• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. FORMULASI STRATEGI

7.1.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Gasol Pertanian Organik

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Gasol Pertanian Organik dalam memproduksi tepung MP-ASI Gasol. Faktor internal menjadi kekuatan bagi perusahaan apabila hal tersebut merepresentasikan keunggulan perusahaan apabila dibandingkan perusahaan lain di suatu industri. Sedangkan faktor internal kelemahan adalah hal yang kurang baik dilakukan di dalam perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

a. Faktor Kekuatan Perusahaan

1) Pemilik memiliki jiwa wirausaha yang tinggi

Bapak Fleming dan Ibu Ika merupakan pasangan pemilik sekaligus manajer dari Gasol Pertanian Organik yang memiliki kemampuan dalam melakukan pembangunan, pengorganisasian dan pengembangan usaha yang telah dirintis mereka berbekal idealisme untuk menciptakan usaha yang senantiasa selaras dengan lingkungan, melestarikan plasma nutfah lokal, mengembangkan potensi komoditas lokal, mengajak untuk hidup alami sejak dini, dan memberdayakan masyarakat sekitar Desa Gasol. Bisnis yang dirintis mereka mulai dari tahun 2006 ini terus berkembang hingga perusahaan berhasil memberi

nilai tambah pada hasil pertanian yang dihasilkan Gasol Pertanian Organik, dan meningkatkan kapasitas produksi. Hingga sekarang, pasangan pemilik ini lebih memilih untuk terlibat secara penuh untuk mengelola usaha yang memiliki prospek ke depan cerah. Dengan semangat berusaha yang dimiliki pemilik bersama karyawan, kedepannya, Gasol Pertanian Organik berkomitmen untuk bersaing dalam menjalankan usaha yang tidak hanya berorientasi pada profit, tapi juga tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan dan memproduksi pangan yang baik. Berdasarkan analisis internal value-chain, jiwa kewirausahaan pemilik merupakan wujud aktivitas penunjang yaitu sumberdaya manusia. Semakin baik kualitas dari individu dan manajemen sumberdaya manusia, maka semakin menunjang kualitas perusahaan.

Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada kedua direktur sekaligus pemilik Gasol Pertanian Organik menunjukkan bahwa keduanya terbukti memiliki sifat kewirausahaan yang tinggi. Karakteristik wirausaha tersebut disesuaikan dengan karakteristik utama wirausahawan menurut Meredith et al. (2000) yaitu 1) Percaya diri, 2) Berorientasi tugas dan hasil; 3) Keberanian terhadap risiko; 4) Kepemimpinan; 5) Keorisinilan dan 6) Berorientasi ke masa depan. Hasil kuesioner terhadap sifat kewirausahaan dari terdapat pada Lampiran 1.

2) Produk yang dihasilkan berkualitas dan memiliki karakteristik yang unik Produk tepung MP-ASI Gasol diproduksi dengan penanganan yang baik dari setiap lini pemrosesan. Dari segi kebersihan, perusahaan mengelolanya dengan penggunaan air yang bersih, sistem pengeringan yang baik, lokasi produksi yang selalu bersih, serta prosedur terstandardisasi pembuatan tepung yang higienis. Selain itu, nilai tambah dari produk dibentuk dengan adanya sistem organik yang dilakukan oleh perusahaan, senantiasa menjaga keseimbangan alam lokasi pembudidayaan. Tepung MP-ASI Gasol merupakan salah satu alternatif pilihan produk makanan bayi yang memiliki keunggulan dibanding produk makanan bayi pabrikan, yaitu pengolahan alami tanpa menggunakan tambahan bahan kimia sintetik untuk pengawet, pewarna maupun perasa yang tentunya kurang baik bila dikonsumsi oleh bayi. Variasi produk yang beraneka ragamnya diproduksi oleh Gasol Pertanian Organik pun memungkinkan konsumen untuk memilih varian yang dibutuhkan sesuai kandungan gizi serta kesukaan anaknya.

