• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bekerja 152.582 148.705 141.271

2. Pengangguran Terbuka 6.204 5.024 7.376

II. Bukan Angkatan Kerja (Sekolah, Mengurus

Rumah Tangga, dan Lainnya) 90.576 99.549 102.598

Jumlah 408.130 407.007 399.892

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 63,68 60,70 59,16

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 3,91 3,27 4,96

Tabel 14. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo, 2012- 2013

Lapangan Usaha Tahun

2012 2013

Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 58.864 53.187

Industri Pengolahan 24.316 21.359

Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 21.198 22.499

Jasa Kemasyarakatan 17.622 19.075

Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas, Air, Bangunan, Transportasi, dan

Keuangan) 26.705 25.151

Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo (2014)

Pertumbuhan Ekonomi

Gambaran secara menyeluruh tentang kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah/daerah dapat dilihat melalui neraca ekonominya. Neraca ekonomi merupakan salah satu bentuk dari kegiatan statistik yang diperlukan sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan pada masa-masa yang lalu perlu dimonitor dan dilihat hasil-hasilnya.

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kemajuan dalam pembangunan ekonomi adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Banyak hal yang dapat kita manfaatkan dari tabel pokok PDRB maupun dari tabel-tabel turunannya, seperti angka pertumbuhan ekonomi dan indeks implisit, selain itu dengan PDRB kita dapat melihat potensi dari sektor-sektor ekonomi yang belum tergali secara maksimal. Begitu halnya dengan Kondisi perekonomian Kabupaten Gorontalo dapat digambarkan melalui besarnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gorontalo dari waktu ke waktu. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) merupakan ukuran pertumbuhan ekonomi yang mampu memberikan gambaran besaran kenaikan kuantitas barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh lapangan usaha setelah menghilangkan faktor harga. Secara umum perekonomian Kabupaten Gorontalo mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Dilihat dari peran 9 sektor ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Gorontalo selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009–2013) terlihat bahwa telah terjadi pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Gorontalo. Sektor pertanian yang awalnya memiliki peran dominan dalam perekonomian, kontribusinya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian di Kabupaten Gorontalo hanya sebesar 25,12 persen.

Di sisi lain, kontribusi sektor jasa-jasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun pada tahun 2013, kontribusi sektor jasa terhadap PDRB hanya mencapai 32,09 persen. Nilai ini sedikit mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Meskipun demikian, kontribusi ini masih lebih besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Atau bisa dikatakan, kini sektor jasa menjadi sektor yang mempunyai kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Gorontalo tahun 2013.

Sektor Listrik, Gas, dan Air adalah sektor yang paling kecil perannya terhadap PDRB. Selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009-2013), sektor ini adalah sektor yang memberikan kontribusi sebesar 0,34 persen terhadap PDRB Kabupaten Gorontalo. Sektor Pertambangan dan Penggalian juga merupakan sektor yang memiliki peran kecil terhadap PDRB. Pada tahun 2013, sektor ini memberikan kontribusi sebesar 1,04 persen terhadap PDRB Kabupaten Gorontalo.

Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan memberikan kontribusi sebesar 11,41 persen terhadap PDRB Kabupaten Gorontalo di tahun 2013. Tiga sektor lainnya memberikan kontribusi antara 5,00 sampai 10, 00 persen, yaitu: sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 5,69 persen, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 6,82 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi sebesar 8,23 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,26 persen. Perkembangan PDRB dari tahun 2009-2013 selengkapnya disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gorontalo (Jutaan Rupiah), 2009 – 2013

Lapangan Usaha Tahun

2009 2010 2011 2012* 2013**

1. Pertanian 609,539 685,416 718,915 769,543 832,488 2. Pertambangan dan Penggalian 24,89 27,774 29,589 32,429 34,302 3. Industri Pengolahan 119,708 134,18 147,28 167,595 188,417 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7,029 9,154 10,2 10,72 11,411 5. Bangunan 119,056 157,841 170,579 199,766 226,002 6. Perdagangan, Hotel dan

Restoran 144,989 193,586 214,553 239,95 272,785 7. Pengangkutan dan Komunikasi 175,995 207,12 228,182 269,565 306,88 8. Keuangan, Persewaan, dan

JS. PRSH. 249,58 282,316 302,981 343,384 378,065 9. Jasa-Jasa 633,218 707,134 869,283 972,219 1.063.166 PDRB ADHB 2.084.004 2.404.521 2.691.562 3.005.171 3.313.516 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo (2014)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, bahkan pada tahun 2011 menyamai pencapaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten gorontalo sebesar 7,62 persen, kemudian meningkat di tahun berikutnya sebesar 7,68 persen, meningkat lagi pada tahun 2013 sebesar 7,69 dan terus meningkat pada tahun 2013 sebesar 7,71. Sehingga jika di total dari tahun 2010 hingga tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo meningkat 0,91 persen hanya berbeda sedikit dari perkembangan ekonomi provinsi sebesar 1,3 persen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambaran Sektor Pertanian Wilayah Penelitian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penyumbang pada peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gorontalo tidak terkecuali di Wilayah Boliyohuto. Wilayah ini merupakan wilayah yang memiliki potensi di bidang pertanian yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan luas lahan sawah yang berada di wilayah ini sebesar 7.095 ha atau setengah dari luas keseluruhan lahan sawah di Kabupaten Gorontalo yaitu sebesar 13.806 ha. Di samping itu komoditas lain yang memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah yaitu pada komoditas pangan, seperti jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar dan ubi kayu, kemudian untuk komoditas perkebunan adalah tanam kelapa, kopi dan kakao. Lebih jelasnya potensi pertanian di wilayah ini disajikan pada Tabel 16.

7,62 7,68 7,69 7,71 7,63 7,68 7,71 7,76 7,55 7,6 7,65 7,7 7,75 7,8 2010 2011 2012 2013 P DR B Tahun

Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo

Gambar 6. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gorontalo dan Provinsi Gorontalo

Tabel 16. Potensi Komoditas Pertanian Wilayah Boliyohuto

Komoditas Tanaman Pangan Luas Panen Produksi (ha) (Ton/Tahun) Padi 14.002 79813 Jagung 7.746 36407 Kedelai 203 203 Kacang Tanah 150 196 Kacang Hijau 1 1 Ubi Kayu 11 132 Ubi Jalar 3 30

Tanaman Perkebunan Luas tanam Produksi (Ha) (Ton/Tahun)

Kelapa 2446,55 3432,99

Kopi 51,3 15,36

Kakao 655,32 235,66

Kapuk 49 11,42

Tanaman Sayur-Sayuran Luas Panen Produksi (Ha) (Ton/Tahun)

Kacang Panjang 21 80

Cabe Rawit 390 4410

Tomat 88 1690

Kangkung 1 5

Tanaman Buah-Buahan Luas Panen Produksi (Ha) (Ton/Tahun) Durian 6.470 57,20 Jeruk besar 4 0,02 Jeruk siam 1.250 1,60 Mangga 11.714 127,44 Nangka 468 4,28 Nenas 222 0,09 Pepaya 3.349 17,58 Pisang 16.614 14,07

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait