• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Faktor Kunci Sistem Perkebunan Kopi Arabika 1Faktor Sensitif Sistem Perkebunan Kopi Arabika

BAB 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.2. Identifikasi Faktor Kunci Sistem Perkebunan Kopi Arabika 1Faktor Sensitif Sistem Perkebunan Kopi Arabika

Faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso diidentifikasi melalui penentuan nilai sensitivitas dengan analisis leverage pada analisis ordinasi RAP-COFFEE. Faktor sensitif adalah faktor dengan nilai sensitivitas lebih dari 1. Faktor sensitif ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis influence/dependence untuk menentukan tingkat kepentingan dan persebaran faktor-faktor sensitif terebut sehingga selanjutnya dapat dilakukan identifikasi faktor yang termasuk dalam kategori faktor kunci.

Berdasarkan hasil analisis leverage faktor pada masing-masing dimensi sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso, diperoleh 31 faktor yang merupakan faktor sensitif. Dimensi ekologi memiliki tujuh faktor sensitif, dimensi ekonomi juga memiliki lima faktor yang termasuk dalam kategori faktor sensitif, lima faktor dari dimensi sosial memiliki nilai sensitivitas yang termasuk dalam kategori faktor sensitif, dimensi kebijakan dan kelembagaan serta dimensi teknologi dan infrastruktur masing-masing memiliki tujuh faktor yang termasuk dalam kategori faktor sensitif. Tabulasi faktor sensitif dimensi sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso ditampilkan pada tabel 5.8.

Tabel 5.8. Faktor multidimensi yang sensitif terhadap keberlanjutan sistem perkebunan kopi arabika kabupaten Bondowoso

Dimensi Faktor Kode Nilai

A. Ekologi

1. Kondisi Iklim Ek 1 3,74

2. Perluasan Kebun Ek 2 2,59

3. Potensi Serangan OPT Ek 3 5,81

4. Kesuburan Lahan Kebun Ek 4 4,59

5. Kelas Kesesuaian Lahan Kebun Ek 5 4,29

6. Potensi lahan Ek 6 3,55

7. Luas Hutan Ek 7 2,14

B. Ekonomi

1. Nilai Tukar Petani E1 2,42

2. PDRB Bondowoso E2 2,71

3. Ketersediaan Saprodi E3 0,96

4. Harga Saprodi E4 0,96

5. Pendapatan usaha tani selain kopi E5 2,24 C. Sosial

1. Desa Wilayah Pertanian S1 2,21

Lanjutan Tabel 5.8.

Dimensi Faktor Kode Nilai

3. Jumlah Buruh Tani S3 1,26

4. Pertumbuhan Penduduk S4 3,02

5. JumlahRumah Tangga Petani dapat Penyuluhan S5 2,11

D. Kebijakan dan Kelembagaan

1. Kelembagaan Pasar K1 2,30

2. Kelembagaan Petani K2 3,57

3. Kebijakan Pemerintah K3 3,03

4. Kelembagaan Pengendalian OPT K4 7,21

5. Kelembagaan Teknologi K5 4,36 6. Kelembagaan Pembibitan K6 2,64 7. Kelembagaan Penyuluhan K7 1,22 E. Teknologi dan Infrastruktur 1. Panen T1 2,05 2. Penggunaan Pupuk T2 1,08

3. Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian T3 1,12

4. Pergiliran Varietas T4 3,05

5. Penggunaan Bibit Unggul T5 1,34

6. Pengelolaan Lahan dan Air T6 2,07

7. Luas Areal Komoditas Selain Kopi T7 3,17 Sumber : Analisis leverage RAP-COFFEE, 2015 (Lampiran A-E)

Selanjutnya faktor-faktor sensitif dari masing-masing dimensi dalam sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dinalai tingkat kepentingan masing-masing faktor relatif terhadap faktor yang lain. Analisis yang digunakan adalah analisisinfluence/dependence, analisis ini menggunakan matrik berukuran nxn, dengan n adalah jumlah variabel sensitif yang diidentifikasi. Pengaruh (influence) dan ketergantungan (dependence) masing-masing faktor terhadap faktor yang lain kemudian dinilai dengan menggunakan skala 0 sampai 3, dengan skala 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh atau kketergantungan antar faktor yang dinilai sampai skala 3 yang menunjukkan adanya pengaruh dan ketergantungan yang sangat kuat dari faktor yang dinilai.