Konsumen bersedia membayarkan sejumlah harga untuk nilai tersebut dengan jaminan kualitas serta keunikan yang dimiliki oleh produk tepung MP-ASI Gasol. 3) Proses produksi menggunakan teknologi yang modern

Pengaplikasian mesin-mesin yang tergolong ke dalam mesin yang modern, perusahaan memiliki keunggulan dalam memproduksi barang dalam jangka waktu yang efisien, efisiensi tenaga kerja, kualitas yang setara pada tiap produk, terjaminnya kesehatan, serta dengan kapasitas yang besar membuat produk ini dapat diandalkan untuk terus berkembang baik di jumlah maupun dalam hal kualitas. Perkembangan teknologi tersebut harus disertai dengan sumberdaya manusia yang mampu mengadopsinya, dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan.

4) Kegiatan administrasi dan pencatatan yang baik

Proses administrasi yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik dilakukan terpusat pada satu pihak dan bergerak di bawah kewenangan pemiliki, yaitu Bapak Fleming. Setiap harinya, proses pelaporan dilakukan supervisor administrasi kepada pemilik terkait jenis, jumlah bahan baku yang diproduksi, begitu pula dalam pelaporan kondisi fasilitas untuk produksi.

5) Satu-satunya unit usaha di Kabupaten Cianjur yang mengusahakan pertanian organik sekaligus memproduksi tepung MP-ASI organik.

Menurut keterangan dari Dinas Perdagangan, perindustrian dan koperasi kabupaten Cianjur, Gasol Pertanian Organik merupakan satu-satunya perusahaan yang mengusahakan produksi tepung palawija, beras dan pisang murni yang selanjutnya dipasarkan secara khusus menjadi produk tepung MP-ASI. Kondisi ini menjadi suatu keunggulan bagi perusahaan, karena keunggulan lokasi budidaya yaitu di Cianjur tidak terdapat perusahaan lain yang menyamainya.

6) Perusahaan memiliki website sendiri

Halaman web yang dimiliki serta dikelola sendiri oleh Gasol Pertanian Organik merupakan media yang sangat mendukung kegiatan promosi dan penjualan. Meluasnya penggunaan internet oleh masyarakat membuka peluang perusahaan untuk memberi informasi tentang keunggulan perusahaan kepada masyarakat serta mengajak masyarakat untuk juga memberikan tepung MP-ASI Gasol untuk anak umur 6 hingga 24 bulannya.

7) Input pendukung berupa pupuk serta pestisida organik yang dihasilkan sendiri Kualitas dari suatu pertanian organik salah satunya terletak pada input pendukung budidaya, yaitu pupuk dan pestisida organik. Perusahaan melakukan pembuatan pupuk serta pestisida secara mandiri supaya kualitas selalu dapat dijaga. Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan limbah dari panen untuk pembuatan bokashi, hal ini menjadikan perusahaan untuk dapat meminimalkan limbah serta meminimalkan biaya input.

8) Memiliki jaringan distribusi yang baik

Saluran distribusi untuk produk MP-ASI Gasol telah tersebar di nusantara yaitu di beberapa kota yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur, hingga Papua. Meskipun di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua hanya terdapat beberapa reseller pengecer dan outlet perlengkapan bayi, namun pengecer tersebut dapat menjangkau konsumen yang ada di wilayah tertentu, serta memudahkan akses konsumen untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan. Hal tersebut dapat mengurangi biaya kirim yang harus ditanggung oleh konsumen, dibandingkan dengan harus memperoleh produk langsung dari Jakarta.

9) Kemasan produk telah memenuhi ketentuan labelisasi sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999

Kemasan produk tepung MP-ASI Gasol seiring perkembangannya selalu berusaha untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produknya, terlebih produk ini merupakan produk makanan bayi yang benar-benar harus memperhatikan aspek khusus. Hal itu dapat didukung dengan labelisasi produk yang baik. Labelisasi produk yang baik dan benar adalah yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 69, diantaranya dengan mencantumkan nama produk, merek produk, daftar bahan baku, berat bersih, nama dan alamat produsen, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, kode produksi, serta kandungan gizi. Sebagai makanan bayi bawah lima tahun, produk ini tergolong sebagai pangan olahan tertentu, dimana label juga harus mencantumkan cara penyiapan, penggunaan, dan penyimpanan, tidak lupa Gasol Pertanian Organik menjelaskan keterangan peruntukan pemakai MP-ASI ini yaitu bayi umur 6 bulan ke atas.

