• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.2 Potensi Bahaya dan Resiko Kegiatan Wisata Curug Cigamea

6.2.3 Identifikasi Penyebab, Dampak, dan Solusi Potensi Bahaya dan Resiko

hujan merupakan musim di mana bahaya dan resiko di Curug Cigamea dapat terjadi lebih besar dibandingkan dengan musim kemarau. Jika dilihat berdasarkan tanggal dan bulan di kalender, musim hujan yang memiliki potensi bahaya dan resiko lebih besar, berada pada saat di mana sedang terjadi peak season untuk kegiatan wisata. Hal ini dikarenakan ketika musim hujan, terdapat hari libur nasional yang bertepatan dengan waktu libur sekolah, yaitu natal dan tahun baru. Pola seperti ini mengindikasikan bahwa pada saat-saat tersebut kegiatan wisata di Curug Cigamea memiliki potensi resiko yang tinggi (high risk).

6.2.3 Identifikasi Penyebab, Dampak, dan Solusi Potensi Bahaya dan Resiko

Penyebab, dampak, dan solusi dari potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat dibedakan menurut faktor alam dan manusia berdasarkan data hasil wawancara dan pengamatan di lokasi. Tabel 6.7 menunjukkan data identifikasi penyebab, dampak, dan solusi dari potensi bahaya dan resiko kegiatan wisata Curug Cigamea.

Tabel 6.7 Identifikasi penyebab, dampak, dan solusi potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea

No. Kriteria Alam Manusia

1. Penyebab

a. Pohon tumbang 1 0

b. Batu longsor 1 0

c. Curahan air terjun besar 1 0

d. Gangguan monyet 1 1

e. Pijakan kaki licin 1 0

Jumlah 5 1

Persentase (%) 83,33 16,67

2. Dampak

a. Kekeruhan di sepadan sungai 1 1

b. Banjir 0 1 c. Terluka 0 1 d. Kematian 0 1 e. Tenggelam 0 1 f. Terpeleset 0 1 g. Terbawa arus 0 1

h. Kerusakan unit usaha 0 1

Jumlah 1 8

Persentase (%) 11,11 88,89

3. Solusi

a. Pemeriksaan secara rutin di area atas air

terjun 1 1

b. Koordinasi dengan rescue di objek wisata lain mengenai kondisi debit air terjun saat hujan

0 1

c. Pengawasan terhadap aktivitas wisata di

area air terjun dan sungai 0 1

d. Pembuatan tanda peringatan untuk

pengunjung 0 1

Jumlah 1 4

Persentase (%) 20,00 80,00

Sumber: Hasil Olah Data (2016) Keterangan : 1 = Ya

2 = Tidak

Berdasarkan Tabel 6.7, penyebab dari bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea terdiri dari faktor alam dan manusia. Adapun faktor alam yang menjadi penyebab terjadinya bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea yaitu terkait dengan cuaca seperti hujan dan angin, sedangkan faktor manusia berupa kelalaian dan ketidakhati-hatian. Hujan dan angin dapat menyebabkan terjadinya pohon tumbang, batu longsor, curahan air terjun besar, dan pijakan kaki licin. Kelalaian manusia dapat menyebabkan terjadinya gangguan monyet. Dampak dari adanya bahaya pada kegiatan wisata Curug

Cigamea antara lain kekeruhan di sepadan sungai, banjir, terluka, kematian, tenggelam, terbawa arus, terpeleset, dan kerusakan unit usaha.

Solusi terhadap bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea yaitu dilakukannya pemeriksaan secara rutin terhadap area di atas air terjun, koordinasi dengan rescue di objek wisata lain mengenai kondisi debit air terjun saat hujan, pengawasan terhadap aktivitas wisata di area air terjun dan sungai, serta pemberian tanda peringatan untuk pengunjung. Pemeriksaan terhadap area di atas air terjun dilakukan oleh rescue sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya batu jatuh dengan cara memindahkan batu-batu yang rawan jatuh di bagian atas air terjun. Rescue juga melakukan koordinasi dengan rescue yang berada di objek wisata lain mengenai kondisi debit air terjun saat terjadi hujan, khususnya yang berada pada objek wisata lain di bagian atas Curug Cigamea untuk mengetahui apakah debit air terjun yang ada di Curug Cigamea masih aman untuk kegiatan wisata atau tidak. Jika debit air terjun dianggap tidak aman, maka rescue akan melakukan kontrol terhadap aktivitas wisata dengan memberitahu kepada para pengunjung agar segera naik dari area air terjun dan sungai. Pemberitahuan ini biasanya dilakukan dengan membunyikan sirine dan mengumumkan melalui toa. Namun, jika pengunjung tidak menggubris pemberitahuan tersebut, maka rescue akan mendatangi para pengunjung yang masih berada di area air terjun. Pengelola juga membuat tanda peringatan berupa pembatas pada area air terjun agar para pengunjung Curug Cigamea berhati-hati dan tidak melewati pembatas tersebut. Namun, banyak pengunjung yang tidak menggubris keberadaan pembatas ini dikarenakan pembatas yang ada hanya berupa bentangan tali.

Data pada Tabel 6.7 di atas dirangkum dalam sebuah grafik untuk melihat kesesuaian antara penyebab dan solusi, serta dampak dan solusi dari potensi bahaya dan resiko kegiatan wisata Curug Cigamea (Gambar 6.1).

Gambar 6.1 Identifikasi penyebab, dampak, dan solusi potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea

Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea lebih besar disebabkan oleh dari faktor alam dari pada manusia. Berbeda dengan kondisi dampak dan solusi, di mana dampak lebih besar dirasakan oleh manusia dari pada alam dan solusi lebih banyak ditujukan untuk manusia dari pada untuk alam. Terdapat kesesuaian antara dampak dan solusi, di mana dampak lebih banyak dirasakan oleh manusia, maka tepat jika solusi ditujukan untuk manusia. Namun, jika dilihat dari penyebab terjadinya potensi bahaya dan resiko, kondisi solusi ini kurang sesuai karena penyebab lebih banyak diakibatkan oleh alam sedangkan solusi lebih besar ditujukan untuk manusia. Hal ini menunjukkan kurangnya kepedulian pengelola wisata terhadap kelestarian sumber daya alam.

Solusi terhadap potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea sudah dilakukan dengan tepat dalam beberapa hal. Namun, masih terdapat solusi yang belum dilakukan, salah satunya adalah upaya pencegahan berupa penutupan objek wisata ataupun pembatasan jumlah pengunjung. Upaya pencegahan ini sebaiknya dilakukan pada saat-saat high risk agar bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat diminimalisir. Jika tidak dilakukan upaya-upaya pencegahan, maka potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat terjadi lebih besar.

20,00 11,11 83,33 80,00 88,89 16,67 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Solusi Dampak Penyebab Persentase (%) Manusia Alam

Dokumen terkait