• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.2. Perekonomian Daerah

4.2.1. Struktur Perekonomian Daerah

Kondisi perekonomian Kabupaten Bondowoso, tergambar pada kondisi struktur perekonomian yang meliputi 3 unsur yaitu: primer (agriculture), sekunder (manufacture), dan tersier (service). Perkembangan struktur perekonomian tahun 2008 - 2015 disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Bondowoso Dari PDRB atas dasar Harga Berlaku (%) Tahun 2008-2013 No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 A Primer (Agriculture) 48,81 47,84 47,20 46,65 46,72 46,96 1 Pertanian 48,83 47,47 46,84 46,27 46,36 46,62 2 Pertambangan dan penggalian 0,38 0,36 0,36 0,37 0,36 0,34 B Sekunder (Manufacture) 11,29 11,51 11,72 12,03 12,63 13,30 3 Industri pengolahan 8,01 8,21 8,47 8,76 9,39 10,11

4 Listrik, gas dan air bersih 0,52 0,52 0,53 0,50 0,47 0,43

5 Konstruksi 2,76 2,77 2,72 2,77 2,77 2,76

C Tersier (Service) 39,90 40,65 41,08 41,32 40,65 39,74

6 Perdagangan, hotel dan restoran 18,54 19,47 19,73 20,06 19,76 19,35 7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,03 2,01 2,13 2,10 2,07 2,04 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

8,56 8,51 8,40 8,51 8,23 7,86

9 Jasa-jasa 10,76 10,65 10,82 10,65 10,59 10,49

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Bondowoso, 2013

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa dari tahun 2008 – 2014, sektor primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB. Sektor primer mengalami penurunan, pada tahun 2003 sebesar 48,81%, pada tahun 2004 sebesar 47,84%, pada tahun 2010 sebesar 47,20%, dan pada tahun 2011 sebesar 46,65%. Hal ini disebabkan terutama karena rendahnya harga jual komoditi pertanian, dan nilai produksi yang tidak signifikan dengan kenaikan biaya produksi. Sedangkan pada tahun 2007 sektor primer mengalami kenaikan sebesar 46,72% dan pada tahun 2013 sebesar 46,96%, disebabkan karena membaiknya harga jual komoditas pertanian terutama tanaman bahan makanan dan sub sektor peternakan.

4.2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah/daerah tertentu dalam waktu tertentu (satu tahun). PDRB dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu penyajian Atas Dasar

Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Bondowoso tahun 2008-2013 atas dasar harga yang berlaku disajikan

dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.3. PDRB Kabupaten Bondowoso Menurut Sektor atas dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2013 No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian 998.552,00 1.100.671,13 1.288.946,92 1.478.276,28 1.676.089,28 1.980.226,26 2 Pertambangan dan penggalian 7.799,31 8.443,15 9.782,98 11.975,66 12.885,88 14.285,34 3 Industri pengolahan 165.125,58 190.438,23 232.949,27 279.936,92 338.920,60 429.608,01

4 Listrik, gas dan air bersih

10.622,20 12.171,52 14.571,57 16.109,32 17.015,40 18.408,50

5 Konstruksi 56.909,43 64.316,84 74.943,41 88.375,00 99.705,38 117.125,84

6 Perdagangan, hotel dan restoran

382.321,56 451.399.91 542.972,02 640.799,33 712.225,54 822.043,34 7 Pengangkutan dan Komunikasi 41.910,50 46.687,87 54.633,26 67.001,17 74.705,17 86.549,66 8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 176.472,03 197.401,33 231.249,93 272.008,93 296.378,95 338.847,86 9 Jasa-jasa 221.925,24 246.919,75 297.556,47 340.387.10 381.882,94 445.682,79 Jumlah 2.061.637,85 2.318.449,73 2.747.605.83 3.194.870,04 3.609.808,98 4.247.777,60 Sumber : BPS Kabupaten Bondowoso, 2013

Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui bahwa PDRB Kabupaten Bondowoso menurut sektor atas dasar harga yang berlaku selama kurun waktu 2003 - 2008 mengalami peningkatan pada semua sektor, terutama (1) pertanian, (2) perdagangan, hotel dan restoran, (3) industri pengolahan, (4) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan (5) jasa-jasa.

