• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

D. Faktor Penghambat Efektivitas Kebijakan Kartu Identitas Anak

3. Sumber Daya Manusia

Hambatan terakhir yaitu pada staf atau petugas yang dimiliki oleh Kel. Mekar Jaya dalam mengoperasionalkan pembuatan KIA. Petugas opertor KIA yang dimiliki Kel. Mekar Jaya hanya dua orang, bahkan dua

111Wawancara pribadi dengan Ahmad Suhendra sebagai Ketua RW 18 Kelurahan Mekar Jaya, 8 Juli 2020, Pukul 10.00 WIB di Rumah Ketua RW 18

76

orang tersebut juga bertugas menjadi operator KIA, hal tersebut disampaikan oleh Lurah Mekar Jaya Zainal Arifin sebagai berikut:

“petugas KIA ini juga sebagai petugas pembuat KTP, jadi ada dua orang PNS, jadi memang kita keterbatasan sumber daya manusia”112

Kurangnya sumber daya yang dimiliki Kel. Mekar Jaya dalam pelaksanaan kebijakan KIA mengakibatkan pada terlalu banyaknya kewajiban yang dimiliki oleh dua petugas tersebut, sehingga pada pelaksanaan pelayanan KIA tidak berjalan dengan efektif.

112Wawancara pribadi dengan Zainal Arifin sebagai Lurah Mekar Jaya, 26 Juni 2020, Pukul 08.10 WIB di Kantor Kelurahan Mekar Jaya

77

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebijakan pembuatan KIA di Kelurahan Mekar Jaya sudah berjalan, akan tetapi pada pelaksanaannya belum efektif dan masih ditemui beberapa permasalahan sehingga pelaksanaan kebijakan KIA tersebut belum berjalan secara efektif.

1. Pada implementasi kebijakan belum dilaksanakan dengan baik oleh petugas Kelurahan Mekar Jaya sebagai pelaksana kebijakan kepada sasaran kebijakan yaitu masyarakat, masih banyak kekurangan dalam memaksimalkan pelaksanaan KIA di Kel. Mekar Jaya

a. Komunikasi sudah dilaksanakan oleh petugas Kelurahan Mekar Jaya kepada masyarakat melalui RW dan RT. Hal tersebut tergambarkan dari kejelasan dan konsistensi yang terus dilakukan pihak Kelurahan Mekar Jaya kepada RW dan RT. Walaupun masih kurang pada media komunikasi yang diberikan serta belum masifnya sosialisasi yang disampaikan oleh pihak Kelurahan Mekar Jaya.

b. Sumber Daya meliputi staf dan fasilitas yang dimiliki oleh Kelurahan Mekar Jaya dalam menjalankan kebijakan KIA masih

78

banyak memiliki kekurangan dan belum maksimal, yaitu staf operator dan pelayanan yang sedikit, fasilitas fisik berupa alat pencetak yang hanya dimiliki 1 alat untuk 1 kecamatan serta seringnya kelurahan mengalami kekurangan kartu.

c. Disposisi sudah diterapkan dengan baik oleh petugas kelurahan Mekar Jaya, dengan memberikan pelayanan yang ramah dan baik.

Hanya saja tanggapan informasi mengenai selesainya kartu tercetak oleh petugas Kelurahan Mekar Jaya belum cepat, sehingga masih banyak warga yang belum mengambil kartu di kelurahan.

d. Struktur Birokrasi antara kelurahan, RW, RT dan masyarakat sudah dilakukan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Pada fragmentasi, hubungan dan koordinasi mengenai pelaksanaan pembuatan KIA yang dilakukan Kelurahan Mekar Jaya dan Disdukcapil, serta antara kelurahan Mekar Jaya dengan RW dan RT sudah dilakukan sebagaimana mestinya.

2. Pada efektivitas dari pelaksanaan implementasi kebijakan belum berjalan dengan baik. Ketepatan waktu, tercapainya tujuan dan perubahan nyata tidak sesuai dengan tujuan dan maksud dari pelaksanaan KIA di Kel. Mekar Jaya. Sehingga belum ada manfaat atau perubahan yang ada di wilayah Kel. Mekar Jaya. Walaupun pada pemahaman program dan ketepatan sasaran sudah dilakukan dengan baik oleh pelaksana kebijakan yaitu petugas Kel. Mekar Jaya.

