• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

commit to user 4. Penyajian Simpulan/ Hasil

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

2. Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

Program sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam pengelolaan MBS. Program sekolah merupakan alokasi sumber daya sekolah kedalam jadwal waktu yang telah ditentukan sebelumnya, yang disusun oleh sekolah dengan melibatkan seluruh komunitas sekolah. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyasa bahwa dalam kaitannya dengan proses penyusunan program sekolah, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu terciptanya komunikasi terbuka diantara para pemegang peran dan pengambilan keputusan bersama dibawah koordinasi kepala sekolah. Hal ini mengikuti pola buttom – up, yaitu kepala sekolah memberikan wewenang kepada pejabat dibawahnya untuk menyusun program sesuai dengan job description masing – masing, sehingga dalam menetapkan suatu program, kepala sekolah tetap memperhatikan kebutuhan dan aspirasi seluruh komunitas sekolah.

Penyusunan program – program sekolah di SMK N 2 Surakarta di lakukan setiap awal tahun. Dalam menyampaikan program sekolahnya dilakukan secara transparan kepada seluruh warga sekolah termasuk didalamnya wali murid dan orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah melalui komuniksi terbuka. Program sekolah juga disampaikan kepada siswa secara langsung, ataupun juga melalui media website. Kepemimpinn kepala sekolah yang demokratis diwujudkan dalam komunikasi terbuka, dengan memperhatikan aspirasi dari

bawah. Proses penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja dari setiap masing – masing lini melaui rapat bersama. Selain itu proses penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada seluruh komponen untuk ikut terlibat didalamnya sesuai dengan proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah. Setiap ada kebijakan yang memerlukan kesepakatan bersama, maka kebijakan tersebut akan disampaikan kepada komite sekolah. Melalui komite sekolah yang bertugas sebagai mediator bertugas untuk menginformasikan kebijakan tersebut kepada orang tua murid untuk memberikan pendapat melalui rapat pleno mengenai kebijakan yang telah dibuat apakah disetujui atau tidak.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi, yang dinyatakan dalam GBHN. Hal ini dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. MBS merupakan model pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Mutu yang dimaksud bukan hanya mutu lulusan yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar, melainkan juga mutu pelayanan yang diberikan sekolah, mutu proses pembelajaran, mutu masukan dan lain-lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja sekolah dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pengguna atau masyarakat yaitu penyediaan pelayanan pendidikan secara komprehensif.

Menurut teori yang dikemukakan (Diknas, 2001 : 25-26), Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan output pendidikan. Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Tinggi rendahnya mutu input dapat di ukur dari tingkat kesiapan input. Makin tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut. Hal tersebut

dapat dilihat dari segi input SMK N 2 Surakarta tergolong mempunyai bibit yang unggul, serta mempunyai kualitas tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Dilihat dari kesiapannya SMK N 2 Surakarta memiliki fasilitas yang mendukung dan sudah memenuhi standar. Penggunaan peralatan mengajar berupa laptop dan LCD di SMK N 2 Surakarta merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta juga berpengaruh terhadap kemandirian sekolah. Kemandirian yang dimaksud adalah sekolah dapat memberdayakan personil – personilnya dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Output sekolah juga menunjukkan peningkatan mutu hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu banyak siswa yang sudah di tawari kerja dari pihak industri, dan menjuarai berbagai perlombaan akademik, selain itu SMK N 2 Surakarta juga suadah mendapat standarisasi ISO.

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Tujuan pendidikan di sekolah menengah kejuruan adalah Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan adalah Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS), dimana memberikan otonomi lebih besar kepada kepala sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah ( guru, siswa, kepala sekolah, karyawan orang tua siswa, dan masyarakat ) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK Negeri 2 Surakarta. a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum yang digunakan di SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 2008/2009 adalah kurikulum tahun 2007 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Setiap awal tahun sekolah membuat perencanaan kurikulum dan program pengajaran dengan penetapan kalender pendidikan dan jadwal pelaksanaan KBM yang efektif. SMK N 2 Surakarta juga memasukkan kurikulum muatan lokal yaitu Bahasa Jawa dan Seni Budaya. Proses belajar mengajar telah berjalan efektif sesuai dengan kurikulum dan kalender pendidikan. Kegiatan evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum dan program pengajaran dilakukan dengan mengadakan tes, ulangan, maupun pemberian tugas, hal tersebut untuk mengetahui perkembangan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Kriteria penilaian ditentukan sendiri oleh masing – masing guru sehingga antara guru yang satu berbeda dengan yang lain.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan.