4.2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso selama tahun 2008-2013 menunjukkan kecenderungan terus meningkat, baik dari sektor primer (agriculture), sekunder (manufacture), maupun tersier (service). Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso digambarkan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bondowoso (%) Tahun 2008-2013 No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013 A Primer (Agriculture) 1 Pertanian 3,67 4,06 3,74 4,53 5,29 5,15 2 Pertambangan dan penggalian 9,99 1,79 3,46 6,11 5,00 4,88 B Sekunder (Manufacture) 3 Industri pengolahan 6,80 7,57 7,96 8,88 11,63 10,68

4 Listrik, gas dan air bersih 8,34 6,45 7,75 6,40 3,49 3,46

5 Konstruksi 1,87 3,60 4,53 4,00 7,36 7,03

C Tersier (Service)

6 Perdagangan, hotel dan restoran 5,50 6,95 8,19 8,19 4,12 4,05 7 Pengangkutan dan Komunikasi 3,57 3,82 5,87 3,07 5,70 5,53 8 Keuangan, persewaan dan jasaperusahaan 2,27 6,17 4,56 5,29 1,91 1,92 9 Jasa-jasa 1,17 4,42 5,80 3,01 8,36 6,41 Pertumbuhan 3,80 5,02 5,22 5,40 5,69 5,46

Sumber : BPS Kabupaten Bondowoso, 2013

Perkembangan tingkat inflasi Kabupaten Bondowoso pada masing-masing sektor disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bondowoso (%) tahun 2008-2013

No Sektor 2008 2009 2010 2011 2012 2013

A Primer (Agriculture)

1 Pertanian 6,02 5,93 12,88 9,72 7,37 12,36

2 Pertambangan dan penggalian 3,19 6,35 11,99 15,36 2,48 5,70

B Sekunder (Manufacture)

3 Industri pengolahan 11,54 7,22 13,31 10,37 8,46 14,53

4 Listrik, gas dan air bersih 7,33 7,65 11,11 3,91 2,06 4,57

5 Konstruksi 8,56 9,09 11,47 13,39 5,09 9,76 C Tersier (Service) 6 Perdagangan,hotel dan restoran 10,55 10,40 11,18 9,09 6,75 10,92 7 Pengangkutan dan Komunikasi 7,27 7,30 18,62 10,87 5,49 9,79

8 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

7,12 5,36 12,03 11,71 6,91 10,52

9 Jasa-jasa 6,73 6,55 13,90 11,05 3,53 9,68

Inflasi 7,55 7,08 12,79 10,16 6,76 9,76

Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa tingkat inflasi Kabupaten Bondowoso pada periode 2008-2013 mengalami tingkat inflasi tertinggi pada tahun 2010 dan tingkat inflasi terendah pada 2012.

4.2.4. PDRB Per Kapita, Pendapatan Per Kapita dan Pemerataan Pendapatan

a. PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita

Rasio PDRB dengan jumlah penduduk merupakan besarnya PDRB per kapita penduduk atas dasar harga berlaku, sedangkan pendapatan perkapita merupakan Produk Domestik Regional Netto dikurangi pendapatan yang diterima penduduk diluar Bondowoso ditambah pendapatan penduduk Bondowoso yang berada diluar Bondowoso dibagi dengan jumlah penduduk Bondowoso. PDRB per kapita dan Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Bondowoso dari tahun ke tahun selama kurun waktu 2008 - 2013 mengalami peningkatan (Gambar 4.1.).

