Lama berkunjung
B. Prioritas Biaya (Cost)
6. Zone Wisata Lain (Zone F)
4.4.1. Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal dalam Pengembangan Ekowisata Kars Wediombo
Penentian faktor-faktor internal dan eksternal dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara mendalam dengan stakeholder terkait. Selanjutnya dilakukan analisis SWOT untuk menentukan nilai skala peringkat faktor-faktor SWOT. Hasil kajian di lapangan dan analisis data dengan SWOT dapat menggambarkan kemungkinan adanya potensi dan permasalahan yang ada, yaitu gambaran yang komprehensif mengenai faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman dalam pengembangan ekowitasa kawasan kars di Wediombo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Identifikasi masing-masing faktor kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal), peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara yang mendalam dengan tokoh masyarakat, ahli ekowisata, penyelenggara kebijakan wisata dan BAPEDA. Hasil yang diperoleh disajikan pada Tabel 46.
Tabel 46. Hasil Indentifikasi Faktor-faktor Kekuatan (Strengths) No. Faktor-faktor
Kekuatan Keterangan
1. Potensi sumberdaya
alam yang menonjol:
a. Pantai
b. Goa
c. Hutan alam
d. Flora dan Fauna
e. Pegunungan Kars
Kawasan Wediombo mempunyai potensi yang menonjol berupa pantai teluk yang paling luas di Selatan
Gunungkidul, Goa-goa yang masih alami dengan stalagtit dan stalagmitnya, hutan alam khas kawasan kars
2. Tempat pemijahan ikan
laut alami
karena bentuk pantainya yang berupa teluk yang luas, arus yang cenderung lemah dan tebingnya masih alami, maka kawasan ini menjadi tempat pemijahan ikan alami. Banyak ikan panjo, kakap dan ikan besar lainnya ditemukan.
3. Kondisi pantai
memungkinkan untuk kegiatan surving, diving dan memancing secara tradisional.
Bentuk pantai yang cenderung landai, maka sudah dilakukan kegiatan surving oleh beberapa wisatawan mancanegara. Potensi lain adalah diving karena karang nya masih alami.
4. Kaya flora dan fauna Kawasan Wediombo merupakan kawasan yang paling hijau
dibandingkan dengan kawasan lain di Gunungkidul. Banyak tanamn endemi yang ditemukan di kawasan ini antara lain segawe, lo, lowo, nyamplung dan lain-lain, sedangkan faunanya kera
5. Variasi budaya lokal dan
keamanan yang baik
Budaya wayang kulit, jatilan, reog, ngalangi, rosulan, campursari
Tabel 47. Hasil Indentifikasi Faktor-faktor Kelemahan (Weaknesses) No. Faktor-faktor
Kelemahan Keterangan
1. Jauh dari pusat
pemerintahan
Kondisi jalan sangat bagus dan mudah dilalui oleh kendaraan, hanya kondisi jalan berliku dan naik dan turun secara mendadak, sehingga perlu ekstra hati-hati. Lokasi dari pemukiman penduduk kurang lebih 4.2 km, dan jika dibandingkan dengan wisata lain di Kabupaten Gunungkidul terletak paling timur dan jauh dari pusat kegiatan pemerintahan.
2. Sarana dan prasarana
yang kurang memadai
Sarana ibadah, penginapan, mandi belum tersedia secara baik
3. Pendanaan, Sumberdaya
Manusia (SDM) dan promosi kurang
Masalah pendanaan untuk membangun sarana dan prasarana kawasan sangat terbatas, dan sumberdaya manusia masyarakat lokal masih rendah dan kegiatan promosi yang hampir tidak ada. Maka mengakibatkan potensi yang ada tidak menarik, daya dukung masyarakat lokal dalam membantu pengembangan ekowisata sangat kurang dan tidak dikenalnya potensi wisata yang ada karena tidak adanya promosi.
