• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.2 Potensi Bahaya dan Resiko Kegiatan Wisata Curug Cigamea

6.2.1 Identifikasi Potensi Bahaya dan Resiko pada Kegiatan Wisata Curug Cigamea

6.2.1 Identifikasi Potensi Bahaya dan Resiko pada Kegiatan Wisata Curug Cigamea

Potensi-potensi bahaya yang ada pada kegiatan wisata Curug Cigamea adalah pohon tumbang, batu jatuh, curahan air terjun, gangguan monyet, dan pijakan kaki licin. Potensi bahaya yang ada dapat menyebabkan terjadinya resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea, yaitu kematian, terluka, kehilangan barang, kerusakan unit usaha, tenggelam, terbawa arus, dan terpeleset. Identifikasi potensi bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5 Potensi bahaya dan resiko di Curug Cigamea berdasarkan pendapat responden Tahun 2015

No. Potensi Bahaya Persentase

(%) Potensi Resiko

Persentase (%)

1. Pohon tumbang 20,98 Terluka 31,90

Kematian 33,62

Kerusakan unit usaha 34,48 Persentase potensi resiko 100,00

2. Batu jatuh 21,43 Terluka 38,46

Kematian 61,54

Persentase potensi resiko 100,00

3. Curahan air terjun besar 20,09 Tenggelam 29,91

Terbawa arus 32,71

Kerusakan unit usaha 37,38 Persentase potensi resiko 100,00

Tabel 6.5 Potensi bahaya dan resiko di Curug Cigamea berdasarkan pendapat responden Tahun 2015 (Lanjutan)

No. Potensi Bahaya Persentase

(%) Potensi Resiko

Persentase (%)

4. Gangguan monyet 19,64 Kehilangan barang 42,35

Terluka 57,65

Persentase potensi resiko 100,00

5. Pijakan kaki yang licin 17,86 Terpeleset 57,83

Terluka 42,17

Persentase potensi resiko 100,00 Persentase potensi bahaya 100,00

Sumber: Hasil Olah Data (2015)

Kondisi alam di objek wisata Curug Cigamea dapat dikatakan masih alami dan asri karena sekeliling objek wisata Curug Cigamea masih didominasi oleh pepohonan. Oleh karena itu, pohon tumbang merupakan salah satu potensi bahaya yang dapat terjadi pada kegiatan wisata Curug Cigamea. Terjadinya pohon tumbang dapat disebabkan oleh cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang. Pohon yang rentan tumbang akibat cuaca ekstrem ini biasanya dikarenakan akumulasi kerusakan fisik yang sudah dialami pohon-pohon tersebut selama masa hidupnya. Pada Tabel 6.5 ditunjukkan bahwa jawaban responden mengenai potensi resiko dari bahaya pohon tumbang antara lain terluka, kematian, dan kerusakan unit usaha. Bahaya berupa pohon tumbang pernah terjadi di Curug Cigamea yang juga menyebabkan terjadi longsornya tanah. Hal tersebut membuat aliran sungai yang berasal dari air terjun menjadi mampat. Mampatnya aliran air ini mengakibatkan terjadinya banjir yang dirasakan oleh pemilik warung yang berada di dekat sungai.

Batu jatuh merupakan salah satu potensi bahaya yang dapat terjadi pada kegiatan wisata Curug Cigamea. Batu jatuh yang menjadi potensi bahaya ini adalah batu yang jatuh dari area bagian atas air terjun yang berisi pepohonan dan bebatuan. Potensi bahaya batu jatuh di Curug Cigamea dapat disebabkan oleh hujan dan angin kencang. Tabel 6.5 menunjukkan potensi resiko dari bahaya batu jatuh pada kegiatan wisata di Curug Cigamea yaitu kematian dan terluka. Resiko berupa kematian pernah terjadi pada kegiatan wisata Curug Cigamea, yang mana korbannya adalah pengunjung, sedangkan resiko terluka belum pernah terjadi.

Curahan air terjun dapat menjadi potensi bahaya pada kegiatan wisata di Curug Cigamea, khususnya curahan air terjun yang besar. Penyebab dari curahan

air terjun ini adalah hujan, baik hujan yang terjadi di lokasi maupun hujan yang terjadi dari daerah aliran air terjun di atas Curug Cigamea. Potensi resiko yang dapat terjadi dari curahan air terjun adalah tenggelam, terbawa arus, kerusakan unit usaha. Resiko berupa kerusakan unit usaha akibat curahan air terjun yang besar pernah terjadi pada kegiatan wisata Curug Cigamea, yaitu unit usaha kios makanan yang berada di dekat area air terjun. Resiko berupa tenggelam dan terbawa arus belum pernah terjadi di Curug Cigamea.

Potensi resiko terbawa arus selama ini tidak pernah terjadi pada kegiatan wisata Curug Cigamea. Hal ini dikarenakan ada pencegahan yang dilakukan terhadap potensi resiko tersebut. Bentuk pencegahan yang dilakukan terhadap potensi resiko dari curahan air terjun adalah adanya tanda peringatan melalui sirine yang diberikan oleh tenaga kerja di Curug Cigamea, khususnya tenaga kerja

rescue, jika sedang terjadi hujan.

