• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta Manajemen Berbasis Sekolah adalah desentralisasi kewenangan

commit to user 4. Penyajian Simpulan/ Hasil

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMK N 2 Surakarta Manajemen Berbasis Sekolah adalah desentralisasi kewenangan

pembuatan keputusan di tingkat sekolah yaitu dengan memberikan otonomi luas di tingkat sekolah (perlibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Sekolah diberikan kebebasan, kekuasaan, dan keleluasaan yang disertai dengan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya dan sumber dana sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah dengan mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakat setempat. sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyasa, hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka MBS, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, serta manajemen layanan khusus lembaga pendidikan.

a. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat, untuk itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran. Disamping itu sekolah juga bertugas dan berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat. Pengembangan kurikulum di

SMK N 2 Surakarta untuk tahun ajaran 2008/2009 memasukkan kurikulum muatau lokal Bahasa Jawa dan Seni Budaya.

b. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personalia) mencakup perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian pegawai, kompensasi, dan penilaian pegawai. Semua hal tersebut perlu dilakukan sebaik mungkin agar apa yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

Pengelolaan tenaga kependidikan di SMK N 2 Surakarta meliputi : kegiatan perencanaan pegawai. Sebelum menyusun rencana, dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan dan jumlah pegawai yang dibutuhkan. Kegiatan pengadaan pegawai dilakukan dengan cara mengajukan permohonan ke dinas pendidikan dan kebudayaan. Pembinaan dan pengembangan pegawai melalui penataran kompetensi, lokarya, seminar, dan diklat – diklat. Promosi, mutasi, dan pemberhentian pegawai dilakukan apabila ada persetujuan dari pemerintah daerah. Kompensasi diberikan sebagai imbal jasa yang diberikan pihak sekolah kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Penilaian pegawai dilakukan dengan menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).

c. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu sekolah. Pada awal tahun ajaran baru SMK N 2 Surakarta membuat kepanitiaan penerimaan siswa baru (PSB). Untuk kegiatan pengembangan peserta didik pihak sekolah membuat program – program yang ditujukan untuk mengembangkan prestasi siswa baik di bidang akademik maupun non akademik berupa jam belajar tambahan khusus untuk kelas dan

ekstrakurikuler, serta untuk pengembangan bahasa Inggris ada kerjasama dengan lembaga Bahasa Inggris ILC. Pihak sekolah juga sudah melakukan pencacatan dan ketatalaksanaan kesiswaan yang dapat digunakan sebagai lapoaran mengenai keadaaan siswanya.

d. Manajemen Keuangan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam implementasi MBS, menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, serta mempertanggungjawabkan pengelolaan dana tersebut secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah. untuk menunjang proses belajar mengajar dan kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah. SMK N 2 Surakarta setiap tahunnya sudah membuat RAPBS dengan memperhatikan kebutuhan tiap – tiap warga sekolah. Perihal penggunaannya harus didasarkan pada kebutuhan – kebutuhan yang telah disesuaikan dengan rencana anggaran pembiayaan sekolah. Pertanggungjawaban terhadap penggunaan keuangan sekolah diberikan kepada warga sekolah secara trasparan kepada masyarakat umum dan juga kepada pemerintah secara rutin tiap tahunnya.

e. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.

Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah di SMK N 2 Surakarta meliputi : kegiatan perencanaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan menganalisa kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Kepala sekolah bersama dengan stafnya menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah untuk selanjutnya ditindak lanjuti dengan mempersiapkan perkiraan tahunan untuk di usahakan penyediaannya. Upaya pengadaan sarana dan

prasarana didapat melalui bantuan dari pemerintah pusat, kerjasama dengan dunia industri, serta berkoordinasi dengan wali murid dan orang tua. Kepedulian sekolah dalam pemeliharaan sarana dan prasaran sekolah sangat besar.

Di SMK N 2 Surakarta mempunyai berbagai macam sarana dan prasarana yang cukup memadai, serta mendukung untuk kegiatan PBM dan dalam kondisi yang cukup baik.

f. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sitem sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yan sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien.

Dalam menjalin hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat SMK N 2 Surakarta mengadakan berbagai bentuk kerjasama dalam berbagai kegiatan baik kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik seperti PSG, BKK, serta untuk pengembangan bahasa Inggris sekolah mengadakan kerjasama dengan lembaga bahasa Inggris ILC. Sedangkan untuk kerjasama di bidang non akademik yaitu berupa pentas seni. Kemudian bekerjasama dengan orang tua siswa untuk memecahkan permasalahan anak. Hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat akan mendorong rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah. Berbagai cara dilakukan oleh sekolah untuk menarik simpati masyarakat terhadap sekolah dan menjalin hubungnan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan pembuatan Website, yang dimaksudkan untuk mempermudah bagi seluruh warga sekolah maupun masyarakat mengetahui berbagai kegiatan - kegiatan sekolah, program – program sekolah, baik yang sudah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.

g. Manajemen Layanan Khusus Lembaga Pendidikan.

Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. manajemen layanan khusus di SMK N 2 Surakarta meliputi layanan UKS, layanan keamanan dan layanan BP. Dengan adanya layanan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman dalam proses belajar dan mengajar. Serta untuk para pegawai agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman.

2. Proses Penyusunan Program Sekolah dalam Konteks Manajemen Berbasis