• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

A. Deskripsi Teoretis

6. Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk suatu molekuk. Atom-atom yang berikatan bias berasal dari unsur yang sejenis ataupun berlainan jenis. Di alam, umumnya unsur-unsur cenderung saling berikatan membentuk senyawa, kecuali unsur-unsur gas mulia. Hal ini dilakukan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, seperti konfigurasi elektron gas mulia.37

Berdasarkan konfigurasi elektron, dirumuskan aturan sebagai berikut: a. Unsur-unsur gas mulia sangat stabil, kecuali He, memiliki 8 elektron

valensi. Dengan demikian unsur-unsur lain berusaha memperoleh konfigurasi elektron seperti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi aturan oktet.

b. Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki konfigurasi elektron gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2 elektron valensi seperti He untuk mencapai kestabilan. Hal ini di rumuskan menjadi aturan duplet.

Untuk memenuhi aturan oktet atau duplet, atom-atom dapat meminta/melepas elektron atau menggunakan elektron bersama. Peristiwa ini akan menyebabkan terbentuknya ikatan kima.

a. Atom-atom yang menerima atau melepaskan elektron akan membentuk ikatan ion.

b. Atom-atom yang menggunakan elektron bersama akan membentuk ikatan kovalen.

c. Di dalam ikatan kovalen, elektron-elektron yang digunakan bersama dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi.

d. Atom-atom suatu unsur juga menggunakan elektron bersama membentuk ikatan logam.

37

29

a. Ikatan Ion

Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan atom unsur non logam. Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron yang dilepas harus sama dengan jumlah elektron yang diterima. Contohnya ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na dan atom non logam Cl pada senyawa NaCl. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat serah terima elektron antar atom disebut ikatan ion.

Serah terima elektron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis dari suatu unsur dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh sejumlah tanda titik ( ) atau tanda lainnya seperti tanda silang (×). Tanda tersebut menyatakan jumlah elektron valensi dari unsur tersebut. Contoh penggunaan lambang Lewis untuk menggambarkan ikatan ion.

Penggunaan tanda yang berbeda untuk elektron ( dan ×) untuk membedakan asal elektron valensi. Namun, pada dasarnya, kita tidak dapat membedakan asal suatu elektron dalam ikatan kimia.

Sifat Fisis Senyawa Ion

Beberapa sifat fisis dari senyawa ion: a) Berupa padatan pada suhu ruang

b) Bersifat keras tapi rapuh

c) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

d) Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut

e) Tidak menghantar listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik dalam fase cair atau jika larut dalam air.

b. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat. Atom-atom yang berikatan secara kovalen

+ Cl Na x x x x x x x Na + Cl

-umumnya adalah atom-atom non logam. Contoh ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom non logam Cl pada gas klorin Cl2.

Atom Cl (Z = 17) memiliki konfigurasi elektron (2.8.7). Gas mulia yang memiliki konfigurasi elektron terdekat adalah Ar (2.8.8). Sewaktu atom Cl bergabung dengan atom Cl lainnya, transfer elektron tidak mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan kemampuan kedua atom Cl untuk menarik elektron adalah sama. Meski demikian, masing-masing atom Cl dapat menggunakan 1 elektron valensinya membentuk sepasang elektron yang dapat digunakan bersama. Dengan demikian, kedua atom Cl dapat memenuhi aturan oktet. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom disebut ikatan kovalen.

Jenis Ikatan Kovalen

Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama (pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara 2 atom unsur dapat berupa:

1) Ikatan kovalen tunggal (─)

Ikatan kovalen tunggal melibatkan penggunaan bersama 1 pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Dengan kata lain, hanya terdapat 1 pasangan elektron ikatan.

2) Ikatan kovalen rangkap

Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan bersama dua atau lebih pasangan elektron ikatan oleh dua atom yang berikatan.

Cl + Clx x x x x x x Cl x x x x x x x Cl Lambang Lewis pasangan elektron ikatan

(PEI) pasangan elektron bebas (PEB) masing-masing atom Cl memiliki 8 elektron Cl Cl x x x x x x garis tunggal ( ) menunjukkan adalanya 1 pasangan elektron yang digunakan bersama Cl Cl penyederhanaan penulisan struktur Lew is

31

Sifat Fisis Senyawa Kovalen

Beberapa sifat fisis senyawa kovalen yang penting adalah sebagai berikut:

a. Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang b. Bersifat lunak dan tidak rapuh

c. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi

d. Umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic e. Umumnya tidak dapat menghantar listrik

c. Ikatan Kovelen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang mana elektron-elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.

Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah pada molekul CO.

d. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elaktron-elektron valensi antar atom-atom logam. Sifat Fisis Ikatan Logam

Sifat fisis logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan keberadaan elektron-elektron bebas. Beberapa sifat fisis logam yang penting adalah sebagai berikut:

1) Berupa padatan pada suhu ruang

2) Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika di tempa 3) Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

4) Menghatar listrik dengan baik 5) Menghantar panas dengan baik

6) Mempunyai permukaan yang mengkilap

C + O X X X X X X C OX X X X X X C O

Molekul CO memiliki ikatan rangkap tiga yang terdiri dari 2 ikatan kovalen biasa dan 1 ikatan kovalen koordinasi. Dengan adanya ikatan kovalen koordinasi, konfigurasi elekrton C dan O pada molekul CO sesuai dengan aturan oktet.

Dokumen terkait