• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.5 Tinjauan Teor

I.5.3. Implementasi Kebijakan

Suatu kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah harus ditunjang dengan adanya implementasi dari kebijakan itu. Udoji menyatakan bahwa implementasi kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan lebih penting

25Ibid

. Hal. 51.

26

daripada pembuatan kebijaksanaan, karena kalau tidak ada implementasi maka kebijakan tersebut hanya akan berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip.27

Kebijakan yang telah dibuat harusnya segera dilaksanakan agar apa yang diharapkan atas kebijakan tersebut dapat direalisasikan sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Konsep implementasi lain yang didefinisikan oleh Sabatier dan Mazmanian memberi tekanan pada sisi proses dan hasil serta dampak kebijakan, mereka menyebutkan :

“…Di dalam mempelajari masalah implementasi kebijakan berarti berusaha untuk memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program diberlakukan atau dirumuskan, yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan negara, baik itu menyangkut usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun juga usaha-usaha untuk memberikan dampak tertentu pada masyarakat atau peristiwa-peristiwa”.28

Kebijakan akan lebih mudah dipahami setelah suatu kebijakan dinyatakan berlaku atau dirumuskan, karena pada saat itu kebijakan dirumuskan untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada lingkungan masyarakat, dan proses implementasi inilah yang mencakup usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun menimbulkan akibat atau dampak nyata pada masyarakat. Sedangkan definisi dari implementasi sendiri menurut Van Horn dan Van Meter adalah :

“…Implementasi kebijakan meliputi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh publik dan individu-individu pribadi atau kelompok yang ditujukan untuk pencapaian sasaran yang sebelumnya telah terlebih dahulu ditetapkan. Termasuk dalam aktivitas ini adalah usaha untuk

27

Solichin Abdul Wahab. Analisis Kebijakan, Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. (Jakarta. 1991). Hal. 45.

mentransformasikan keputusan kebijakan ke tahap operasional dan usaha untuk mencapai perubahan besar maupun kecil”.29

Jadi implementasi selalu memperhatikan dampak sebagai akibat dan output atau hasil, setelah suatu kebijakan dilakukan. Akan terlihat nantinya apakah kebijakan menghasilkan dampak seperti tujuan dan sasaran yang dikehendaki atau masih memerlukan peninjauan dan perbaikan ulang lagi. Dari berbagai pengertian diatas maka sesungguhnya implementasi ini tidak hanya menyangkut badan administratif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan perubahan pada masalah yang terjadi di masyarakat sebagai sasaran kebijakan saja, tetapi menyangkut kuat tidaknya jaringan kekuatan politik, ekonomi, sosial yang secara langsung atau tidak mempengaruhi perilaku dari semua pihak internal maupun eksternal yang terlibat dan pada akhirnya berpengaruh terhadap dampak secara langsung dan tidak langsung, baik yang diharapkan maupun tidak, dan bahwa perumusan kebijakan dan implementasi kebijakan ini tidak dapat di pisahkan.

Sedangkan menurut Grindle, implementasi kebijakan sesungguhnya bukanlah sekedar berkaitan dengan mekanisme penjabaran keputusan politik dalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran-saluran birokrasi, melainkan lebih dari itu, ini menyangkut masalah konflik, keputusan dan siapa yang memperoleh apa dari suatu kebijakan. Oleh sebab itu tidak salah jika dikatakan implementasi kebijakan merupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan.30

Kesimpulan lain juga dapat ditemukan bahwa pada dasarnya implementasi kebijakan memuat suatu proses tindakan administrasi dan politik. Proses administrasi dapat ditunjukkan melalui bagaimana peran dari para aktor baik internal atau eksternal yang terlibat dalam kebijakan untuk menciptakan suatu sistem, struktur, prosedur dan aturan-aturan untuk melaksanakan kebijakan dalam upaya mencapai tujuan. Sedangkan proses politik dapat ditelaah dari bagaimana

29

Dennis Sabatier dan Mazmanian. Implementation and Public Policy. (Jakarta. 1975) Hal. 447.

30

Solichin Abdul Wahab. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. (Jakarta. Bumi Aksara. 2001). Hal. 59.

aktor-aktor yang terlibat tersebut memiliki peran serta menentukan alternatif- alternatif mana yang harus diambil dan dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Implementasi kebijakan juga dapat dikatakan sebagai suatu tahapan pelaksanaan sebuah program yang telah diputuskan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nugroho, yang menawarkan dalam mengimplementasikan kebijakan publik ada dua pilihan langkah, yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk program-program dan melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut.31 Jadi, berdasarkan dua pilihan tersebut maka sebenarnya implementasi itu ada yang berbentuk pelaksanaan program yang secara langsung turun dari pengambilan keputusan pemerintah, serta ada yang berbentuk suatu regulasi kebijakan dari atas yang kemudian diturunkan ke bawah untuk diimplementasikan. Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan dengan pelaksanaan program urban farming ini juga menyangkut pada teori implementasi kebijakan publik, dikarenakan adanya kesamaan arti dan makna yang menjelaskan tentang suatu upaya dalam melakukan, mencapai, memenuhi dan mewujudkan tujuan-tujuan yang telah dipilih dan ditetapkan untuk menjadi kenyataan.

I.5.3.1. Fungsi Implementasi Kebijakan

Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi implementasi kebijakan itu untuk membentuk suatu hubungan yang memungkinkan tujuan ataupun sasaran kebijakan publik dapat diwujudkan sebagai outcomedari tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu fungsi implemenstasi mencakup pada upaya penciptaan “policy delivery system” yaitu sistem pencapaian atau penerusan

kebijakan publik. Yang terdiri dari cara atau strategi tertentu yang dirancang dan digunakan serta diarahkan untuk usaha mencapai tujuan yang dikehendaki.32

31

Arifin Tahir. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. (Bandung. Alfabeta. 2014). Hal. 54.

32

Solichin Abdul Wahab. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. (Malang. UMM Press. 2008). Hal. 177.

Kebijakan publik disini yang pada umumnya bersifat abstraksi dari pernyataan umum yang berisikan tujuan, sasaran dan berbagai macam cara dan strategi dapat dibagi lagi kedalam sub program yang lebih operasional yang semuanya ditujukan untuk mencapai tujuan ataupun sasaran yang telah disampaikan dalam kebijakan itu. Jadi perlu adanya pengembangan atas program yang akan dijalankan oleh pemerintah dalam mendukung implementasi kebijakan, program ini tentunya akan lebih diperinci lagi kedalam bentuk proyek-proyek besar yang akan dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari program dan proyek tersebut yang tercakup didalamnya ini adalah untuk menimbulkan perubahan tertentu pada lingkungan masyarakat dan perubahan yang diperhitungkan sebagai hasil akhir dari kebijakan yang dibuat.

Adanya pembedaan antara kebijakan dengan program ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa proses implementasi kebijakan itu merupakan fungsi dari implementasi program juga. Sehingga studi mengenai proses implementasi kebijakan ini mencakup pada penelitian dan analisis mengenai program aksi yang konkrit yang nantinya akan diberlakukan dan diimplementasikan oleh pihak administratif dan politik. Seperti contohnya kebijakan pemerintah di bidang pertanian yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dimaksudkan dengan kebijakan pemerintah dalam memberi bantuan kepada para petani tersebut. Kemudian untuk menjamin tingkat keberhasilan kebijakan ini mungkin terdapat serangkaian cara dan strategi yang dilakukan oleh pemerintah yang lebih rinci dan lebih berfokus ke teknis, misalnya berupa penyediaan modal dan fasilitas irigasi kepada para petani.

Berdasarkan pertimbangan dan argumentasi diatas, maka implementasi kebijakan dapat dipandang sebagai suatu proses tindakan administrasi dan politik. Pandangan ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Peter S. Cleaves yang berpendapat bahwa implementasi itu mencakup “a process of moving toward a policy objective by means of administrative and political steps”. Keberhasilan

atau kegagalan suatu implementasi dapat dievaluasi dari berbagai sudut pandang, salah satunya yaitu pada kemampuan nyata yang ditunjkkan kepada masyarakat

dengan dampak perubahan yang timbul sejak diberlakukannya kebijakan. Dilihat dari sudut pandang lainnya, keseluruhan proses implementasi kebijakan dapat dievaluasi dengan cara mengukur dan membandingkan antara hasil output dari program tersebut dengan tujuan-tujuan kebijakan.33

I.5.3.2. Model-model Implementasi Kebijakan

Implementasi merupakan suatu proses mengubah perumusan atau formulasi menjadi tindakan (action) dan bagaimana cara dan strategi yang dipakai untuk menjalankan perubahan tersebut. Untuk menganalisis bagaimana proses implementasi kebijakan itu berlangsung secara efektif, maka dapat dilihat dari berbagai model implementasi kebijakan. Sekalipun banyak yang dikembangkan dari model-model yang membahas tentang implementasi kebijakan ini, namun dalam hal ini hanya akan menguraikan beberapa model implementasi kebijakan yang relatif baru dan banyak dipakai sebagai rujukan dalam penelitian. Berikut beberapa model-model implementasi kebijakan dari berbagai ahli :