• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.4. Identifikasi Perilaku Pasar

Analisis perilaku pasar di Desa Sukagalih dapat diidentifikasi dengan melihat bagaimana praktek jual beli pasar, sistem penentuan harga dan pembayaran, serta hubungan kerjasama yang terjalin antara lembaga pemasaran wortel organik.

6.4.1. Praktek Penjualan dan Pembelian

Praktek penjualan wortel organik oleh masing-masing petani di Desa Sukagalih bervariasi. Petani saluran satu menjual wortel organik kepada individu perumahan, apartemen, serta kelompok komunitas tertentu. Konsumen biasanya memesan kepada petani melalui panggilan telepon/handphone. Petani mempersiapkan wortel organik yang telah dipanen. Wortel-wortel organik dicuci dan dibersihkan dari sisa-sisa tanah yang menempel. Setelah proses pencucian selesai dilakukan wortel-wortel organik disortir petani antara yang bagus dan yang cacat kemudian ditimbang dan dikemas menggunakan plastik kiloan. Wortel- wortel organik kemudian diangkut ke mobil untuk diantarkan ke tempat konsumen. Petani juga menjual wortel organik di rumahnya sehingga konsumen yang kebanyakan adalah tetangga sekitar dapat membeli wortel organik.

Praktek penjualan petani saluran dua dan saluran tiga memiliki kondisi yang hampir sama. Petani saluran dua menjual wortel organik kepada retail/toko organik. Petani saluran dua sudah memiliki jadwal penyetoran setiap minggunya. Petani memilih wortel organik yang sudah cukup umur untuk dipanen. Setelah panen petani langsung membersihkan wortel organik dan mengangkut wortel organik ke dalam mobil box untuk diantarkan ke retail organik. Sesampai di retail organik, wortel organik ditimbang dan transaksi jual beli dilakukan di retail organik. Wortel organik kemudian dijual kepada konsumen akhir oleh pihak retail organik.

Petani saluran tiga menjual wortel organik ke restoran yang menggunakan sayuran-sayuran organik sebagai konsumen. Setelah wortel organik dipanen dan dibersihkan, wortel organik ditimbang dan ditaruh ke dalam plastik kemudian petani mengantarkan wortel organik ke pihak restoran. Penyerahan wortel organik dilakukan di restoran oleh petani. Setelah itu pihak restoran menjual kembali

wortel organik dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu, yaitu menjadi masakan jadi kepada konsumen akhir.

Petani saluran empat menjual wortel organik kepada pedagang pengumpul. Petani memanen wortel organik setelah mendapatkan jumlah pesanan wortel organik dari pengumpul. Proses jual beli dilakukan di kebun petani. Pengumpul mendatangi petani untuk mengambil pesanan wortel organik yang telah diminta sebelumnya. Petani bersama dengan pengumpul bersama-sama menimbang jumlah wortel organik yang telah dicuci terlebih dahulu. Wortel organik kemudian di taruh ke dalam wadah box yang kemudian diangkut oleh pengumpul.

Petani saluran lima menjual wortel organik kepada tengkulak yang ada di desa. Wortel organik yang sudah dipanen dicuci kemudian dibawa petani menuju saung tengkulak desa. Letak antara kebun petani dengan saung tengkulak desa cukup dekat sehingga petani mengangkut wortel organiknya dengan berjalan kaki. Wortel organik yang diangkut petani dibawa dengan menggunakan wadah karung bekas pupuk. Sesampainya di saung tengkulak desa, proses jual beli dilakukan. Wortel organik juga ditimbang di saung milik tengkulak desa.

Proses penjualan dan pembelian dilakukan tengkulak desa di saung miliknya. Tengkulak desa membeli wortel organik dari petani yang membawakan wortel organik dari kebun mereka. Tengkulak desa yang juga sebagai petani produsen, mengumpulkan wortel organik untuk dicuci karena akan dijual kepada pedagang pengumpul. Proses penyortiran dan penimbangan dilakukan setelah pedagang pengumpul datang. Wortel organik kemudian diserahkan kepada pedagang pengumpul untuk dibawa ke Jakarta.

Pedagang pengumpul saluran empat dan lima memiliki persamaan dalam praktek pembelian dan penjualan. Pengumpul saluran empat membeli wortel organik dengan mendatangi petani langsung di desa. Begitu pula dengan pengumpul saluran lima membeli wortel organik dari tengkulak desa. Setelah pengumpul dari desa dengan membawa wortel organik, pengumpul mengemas wortel organik dengan menggunakan plastik kiloan. Setelah pengemasan selesai dilakukan, pengumpul saluran empat mengantarkan wortel organik ke konsumen. Pengumpul saluran empat juga menjual wortel organik di teras rumah sehingga para konsumen yang berada di sekitar komplek rumah dapat membeli wortel

organik. Pengumpul saluran lima setelah mengemasi wortel organik mengantarkan wortel organik kepada supermarket. Transaksi wortel organik dilakukan di supermarket kemudian pihak supermarket menjual wortel organik kepada konsumen akhir.