Setelah mendapatkan skor seluruh matrik terisi maka selanjutnya dilakukan pengelompokan seluruh faktor sensitif menjadi empat kelompok yaitu faktor kunci (driving variabel), faktor leverage, faktor output dan faktor marginal. Pengelompokan dilakukan dalam dua golongan yaitu golongan pengaruh langsung (direct influences) dan pengaruh tak langsung (indirect influence). Hasil penilaian tingkat pengaruh dan ketergantungan faktor sensitif dalam bentuk matrik dilampirkan, sedangkan sebaran dan pengelompokan faktor ada pada poin 5.2.2.

5.2.2. AnalisisInfluence/Dependence(I/D) Faktor Sensitif a. Pengaruh Langsung (Direct Influence)

Grafik hasil analisis influence/dependence (I/D) menampilkan bagaimana faktor-faktor tersebut tersebar dalam daerah empat kuadran yang dibatasi oleh dua sumbu yang merepresentasikan tingkat ketergantungan (dependece) dan pengaruh (influence) masing-masing faktor. Pengertian pengaruh langsung (direct influence) adalah bahwa persebaran faktor yang dihasilkan merepresentasikan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi sistem pada saat ini. Interpretasi grafik meliputi posisi masing-masing faktor pada grafik, bentuk/pola persebaran faktor, dan interetasi pengaruh langsung dan tak langsungnya. Grafik pengaruh langsung (direct influence) faktor sensitif ditunjukkan pada gambar 5.11.

Gambar5.11. Pengaruh langsung (direct influence) faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika kabupaten Bondowoso

Panen

Areal Komoditas Selain Kopi

Potensi Serangan OPT Kesuburan Lahan Kebun Kelas Kesesuaian Lahan

Nilai Tukar Petani Pendapatan UT selain Kopi Potensi Lahan Penggunaan Alsintan Ketersediaan Saprodi Harga Saprodi Luas Hutan Kelembagaan Petani Aksesibilitas Komunikasi Desa Jumlah Buruh Tani

Kebijakan Pemerintah Jumlah RT dpat penyuluhan Pergiliran Varietas Desa Wilayah Pertanian Pertumbuhan Penduduk Kelembagaan Pengendalian OPT Kelembagaan Penyuluhan Kelembagaan Pembibitan Kelembagaan Teknologi Kondisi Iklim Penggunaan Pupuk PDRB Bondowoso Kelembagaan Pasar Pengunaan Bibit Unggul

Pengelolaan Lahan dan Air Perluasan Kebun 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 In fl u en ce Dependence

Tingkat Kepentingan Faktor Sensitif Sistem Perkebunan Kopi Arabika Kabupaten Bondowoso

Berdasarkan hasil analisis pengaruh langsung (direct influence) faktor-faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dapat diketahui faktor mana yang merupakan faktor kunci. Faktor kunci berada pada kuadran 1 yaitu kuadaran yang berada pada bagian kiri-atas grafik. Faktor pada kuadran ini dinamakan sebagai driving variable yang dicirikan dengan tingginya tingkat pengaruh dan rendahnya tingkat ketergantungan. Kuadran kedua yang terletak pada bagian kanan-atas grafik merepresentasikan faktor yang disebut sebagai leverage variable. Faktor pada kuadran ini memiliki karakteristik yaitu memiliki tingkat pengaruh dan ketergantungan yang kuat. Faktor pada kuadran tiga yang terletak pada bagian kanan-bawah grafik dinamakan sebagai output variable yang menunjukkan faktor dengan tingkat pengaruh yang rendah dan tingkat ketergantungan yang tinggi. Faktor pada kuadran empat yang terleta pada bagian kiri-bawah disebut sebagai marginal variable yang memiliki karakteristik pengaruh dan ketergantungan yang rendah.

Faktor kunci (driving variable) pada sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso yang diidentifikasi berdasarkan grafik pengaruh langsung terdapat 5 faktor yaitu (1) Kebijakan pemerintah (K3), (2) Kelembagaan Petani (K2), (3) Kelas kesesuaian lahan kebun (Ek5), (4) Kondisi iklim (Ek1) dan (5) Luas Hutan (Ek7). Kelima faktor ini adalah faktor dalam sistem perkebunan kopi arabika yang memiliki ketergantungan yang rendah dan tingkat pengaruh yang kuat. Faktor kebijakan pemerintah menunjukkan bagaimana peranan pemerintah dalam mengupayaan perkembangan kinerja perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Kebijakan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem perkebunan kopi secara keseluruhan. Kebijakan pemerintah juga merupakan stake variable yang artinya faktor ini merupakan wewenang salah satu stakeholder sistem. Faktor kelembagaan petani didasarkan atas persentase kelompok tani dalam pencapaian tujuan bagi anggotanya. Kelembagaan petani juga merupakan stake variable, dengan status sebagai stake variable intervensi yang dilakukan oleh bentuk intervensi yang dirumuskan untuk faktor ini bisa diaplikasikan secara langsung kepada sistem. Faktor kondisi iklim dan kelas kesesuaian lahan kebun merupakan faktor dengan ketergantungan yang rendah