79

3. Faktor penghambat yang menyebabkan belum efektifnya kebijakan KIA di Kel. Mekar Jaya yaitu fasilitas sarana dan prasarana berupa mesin pencetak kartu yang hanya dimiliki satu mesin untuk satu kecamatan dan stok kartu yang sering mengalami kekurangan, komunikasi yang belum disampaikan secara masif dengan media yang beragam, serta staf petugas yang hanya dimiliki dua untuk mencetak KIA serta KTP. Hal tersebut yang mengakibatkan belum efektifnya kebijakan KIA sehingga masih belum sepenuhnya anak yang memiliki KIA.

B. Saran

Berdasarkan penjabaran kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan saran untuk meningkatkan implementasi dan efektivitas kebijakan pembuatan KIA sebagai berikut:

1. Pada peningkatan implementasi kebijakan KIA di wilayah Kel. Mekar Jaya perlu adanya pemaksimalan dalam berbagai aspek, yaitu:

a. Komunikasi, pihak kelurahan Mekar Jaya untuk lebih meningkatkan media komunikasi yang digunakan kepada masyarakat, seperti membuat spanduk dan menggunakan media sosial, sehingga dapat meningkatkan implementasi kebijakan serta masyarakat dapat mengetahui informasi kebijakan KIA secara lengkap dan jelas. Selain itu, perlu adanya pihak-pihak lain sebagai mitra Pemerintah Kota Depok untuk membantu mensosialisasikan kebijakan KIA kepada masyarakat.

80

b. Sumber Daya, perlu ditambahnya staf operator dan pelayanan sehingga pembuatan dan pelayanan KIA dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, selain itu penambahan fasilitas alat pencetak kartu dengan membagikan 1 alat pencetak kepada masing-masing kelurahan di Kota Depok, sehingga setiap kelurahan dapat mencetak KIA di kelurahan masing-masing, serta setiap kelurahan dapat meningkatkan pelayanannya.

c. Disposisi, pihak kelurahan dapat lebih cepat memberikan tanggapan kepada mayarakat yang sudah membuat permohonan pembuatan KIA, sehingga informasi mengenai pembuatan dan selesainya KIA tercetak dapat diketahui langsung oleh masyarakat.

d. Struktur Birokrasi, disdukcapil sebagai penanggung jawab penyedia alat dan kartu dapat lebih cepat dan tanggap dalam menerima keluhan dari setiap kelurahan, sehingga kekurangan kartu yang sering dialami ketika pelaksanaan KIA tidak terulang kembali.

2. Pada peningkatan efektivitas dari implementasi kebijakan ini, perlu adanya perhatian yang lebih dari Pemerintah Kota Depok dan Kementrian Dalam Negeri untuk dapat memaksimalkan pelaksanaan KIA di Kota Depok, khususnya di wilayah Kel. Mekar Jaya. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana secara baik dan efektif, serta menghasilkan dampak yang positif khususnya untuk anak-anak di Kota Depok.

81

3. Untuk mendukung efektivitas kebijakan KIA di Kel. Mekar Jaya perlu adanya pemberian mesin pencetak untuk setiap kelurahan dan cukupnya persediaan stok kartu, sehingga setiap kelurahan dapat memaksimalkan pelayanan KIA. Komunikasi juga harus disampaikan secara masif dengan menggunakan media yang beragam, sehingga banyak masyarakat yang mengetahui dan paham tentang kebijakan KIA.

82

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adisasmita, Rahardjo. 2015. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik. Bandung: CV Pustaka Setia Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Harrison, Lisa. 2010. Metodologi Penelitian Politik. Jakarta: Kencana.

Kartawidjaja, Daradjat. 2011. Konsep dan Efektivitas Implementasi Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Jakarta: Madani Publishing.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI Press.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Parsons, Wayne. 2011. Public Policy: Pengantar Teori & Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Jakarta: Djambatan.

Salin, Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya

Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

83

Subarsono, AG. 2013. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharto, Edi. 2015. Analisis Kebijakan Publik (Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Wahab, Solichin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik: Teori, Proses dan Studi Kasus. Jakarta:

CAPS.

---. 2016. Kebijakan Publik era Globalisasi: Teori, Proses, dan Studi Kasus Komperatif. Yogyakarta: CAPS

Skripsi, Tesis dan Jurnal

Aini, Indah Nur. “Analisis Profil Segmen Gaya Hidup Kondumen dan Karakteristiknya dalam Mengkonsumsi Ikan Segar di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya. Kota Depok, Jawa Barat” (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Skripsi Institut Pertanian Bogor, 2001) Barama, Michael. “Pelaksanaan Pemerintahan Daerah dan Penerapan Sanksi

Administrasi dalam Peraturan Daerah”, (Jurnal Hukum Unsrat, Vol. 22, No. 5, Januari 2016)

84

Hardjanto, Untung Sri. “Kebijakan Penerbitan Kartu Identitas Anak di Kota Semarang”, (Administrative Law & Governance Journal, Vol.2, No.2, Juni 2019).

Hitokdana, Sebedeus. “Efektivitas Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Pengembangan Industri Kecil di Kota Jayapura”. (Jurnal Law & Justice, Vol. 3, No. 1, April 2018).

Juliansyah, Fahrul. “Efektivitas Kebijakan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Cipaeh Kecamatan Gunung Kales Kabupaten Tangerang Tahun 2015”, (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019).

Mulyani, Sri “Efektivitas Implementasi Program Inovasi Kelurahan di Kota Pontianak”. (Jurnal Spirit Publik, Vol. 12, No. 1, April 2017)

Panggulu, Yosua T. “Efektivitas Kebijakan Retribusi Pada Dinas Pengelolaan Pasar Kebersihan dan Pertamanan di Kabupaten Kepulauan Talaud”. (Jurnal, Vol. 2, No. 4, 2013).

Safilin, La. “Efektivitas Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Wajib Belajar Sembilan Tahun dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kabupaten Buton”. (Program Pascasarjana, Tesis, Universitas Terbuka, 2009).

Subandi, Ahmad. “Implementasi Kebijakan Dana Desa Neglasari Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor” (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

85 Dokumen

Citra Ayu Nur Kholifah, “Laporan Praktik Kerja Instansi Penanganan Proses Administrasi Surat Keterangan Nikah Pada Bagian Kemasyarakatan dan Pelayanan di Kantor Kelurahan Mekar Jaya”, 2017

Laporan Data Kependudukan Kota Depok Tahun 2019 Semester 2.

Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016, tantang Kartu Identitas Anak.

Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011.

Peraturan Wali Kota Depok Nomor 12 Tahun 2017 tentang Kartu Identitas Anak.

Peraturan Wali Kota Depok Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan.

Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak.

Website

Grady Nagara, “Arti Penting Kota Layak Anak bagi Depok”, Kumparan, 20 Agustus 2019, diakses di https://m.kumparan.com pada Selasa 1 Oktober 2019, Pukul 10.46 WIB.

86

Kemendagri, Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri Nomor 56 Tahun 2016), http://www.kemendagri.go.id/pages/data-wilayah diakses pada 24 Juni 2018.

Pemkotdepok, “Pembuatan KIA dilakukan Bertahap” diakses di https://www.depok.go.id, diakses pada hari Sabtu, 21 September 2019, Pukul 11.16 WIB.

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Zainal Arifin sebagai Lurah Mekar Jaya, 26 Juni 2020.

Wawancara pribadi dengan Ahmad Suhendra sebagai Ketua RW 18 Kelurahan Mekar Jaya, 8 Juli 2020.

Wawancara pribadi dengan Iwan sebagai Operator KIA Kelurahan Mekar Jaya, 17 Juli 2020.

Wawancara pribadi dengan Nikmah sebagai warga Kelurahan Mekar Jaya, 21 Juli 2020.

Wawancara pribadi dengan Santi sebagai warga Kelurahan Mekar Jaya, 22 Juli 2020.

Wawancara pribadi dengan Suharti sebagai warga Kelurahan Mekar Jaya, 14 September 2020

Dokumen terkait