• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

7) Bagian Utility

4.3. Identifikasi Kompetensi Sumber Daya Manusia

Langkah- langkah dalam prosedur identifikasi kompetensi SDM dilakukan disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian yang dilakukan pada Departemen Weaving yang terbagi atas:

a) Seksi Persiapan (Jumbi)

Seksi persiapan ini dibagi beberapa unit kerja yang mendukung proses produksi seperti Unit Kerja Kowari, Warper, Sizing, Reaching dan Hozen. b) Seksi Pertenunan (Shokki)

Seksi pertenunan ini dibagi kedalam beberapa unit kerja yang mendukung proses produksi seperti Unit Kerja Shokki, Shikake, Unten, Hozen, dan Shiage.

4.3.2. Faktor-faktor Kompetensi Sumber Daya Manusia

Berdasarkan data perusahaan mengenai format penilaian keahlian karyawan identifikasi kompetensi karyawan dibagi kedalam 2 bagian yaitu keahlian umum dan keahlian teknik. Standar yang ditetapkan perusahaan pada seluruh unit kerja karyawan harus

mempunyai jenis kompetensi pada keahlian umum. Jenis dari keahlian umum ini terdiri atas kompetensi:

a) Manajemen terdiri atas pengetahuan ISO 9001, Perjanjian Kerja bersama (PKB), Perjanjian Pengetahuan Keselamatan Kesehatan Kerja (P2K3), standar kerja dan disiplin karyawan.

b) Leadership terdiri atas kepemimpinan dan pengalaman organisasi karyawan.

c) Komputer terdiri atas pengetahuan aplikasi sistem operasi komputer. Identifikasi kompetensi SDM pada keahlian teknik terdiri atas:

d) Kompetensi teknik disesuaikan atas jenis keterampilan kerja yang dibutuhkan setiap unit kerja. Jumlah dari keahlian teknik pada masing- masing unit kerja berbeda.

4.3.2. Identifikasi Unit Kerja

Departemen Weaving secara keseluruhan terdiri atas 10 Unit Kerja, masing- masing dari unit kerja tersebut diperlukan identifikasi keahlian teknik yang harus diketahui. Data mengenai keahlian teknik pada setiap unit kerja diperoleh berdasarkan pada data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu melihat spesifikasi pada dokumen perusahaan mengenai fungsi dari unit kerja tersebut dan data primer dengan melakukan wawancara terhadap setiap Supervisor/pengawas setiap unit kerja dan Kelapa Bagian Departemen Weaving. Bentuk contoh formulir identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berikut ini hasil identifikasi kompetensi SDM pada 10 unit kerja di Departemen Weaving sebagai berikut:

1). Unit kerja Reaching

Unit kerja ini merupakan salah satu bagian pada seksi Jumbi/Persiapan. Proses produksi yang dilakukan yaitu penyucukan/Reaching benang sesuai dengan design order yang diminta oleh buyer. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Reaching yaitu: membaca design, anyaman benang sesuki dengan gambar, pengecekan hasil anyaman, naik turun beam,

32

ngosa: pemasukan benang, ketelitian nyusuk, target kerja (kecepatan), dan persiapan Plat-L.

2). Unit kerja Kowari

Spesifikasi proses produksi pada unit kerja Kowari ialah memproses benang berbentuk cheese menjadi cones ukuran lebih kecil dengan menggunakan mesin mach conner untuk menggulung benang. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Kowari yaitu: membagi benang dalam cones, mengoperasikan mesin, menyambung benang, mengetahui jenis benang, ketelitian kerja, cepat dalam bekerja, mengetahui instruksi kerja dari atasan.

3). Unit kerja Warper

Proses Warper merupakan proses lanjutan setelah Kowari, pada unit kerja ini terjadi proses pemasangan benang-benang pada mesin Single Warper (SW) dan Direct Warper (DW) disesuaikan dengan jenis permintaan buyer. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Warper yaitu: membaca design dari BKP, ketelitaan memasukan benang dalam sisir mesin DW/SW, memasukkan cheese dalam mesin, menyambung benang, kemampuan membaca label warna benang kreel, mengetahui order panjang benang dari BKP, mengoperasikan mesin DW/SW, memasang dan menurunkan beam.

4). Unit kerja Sizing

Sizing merupakan proses pengkanjian benang yang telah menjadi gambar design tujuannya untuk merekatkan benang, sehingga menjadi lebih kuat. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Sizing yaitu: kemampuan memasang beam SW/DW, memperbaiki benang yang putus, mengecek counter mesin ukuran Tang, Mengetahui data produksi Sizing, Penyusunan kombinasi

beam, pemasangan setting kelurusan beam di sikei, mengetahui ukuran kekentalan & tipe nori, memasang dan menurunkan beam. 5). Unit kerja Hozen Jumbi

Hozen dalam bahasa Indonesia yang artinya unit kerja yang bertanggung jawab terhadap perbaikan dan maintenance mesin produksi. Pada bagian Hozen Jumbi ini meliputi perawatan pada seluruh mesin pada seksi persiapan di Departemen Weaving. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Hozen Jumbi yaitu: mengoperasikan mesin DW/SW; mach coner; dan Sizing, mendeteksi dimana kerusakan mesin, memperbaiki kerusakan mesin, memilih pekerjaan yang mudah untuk didahulukan, dapat melaksanakan perbaikan secara preventif, mengetahui standar-standar mesin yang ada, dapat menghitung tension dan diameter beam, kemampuan memahami instruksi kerja dari atasan.