dan memiliki tingkat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso secara keseluruhan. Faktor Luas Hutan memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso karena menentukan tingkat kesuburan lahan, potensi lahan dan tingkat perluasan kebun yang bisa dilakukan di dalam sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso.

Faktor yang termasuk dalam kuadran dua yang merupakan leverage variable diidentifikasi sebanyak delapan faktor. Faktor yang tergolong sebagai

marginal variableterdapat sebanyak empat faktor. Faktor yang tergolong kedalam

bunch variable atau faktor yang peranannya belum jelas dalam kinerja sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso teridentifikasi sebanyak sembilan faktor. Keempat golongan faktor tersebut dikelompokkan pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Pengelompokan faktor dimensi sistem perkebunan kopi arabika

kabupaten bondowoso berdasarkan analisis pengaruh langsung (direct influence)

Kategori Faktor Kode

Driving Variable

(Kuadran I)

1. Kelas Kesesuaian Lahan Kebun Ek5

2. Kondisi Iklim Ek1

3. Kebijakan Pemerintah K3

4. Kelembagaan Petani K2

5. Luas Hutan Ek7

Leverage Variable

(Kuadran II)

1. Kelembagaan Teknologi K5

2. Kelembagaan Pengendalian OPT K4

3. Kelembagaan Pasar K1

4. Potensi Lahan Ek6

5. Perluasan Kebun Ek2

6. Pengelolaan Lahan dan Air T6

7. Penggunaan Pupuk T2

8. Aksesibilitas Komunikasi Desa S2

Output Variable

(Kuadran III)

1. Jumlah Rumah Tangga Petani dapat Penyuluhan S5

2. PDRB Bondowoso E2

3. Penggunaan Bibit Unggul T5

4. Kesuburan Lahan Kebun Ek4

5. Nilai Tukar Petani E1

Marginal Variable

(Kuadran IV)

1. Pendapatan usaha tani selain kopi E5

2. Potensi Serangan OPT Ek3

3. Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian T3 4. Luas Areal Komoditas Selain Kopi T7

Lanjutan Tabel 5.9.

Kategori Faktor Kode

Bunch Variable

1. Panen T1

2. Kelembagaan Penyuluhan K7

3. Harga Saprodi E4

4. Pertumbuhan Penduduk S4

5. Jumlah Buruh Tani S3

6. Pergiliran Varietas T4

7. Desa Wilayah Pertanian S1

8. Kelembagaan Pembibitan K6

9. Ketersediaan Saprodi E3

Sumber : Analisis influence/dependence (I/D), 2015 (Lampiran L)

Berdasarkan bentuk persebaran faktor-faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dapat dikatakan bahwa sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso adalah sistem yang stabil. Stabilitas sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dicirikan dengan sedikitnya jumlah faktor yang memiliki pengaruh kuat terhadap sistem. Stabilitas sistem juga dicirikan dengan banyaknya jumlah faktor yang terkategorikan sebagai bunch variable yaitu faktor yang memiliki peran yang tidak determinan dalam sistem. Stabilitas sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso berpotensi terpengaruh oleh beberapa faktor yang dikategorikan sebagai leverage variable

yang berada pada bagian kanan-atas grafik.

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Influence)

Grafik hasil analisis influence/dependence (I/D) terhadap faktor sensitif dimensi sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso menampilkan bagaimana faktor-faktor tersebut tersebar dalam daerah empat kuadran yang dibatasi oleh dua sumbu dimana sumbu x adalah sumbu yang merepresentasikan tingkat ketergantungan (dependece) dan sumbu y adalah sumbu yang merepresentasikan tingkat pengaruh (influence) masing-masing faktor. Pengertian pengaruh tak langsung (indirect influence) adalah bahwa persebaran faktor yang dihasilkan merepresentasikan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi sistem pada masa yang akan datang. Identifikasi terhadap faktor yang berpotensi mempengaruhi sistem pada masa yang akan datang dapat digunakan sebagai dasar antisipasi untuk meningkatkan kinerja sistem. Interpretasi grafik meliputi posisi

masing-masing faktor pada grafik, bentuk/pola persebaran faktor, dan interetasi pengaruh langsung dan tak langsungnya. Grafik pengaruh tak langsung (indirect influence) faktor sensitif ditunjukkan pada gambar 5.12.