6.4.2. Sistem Penentuan Harga dan Pembayaran

Sistem penentuan harga wortel organik di Desa Sukagalih ada yang dilakukan dengan cara menjadi penerima harga (price taker) dan tawar-menawar. Petani saluran satu, dua, dan tiga menentukan harga jual wortel organik dengan mengikuti perkembangan harga wortel organik di pasar sesama pengusaha wortel organik. Harga acuan tersebut kemudian digunakan untuk menentukan besar harga jual wortel organik yang akan ditawarkan oleh masing-masing petani. Petani satu, dua, dan tiga bertindak sebagai price taker karena mereka hanya dapat menjual wortel organik dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga yang beredar di pasar saat itu. Mereka tidak dapat menawarkan harga wortel organik setinggi-tingginya.

Petani saluran empat dan lima melakukan proses tawar-menawar untuk mendapatkan kesepakatan harga jual dan harga beli wortel organik. Harga jual yang ditawarkan petani biasanya tidak jauh berbeda dengan harga wortel organik yang berlaku di desa. Kesepakatan antara lembaga pemasaran terjadi ketika kedua belah pihak telah setuju dengan harga yang didapatkan masing-masing.

Pedagang pengumpul saluran empat dan lima dapat menentukan harga jual wortel organiknya karena pengumpul menjual wortel organik kepada konsumen akhir dan supermarket. Pengumpul saluran lima menentukan harga dengan memperhitungkan harga beli wortel organik serta biaya pemasaran sehingga pengumpul dapat memperoleh untung.

Sistem pembayaran yang digunakan antara lembaga pemasaran sebagian besar dengan cara tunai. Pembayaran secara langsung tunai dilakukan antara konsumen akhir dengan petani saluran satu. Pembayaran akan diterima oleh petani ketika wortel organik diterima oleh konsumen. Sistem pembayaran seperti ini juga diterima oleh petani saluran empat dan lima.

Sistem pembayaran yang dilakukan petani saluran dua tidak menggunakan pembayaran tunai secara langsung. Pembayaran dilakukan dua kali dalam sebulan.

Petani harus menyuplai wortel organik terlebih dahulu selama dua minggu kemudian pihak retail akan membayarnya. Sistem yang sama juga diterapkan kepada petani saluran empat. Pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali diakhir minggu. Sedangkan petani saluran tiga menerima pembayaran sekali dalam sebulan. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan jasa transfer rekening.

Sistem pembayaran yang diterima oleh tengkulak desa dari pengumpul adalah dengan sistem tunai. Pembayaran dilakukan pada saat pengumpul mengambil pesanan wortel organik kepada tengkulak desa. Pembayaran wortel organik yang terjadi antara pengumpul dan konsumen perumahan juga menggunakan sistem tunai langsung. Sedangkan pembayaran wortel organik antara pengumpul dengan pihak supermarket dengan cara bayar belakangan. Pembayaran dilakukan tiap empat belas hari atau dua minggu sekali. Hal ini hampir sama dengan sistem pembayaran yang dilakukan antara petani saluran dua. 6.4.3. Kerjasama Antar Lembaga Pemasaran

Kerjasama antar lembaga pemasaran dapat terlihat dari hubungan yang terjalin antara lembaga pemasaran di Desa Sukagalih. Semua lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses jual beli wortel organik umumnya memiliki rasa kepercayaan dan hubungan rekan kerja yang baik sehingga mereka loyal sebagai pembeli dan penyuplai wortel organik. Petani saluran satu memiliki pelanggan yang cukup sering membeli wortel organik karena mereka percaya terhadap produk yang dijual petani. Begitu pula petani saluran dua dan tiga masing-masing sudah lama menjadi penyuplai wortel organik bagi retail organik dan restoran. Pedagang pengumpul saluran empat dan lima masing-masing selalu memesan wortel organik kepada petani setiap minggu agar wortel organik disediakan oleh petani sehingga dapat langsung diambil dan dibawa oleh pedagang pengumpul. Apabila petani memiliki kekurangan jumlah panen wortel organik untuk disuplai maka petani akan saling menghubungi sesama petani produsen wortel organik di Desa Sukagalih untuk membeli beberapa wortel organik milik mereka.

Dokumen terkait