6). Unit Kerja Shokki

Proses produksi pada unit kerja Shokki merupakan bagian penting pada Departemen Weaving dikarenakan pada unit kerja Shokki merupakan proses awal kegiatan pertenunan dari benang menjadi kain. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Shokki yaitu: mengetahui rencana potong efisiensi dan produksi, thanmenchosa; Pengecekan kain di mesin, Daimawari: keliling mesin, Perbaikan benang putus Yoko, Perbaikan benang putus Tate, Perbaiki kesalahan Osatoshi, Hendotoshi, & Irochigai, Ketelitian bekerja, Pengecekan pemakaian yoko, Tamen Chosa: Pengecekan qualiti. 7). Unit Kerja Shikake

Shikake merupakan kegiatan produksi yang mendukung unit kerja Shokki, pada dasarnya Shikake dan Shokki merupakan proses produksi pertenunan kain tetapi spesifikasi kerja pada masing-masing unit kerja tersebutberbeda. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik

34

pada unit kerja Shokki yaitu: memasang beam mesin Shoki, ketelitian dan pengecekan warna benang, membaca design, Setting mesin terdiri atas Chain weel, Density, Toshibasha, memperbaiki kain, mamakai dan menggunakan cori khusus, mengetahui kualitas kain Ok/Tidak, pengisian Peg/bungan anyaman.

8). Unit Kerja Hozen Shokki

Spesifikasi kerja pada Hozen Shokki hampir sama dengan Hozen Jumbi yaitu perbaikan dan perawatan mesin produksi, tetapi pada Hozen Shokki keahlian kerja lebih spesifik pada mesin tenun. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Hozen Shokki yaitu: mengoperasikan mesin, mendeteksi dimana kerusakan mesin, memperbaiki kerusakan mesin, memilih pekerjaan yang mudah untuk didahulukan, dapat melaksanakan perbaikan secara preventif, mengetahui standar-standar mesin yang ada, dapat menghitung tension dan diameter Beam, dan Menyambung Benang.

9). Unit Kerja Unten

Unit kerja Unten merupakan bagian dari penyampaian informasi mengenai jadwal produksi dan masalah yang dihadapi saat produksi berlangsung. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikasi dari keahlian teknik pada unit kerja Unten yaitu: kemampuan dalam komunikasi, mengetahui alur order produksi Weaving, penyampaian informasi kerja, mengetahui jenis kain dan produk, kemampuan koordinasi dengan pihak terkait, Monitoring dan pengecekan kerja, dan Backuppekerjaan Weaving. 10). Unit Kerja Shiage

Shiage merupakan alur proses terakhir pada Departemen Weaving pada unit kerja ini semua kain yang sudah diproduksi diperiksa kualitas dan grade dari masing- masing kain tersebut. Unit kerja ini dibagi kedalam dua bagian yaitu Shiage dan Packing Shiage. Identifikasi kompetensi SDM terdiri atas keahlian Umum dan identifikas dari keahlian teknik pada unit kerja Shiage yaitu:

pemeriksaan kentan, memperbaiki cacat kain, seperti nep dan lipatan benang, Shusei kentan, Shusei meja, mengetahui grade kain, pengoperasian mesin kentan, mengetahui jenis-jenis kain dan produk. Sedangkan untuk identifikasi dari keahlian teknik pada Packing Shiage yaitu: mengetahui grade kain, mengetahui jenis-jenis kain dan produk, memperbaiki cacat kain, seperti nep dan lipatan benang, Packing kain dan produk, Delivery, mengoperasikan alat-alat Packing, pelipatan pada mesin Folding.

4.3.3. Pejabat Penilai Kompetensi Karyawan

Penilaian kompetensi karyawan dilakukan oleh 2 orang pejabat penilai yang mempunyai kedudukan pada suatu unit kerja. Tujuan dengan menggunakan penilaian oleh 2 orang pejabat dilakukan agar hasil dari penilaian kompetensi karyawan dapat mengurangi bias penilaian sehingga, hasil dari penilaian tersebut dapat seobyektif dan seteliti mungkin berdasarkan data. Karyawan yang menduduki posisi operator dinilai oleh pejabat atasannya yaitu kepala regu dan kepala unit.

Karyawan yang menduduki kepala regu dinilai oleh pejabat atasannya yaitu kepala unit dan wakil pengawas. Karyawan pada posisi kepala unit dinilai oleh wakil pengawas dan pengawas. Sama dengan penilaian sebelumnya seorang karyawan yang menduduki posisi wakil pengawas dinilai oleh pengawas dan kepala bagian departemen. Penilaian kompetensi karyawan pada posisi terakhir yaitu seorang pengawas dinilai langsung oleh kepala bagian departemen.