Gambar5.12. Pengaruh tak langsung (indirect influence) faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika kabupatenBondowoso

Berdasarkan hasil analisis pengaruh tak langsung (indirect influence) faktor-faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dapat diketahui faktor mana yang merupakan faktor kunci sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan datang. Faktor kunci berada pada kuadran 1 yaitu kuadaran yang berada pada bagian kiri-atas grafik. Faktor pada kuadran ini dinamakan sebagai driving variable yang dicirikan dengan tingginya tingkat pengaruh dan rendahnya tingkat ketergantungan. Kuadran kedua

Panen Areal Komoditas Selain Kopi Potensi Serangan OPT Kesuburan Lahan Kebun Kelas Kesesuaian

LahanNilai Tukar Petani Pendapatan UT selain Kopi Potensi Lahan Penggunaan Alsintan Ketersediaan Saprodi Harga Saprodi Luas Hutan Kelembagaan Petani Aksesibilitas Komunikasi Desa Jumlah Buruh Tani

Kebijakan Pemerintah Jumlah RT dpat penyuluhan Pergiliran Varietas Desa Wilayah Pertanian Pertumbuhan Penduduk Kelembagaan Pengendalian OPT Kelembagaan Penyuluhan Kelembagaan Pembibitan Kelembagaan Teknologi Kondisi Iklim Penggunaan

Pupuk PDRB Bondowoso Kelembagaan Pasar Pengunaan Bibit Unggul Pengelolaan Lahan dan Air Perluasan Kebun 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 In fl u e n c e Dependence

Tingkat Kepentingan Faktor Sensitif Sistem Perkebunan Kopi Arabika Kabupaten Bondowoso

yang terletak pada bagian kanan-atas grafik merepresentasikan faktor yang disebut sebagai leverage variable. Faktor pada kuadran ini memiliki karakteristik yaitu memiliki tingkat pengaruh dan ketergantungan yang kuat. Faktor pada kuadran tiga yang terletak pada bagian kanan-bawah grafik dinamakan sebagai output variable yang menunjukkan faktor dengan tingkat pengaruh yang rendah dan tingkat ketergantungan yang tinggi. Faktor pada kuadran empat yang terleta pada bagian kiri-bawah disebut sebagai marginal variable yang memiliki karakteristik pengaruh dan ketergantungan yang rendah. Semua kelompok faktor ini adalah kelompok faktor yang merepresentasikan bagaimana sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan datang.

Faktor kunci (driving variable) sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan datang yang diidentifikasi berdasarkan grafik pengaruh tak langsung terdapat 4 faktor yaitu (1) Kebijakan pemerintah (K3), (2) Kelembagaan Petani (K2), (3) Luas hutan (Ek7) dan (4) Panen (T1). Berdasarkan hasil analisis tersebut terjadi perubahan faktor kunci pada sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Kondisi iklim dan Kelas kesesuaian lahan tidak lagi menjadi faktor kunci sistem melainkan terkategorikan sebagaibunch variable

yang artinya di masa mendatang kedua faktor tersebut tidak lagi secara kuat mempengaruhi kinerja sistem. Perubahan pada faktor konfigurasi faktor kunci juga ditunjukkan oleh masuknya faktor panen kedalam kategori driving variable.

Hal ini menunjukkan panen (metode yang digunakan) akan memiliki pengaruh yang signifikan pada sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso di masa yang akan datang. Ketiga faktor kunci yang lain adalah faktor dalam sistem perkebunan kopi arabika yang memiliki ketergantungan yang rendah dan tingkat pengaruh yang kuat. Faktor kebijakan pemerintah menunjukkan bagaimana peranan pemerintah dalam mengupayaan perkembangan kinerja perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Kebijakan pemerintah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem perkebunan kopi secara keseluruhan. Kebijakan pemerintah juga merupakan stake variable yang artinya faktor ini merupakan wewenang salah satu stakeholder sistem. Faktor kelembagaan petani didasarkan atas persentase kelompok tani dalam pencapaian tujuan bagi anggotanya.