Gangguan monyet merupakan salah satu potensi bahaya lain yang ada pada kegiatan wisata Curug Cigamea. Monyet yang hidup di area wisata Curug Cigamea jumlahnya sangat banyak dikarenakan kondisi alam Curug Cigamea yang masih didominasi oleh pepohonan. Monyet ini turun ke area wisata ketika sedang sepi pengunjung. Namun, tidak jarang juga monyet turun ke area wisata ketika ramai pengunjung. Monyet tersebut turun ke area wisata Curug Cigamea untuk mengambil makanan, baik yang dibawa oleh pengunjung, maupun yang berada di dalam warung. Potensi resiko yang dapat terjadi akibat potensi bahaya monyet adalah kehilangan barang dan juga terluka. Adapun yang dapat menjadi korban dari potensi bahaya monyet adalah pengunjung, pelaku usaha, dan tenaga kerja. Pengunjung yang membawa plastik biasanya menjadi incaran bagi monyet. Hal ini dikarenakan monyet tersebut menyangka bahwa plastik yang dibawa oleh pengunjung adalah makanan-makanan yang dapat dimakan. Selain merebut makanan yang dibawa oleh pengunjung, monyet juga terkadang mengambil makanan yang berada di dalam kios-kios makanan. Bagi pengunjung dan juga pelaku usaha yang tidak memberikan makanan kepada monyet, maka akan dicakar dan dapat mengakibatkan luka bagi pengunjung dan pelaku usaha tersebut. Selain itu, hal yang sama juga dapat terjadi kepada tenaga kerja di Curug Cigamea. Kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kerja dan pelaku usaha adalah kelalaian

dalam mengingatkan pengunjung yang membawa plastik ke dalam Curug Cigamea, terutama pengunjung yang baru pertama kali berkunjung ke Curug Cigamea dan belum mengetahui kondisi di Curug Cigamea. Kelalaian pengunjung terhadap gangguan monyet adalah kelalaian dengan tidak mendengarkan peringatan jika tenaga kerja dan pelaku usaha di Curug Cigamea memberitahu adanya potensi bahaya berupa gangguan monyet.

Selain potensi bahaya yang sudah disebutkan di atas, juga terdapat potensi bahaya lainnya pada kegiatan wisata Curug Cigamea, yaitu pijakan kaki yang licin. Pijakan kaki ini adalah jalan tapak yang berada di sepanjang jalan dari gerbang masuk Curug Cigamea hingga area air terjun, serta batu-batu di kolam dan sungai dekat area air terjun. Potensi resiko dari bahaya pijakan kaki licin adalah terpeleset dan terluka. Resiko yang dapat terjadi dari potensi bahaya pijakan kaki licin, selain dapat disebabkan oleh faktor alam berupa hujan, juga dapat disebabkan oleh faktor manusia berupa kelalaian manusia. Kelalaian manusia ini berupa ketidakhati-hatian dalam melangkah pada pijakan kaki. Selain itu, kelalaian juga dapat terjadi kepada para pengunjung yang sedang memotret, sehingga tidak memperhatikan sekelilingnya, terutama pijakan kaki di bawahnya. 6.2.3 Identifikasi Pola Kejadian Bahaya dan Resiko pada Kegiatan Wisata

Curug Cigamea

Bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat dilihat pola kejadiannya berdasarkan data hasil wawancara dan pengamatan langsung di lokasi penelitian. Pola terjadinya bahaya dan resiko ini perlu dikaji agar dapat dilakukan solusi yang tepat untuk meminimalisir terjadinya bahaya dan resiko yang ada. Kejadian longsor di Curug Cigamea yang pernah terjadi adalah pohon tumbang dan batu jatuh. Kejadian-kejadian ini terjadi pada bulan-bulan di mana sedang terjadi musim hujan. Kejadian longsor berupa batu jatuh pada bulan November tahun 2014 menimbulkan korban jiwa kepada salah satu pengunjung Curug Cigamea. Selain longsor, bahaya dan resiko yang juga dapat terjadi pada musim hujan adalah curahan air terjun Curug Cigamea menjadi besar dan juga pijakan kaki di Curug Cigamea menjadi licin. Gangguan monyet di Curug Cigamea dapat terjadi pada saat kapan saja. Hal ini dikarenakan monyet-monyet yang berada di Curug Cigamea tidak muncul pada musim-musim tertentu saja.

Tabel 6.6 Pola terjadinya bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea

No. Bahaya dan Resiko Musim Hujan Musim Kemarau

1. Pohon tumbang 1 0

2. Batu jatuh 1 0

3. Curahan air terjun besar 1 0

4. Gangguan monyet 1 1

5. Pijakan kaki licin 1 0

Jumlah 5 1

Persentase 83,33 16,67

Sumber : Hasil Olah Data (2016) Keterangan : 1 = Ya

2 = Tidak

Berdasarkan Tabel 6.6 terlihat bahwa bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat terjadi ketika musim hujan dan musim kemarau. Ketika musim hujan, semua bahaya dan resiko pada kegiatan wisata Curug Cigamea dapat terjadi, sedangkan ketika musim kemarau hanya satu bahaya dan

Dokumen terkait