Gambar 4.1. PDRB dan pendapatan per kapita Kabupaten Bondowoso tahun 2018-2013 (Sumber : BPS Kabupaten Bondowoso, 2018-2013)

Gambar 4.1. menjelaskan bahwa PDRB per kapita masih lebih tinggi daripada pendapatan perkapita masyarakat, ini menunjukan bahwa sebagian dari PDRB Bondowoso dinikmati oleh masyarakat diluar Bondowoso. Pendapatan per kapita tersebut memberikan dampak pada pengeluaran perkapita masyarakat, yang sebagian besar masih dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan (64%)

dan sisanya sebesar 36% untuk keperluan perumahan, BBM, penerangan, air, aneka barang jasa, dan pakaian.

b. Disparitas Pendapatan

Nilai Gini Rasio penduduk Bondowoso sebesar 0,12, yang berarti pendapatan masyarakat Bondowoso relatif merata (tidak timpang), karena sebagian besar masyarakat bergantung pada sektor pertanian. Adapun distribusi pendapatan masyarakat berdasarkan pengeluaran per tahun sebagaimana Data Indikator Kesejahteraan Masyarakat dari BPS Kabupaten Bondowoso tahun 2010 (data diolah) adalah, pendapatan kurang dari Rp.1.800.000,- sebanyak 5%; pendapatan s/d Rp.1.800.000,- sebanyak 28%; pendapatan s/d Rp.2.400.000,-sebanyak 29%; pendapatan s/d Rp.3.600.000,- Rp.2.400.000,-sebanyak 28%; pendapatan s/d Rp.6.000.000,- sebanyak 8%; pendapatan lebih dari Rp.6.000.000,- sebanyak 2%.

4.2.5. Perkembangan Investasi

Perkembangan investasi di Kabupaten Bondowoso dari tahun ketahun mengalami tren meningkat, dimana untuk investasi tahun 2008 sebesar Rp.3,7 milyar, tahun 2004 sebesar Rp.6,1 milyar, tahun 2010 sebesar Rp.15,3 milyar, tahun 2010 sebesar Rp.18,8 milyar, dan tahun 2012 sebesar Rp.36,9 milyar (Gambar 4.2.) sedangkan pada tahun 2013 terjadi lonjakan investasi yaitu Rp. 63,91 milyar.

Gambar 4.2. Investasi di Kabupaten Bondowoso tahun 2018-2013 (Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, 2013)

Selama tahun 2008 sampai 2013 perkembangan nilai investasi daerah menunjukkan trend meningkat, meskipun prosentase kenaikannya pada dua tahun terakhir tidak sebesar prosentase kenaikan pada tiga tahun pertama. Masuknya investor luar daerah terutama pada bidang usaha perhotelan, telekomunikasi dan perumahan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peningkatan nilai investasi tersebut.

4.2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu indikator kemandirian pemerintah daerah dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Perkembangan PAD Kabupaten Bondowoso tahun 2008 - 2013 terhadap target APBD disajikan dalam Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Target dan realisasi PAD Kabupaten Bondowoso tahun 2018-2013 (Sumber : Perhitungan APBD, 2008-2013)

Adapun kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total belanja daerah selama 2008–2013 disajikan dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Kontribusi PAD terhadap belanja daerah 2008-2013 (Sumber : Perhitungan APBD, 2008-2013)

4.3. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Bondowoso pada tahun 2008 sebesar 696.049 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi 723.157 jiwa, yang berarti ada kenaikan sebesar 27.108 jiwa atau mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 0,74 %. Jumlah penduduk tahun 2007 tersebut terdiri dari 352.804 jiwa laki-laki dan 370.353 jiwa perempuan, 723.141 WNI dan 16 WNA. Rasio jenis kelamin 95,26%, yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 penduduk laki-laki. Perkembangan jumlah penduduk dari tahun 2008 – 2013 disajikan dalam Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Perkembangan penduduk Kabupaten Bondowoso 2008-2013 (Sumber : Kabupaten Bondowoso Dalam Angka, 2008-2013)

Penduduk Kabupaten Bondowoso tersebar di 23 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Bondowoso yaitu sebesar 71.844 jiwa. Angka kepadatan penduduk di Kabupaten Bondowoso tahun 2007 mencapai 464 jiwa/km² dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Bondowoso sebesar 3.354 jiwa/km².

Hasil pendataan Jaminan Kesehatan Masyarakat yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso menunjukkan, bahwa jumlah penduduk miskin pada tahun 2012 mencapai 426.247 jiwa atau 58,00% dari jumlah penduduk 723.157 jiwa, sedangkan jumlah rumah tangga miskin mencapai 159.798 rumah tangga atau 63,00% dari jumlah rumah tangga (251.639 rumah tangga).