• Tidak ada hasil yang ditemukan

I.5 Tinjauan Teor

I.5.2. Kebijakan Publik

Istilah dan teori mengenai kebijakan itu sendiri sering digunakan dalam pengertian yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan penggunaan definisi tersebut disesuaikan dengan masalah apa yang akan dikaji dalam suatu penelitian. Berikut ini akan dikemukakan definisi kebijakan menurut berbagai ahli yang mempunyai kesinambungan dengan penelitian ini. Konsep yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan mengartikan kebijakan sebagai “a projected program of goals, values and practices”.21 Dalam kajian konsep ini kebijakan dianggap suatu program yang digunakan dalam pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yang terarah, tentunya bagi kesejahteraan masyarakat.

Menurut Thomas Dye yang dikutip oleh Young dan Quinn (2002;5) mendefinisikan kebijakan secara luas yakni, “whatever governments choose to do or not to do”. Oleh sebab itu, dari sudut pandang ini kebijakan dinilai sebagai

20

Usman Rianse. Membangun Agribisnis Terpadu dan Berkelanjutan. (Kendari. Unhalu Press. 2009). Hal. 33-35.

21

sesuatu menyangkut pilihan apapun dari pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Anderson yang juga dikutip oleh Young dan Quinn, mengemukakan definisi kebijakan publik secara spesifik, yaitu sebagai “a purpose course of action followed by an actor in dealing with a problem or matter of concern”. Dalam memahami berbagai definisi tentang

kebijakan diperlukan adanya sebuah konsep kunci dalam kebijakan itu sendiri, dan berikut merupakan gambaran umum mengenai konsep tersebut berdasar uraian Young dan Quinn:

1. Tindakan pemerintah yang berwenang. Kebijakan publik merupakan tindakan yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh pemerintah sebagai pemegang kewenangan hukum, politisi dan finansial.

2. Suatu reaksi terhadap kebutuhan dan masalah yang ada di lingkungan. Bahwa kebijakan berusaha merespon permasalahan atau kebutuhan konkrit yang terjadi dan berkembang di masyarakat.

3. Seperangkat tindakan yang berorientasi pada tujuan. Kebijakan publik bukan hanya sebuah keputusan tunggal, melainkan terdiri dari berbagai macam pilihan dan rekomendasi tindakan atau strategi yang memiliki tujuan tertentu demi kepentingan masyarakat.

4. Sebuah keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bahwasanya kebijakan pada umumnya merupakan tindakan kolektif dari pemerintah untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial. Namun di sisi lain, kebijakan juga dapat dirumuskan berdasarkan keyakinan bahwa masalah sosial tersebut akan dapat diatasi oleh kerangka kebijakan sebelumnya atau yang sudah ada dan tidak perlu mengambil tindakan lainnya.22

Menurut United Nation mengartikan kebijakan sebagai suatu deklarasi mengenai suatu dasar pedoman bertindak, suatu arah tindakan tertentu, suatu program mengenai aktivitas-aktivitas tertentu atau suatu rencana. Anderson

22

Edi Suharto. Analisis Kebijakan Publik : Panduan Praktis Mengkaji Masalah Sosial dan Kebijakan Sosial. (Bandung. Alfabeta. 2008). Hal. 44.

menyatakan bahwa kebijakan adalah setiap tindakan yang dirumuskan dan dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintahan, sehingga setiap perumusan kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan dan pejabat pemerintahan dapat disebut sebuah kebijakan, maka dari sini dapat disimpulkan bahwasanya kebijakan tidak hanya dibuat oleh Lembaga/Badan Negara tertinggi saja, melainkan juga oleh segenap badan dan pejabat yang berwenang diseluruh tingkatan struktur pemerintahan baik pusat maupun pemerintahan daerah.23

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Jenkins, yang memandang kebijakan sebagai :

a set of interrelated decisionconcerning the selection of goal and the means of achieving them within a spesified situation”.24

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebijakan merupakan serangkaian keputusan yang saling keterkaitan, dan berkenaan dengan pemilihan tujuan dan cara untuk mencapainya dalam situasi tertentu. Berbagai teori dan definisi tersebut diatas, nampak jelas bahwa konsep kebijakan itu memang sulit untuk dirumuskan dalam makna tunggal. Dengan kata lain sangat sulit untuk mengidentifikasi konsep kebijakan sebagai sebuah gejala yang sangat khas dan kompleks. Sebab dalam realita saat ini, apa yang disebut sebagai kebijakan itu masih berkelanjutan dan berkembang maknanya sedemikian rupa dalam berbagai tahap yang konvensional seperti pada tahap implementasi, dimana layaknya orang sering menganggap bahwa keputusan itu sudah tepat, jadi tinggal jalan saja dan tidak perlu lagi diperdebatkan.

Dalam hubungannya antara kebijakan dengan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Para ahli yang berpendapat demikian cenderung berfikir bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh pemerintah pada dasarnya dapat disebut dengan kebijakan publik. Seperti pendapat dari R.S. Parker (1975: 144) mengartikan kebijakan publik secara lengkap, yaitu kebijakan adalah suatu tujuan

23

Solichin Abdul Wahab. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara. (Jakarta. Rineka Cipta. 1990) Hal. 12,21.

24

tertentu atau serangkaian asas tertentu, atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah pada kurun waktu tertentu dalam kaitannya dengan suatu obyek permasalahan atau sebagai respon terhadap permasalahan yang kritis. Sementara ada pula pendapat ahli yang memusatkan perhatiannya pada implementasi kebijakan itu sendiri. Terdapat berbagai pemikiran mengenai hal ini, yaitu yang melihat kebijakan sebagai keputusan yang memiliki tujuan dan sasaran tertentu dan yang menganggap bahwa kebijakan mempunyai akibat atau dampak yang diramalkan dan diantisipasi sebelumnya. Pada pemikiran pertama yang dikemukakan oleh Nakamura dan Small Wood, yang memandang kebijakan adalah serangkaian instruksi atau perintah dari para pembuat kebijakan yang ditujukan kepada para pelaku kebijakan yang menjelaskan tujuan serta cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan pada pihak pemikiran kedua yang dikemukakan oleh Pressman dan Wildavsky, mendefinisikan kebijakan sebagai suatu hipotesis yang mengandung kondisi-kondisi awal serta akibat-akibat yang dapat diramalkan.25

Definisi kebijakan juga dikemukakan oleh Amara Raksasatya, bahwa kebijakan sebagai suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu suatu kebijakan harus memuat tiga elemen, yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai;

2. Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan;

3. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari taktik atau strategi.26