b. Faktor Kelemahan Perusahaan

1) Keterbatasan modal yang dimiliki

Sumber pembiayaan yang selama ini diandalkan oleh Gasol Pertanian Organik berasal dari modal sendiri. Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki keterbatasan dalam penyediaan dana pengembangan usaha. Namun di satu sisi, penggunaan modal sendiri dalam aktivitas investasi serta operasional memiliki keuntungan yaitu meminimalkan risiko terhadap pengembalian hutang. Perusahaan dapat memanfaatkan pinjaman dari pihak investor ataupun lembaga pembiayaan legal lain dalam meningkatkan modal.

2) Belum seluruh lahan yang dikelola untuk Gasol Pertanian Organik memiliki sertifikasi organik dari LSO (Lembaga Sertifikasi Organik)

Biaya yang diperlukan perusahaan untuk merealisasikan pertanian organik dapat dikatakan lebih tinggi dibandingkan mengusahakan pertanian konsvensional. Biaya tersebut muncul dari penanaman pohon „border‟, pembuatan saluran irigasi yang terhindar dari aliran air setelah pertanian non organik, serta biaya sertifikasi organik. Lahan Gasol yang terpencar dan kecil merupakan lahan yang tidak ekonomis apabila diberikan sertifikasi. Demikian alasan mengapa perusahaan masih belum dapat memberikan sertifikasi organik kepada setiap lahan, termasuk lahan yang dimiliki oleh mitra. Hal ini merupakan kelemahan bagi perusahaan karena hal terpenting bagi suatu produsen makanan olahan organik adalah sertifikasi organik yang menyeluruh pada setiap komoditas yang digunakan sebagai bahan baku utama. Dari seluruh lahan yang dikelola oleh Gasol Pertanian Organik, sekitar 30 persen lahannya belum memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi organik.

3) Supply bahan baku palawija yang belum dapat semuanya dipenuhi sendiri oleh Gasol Pertanian Organik.

Bahan baku palawija dihasilkan dari lahan Gasol Pertanian Organik sendiri dan dari mitra, namun jumlah pasokan yang berasal dari lahan Gasol hanya sekitar 20 persen dari kebutuhan total. Selebihnya, pasokan palawija tersebut berasal dari mitra di Jawa Tengah. Meski selama ini jumlah pasokan dari mitra tersebut terjaga, namun perusahaan merasa kesulitan untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap proses budidaya yang dilakukan mitra tersebut. Oleh karena itu,

perusahaan perlu melakukan alternatif pilihan yang memungkinkan perusahaan untuk dapat melakukan pengawasan dengan baik.

4) Pasokan bahan baku yang fluktuatif

Salah satu prinsip dari pertanian organik adalah tidak memaksakan alam untuk menghasilkan panen yang melimpah, pembudidaya memberikan yang terbaik untuk lahan dengan memberi pupuk dan perawatan, namun tidak memberikan obat-obatan yang memicu hasil panen secara signifikan. Konsekuensi dari pertanian organik ini adalah hasil panen yang tidak selalu memuaskan. Hal lain yang menyebabkan kurang memuaskannya hasil panen adalah karena kurangnya pengawasan dari perusahaan terhadap kegiatan pertanian mitra. Minimnya pengawasan terhadap kegiatan pertanian yang sesuai dengan kriteria perusahaan akan menyebabkan hasil bahan baku yang tidak sesuai seperti yang diharapkan perusahaan dalam kuantitas maupun kualitas. Hasil panen bahan baku yang fluktuatif menyebabkan perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi pesanan tepat waktu sesuai harapan pembeli atau penjual pengecer.

5) Belum adanya divisi serta anggaran khusus untuk kegiatan penelitian dan pengembangan

Kegiatan penelitian serta pengembangan adalah satu fungsi yang sangat dibutuhkan untuk perusahaan untuk dapat berhasil bertahan di kondisi saat ini serta untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan percobaan produk, mengembangkan produk baru, mengingkatkan kualitas produk, meningkatkan teknologi perusahaan dan membantu dalam mengendalikan bahan-bahan yang digunakan dalam melakukan proses produksi.