4. Musim kering
kekurangan air
Kawasan Wediombo merupakan kawasan yang paling hijau dibandingkan dengan kawasan lain di Gunungkidul. Banyak tanaman endemi yang ditemukan di kawasan ini antara lain segawe, lo, lowo, nyamplung, kina dan lain-lain, sedangkan faunanya kera ekor panjang
5 Kelembagaan Belum ada secara khusus kelembagaan yang khusus
mengembangkan kawasan Wediombo sebagai daerah ekowisata, hanya dikelola oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul yang hanya menarik restribusi, tetapi pengelolaan dari kebersihan pantai hingga penataan pantai maupun prasarana kebersihan belum ada.
141 Tabel 48. Hasil Indentifikasi Faktor-faktor Peluang (Opportunities)
No. Faktor-faktor
Peluang Keterangan
1. Sebagai wisata
minat khusus
Karena ditemukan beberapa potensi wisata berupa pantai, goa, hutan, flora dan fauna merupakan potensi untuk mengembangkan wisata khusus yang berupa pendidikan, maupun petualangan dan pengembangan hiking.
2. Wisata alam pantai dan
pengembangan permainan dan rekreasi
(theme park)
Pantai Wediombo merupakan kawasan pantai yang mudah dijangkau, menyajikan pemandangan yang alami,
berpotensi untuk diving, wind surving dan sudah terdapat sarana dan prasarana walaupun dalam kategori sederhana. Sekeliling kawasan pada radius hingga 200m dapat
dikembangkan sebagai theme park.
3. Konservasi Karena sifat kars yang fragile, maka dengan konsep
ekowisata akan menumbuhkembangkan nilai alam makin dijaga akan makin tinggi nilai jualnya, maka pelestarian alam akan dapat diwujudkan baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan
4. Meningkatkan PAD Dengan potensi-potensi alam yang ada, maka
pengembangan ekowisata akan dapat mendatangkan pemasukan daerah yang pada akhirnya memberikan peluang untuk PAD
5 Dukungan stakeholder Jika potensi yang ada dikelola dengan baik, dan sarana
prasarana ditingkatkan, variasi budaya ditonjolkan, keterlibatan masyarakat lokal, pemerintah, dan stakeholder terkait secara aktif, disertai dengan promosi yang baik, maka berpotensi akan meningkatkan jumlah wisatawan yang akan menghasilkan devisa daerah.
Tabel 49. Hasil Identifikasi Faktor-faktor Ancaman (Treaths) No. Faktor-faktor
Ancaman Keterangan
1. Pencurian pasir
putih
Karena kawasan pantai di dominasi oleh pasir putih, maka banyak masyarakat yang memanfaatkan pasir putih untuk dijual, sehingga pengerukan pasir putih disepanjang pantai pernah dilakukan, yang akan menyebabkan hancurnya ekosistem pantai.
2. Pembukaan ladang
dilereng kawasan lindung
Beberapa pegunungan di Wediombo selain sebagaian berupa gunung kars, tetapi di sebelah selatan berupa pegunungan yang tersusun tanah. Karena terbatasnya lahan tanah, maka sebagian petani membuka ladang di pinggiran pegunungan kawasan lindung yang akan berakibat terjadinya erosi yang menyebabkan kerusakan.
3. Perburuan satwa langka
dan penebangan hutan
Sebagian penduduk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjual pohon yang ditanam di hutan(sebagian hutan rakyat), dan berburu satawa langka yang ada di kawasan Wediombo.
4. Penambangan batu
gamping yang tidak terkontrol
Karena kars (batu gamping) mempunyai nilai jual yang cukup baik, maka banyak terjadi penambangan pada kawasan yang seharusnya dilindungi, yang akan berakibat kerusakan kars dan keindaha kars akan terdegradasi.
