BAB III METODE PENELITIAN
C. Rancangan Penelitian
5. Implementasi
Tahap kelima dari penelitian ini adalah implementasi alat peraga Montessori pegs for the algebraic peg board pada materi penjumlahan dan pengurangan. Implementasi dilakukan di kelas IB SD Kanisius Ganjuran. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama lima kali pertemuan (Lampiran 8). Pada pertemuan pertama peneliti memberikan pengantar tentang penjumlahan dan pengurangan dan memberikan soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan. Pertemuan kedua materi yang
diberikan adalah melakukan penjumlahan dengan menggunakan alat peraga. Pertemuan ketiga peneliti memberikan penguatan kembali tentang melakukan penjumlahan dengan menggunakan alat peraga dan juga melakukan pengurangan dengan menggunakan alat peraga.
Pertemuan keempat materi yang diberikan adalah melakukan pengurangan dengan menggunakan alat peraga. Pertemuan kelima peneliti mengajak siswa untuk mengulang kembali melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan alat peraga dan juga memberikan soal posttest. Pada setiap pertemuan dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga Montessori.
21 D. Jenis Data
Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif. Data kuantitatif tersebut terdiri dari hasil pretest dan posttest, hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dan hasil observasi aktivitas siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.
Tes menurut Riduwan (2002: 30) adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Sedangkan non tes adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang tidak dapat dikumpulkan dengan teknik tes.
F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Soal Pretest Posttest
Sebelum melakukan penelitian di kelas I, peneliti melakukan uji coba soal pretest dan posttest di kelas II. Peneliti melakukan uji coba soal pretest dan posttest di kelas II dengan mengingat bahwa materi yang
diteliti oleh peneliti yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan sudah didapatkan siswa yang saat ini berada di kelas II.
Soal uji coba pretest dan posttest berjumlah 30 soal dengan kisi-kisi sebagai berikut.
22
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Pretest Posttest Standar
Materi Pokok Indikator Soal Nomor Soal
23
Soal uji coba pretest dan posttest yang berjumlah 30 soal tersebut sebelum diujicobakan ke siswa divalidasi oleh ahli (Lampiran 1). Soal uji coba pretest dan posttest kemudian direvisi sesuai dengan catatan dari validator (Lampiran 4).
Soal uji coba pretest dan posttestyang telah direvisi tersebut kemudian diujicobakan ke siswa kelas II SD Kanisius Ganjuran yang berjumlah 33 anak pada hari Senin, 8 Juni 2015 (Lampiran 5). Hasil pengerjaan siswa tersebut kemudian dikoreksi dan dihitung kevalidannya (Lampiran 6).
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa dari 30 soal yang diujicobakan terdapat 23 soal yang valid. Soal dinyatakan valid jikanilai koefisien korelasi hitung lebih dari 0,344.
Tabel 3.2 Validitas Item
Item r hitung r tabel Kesimpulan
24
Dari 23 soal yang valid tersebut digunakan 20 soal yang digunakan untuk melakukan pretest dan posttest di kelas IB yang menjadi subjek penelitian peneliti untuk melihat perubahan nilai siswa dari sebelum menggunakan media dan setelah menggunakan media.
2. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran digunakan observer untuk menilai peneliti dalam melaksanakan pembelajaran selama penelitian. Pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek Hal yang diamati
1. Pra Pembelajaran 1. Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa
2. Membuka Pelajaran 1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
25
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
5. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media 6. Menghasilkan pesan yang menarik
7. Menggunakan media secaraefektif dan efisien 8. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 10. Merespons positif partisipasi siswa
11. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber belajar.
4. Kemampuan Khusus Montessori
1. Menumbuhkan sikap disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menumbuhkan sikap mandiri siswa dalam menyelesaikan masalah.
4. Mengembangkan kreatifitas siswa dengan memberikan kebebasan dalam menentukan cara belajar.
5. Meningkatkan rasa keingintahuan siswa dalam menemukan solusi dalam permasalahan yang muncul.
6. Menumbuhkan rasa pantang menyerah dalam mencari solusi dalam permasalahan yang muncul.
7. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran.
8. Menciptakan ketertarikan siswa dalam belajar.
9. Meminimalkan pemberian informasi.
5. Penutup 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
3. Melaksanakan tindaklanjut
Hasil validasi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan nilai 3,9 dari nilai maksimal 4 (Lampiran 2). Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak digunakan untuk menilai pelaksanaan penelitian peneliti.
26
3. Lembar Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Lembar observasi pelaksanaan aktivitas siswa digunakan observer untuk menilai aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh peneliti. Pedoman observasi pelaksanaan aktivitas siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Pedoman Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Aspek Hal yang diamati
1.Disiplin 1. Tidak mengganggu teman ketika sedang belajar.