Saat ini tanggung jawab terhadap pengembangan dan penelitian Gasol Pertanian Organik berada di bawah wewenang pemilik, pemiliklah yang memberi gagasan-gagasan terkait apa yang selanjutnya dibutuhkan perusahaan untuk dapat bersaing. Pemilik mengeksporasi hal-hal yang dapat menjadi peluang untuk perusahaan ambil serta bagaimana pencapaiannya. Namun kegiatan tersebut masih belum dilaksanakan secara fokus sesuai dengan tujuan perusahaan kedepannya. Semakin besar suatu usaha, serta semakin berubahnya faktor-faktor yang terjadi di luar perusahaan menyebabkan semakin dibutuhkannya fokus terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan.

6) Struktur organisasi yang masih tumpang tindih

Saat ini perusahaan telah memiliki struktur organisasi, namun pada posisi manajerial terdapat beberapa posisi yang tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Pemilik menjabat lebih dari satu posisi manajer, atau tidak adanya pemisahan pada manager dengan orang yang berbeda. Menurut pemilik perusahaan, adanya sistem organisasi yang tumpang tindih sedemikian masih belum terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penambahan tenaga kerja masih dirasa belum perlu diterapkan untuk kapasitas usaha saat ini. Namun, kedepannya menuju pengembangan usaha, dengan tantangan yang lebih besar, perusahaan butuh untuk memperbaiki sistem organisasi.

7) Perusahaan belum memiliki visi, misi serta tujuan yang spesifik

Berdasarkan observasi serta wawancara dengan pemilik Gasol Pertanian Organik, pada dasarnya perusahaan telah memahami visi serta misi yang ingin dicapai oleh perusahaan, namun pernyataan tersebut belum dituangkan secara tertulis dan jelas yang dapat dipahami serta dijiwai oleh setiap bagian dalam perusahaan. Demikian pula dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, belum ada pernyataan detail tujuan yang mengarah pada pengembangan usaha.

Gasol Pertanian Organik memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam budidaya padi varietas lokal Cianjur, dengan tetap mempertahankan kearifan untuk menjaga kelestarian alam dengan sistem budidaya organik. Visi tersebut dirasa kurang tepat apabila melihat perkembangan perusahaan saat ini yang sudah pada tahap pengolahan produk organik selain beras cianjur. Selain itu, visi dan misi ini belum dibuat secara tertulis dan sosialisasi mengenai perusahaan hanya terbatas pada manajemen atas dari perusahaan. Sebaiknya visi dan misi ini dapat dipahami oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan. Adanya visi, misi serta tujuan yang dipahami oleh seluruh perangkat dalam perusahaan merupakan pernyataan yang akan membuat perusahaan tersebut fokus terhadap usaha yang dijalankannya. Menurut David (2009) terdapat sembilan komponen penting yang sebaiknya disampaikan dalam pernyataan misi yaitu konsumen; produk atau jasa; pasar; teknologi; fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas; filosofi; konsep diri; fokus pada citra publik; dan fokus pada karyawan.

8) Produk belum memiliki izin dari BPOM sebagai MP-ASI

Usaha untuk mendapatkan ijin ini telah dilakukan Gasol Pertanian Organik dengan mengajukan permohonan ke pihak BPOM. Setiap kelengkapan dan prosedur telah dipenuhi oleh pihak perusahaan, namun perusahaan terbentur oleh spesifikasi teknis yang ada. Spesifikasi teknis yang terdapat dalam keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia hanya terbatas pada spesifikasi MP-ASI instant dan MP-ASI biskuit. Pada ketentuan itu pula, suatu MP-ASI harus mengandung komposisi gizi yang demikian lengkap, hal ini tidak dapat diaplikasikan oleh produk tepung MP-ASI Gasol yang berupa bubur non-instan yang merupakan tepung murni satu jenis bahan baku. Meskipun perusahaan telah mengantisipasi hal tersebut dengan pencantuman anjuran pemakaian yang menyatakan “produk ini harus dicampur dengan bahan lain supaya kecukupan gizi anak dapat terpenuhi”, pihak BPOM masih belum dapat menerima hal tersebut. Adanya proses perizinan yang menyulitkan ini merupakan salah satu penghambat perusahaan untuk dapat meningkatkan hal tersebut yang menghambat perusahaan untuk dapat menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk tepung MP-ASI Gasol.