5 Kalah bersaing dengan
kawasan wisata lain yang lengkap variasi wisata maupun sapras
Dibandingkan dengan kawasan wisata lain di Gunungkidul, Wediombo paling kurang sarana dan prasarananya,selain itu variasi atraksi alam yang masih sedikit, akan
Setelah penentuan faktor-faktor internal dan eksternal seperti di atas berdasarkan elemen kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka langkah selanjutnya adalah menyusun berbagai alternatif faktor strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan produk wisata alam berbasis ekologi di Kawasan Kars Wediombo. Strateginya mencakup strategi S-O ( Strengths-Opportunities), strategi W-O (Weaknesses-Opportunities), strategi S-T ( Strengths-Threats) dan strategi W-T (Weaknesses-Threats). Uraian Formulasi Rancangan Pengembangan Ekowisata Kars Wediombo disusun pada Tabel 50 sebagai berikut:
143 Tabel 50. Formulasi Rancangan Pengembangan Ekowisata Kars Wediombo
Matrik SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Strengths – S
1.Pantai teluk luas, kaya biota laut, keberadaan goa 2.tempat pemijahan ikan laut
alami
3.kondisi pantai memungkinkan
diving, surving dan memancing. 4.kaya flora dan fauna 5.variasi budaya lokal dan
keamanan yang baik
Weaknesses –W
1.jauh dari pusat pemerintahan.
2.sarana dan prasarana yang kurang memadai
3.SDM masih rendah
4.pendanaan dan promosi
kurang
5.kelembagaan
Opportunities – O
1.wisata minat khusus 2.wisata alam pantai dan
pengembangan permainan dan rekreasi (theme park). 3.konservasi 4.peningkatan PAD 5.dukungan stakeholder Strategi S – O 1. memanfaatkan potensi kawasan kars Wediombo sebagai kawasan wisata berbasis alam untuk konservasi dan meningkatkan PAD (S1,S2,S3,S4,S5,O1,O2,O3). 2.memanfaatkan sumberdaya pantai sebagai wisata alam pantai dan pengembangan permainan dan
rekreasi(S1,S3,O1,O2) 3.memanfaatkan kondisi pantai membudidayakan hasil ikan untuk peningkatan PAD (S2,O4,05).
4.Keberadaan budaya lokal yang bervariasi dan didukung keamanan yang baik untuk wisata khusus dan menarik investor (S5, O1, O4,05).
Strategi W-O
1.meningkatkan sarana dan
prasarana untuk menjaring wisatawan perlu dukungan stakeholder (S2,S5,O4,O5)
2.meningkatkan sumberdaya
manusia untuk memandu kegiatan wisata(S3, O1, O2,O3).
3.meningkatkan pendanaan
dan peningkatan promosi tentang ODTW
(W4,O1,O2).
4.meningkatkan peran serta pemerintah daerah untuk pengembanganwisata (W5,O1,O2,O5)
Threats –T
1.pencurian pasir putih.
2.pembukaan ladang
dilereng kawasan lindung
3.perburuan satwa langka dan penebangan hutan.
4.penambangan batu
gamping yang tidak terkontrol.
5. kalah bersaing dengan kawasan wisata lain yang lebih lengkap sarana dan prasarananya.
Strategi S-T
1. mengembangkan potensi
wisata alam untuk membuka kesempatan kerja, masyarakat lokal(S1,S3,S4,T1,T2,T3,T4)
2. memaksimalkan keunggulan
sumberdaya alam untuk menarik wisatawan (S1,S3,S4,S5,O5)
3. mengenalkan potensi diving,
surving dengan melengkapi perlengkapan yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dengan kawasan wisata lain (S3, T5) 4. adanya variasi budaya lokal
yang dipadu dengan kearifan alam, merupakan unggulan yang sulit ditemukan di kawasan lain dan didukung oleh keamanan yang baik (S1,S5,T5).
Strategi W – T
1.menaikkan pendanaan dan
promosi wisata agar masyarakat sadar pentingnya pelestarian
sumberdaya alam sebagai
modal wisata (W1,T1,T2,T3,T4).
2.membenahi dan menambah
sarana dan prasarana yang tidak memenuhi keinginan wisatawan supaya dapat bersaing dengan kawasan yang lebih maju (W2,T5). 3.meningkatkan keterlibatan
masyarakat secaralangsung maupun tidak langsung untuk mendukung wisata (W3, T4)
Hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dari setiap komponen SWOT, selanjutnya ditentukan prioritas komponen SWOT dan faktor-faktor yang perlu segera ditangani ke depan dalam rangka pengembangan kawasan kars sebagai kawasan ekowisata yang berkelanjutan. Penentuan komponen dan faktor-faktor prioritas dilakukan dengan menggunakan analisis AHP yang diuraikan pada sub bab berikut.