Di SMK N 2 Surakarta telah melakukan pengelolaan ketenagaan atau tenaga kependidikan yaitu meliputi kegiatan kegiatan perencanaan pegawai

commit to user

dengan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan, kemudian pengadaan pegawai beberapa diusahakan oleh sekolah sendiri dengan mengadakan seleksi, ujian tertulis, ujian lisan, dan praktek. Kemudian sebagian lagi dikerahkan kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah dimana pihak sekolah mengajukan permohonan pegawai kepada dinas pendidikan dan kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan pegawai melalui pengiriman diklat – diklat, sminar, latian – latian, pembinaan rutin, serta pengiriman guru untuk mengikuti tes seleksi S1 maupun S2. Pemberhentian pegawai dari jabatannya dilakukan apabila ada suatu sebab yang menyebabkan pegawai tersebut berhenti dikarenakan pelanggaran yang dilakukan atau sebab lain seperti mencapai batas pensiun, dan lain – lain. Promosi kenaikan pangkat pegawai kejenjang yang lebih tinggi dilakukan jika memang memenuhi syarat – syarat yang ditentukan. Mutasi, dilakukan apabila memenuhi persyaratan yang berlaku dan ada persetujuan dari pemerintah daerah. Kompensasi diberikan sebagai imbalan jasa atas pelaksanaan tugas – tugas yang telah dibebankan untuk imbalan jasanya berupa gaji dari pemerintah. Penilaian dilakukan terhadap tenaga sekolah yang berdasarkan pada DP3.

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan di SMK N 2 Surakarta meliputi kegiatan perencanaan yang baik dalam hal penerimaan dan pengembangan peserta didik. Ada panitia PSB yang bertanggung jawab mengurusi masalah penerimaan siswa baru, kemudian ada program pengembangan peserta didik berupa tambahan jam pelajaran bagi siswa klas tiga, ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa Inggris ada kerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga sudah melakukan pencacatan dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat digunakan sebagai lapoaran mengenai keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan di SMKN 2 Surakarta meliputi kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan sekolah dengan menyusun RAPBS setiap awal tahun anggaaran. Perihal penggunaan dana sekolah didasarkan pada kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran biaya sekolah. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah diberikan

commit to user

kepada warga sekolah secara trasparan kepada masyarakat umum dan juga kepada pemerintah secara rutin tiap tahunnya.

e. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen Sarana dan Prasarana di SMK N 2 Surakarta mencakup Kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Perencanaan sarana dan prasarana di SMK N 2 Surakarta dilakukan dengan cara menganalisis dan penyusunan kebutuhan, pembelian, penerimaan perlengkapan sekolah. Untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah didapat melalui bantuan wali murid, pemerintah dan dunia industri. Dari program kerja bagian sarana dan prasarana dapat dilihat kepedulian sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasarana. Dari hasil observasi lingkungan SMK N 2 Surakarta menunjukkan kebersihan, kerapian, dan keindahan. Sedangkan untuk kondisi sarana dan prasarana di SMK N 2 Surakarta menunjukkan cukup memadai serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam kondisi yang cukup baik.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

SMK N 2 Surakarta telah menjalin hubungan yang baik dengan dengan masyarakat, antara lain melalui kerjasama dalam berbagai kegiatan yang melibatkan instansi – instansi, maupun dunia industri. Sedangkan bentuk kerjasama dengan wali murid salah satunya ditunjukkan dengan pemberian toleransi kepada siswa yang tidak mampu dengan memberikan keringanan kepada siswa dalam penangguhan biaya sekolah. Dengan adanya hubungan yang baik, akan mendorong partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan

Manajemen layanan khusus meliputi kegiatan manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. Manajemen layanan khusus di SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan keamanan dan layanan BP. Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman dalam proses

commit to user

belajar dan mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.

2. Proses Penyusunan Program dalam Konteks Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta

a. Komunikasi terbuka

Setiap awal tahun SMK N 2 Surakarta sudah membuat program – program sekolah. Program sekolah disampaikan secara transparan kepada seluruh warga sekolah termasuk didalamnya yaitu orang tua siswa, masyarakat, dan komite sekolah melalui komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka ditunjukkan oleh kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis yaitu dengan memperhatikan aspirasi dari bawah dengan mengadakan pertemuan dengan warga sekolah, komite, dan wali murid untuk membicarakan program – program sekolah, siapa yang punya ide atau gagasan diberi kesempatan untuk menyampaikannya di forum.

b. Pengambilan Keputusan Bersama

Penyusunan program sekolah dilakukan melalui kelompok kerja dari setiap masing – masing lini melalui rapat bersama. Dalam proses penyusunan program sekolah, sekolah juga memberikan kesempatan kepada seluruh komponen untuk ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sesuai dengan proporsinya masing – masing termasuk orang tua siswa, masyarakat, dam komite sekolah.

3. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Sebagai Upaya Peningkatkan Mutu Pendidikan di SMK Negeri 2 Surakarta.

Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta telah

memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh informan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari

commit to user

segi input SMK N 2 Surakarta tergolong mempunyai bibit yang unggul, serta mempunyai kualitas tenaga pengajar yang berkompeten di bidangnya. Dilihat dari kesiapannya SMK N 2 Surakarta memiliki fasilitas yang mendukung dan sudah memenuhi standar. Penggunaan peralatan mengajar berupa laptop dan LCD di SMK N 2 Surakarta merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMK N 2 Surakarta juga berpengaruh terhadap kemandirian sekolah. Kemandirian yang dimaksud adalah sekolah dapat memberdayakan personil – personilnya dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah. Output sekolah juga menunjukkan peningkatan mutu hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar siswa dari di tiap tahunnya. Selain itu banyak siswa yang sudah di tawari kerja dari pihak industri, dan menjuarai berbagai perlombaan akademik, selain itu SMK N 2 Surakarta juga suadah mendapat standarisasi ISO.

.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan, maka dapat dikaji implikasi teoritis dan implilaksi praktisnya sebagai berikut.