2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Gasol Pertanian Organik

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, maka diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang berupa peluang dan ancaman bagi usaha yang dilakukan oleh Gasol Pertanian Organik. Berikut ini merupakan faktor-faktor strategi eksternal yang terdiri dari tujuh faktor peluang dan tiga faktor ancaman.

a. Faktor Peluang

1) Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan stake holder

Hubungan antara perusahaan dengan mitra yang memasok bahan baku terjalin baik. Karena proses seleksi mitra yang ketat, Gasol Pertanian Organik senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan menjalankan hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan perjanjian. Hal ini dikarenakan baik perusahaan maupun mitra sama sama memiliki ketergantungan yang setara. Perusahaan membutuhkan pasokan bahan baku yang tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat waktu selain itu perusahaan memberikan insentif berupa pinjaman modal awal,

bantuan input dan pembayaran yang tepat waktu. Di sisi lain mitra dengan lahan yang dimilikinya, membutuhkan dukungan kepastian pemasaran bahan baku dengan harga yang bersaing. Bila hubungan baik terjalin maka diharapkan kelancaran pasokan bahan baku akan selalu terjamin untuk proses produksi.

Demikian pula hubungan yang dijalin perusahaan terhadap pelanggan dan pengecer, perusahaan selalu berusaha menjaga kualitas baik dari aspek fisik kemasan dan produk, rasa dan pelayanan. Sistem pembayaran yang diterapkan untuk reseller, supermarket dan outlet memiliki perbedaan dan telah disesuaikan. Pada reseller, sistem pembayaran dengan pembayaran tunai di awal pengiriman barang, sedangkan pada outlet dan supermarket pembayaran dilakukan setiap satu bulan. Apabila rotasi penjualan barang lambat reseller, outlet maupun supermarket dapat melakukan penukaran bila sesuai dengan syarat serta ketentuan yang berlaku.

2) Tren hidup sehat dan alami

Gaya hidup masyarakat yang marak berkembang saat ini adalah dengan konsep “back to nature”, sehingga masyarakat cenderung memilih produk pangan dengan bahan baku yang alami dan sehat. Preferensi yang demikian juga dapat diterapkan oleh keluarga dalam menentukan pangan yang baik untuk anaknya. Gaya hidup masyarakat dengan tren hidup sehat dan memilih produk yang alami merupakan peluang bagi Gasol Pertanian Organik dalam memasarkan produknya. Produk tepung MP-ASI Gasol menggunakan bahan baku dari pertanian organik yang bebas dari residu pestisida atau pupuk kimia, serta sudah terbukti dengan sertifikat organik yang dimiliki perusahaan. Selain itu, makanan yang diperuntukkan bagi anak umur 6 bulan hingga 24 bulan ini diproduksi secara higienis, tanpa menggunakan bahan tambahan pangan apapun, serta aman untuk dikonsumsi anak. Tren hidup alami dan sehat ini pada akhirnya berpengaruh pada pergeseran pilihan ibu rumah tangga dalam memberikan makanan untuk anaknya. 3) Ketersediaan sumber daya alam yang baik serta menunjang pertanian organik Proses budidaya bahan baku tepung MP-ASI Gasol yang dilakukan di Cianjur yaitu di kaki gunung Gede merupakan suatu keunggulan perusahaan dalam hal lokasi dengan lingkungan yang terjaga dari cemaran polusi udara maupun air. Sumberdaya alam demikian merupakan peluang bagi perusahaan

untuk mengembangkan usaha yang berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan aspek keseimbangan ekosistem lahan.