2. Menjaga benda-benda yang dipakai untuk belajar.
3. Mengembalikan benda-benda yang digunakan untuk belajar ketempat semula.
2.Kebebasan 1. Menggunakan seluruh ruangan kelas untuk belajar.
2. Tidak memiliki rasa takut untuk mencoba kembali hal yang belum dipahami.
3. Memiliki keleluasaan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan yang diinginkan.
3.Mandiri 1. Memiliki inisiatif untuk memecahkan masalah sendiri.
2. Mampu menentukan keputusan setiap akan melakukan kegiatan.
3. Memiliki motivasi untuk melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan.
Hasil validasi lembar observasi pelaksanaan aktivitas siswa menunjukkan nilai 3,8 (Lampiran 3). Dari hasil tersebut maka lembar instrumen tersebut sudah layak digunakan untuk menilai pelaksanaan penelitian peneliti.
27 G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini berupa angka-angka yang kemudian dianalisis secara deskripsi. Rumus yang digunakan sebagai berikut.
1. Rumus Soal Pretest Posttest
2. Rumus Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
3. Rumus Lembar Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Kriteria hasil perhitungan lembar observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Hasil Observasi Skor Kriteria
3 – 2,5 Baik 2,4 – 2 Cukup
< 1,9 Kurang
28 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan. Berikut uraian dari hasil penelitian dan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian a. Pertemuan I
Peneliti memulai pertemuan pertama penelitian dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyampaikan maksud dan tujuan mengapa mengisi kelas tersebut. Mengawali pembelajaran peneliti ingin menggali ketertarikan siswa tentang pelajaran matematika terutama penjumlahan dan pengurangan.
Pertama peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa tentang ketertarikannya pada pelajaran matematika. Hampir semua siswa mengangkat tangannya tanda mereka menyukai pelajaran matematika, tetapi ada 3 siswa yang tidak mengangkat tangannya. Ketika ditanya kenapa tidak suka pelajaran matematika mereka menjawab karena susah. Namun ketika peneliti mengajukan pertanyaan lagi mengenai kemampuan siswa mengerjakan penjumlahan pengurangan, semua siswa menjawab bisa dan ada beberapa siswa yang berseru mudah.
29
Untuk mengujinya peneliti memberikan dua contoh soal penjumlahan dan pengurangan untuk dikerjakan siswa di depan kelas kemudian dibahas bersama-sama. Mengakhiri pertemuan, peneliti memberikan soal pretest kepada siswa untuk dikerjakan (Lampiran 9).
b. Pertemuan II
Pertemuan kedua penelitian, peneliti memulai dengan mengajarkan siswa tentang materi penjumlahan. Kondisi kelas dibuat para siswa duduk di bawah menggunakan karpet dan peneliti berada di depan. Kondisi ini dimaksudkan agar semua siswa dapat melihat peneliti dan mempunyai posisi yang nyaman ketika belajar.
Peneliti pertama-pertama mengenalkan alat peraga Montessori yang digunakan yaitu bagaimana meletakkan alat tersebut sehingga mudah untuk digunakan. Setelah itu peneliti mengenalkan satuan puluhan ratusan masing-masing dengan warnanya. Kemudian peneliti menunjukkan lambang hitung penjumlahan dan pengurangan dan dimana meletakkannya. Sebelum memberikan contoh soal penjumlahan peneliti meminta siswa mengulangi terlebih dahulu penjelasan dari peneliti.
Setelah itu peneliti mulai memberikan contoh pengerjaan penjumlahan dengan menggunakan alat peraga tersebut. Peneliti memberi contoh dalam menggunakan alat peraga tersebut dengan perlahan supaya siswa dapat menangkap dengan benar
langkah-30
langkah yang harus dilakukan. Setelah itu peneliti memberikan kesempatan dua siswa untuk mencoba menggunakan alat peraga Montessori tersebut untuk menyelesaikan soal penjumlahan.
Setelah itu peneliti membagi siswa menjadi empat kelompok dengan cara berhitung. Peneliti menggunakan cara berhitung juga untuk mengingatkan siswa untuk membilang angka. Kemudian siswa menyebutkan angka yang sama bergabung menjadi satu kelompok dan membentuk sebuah lingkaran. Peneliti meminta setiap kelompok mengambil alat peraga Montessori tersebut dan meletakkannya di kelompok. Kemudian peneliti mempersilahkan siswa untuk mencoba menyelesaikan soal yang ada dalam kartu soal dengan memilih secara bebas.
