kebenarannya. Komunikasi ini dapat dilakukan oleh para pejabat, para bawahan dan para pegawai dengan menyimpang dari struktur organisasi formal.
Grapevine muncul dalam setiap organisasi sebagai konsekuensi logis dari
interaksi antar individuindividu yang ada di dalam organisasi, yang berlangsung spontan dan alamiah, Davis berpendapat bahwa grapevine adalah ekspresi dari motivasi dasar manusia untuk berkomunikasi, ini adalah ajang bagi kebebasan berbicara mereka, dan merupakan aktivitas yang normal. Pada kenyataannya hanya para pegawai yang tidak tertarik secara total dengan pekerjaan yang tidak terkait dengan pembicaraan itu. 32
Sifat grapevine (selentingan) yang digambarkan oleh L. Davis dan O’Connor adalah: 33
a. Selentingan berjalan terutama melalui interaksi dari mulut ke mulut. b. Selentingan umumnya bebas dari kendalakendala organisasi dan posisi. c. Selentingan menyebarkan informasi dengan cepat.
d. Jaringan kerja selentingan digambarkan sebagai suatu “rantai kelompok”. e. Para peserta jaringan dalam jaringan kerja selentingan cenderung.
menjalankan satu dari tiga peranan berikut: penghubung, penyendiri, dan pengakhir. f. Selentingan cenderung merupakan produk suatu situasi dari produk orang orang dalam organisasi tersebut. 31 Dalam, Ig. Wursanto, Opcit , hal: 167 32
Davis Keith Human Relation at Work, Ney Work: Mac Grawhill Company, 1976 hal: 372
33
g. Semakin cepat seseorang mengetahui suatu peristiwa yang baru saja terjadi, semakin besar kemungkinan ia menceritakan kepada orangorang lainnya.
h. Bila suatu informasi disampaikan kepada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik perhatiannya, semakin besar ia menyampaikan informasi tersebut kepada orangorang lainnya.
i. Aliran utama informasi dalam selentingan cenderung terjadi dalam kelompokkelompok tersebut.
j. Umumnya 75% 90% dari rincian pesan yang disampaikan oleh selentingan adalah cermat.
k. Selentingan cenderung mempengaruhi organisasi, apakah untuk kebaikan atau keburukan, jadi pemahaman mengenai selentingan ini dapat memberi andil positif kepada organisasi merupakan hal yang penting.
Meskipun tidak terbentuk secara formal namun, jaringan komunikasi informal mempunyai beberapa kegunaan atau fungsi, yaitu:
1. Jaringan komunikasi dapat membantu karyawan dalam memahami lingkungan kerjanya, terutama dalam menginterpretasikan perintah perintah yang kurang jelas dari atasan.
2. Jaringan komunikasi dapat berfungsi sebagai “katup pengaman” pada orangorang sedang bingung atau kurang jelas dengan apa yang sedang terjadi pada mereka, mereka dapat menggunakan jaringan komunikasi ini, untuk memperbesar rasa keingintahuan mereka atau untuk mengurangi kegelisahaan mereka. Setiap individu akan merasa gelisah apabila ada suatu ketidakpastian maka dengan komunikasi informal ketidakpastian itu akan terjawab.
3. Ketika orangorang menggosipkan seseorang yang tidak ada, mereka sering mengadili. Beberapa orang menghakimi orang lain, untuk keberadaannya. Ini merupakan suatu cara dalam menghadapi keraguan, ketidakamanan dan kebingungan. 34
Dari fungsi inilah mereka senang dalam melakukan komunikasi informal, di mana mereka dapat berinteraksi. Melalui komunikasi informal inilah seseorang dapat menghadapi rasa kebingungan, ketidakamanan dan keraguan.
Di dalam jaringan komunikasi setiap orang memainkan peran tertentu sesuai dengan kedudukannya. Ada delapan peran di dalam jaringan komunikasi informal, yaitu:
1. Opinion Leader adalah pimpinan formal dalam organisasi. Mereka ini
tidaklah selalu orangorang yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi tetapi membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan mereka.
2. Gate Keeper adalah individu yang mengontrol arus informasi diantara
anggota organisasi. Mereka berada di tengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari satu orang kepada orang lain atau tidak memberikan informasi.
3. Cosmopolites adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan
lingkungannya. Mereka ini mengumpulkan informasi dari sumbersumber yang ada dalam lingkungan dan memberikan informasi mengenai organisasi kepada orangorang tertentu pada lingkungannya.
4. Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam satu organisasi yang
menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya. individu
34
ini membantu saling memberi informasi diantara kelompokkelompok dan mengkoordinasikan kelompok lain.
5. Liaison adalah sama peranannya dengan bridge tetapi individu itu sendiri
bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung diantara satu kelompok dengan kelompok lainnya. individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan diantara kelompok kelompok dalam organisasi.
6. Star adalah individu yang paling banyak dipilih oleh anggota lain dalam
suatu sistem. secara operasional dijabarkan sebagai karyawan yang dianggap oleh anggota jaringan paling banyak mempunyai informasi mengenai penerapan kebijakan.
7. Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal
dengan orang lain dalam organisasi. Orangorang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau diasingkan oleh temamtemannya. 35
Di dalam jaringan komunikasi setiap orang memainkan peranan tertentu di mana satu sama lainnya saling menopang untuk menyebarkan
grapevine atau desasdesus yang ada di dalam organisasi tersebut.
Dalam jaringan komunikasi informal selain setiap orang mempunyai peranan, dari jaringan komunikasi informal tersebut akan membentuk berbagai modelmodel jaringan komunikasi. Ada lima model jaringan komunikasi yaitu:
1. Model lingkaran ( circle )
Model lingkaran ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk
35
mempengaruhi kelompok klik lain. Setiap anggota klik bisa berkomunikasi dengan dua anggota klik lain disisinya.
2. Model Roda ( wheell )
Model roda memiliki pemimpin klik yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Orang ini merupakan satusatunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota klik. Oleh karena itu, jika seorang anggota klik ingin berkomunikasi dengan anggota klik lain, maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpin kliknya
3. Model huruf “Y”
Model Y relatif kurang tersentralisasi dibanding dengan struktur roda tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan model lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin klik yang jelas. Tetapi satu anggota klik lainnya berperan sebagai pemimpin klik kedua. Anggota klik ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang klik lainnya. Ketiga anggota klik lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang klik lainnya.
4. Model Rantai “chain”
Model rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para anggota klik yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan tersebut juga terdapat di sisi ini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada di posisi lain. 5. Model Saluran Bebas (allchannel)
Model semua saluran atau pola bintang hampir sama dengan struktur lingkaran dalam arti semua anggota klik adalah sama dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi dalam model semua saluran, setiap anggota klik bisa berkomunikasi
dengan setiap anggota klik lainnya. Model ini memungkinkan adanya partisipasi anggota klik secara optimum. 36
Sedangkan Laumman dan Rogers (1973) menggolongkan pola komunikasi dalam jaringan menjadi tiga yaitu:
1. Tipe Interlocking, yaitu tipe komunikasi individu yang mengunci di mana satu sama lain saling memilih. 2. Tipe Mutual Pair, yaitu di mana di antara individu saling memilih dan dipilih sehingga akan terjadi hubungan timbal balik. 3. Tipe Radial, yaitu membuka keluar di mana anggota klik tidak saling memilih, tapi memiliki pilihan lain. 37