4) Adanya pengembangan GKM-IKM oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian

Departemen Perindustrian sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan usaha di Indonesia menerapkan GKM (Gugus Kendali Mutu) yaitu suatu aktivitas manajemen yang diadopsi dari negara Jepang untuk dapat dilakukan oleh industri kecil dan menengah di Indonesia. Adapun tujuan dari program ini adalah dibangunnya gerakan nasional penerapan Gugus Kendali Mutu melalui percepatan peningkatan mutu dan produktifitas untuk membangun perusahaan IKM (Industri Kecil Menengah) berpola tumbuh, mandiri, bermitra bisnis dan berdaya saing. Dengan visi tersebut, maka misi yang dijalankan oleh fasilitator dalam hal ini adalah dinas perindustrian adalah dengan mengembangkan kelembagaan dan bidang pengembangan mutu IKM, mengembangkan kompetensi SDM, mengembangkan kerjasama dengan stake holders, mengembangkan GKM yang dapat memberikan kontribusi penguatan industri, inovasi teknologi dan standardisasi dalam mendukung ekonomi daerah.

Kegiatan pembinaan dan bimbingan yang kerap dilakukan Disperindag Propinsi, Kabupaten dan kota sebagai instansi pembina yaitu sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, magang dan pembinaan langsung dengan materi yaitu sistem mutu pangan, GMP (Good Manufacturing Practice), HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points), pengemasan, dan peraturan produksi dan distribusi produk pangan. Pemeritah kabupaten Cianjur dalam upaya pengembangan UMKM juga melalui pameran produk secara berkala di tingkat regional kabupaten, provinsi maupun nasional. Prog tersebut merupakan peluang bagi Gasol Pertanian Organik yang juga tergolong sebagai unit usaha kecil dalam peningkatan kompetensi dalam perusahaan dan meningkatkan daya saing.

5) Adanya kebijakan Instruksi Presiden No.6 Tahun 2007 yang Mendukung Permodalan

Kebijakan ini merupakan salah satu peluang bagi Gasol Pertanian Organik dalam hal penguatan permodalan. Perusahaan dapat melakukan kredit kepada pihak perbankan yang telah ditunjuk pemerintah sebagai penyalur. Bantuan

permodalan ini akan mendukung perusahaan dalam rangka proses pengembangan usaha asalkan perusahaan menerapkan rasio hutang.

6) Pertumbuhan jumlah penduduk

Laju pertumbuhan penduduk yang positif akan memberi peluang pasar yang potensial pada peningkatan permintaan produk MP-ASI karena tingkat konsumsi terhadap makanan umumnya berbanding lurus terhadap pertumbuhan terebut. Hal ini karena konsumen produk ini adalah bayi umur minimal 6 bulan hingga 24 bulan yang jumlahnya senantiasa bertambah. Peluang dari pertumbuhan jumlah penduduk juga harus disertai dengan adanya daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

7) Tersedianya pasar produk organik yang masih luas

Kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi bahan makanan yang diproduksi dengan pertanian yang ramah lingkungan serta menghasilkan produk yang aman bagi kesehatan menimbulkan permintaan terhadap produk organik. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20 persen setiap tahunnya 5. Produk makanan bayi organik belum menjadi sesuatu yang populer di Indonesia, bahkan yang fokus terhadap produksi makanan tersebut masih sedikit, satu diantaranya adalah produk Tepung MP-ASI Gasol, selebihnya merupakan produk makanan bayi import. Hal ini berdampak pula pada pasar makanan bayi yang masih luas.

b. Faktor Ancaman

1) Kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk substitusi

Produk substitusi yang dapat menjadi ancaman untuk perusahaan dalam memasarkan tepung MP-ASI Gasol adalah berupa MP-ASI instant produksi perusahaan besar. Produk tersebut umumnya memiliki fungsi yang sama, harga yang relatif lebih murah, kandungan yang lebih lengkap, serta lebih bervariasi. Selain itu produk-produk makanan bayi instant tersebut mudah didapatkan di pasar, supermarket hingga warung.

5

Prospek Pertanian Organik di Indonesia, http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/) [7 Maret 2011]

2) Fluktuasi perekonomian nasional ( inflasi )

Tingkat inflasi yang semakin tinggi yaitu adanya kenaikan harga rata-rata

Dokumen terkait