Ketika siswa mulai mencoba-coba sendiri, peneliti mulai berkeliling untuk mendampingi kelompok yang masih kesulitan dalam menyelesaikan penjumlahan. Permasalahan ditemui pada beberapa siswa yang belum paham bagaimana menyelesaikan penjumlahan dengan teknik menyimpan. Peneliti kemudian mencoba mengingatkan siswa kembali apa arti dari puluhan. Setelah mencoba-coba kembali siswa dapat mengerti cara melakukan penyimpanan. Permasalahan muncul ketika siswa menggunakan alat peraga karena ada beberapa siswa yang kemudian menjadi tidak mendapat giliran untuk menggunakan alat peraga tersebut. Mengatasi masalah tersebut peneliti memberikan cara jalan yang teratur kepada siswa yaitu
31
dengan setiap langkah dilakukan oleh seorang siswa dan dilakukan secara bergilir sesuai putaran jam. Dengan menggunakan cara tersebut semua siswa dapat merasakan menggunakan alat peraga tersebut dan setiap siswa dalam kelompok dapat fokus dalam memperhatikan langkah-langkah penggunaan alat peraga Montessori tersebut.
Siswa mencoba-coba sendiri sampai waktu belajar selesai. Tidak lupa siswa diberikan tanggungjawab untuk mengembalikan alat-alat yang mereka gunakan untuk belajar dengan benar dan rapi.
c. Pertemuan III
Pertemuan ketiga penelitian sudah mulai ada siswa yang meminta untuk tidak melakukan pelajaran matematika lagi, namun ketika peneliti memberitahu bahwa akan belajar pengurangan para siswa menjadi bersemangat kembali. Peneliti membuat kondisi kelas menjadi seperti hari kedua penelitian dan membagi kelompok lagi.
Untuk mengingatkan kembali tentang penjumlahan peneliti memberikan kesempatan siswa untuk mencoba-coba kembali menggunakan alat peraga Montessori. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk duduk tidak secara berkelompok dan memberikan 5 soal penjumlahan yang dikerjakan setiap siswa sendiri tanpa menggunakan alat peraga Montessori.
Selesai mengerjakan soal peneliti berada di depan siswa memberikan pengantar tentang penggunaan pengurangan dalam
32
kehidupan sehari-hari. Dari pengantar tersebut siswa paham bahwa pengurangan adalah bisa berarti hilang, diberikan. Setelah itu peneliti mulai memberikan contoh menyelesaikan pengurangan dengan menggunakan alat peraga Montessori. Demonstrasi pengurangan lebih memakan waktu yang lama karena bagian mengurangi para siswa tidak bisa langsung paham. Akhirnya untuk menguji sampai mana siswa paham menyelesaikan pengurangan dengan menggunakan alat peraga, peneliti meminta dua siswa untuk menyelesaikan soal pengurangan dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu pembelajaran selesai.
d. Pertemuan IV
Pertemuan keempat penelitian dilaksanakan sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu dengan membagi kelas menjadi empat kelompok. Setelah itu peneliti memberikan kesempatan siswa untuk mengingat kembali cara menyelesaikan soal pengurangan dengan menggunakan alat peraga Montessori. Setelah tidak ada lagi kesulitan pada setiap siswa, siswa merapikan alat peraga Montessori tersebut dan duduk tidak dalam kelompok lagi.
Kemudian peneliti memberikan 5 soal pengurangan yang harus dikerjakan siswa secara mandiri tanpa menggunakan alat peraga Montessori. Setelah selesai pembelajaran pun ditutup.
33 e. Pertemuan V
Pertemuan terakhir penelitian siswa diberikan kesempatan lagi untuk mencoba menggunakan alat peraga Montessori untuk menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan. Setelah para siswa cukup menggunakan alat peraga, mereka merapikan alat peraga tersebut dan duduk di tempat masing-masing.
Peneliti pun memberikan soal posttest kepada para siswa untuk melihat perubahan yang terjadi sebelum menggunakan alat peraga Montessori dan setelah menggunakannya (Lampiran 10). Setelah semua siswa selesai pelajaran ditutup.
2. Penilaian Keterlaksanaan Penelitian
a. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Selama peneliti melakukan penelitian, peneliti dinilai oleh observer dengan menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran yang menilai bagaimana peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas (Lampiran 11). Hasil rekapan nilai observasi pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
34
Tabel 4.1 Nilai Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Nilai
Tabel tersebut menunjukkan rata-rata nilai pelaksanaan pembelajaran menunjukkan angka 2,8 dari nilai maksimal 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah menunjukkan kriteria baik dengan menampakkan aspek-aspek yang diharapkan namun belum terlalu optimal.
b. Hasil Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa
Selain penilaian bagi peneliti, penilaian juga dilakukan bagi siswa. Penilaian dilakukan oleh 4 observer yang mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas (Lampiran 12). Hasil observasi pelaksanaan aktivitas siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Nilai Observasi Pelaksanaan Aktivitas Siswa Pertemuan Nilai I Nilai II Nilai III Nilai IV Rata-Rata
35
Tabel nilai rata-rata pelaksanaan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran tersebut menunjukkan nilai rata-rata 2,5 dari nilai maksimal 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa sudah menampakkan aspek-aspek yang diharapkan namun belum optimal.
c. Hasil Pretest Posttest
Pada awal dan akhir penelitian, peneliti melakukan pretest dan posttest pada objek penelitian. Hasil rekapan nilai pretest dan posttest adalah sebagai berikut
Tabel 4.3 Nilai Pretest dan Posttest
No Nama Nilai
36
Tabel tersebut menunjukkan nilai rata-rata pretest yang semula 6,5 menjadi 7,1 ketika dilakukan posttest. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi perubahan nilai 0,6 yang berarti hasil implementasi media pegs for the algebraic peg board pada materi penjumlahan dan pengurangan kelas 1 memberikan hasil yang baik.
B. Pembahasan
1. Hasil Implementasi
Hasil implementasi media pegs for the algebraic peg board pada materi penjumlahan dan pengurangan dapat dilihat dari tabel-tabel hasil penelitian. Tabel 4.1 menunjukkan penilaian yang sama terjadi pada pertemuan kedua, ketiga, dan keempat. Hal ini disebabkan karena pada pertemuan ketiga dan keempat diberikan materi pengurangan. Materi pengurangan menjadi materi yang harus diberikan peneliti secara berulang-ulang karena siswa memerlukan waktu yang lama untuk lebih memahaminya. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai rata-rata 2,8 dari skor maksimal 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil yang baik.
37
Tabel 4.2 tentang pelaksanaan aktivitas siswa menunjukkan nilai rata-rata 2,5 dari nilai maksimal 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. Sikap disiplin siswa dalam pembelajaran telah nampak dari hari ke hari selama penelitian ini berlangsung. Siswa menggunakan setiap benda yang digunakan untuk belajar dengan semestinya walaupun harus diingatkan terlebih dahulu, mengembalikannya ketempat semula setelah selesai dan semakin sedikit siswa yang mengganggu temannya ketika belajar karena perhatian mereka tertuju untuk belajar dengan media yang telah disiapkan. Siswa juga menunjukkan adanya kebebasan yang diberikan kepada mereka selama mengikuti pembelajaran. Siswa bisa dengan bebas mengerjakan pekerjaan mereka di mana pun mereka mau dan dengan posisi yang mereka mau tetapi tetap tidak dengan mengganggu aktivitas teman yang lain. Pekerjaan yang akan mereka kerjakan pun sesuai dengan yang ingin mereka kerjakan terlebih dahulu. Selama belajar siswa juga menunjukkan sikap mandirinya dengan selalu memiliki motivasi untuk melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan dalam siswa tersebut mengerjakan pekerjaannya meskipun beberapa kali masih meminta penjelasan dari guru. Semua sikap tersebut sekaligus juga menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pembelajaran yang mengandung kemampuan khusus dalam Montessori meskipun belum terlalu optimal.
38 2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa menggunakan media pegs for the algebraic peg board pada materi penjumlahan dan pengurangan dapat dilihat dari
tabel-tabel hasil penelitian. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 25 siswa kelas IB yang mengikuti pretest dan posttest ada 20 anak. Nilai tertinggi dalam pretest dan posttest tidak mengalami perubahan yaitu tetap sama dengan
nilai 9,5. Nilai tersebut menunjukkan hasil yang baik meskipun tidak mengalami perubahan.
Hasil pretest dan posttest juga menunjukkan bahwa terdapat 11 siswa yang mengalami peningkatan nilai yang berarti siswa mengalami pemahaman yang lebih setelah dilakukannya penelitian. Namun ada 8 anak yang mengalami penurunan nilai. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Siswa yang mengalami penurunan disebabkan karena kurang bisa bersosialisasi dengan temannya ketika berkelompok. Faktor yang lain adalah konsentrasi. Siswa yang mengalami penurunan memiliki tingkat konsentrasi yang kurang sehingga mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain terjadi peningkatan dan penurunan, terdapat 1 anak yang tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan.
Perubahan nilai naik dan turun juga dapat dilihat dari tabel tersebut. Siswa B H N mengalami kenaikan nilai yang paling banyak yaitu 4 poin. Sedangkan siswa R A D mengalami penurunan nilai yang paling banyak sebanyak 3,5 poin.
39
Keseluruhan rata-rata nilai akhir dari pretest dan posttest mengalami perubahan dari 6,5 menjadi 7,1. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa impementasi media pegs for the algebraic peg board memberikan hasil yang baik dalam materi penjumlahan dan pengurangan di kelas 1 SD Kanisius Ganjuran.
40 BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
Berikut uraian penutup.
A. