• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 4. Penyajian Simpulan/ Hasil

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

Penerapan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta dilaksanakan sejak tahun 2004. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh informan 1 yaitu Bapak Drs. Susanta, MM bahwa MBS itu

sendiri mempunyai pengertian kewenangan yang di berikan kepada kepala sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Lebih lanjut Bapak Sigit Susilo selaku WKS 1 menyatakan bahwa MBS merupakan bentuk otonomi yang diberikan kepada sekolah untuk mengatur rumah tanganya sendiri, ya bisa dikatakan lebih lueslah tidak melulu menunggu kebijakan dari pusat.

Berdasarkan manajemen berbasis sekolah tugas – tugas manajemen sekolah ditetapkan menurut karakteristik dan kebutuhan sekolah itu sendiri. Oleh karena itu sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri dengan melibatkan semua warga sekolah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh informan 1 bahwa, dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah, dalam pelaksanaannya sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri misalnya dalam membuat kebijakan – kebijakan sekolah dan menyusun program – program sekolah baik itu program jangka pendek maupun program jangka menengah, serta melakukan kerjasama dengan dunia industri. Dalam hal ini sekolah diberi kebebasan untuk mengelola sekolahnya sendiri namun tetap pada koridor – koridor yang sudah ditentukan oleh Dinas Diknas.

Kewenangan untuk mengelola sekolahnya sendiri tersebut didasari oleh beberapa alasan yang mendasar yaitu Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya, sehingga pihak sekolah dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya. Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat yaitu dengan dibentuknya komite sekolah. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat. Sekolah dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing – masing kepada

pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan sasaran mutu pendidikan yang telah direncanakan. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah – sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya – upaya inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Sekolah dapat cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat.

Namun demikian, pelaksanaan manajemen berbasis sekolah tetap harus memperhatikan pedoman – pedoman yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar prioritas – prioritas pemerintah dilaksanakan oleh sekolah dan semua aktivitas sekolah ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh informan 1 bahwa Dinas Diknas telah menetapkan pedoman, tata cara pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah yang sesuai dengan aturan – aturan yang berlaku.

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan maka dapat disimpulkan bahwa Manjemen Berbasis Sekolah merupakan manajemen yang memberikan kewenangan kepada kepala sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri dengan melibatkan seluruh warga sekolah, demi kemajuan dan kualitas sekolah. Disamping itu, pemerintah juga telah merumuskan seperangkat pedoman umum tentang pelaksanaan MBS sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik.

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta yang akan dibahas adalah mengenai pengelolaan kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen layanan khusus lembaga pendidikan.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Surakarta sebagaimana disampaikan informan 1 dan 2 untuk tahun ajaran 2008/2009 adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum KTSP. Dan menurut informan 2 untuk tahun ajaran tahun 2010/2011 nanti akan ada pengembangan kurikulum baru yang dinamakan kurikulum KTSP sepektrum baru, yang diharapkan dengan kurikulum baru tersebut akan lebih meningkatkan mutu pendidikan untuk kedepannya.

Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat, untuk itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu sekolah juga bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. Seperti yang diungkapkan oleh informan 2 bahwa di SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 2008/2009 memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya.

Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum baik kurikulum nasional maupun lokal, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, institusional, kurikuler, dan instruksional. Sebagaimana disampaikan oleh informan 2 manajemen program pengajaran di SMK N 2 Surakarta antara lain meliputi kegiatan perencanaan KBM selama satu tahun, kegiatan tersebut menurut informan 2 dilakukan setiap awal tahun dan penetapan jadwal pembelajaran yang efektif dalam kalender pendidikan serta membuat pembagian tugas selama satu tahun.

Proses belajar mengajar merupakan bagian penting yang juga menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan prestasi siswa, untuk itu materi yang disampaikan oleh guru harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Sebagaimana keterangan yang di peroleh dari informan 2 bahwa untuk materi pembelajar, guru dituntut untuk tidak langsung comot dari internet, meskipun ada tapi harus di sesuaikan dengan kondisi dan situasi sekolah.

Dalam proses belajar mengajar juga ditentukan oleh metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pelajaran, antara guru satu dengan yang lainnya menggunakan metode yang berbeda, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sebagaimana yang disampaikan informan 2 ada berbagai cara yang digunakan guru dalam mengajar, biasanya guru menyesuaikan materi apa yang akan diajarkan, semisal dengan metode ceramah dikelas, penggunaan peralatan mengajar seperti LCD yang digunakan agar siswa tidak jenuh, ada juga penggunaan video pembelajaran yang diharapkan dalam penggunaannya lebih memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajarannya. Dari keterangan yang di sampaikan informan 2 bahwa guru – guru di SMK N 2 Surakarta sudah menguasai proses pembelalajar yang berbasis TIK.

Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung juga perlu dievaluasi untuk mengetahui seberapa efektif kegiatan tersebut berlangsung serta untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, dimana setiap guru memiliki cara sendiri di dalam memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa. Sebagaimana di sampaikan oleh informan 2 ada berbagai cara penilaian yang digunakan oleh guru untuk mengevaluasi prestasi belajar siswa yaitu dengan ulangan harian, tes akhir semester, itu semua tergantung masing – masing guru. Lebih lanjut Informan 2 mengungkapkan bahwa untuk penilaian terhadap siswa guru memberikan berbagi tugas baik itu melalui LKS kemudian ada yang mencari bahannya dari internet, kemudian dikumpulkan dalam bentuk seperti buku untuk tugas akhir semester. Jika waktunya mencukupi di buat sendiri - sendiri namun jika waktunya tidak mencukupi dibuat kelompok. Hal tersebut dimaksutkan agar siswa lebih aktif dan kreatif. Kegiatan tersebut sebagai contohnya seperti merakit komputer, anak terlihat antusias sekali dalam mengikuti pelatihan.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan informan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum yang digunakan untuk tahun ajaran 2008/2009 adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Setiap awal tahun sekolah membuat perencanaan kurikulum dan program

pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal pelaksanaan KBM yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah berjalan efektif sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dilakukan dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal tersebut untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru sehingga antara guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 yaitu Bapak Drs. Nursabidi selaku WKS 3 bagian Sumber Daya bahwa di SMK N 2 Surakarta sudah menunjukkan hubungan yang harmonis dan efektif antara kepala sekolah, guru – guru, siswa, dan segenap warga sekolah lain yang ditunjukkan dengan kegiatan – kegiatan sekolah seperti pengkoordinasian untuk mengunjungi warga SMK N 2 Surakarta yang menderita sakit dirumah sakit, di adakannya pengajian setiap tanggal 1 yang dilaksanakan di ruang pertemuan/Masjid, mengadakan Halal Bi Halal.

Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personalia) mencakup perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian pegawai. Semua hal tersebut perlu dilakukan sebaik mungkin agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

Perencanaan pegawai adalah kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa

depan. Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Karena itu, sebelum menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan. Informasi ini sangat membantu dalam menentukan jumlah pegawai yang diperlukan, dan juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan. Sebagaimana keterangan yang diperoleh dari informan 4 bahwa SMK N 2 Surakarta, untuk segi kualitas memiliki tenaga pendidikan yang sudah memenuhi standar kompetenssi sesuai dengan bidangnya masing – masing. Lebih lanjut informan 4 menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kualitas/ profesionalisme guru yaitu dengan mengirimkan guru untuk mengikuti tes sekolah S2, sekolah juga mengirimkan guru – guru yang masih bergelar D3 untuk melanjutkan studinya ke S1. Dan untuk biayanya ada subsidi dari pemerintah. Sedangkan untuk segi kuantitas pertama – tama sekolah menentukan terlebih dahulu pegawai untuk bagian apa saja, kemudian untuk menduduki jabatan apa saja. Dari informasi tersebut dapat diketahui jumlah pegawai yang di butuhkan oleh sekolah.

Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan, dilakukan kegiatan rekruitment, yaitu usaha mencari dan mendapatkan calon – calon pegawai yang memenuhi syarat. Untuk hal tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah, diantaranya adalah sebagaimana keterangan yang diampaikan oleh informan 4 bahwa untuk mendapatkan pegawai pihak sekolah mengadakan suatu seleksi, baik itu berupa ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek serta mengajukan permohonan kedinas kepada Dinas P & K. Lebih lanjut informan 2 mengungkapkan dengan adanya sertifikasi, guru dari sekolah lain yang belum mengajar dalam 24 jam dalam 1 minggunya mengisi jam pelajaran di SMK N 2 Surakarta sesuai bidang masing – masing.

Pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang ditujukan untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja pegawai. Dalam hal ini sekolah telah melakukan berbagai upaya, seperti halnya

yang diungkapkan oleh informan 4 yaitu untuk pembinaan dan pengembangan pegawai dilakukan dengan dikirim untuk ikut dalam penataran kompetensi, lokarya, seminar, diklat - diklat dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) pegawai. Kegiatan pembinaan dan pengembangan ini tidak hanya menyangkut aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut karier pegawai. Namun dari keterangan yang diperoleh dari informan 4 bahwa dengan adanya otonomi daerah kegitan – kegiatan tersebut sudah agak berkurang, dikarenakan harus membayar. Semisal jika sekolah tidak punya dana, sekolah mengusulkan dana ke dinas namun jika dinas tidak ada dana hal tersebut tidak jadi.

Karier pegawai ini dipengaruhi oleh promosi, mutasi, atau karena diberhentikan dari tugasnya. Promosi ditujukan kepada tenaga kependidikan untuk menduduki jabatan tertentu atau mendapat gelar tertentu karena kinerjanya atau prestasinya yang baik sehingga ada peningkatan karier. Mutasi merupakan pemindahan tugasan tenaga kependidikan ke lingkungan kerja tertentu untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi atau jabatan yang sama karena sesuatu hal.

Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai lembaga tempat kerja dan pegawai. Sebab – sebab pemberhentian pegawai ini dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu pemberhentian atas permohonan sendiri, pemberhentian oleh dinas atau pemerintah, dan pemberhentian sebab lain –lain. Sebagaimana disampaikan oleh informan 4 bahwa di SMK N 2 Surakarta pernah menegor salah satu pegawai yang berstatus sebagai penjaga sepeda, yang tertangkap basah melakukan judi di lingkungan sekolah, dan untuk tindak lanjutnya pegawai tersebut dikeluarkan dari jabatannya.

Untuk itu pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani perihal promosi, mutasi, dan pemberhentian pegawai. Sebagaimana disampaikan oleh informan 4 bahwa untuk promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan, seperti prestasi kerja yang bagus dan dengan melihat daftar konduite (daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai yang dibuat oleh pimpinan) dalam hal ini pimpinan yang dimaksud disini adalah WKS 3 bagian

ketenagaan. Sedangkan untuk mutasi, maka harus memenuhi persyaratan yang berlaku dan mendapat persetujuan dari dinas P & K.

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan pihak sekolah kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Sebagaimna disampaikan oleh informan 4 sebagaian besar pegawai di SMK N 2 Surakarta sudah bersetatus PNS dan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Sedangkan bentuk kompensasi untuk Guru seperti yang dituturkan informan 4 sementara belum, kalau dari pemerintah ada, seperti lencana – lencana, tapi guru – guru disisni tidak mau, sebenarnya dari pihak sekolah sudah menyarankan untuk mengusulkan ke dinas tapi dari pihak guru sendiri menolak untuk diberikan lencana.

Penilaian pegawai ini dilakukan untuk mengetahui tenaga yang memiliki kinerja baik ataupun kurang baik, serta peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Sebagaimana diungkapkan oleh informan 4 bahwa untuk penilaian terhadap tenaga pendidikan yaitu dengan mengisi konduite pegawai (daftar yang berisi penilaian terhadap pegawai). Daftar tersebut berisi tentang kinerja pegawai yang menunjukkan apakah kinerjanya baik sekali, baik, cukup atau kurang. Yang dapat dilihat dengan menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)

Berdasarkan pendapat yang telah disampaikan oleh informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah melakukan pengelolaan ketenagaan atau tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan - kegiatan perencanaan pegawai dengan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, kemudian pengadaan pegawai beberapa diusahakan oleh sekolah sendiri dengan mengadakan seleksi, ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek. Kemudian sebagian lagi dikerahkan kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah dimana pihak sekolah mengajukan permohonan pegawai kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan pegawai melalui pengiriman diklat – diklat, seminar, latihan – latihan, pembinaan rutin, serta pengiriman guru untuk mengikuti tes seleksi S1 maupun S2. Pemberhentian pegawai dari jabatannya dilakukan apabila ada suatu sebab yang menyebabkan pegawai tersebut berhenti dikarenakan pelanggaran

yang dilakukan atau sebab lain seperti mencapai batas pensiun, dan lain – lain. Promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Mutasi, dilakukan apabila memenuhi persyaratan yang berlaku dan ada persetujuan dari pemerintah daerah. Kompensasi diberikan sebagai imbalan jasa atas pelaksanaan tugas – tugas yang telah dibebankan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Penilaian dilakukan terhadap tenaga sekolah yang berdasarkan pada DP3.

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dari keterangan yang peroleh dari informan 3 yaitu Bapak Drs. Bambang Dwi Astanto selaku WKS 2 bagian kesiswaan bahwa untuk penerimaan siswa baru, sekolah sudah membuat panitiaan penerimaan siswa baru (PSB) pada awal tahun ajaran baru, yang terdiri dari guru – guru yang sudah ditunjuk sebagai kepanitiaan. Untuk penentuan calon yang diterima disamping memperhatikan persyaratan pendaftaran dan daya tampung , biasanya juga diperhatikan juga hasil tes masuknya.

Program pengembangan peserta didik salah satunya ditujukan untuk keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar siswa. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh informan 3 bahwa untuk program pengembangan peserta didik sekolah sudah membuat program – program untuk meningkatkan prestasi siswa baik di bidang akademik maupun non akademik. Dengan mengadakan jam tambahan khusus untuk klas tiga menghadapi ujian nasional. Begitu juga dengan kegiatan ekstrakurikuler di SMK N 2 ada beberapa kegiatan ektrakurikuler, seperti merpati putih, inkai, wira pakasa sakti (WPS), patroli keamanan sekolah (PKS), pramuka. Selain itu ada program – program lain seperti klub sains dan seni, lomba maple/ program keahlian, adanya English Day, dan masih banyak program lain

yang mendukung dalam pengembangan peserta didik. Disamaping itu informan 3 juga mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan bahasa bagi siswa di SMK N 2 Surakarta mengadakan kerjasama dengan lembaga bahasa Inggris ILC, siswa tidak dipungut biaya dalam kegiatan tersebut. Namun dalam kegiatan tersebut walaupun gratis tapi masih ada sebagian anak yang tidak mengikutinya, karena kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Lebih lanjut Informan 3 menuturkan bahwa ada perbedaan karakter antara anak SMA dan SMK, kalau untuk anak SMK pemikiranya setelah lulus langsung kerja.

Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan, tetapi juga sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional, disamping ketrampilan – ketrampilan lain. Sekolah tidak hanya memberikan berbagai ilmu pengetahuan, tetapi juga perlu memberikan bimbingan dan bantuan terhadap anak – anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional, maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi masing – masing. Untuk hal tersebut seperti yang disampaikan oleh informan 3 bahwa pihak sekolah telah menyediakan BP/BK bila ada siswa yang membutuhkan bimbingan konseling.

Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar peserta didik serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan perserta didik membutuhkan data yang otentik, dapat dipercaya, dan memilki, keabsahan sehingga dapat digunakan sebagai laporan mengenai keadaan siswa. Antara lain pihak sekolah telah melakukan pencatatan dan ketatalaksanaan kesiswaan, dalam bentuk buku induk, buku klaper, buku laporan keadaan siswa, buku prestasi siswa, buku rapor, daftar kenaikan kelas, buku mutasi.

Berdasarkan informasi dari informan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah telah membuat perencanaan yang baik dalam hal penerimaan dan pengembangan peserta didik. Ada panitia PSB yang bertanggung jawab mengurusi masalah penerimaan siswa baru, kemudian ada program pengembangan peserta didik berupa tambahan jam pelajaran bagi siswa klas tiga ,ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa Inggris ada kerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga sudah melakukan pencacatan

dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat digunakan sebagai laporan mengenai keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana tersebut secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.

Perencanaan dalam manajemen keuangan merupakan kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah. Proses perencanaan anggaran di sekolah dilakukan dengan menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dengan memperhatikan kebutuhan seluruh warga sekolah. Sebagaimana disampaikan oleh informan 6 yaitu Bapak Drs. Sri Raharjo, SH, MM bahwa setiap tahunnya sekolah sudah membuat RAPBS dengan memperhatikan kebutuhan tiap – tiap warga sekolah. Untuk pendanaan sekolah dari keterangan yang diperoleh dari informan 6 berasal dari pemerintah, komite sekolah. Ada juga bantuan dari sponsor namun tidak dalam bentuk dana tapi barang yaitu untuk program otomotif mendapat bantuan mesin dari pihak Toyota.

Dana yang diperoleh dari berbagai sumber perlu digunakan untuk kepentingan sekolah, khususnya kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efesien. Oleh sebab itu, setiap perolehan dana, pengeluarannya harus didasarkan pada kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran pembiayaan sekolah. Sebagaimana disampaikan oleh informan 6 dalam penggunaan dana sekolah harus jelas penggunaannya misal dalam membuat perencanaan ujian sekolah/ semesteran, dananya yang dibutuhkan berapa, programnya apa saja, setelah jelas penggunaannya dana baru bisa diberikan.

Laporan pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah