Dalam suatu perjalanan terkadang kita dihadapkan pada suatu keadan yang mengharuskan kita menaksir atau memperkirakan terlebih dahulu kondisi medan yang akan dihadapi. Maksudnya agar ketika melewati medan tersebut kita lebih siap dan tidak terjebak dalam kesulitan. Misalnya sebelum menyeberangi sungai, harus ditaksir lebar, kedalaman, serta kecepatan arus sungai tersebut. Atau sebelum mendaki tebing harus ditaksir tingginya agar dapat dipersiapkan dan diperkirakan panjang tali ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.
Hasil penaksiran yang didapat tidak tepat benar. Semakin cermat dalam proses penksiran akan semakin teliti hasil penaksirannya. Untuk mempermudah penaksiran sebaiknya kita mengetahui sebanyak mungkin segala sesuatu yang dapat dijadikan standar pengukuran, seperti :
a. Bagian-bagian tubuh sendiri : Ü Panjang rentang tangan Ü Panjang jengkal jari Ü Lebar langkah kaki Ü Panjang telapak kaki
Ü Tinggi badan (jongkok, berdiri)
Ü Kecepatan jalan, setengah berlari, dan berlari Ü Berat badan
Ü Dan lain-lain
b. Benda-benda yang dibawa dalam perjalanan Ü ukuran syal
Ü Sabuk Ü Dan lain-lain
c. Hal-hal lainnya yang dijadian standar Ü Jarak tiang listrik
Ü Jarak tiang telepon Ü Jarak tanaman karet
Ü Jarak tanaman khas yang ditanam penduduk Ü Dan lain-lain
Yang lebih baik adalah selalu membawa alat ukurstandar. Jika ini terlupa atau tak dapat disediakan bisa juga digunakan bagian-bagiab tubuh, karena selalu terbawa dan sudah dihapal.
TEKNIK PENAKSIRAN Menaksir Lebar Sungai
Ü Jatuhkan benda berat (misal batu) ke air di tepi sungai, tandai dengan titik A
Ü Tentukan titik C di seberang dan titik B yan sudah ditentukan bila riak pertama sudah sampai di C. Pada saat pertama riak menyentuh C (ke arah depan/seberang sungai) pada saat itu pula (dalam arah samping dari gerak riak pertama tadi) titik B terletak
Ü Ukur jarak A ke B
Ü Lebar sungai sama denga jarak AB
b. Lebar Sungai Berarus
Ü Dapat diukur dengan cara di atas
Ü Dapat pula diukur dengan bantuan topi, yaitu :
Ü Atur posisi topi sehingga dapat melihat titik di seberang sungai tepat di ujung topi (titik D)
Ü Putar kepala tanpa merubah kemiringan kepala dan topi sehingga titik D pada topi seolah-olah berhimpit dengan satu titik di tepi sungai (titik B)
Ü Ukur jarak A (tempat kita berdiri) ke titik B Ü Jarak AB sama dengan lebar sungai
A C B D l l
A
B
c. Lebar Sungai dengan Bantuan Kacu Segitiga
Ü Tentukan titik A (tempat kita berada) dan titik X (di seberang sungai)
Ü Buat sudut kacu sama dengan 45 derajat dengan cara membagi sudut menjadi dua
Ü Jalan dari A ke titik yang lokasinya dapat melihat X dengan sudut 45 derajat\ukur jarak A-B
Ü Jarak AB sama dengan lebar sungai
d. Lebar Sungai dengan Ilmu Ukur Segitiga Ü Tentukan titi A
Ü Tentukan titik X
Ü Berjalan sepanjang pinggir sungai (lurus) sejauh AB (bebas jauhnya) dan tandai titik B
Ü Berjala lagi sejauh BC, jarak BC = AB dan segaris lurus Ü Berjalan tegak lurus terhadap sungai dari titik C dimana titik
tersebut segaris terhadap B dan X Ü Ukur panjang CD
Ü Lebar sungai sama dengan CD
e. Menaksir Dalam Sungai
Di daerah hulu penampang dasar sungai cenderung berbentuk huruf V. cara mengukur kedalamannya adalah :
Ü Ambil galah yan cukup panjang
Ü Masukkan galah tersebut ke dalam sungai
A B X 45 A X B C D
Ü Usahakan galah tegak lurus terhadap permukaan sungai Ü Usahakan pengukuran pada bagian tengah sungai Ü Lakukan pengukuran di beberapa tempat
Karena pada hulu sungai penampang dasar sungai cenderung berbentuk huruf V, maka kedalaman di beberapa tempat dalam arah melebar adalah tidak sama. Selainitu di bagian tengah sungai yang dalam akan menyulitkan pengukuran.
Sungai di daerah hilir atau muara cenderung berbentuk huruf U, maka cara mengukurnya sama seperti di atas tetapi cukup pada satu titik saja.
Secara praktis kedalaman sungai dapat ditaksir dari keadaan permukaan sungai. Bila permukaan sungai beriak-riak pada sungai yang cukup lebar diperkirakan kedalaman sungai tersebut sekitar satu meter. Sebaliknya bila permukaan tersebut tenang, diperkirakan kedalamannya lebih dari dua meter.
f. Menaksir Kecepatan Arus Sungai Cara I :
Ü Letakkan benda terapung di sungai (sembarang tempat) Ü Sekitar 15 meter dari titik
peletakan, tandai tempat tersebut (titik A)
Ü Mulailah berjalan mengikuti benda tadi sambil menghitung waktu yang diperlukan untuk sampai di suatu tempat yang dirasakan cukup (tandai dengan titik B) Ü Ukur jarak AB
Ü Arus sungai sama dengan jarak AB dibagi waktu Cara II :
Ü Letakkan benda terapung di sungai (sembarang tempat), tandai Ü Sekitar 15 meter dari titik peletakan, tandai tempat tersebut Ü Mulailah berjalan mengikuti benda tadi dengan kecepatan yang
A B
dapat diperkirakan sambil menghitung waktu yang diperlukan untuk sampai di suatu tempat yang dirasakan cukup (sekitar lima puluh langkah). Tandai tempat berhenti sebagai titik B Ü Tandai letak benda di sungai sebagai titik X
Ü Ukur jarak AB dan AX
Ü Arus sungai sama dengan jarak (AB/AX) x kecepatan langkah. Catatan :
Ü Benda terapung yang dihanyutkan sebisa mungkin mendekati bagian tengah sungai.
Ü Kecepatan terbesar pada sungai lurus adalah bagian tengahnya dan terkecil adalah pada bagian tepi
g. Menaksir Tinggi
Menaksir tinggi pohon dengan bayangan :
Ü Kita berdiri disamping pohon yang akan diukur (tandai dengan titik A)
Ü Perhatikan ujung bayangan badan kita (tandai dengan titik B) dan ujung bayangan pohon (tandai dengan titik C)
Ü Ukur AB dan AC
Ü Tinggi pohon = (AC/AB) x tinggi badan
Menaksir tinggi pohon atau tebing dengan dua orang
Ü Pengamatan pertama dalam posisi jongkok menghadapi pohon atau tebing
Ü Pengamat kedua berdiri antara tebing dan pengamat pertama (tandai dengan titik B)
Ü Pengamat pertama menyesuaikana posisinya hingga puncak tebing/pohon dengan kepala pengamat ke dua berada dalam satu garis lurus (tandai dengan titik A)
Ü Tandai titik yang segaris dengan titik A dan B pada dasar tebing dengan titik C
Ü Ukur jarak AC dan AB
Ü Tinggi tebing = (AC/AB) x (tinggi pengamat kedua tinggi pengamat pertama) + tinggi pengamat pertama)
t T
A B
h. Menaksir Waktu
Dapat menggunakan Naismiths Rule yangmerupakan cara klasik dalam memperkirakan waktu tempuh. Menurut aturan ini, kecepatan rata-rata orang berjalan di medan datar adalah 5 km/ jam dan setiap kenaikan 300 meter ditambah 0,5 jam. Sedangkan kecepatan turun untuk setiap 300 meter dengan waktu tempuh 5 km/jam + 10 menit
i. Menaksir Jarak
Dalam operasi SAR seringkai harus memperkirakan jarak benda yang terlihat, misalnya benda milik survivor. Untuk memperkirakan jarak tersebut bisa dipergunakan tabel berikut :
Ü Cermin survival : 1,6 3,2 km
Ü Asap putih : 19,2 km
Ü Cahaya senter dua baterai malam hari : 3,2 km Catatan :
Objek tampak dari ketinggian 150 meter. j. Menaksir Cuaca
Tanda-tanda cuaca untuk melakukan penaksiran : Ü Merah pada malam hari pertanda cuaca baik Ü Merah pad pagi hari pertanda akan turun hujan Ü Kuning pada saat matahari tenggelam pertanda angin
Ü Kuning pucat pada saat matahari tenggelam pertanda akan turun hujan
Ü Embun dan kabut pada pagi-pagi benar pertandaa cuaca akan baik
Ü Awan halus pertanda cuaca bagus Ü Awan terbatas pertanda angin
t1 A B C