Kelembagaan petani juga merupakan stake variable, dengan status sebagai stake variableintervensi yang dilakukan oleh bentuk intervensi yang dirumuskan untuk faktor ini bisa diaplikasikan secara langsung kepada sistem. Faktor Luas Hutan memiliki pengaruh yang kuat terhadap sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso karena menentukan tingkat kesuburan lahan, potensi lahan dan tingkat perluasan kebun yang bisa dilakukan di dalam sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso.

Faktor yang termasuk dalam kuadran dua yang merupakan leverage variable diidentifikasi sebanyak enam faktor. Faktor yang tergolong sebagai

output variable terdapat sebanyak sebelas faktor. Faktor yang tergolong sebagai

marginal variable terdapat sebanyak tiga faktor. Faktor yang tergolong kedalam

bunch variable atau faktor yang peranannya belum jelas dalam kinerja sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso teridentifikasi sebanyak enam faktor. Keempat golongan faktor tersebut dikelompokkan pada tabel 5.10.

Tabel 5.10. Pengelompokan faktor dimensi sistem perkebunan kopi arabika kabupaten Bondowoso berdasarkan analisis pengaruh tak langsung (indirect influence)

Kategori Faktor Kode

Driving Variable (Kuadran I)

1. Panen T1

2. Luas Hutan Ek7

3. Kebijakan Pemerintah K3

4. Kelembagaan Petani K2

Leverage Variable (Kuadran II)

1. Kelembagaan Teknologi K5

2. Kelembagaan Pengendalian OPT K4

3. Nilai Tukar Petani E1

4. Potensi Lahan Ek6

5. Penggunaan Pupuk T2

6. Pengelolaan Lahan dan Air T6

Output Variable (Kuadran III)

1. Jumlah Rumah Tangga Petani dapat Penyuluhan S5

2. PDRB Bondowoso E2

3. Penggunaan Bibit Unggul T5

4. Kesuburan Lahan Kebun Ek4

5. Kelembagaan Pasar K1

6. Aksesibilitas Komunikasi Desa S2

7. Pertumbuhan Penduduk S4

8. Ketersediaan Sarana Produksi E3

9. Potensi Serangan OPT Ek3

Lanjutan Tabel 5.10.

Kategori Faktor Kode

Output Variable

(Kuadran III) 11. Kelembagaan Pembibitan K6

Marginal Variable (Kuadran IV)

1. Pendapatan usaha tani selain kopi E5

2. Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian T3

4. Luas Areal Komoditas Selain Kopi T7

Bunch Variable

1. Kondisi Iklim Ek1

2. Kelembagaan Penyuluhan K7

3. Harga Saprodi E4

4. Kelas Kesesuaian Lahan Ek5

5. Jumlah Buruh Tani S3

6. Desa Wilayah Pertanian S1

Sumber : Analisis influence/dependence (I/D), 2015 (Lampiran L)

Berdasarkan bentuk persebaran faktor-faktor sensitif sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada grafik pengaruh tak langsung (indirect influence) dapat dikatakan bahwa sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan datang adalah sistem yang stabil. Stabilitas sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dicirikan dengan sedikitnya jumlah faktor yang memiliki pengaruh kuat terhadap sistem yang berjumlah empat faktor. Stabilitas sistem juga dicirikan dengan banyaknya jumlah faktor yang terkategorikan sebagai bunch variable yaitu faktor yang memiliki peran yang tidak determinan dalam sistem. Stabilitas sistem juga dicirikan dengan dominannya jumlah faktor yang terkategorikan sebagai output variable sebanyak sebelas faktor. Stabilitas sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso pada masa yang akan datang juga mengalami penurunan potensi terpengaruh oleh beberapa faktor yang dikategorikan sebagai leverage variable. Kondisi ini disebabkan menurunnya jumlah faktor pada kategori tersebut.

Selanjutnya faktor yang dikategorikan sebagai faktor kunci dalam sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso dari hasil analisis pengaruh langsung (direct influence) dan pengaruh tak langsung (indirect influence) akan digunakan sebagai basis penyusunan skenario kondisi masa depan untuk keperluan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kinerja sistem perkebunan kopi arabika Kabupaten Bondowoso. Kebijakan yang dirumuskan akan didasarkan

pada bagaimana kemungkinan kondisi (state) faktor-faktor kunci tersebut pada masa yang akan datang.

5.3. Perumusan Kebijakan dan Bentuk Intervensi Sistem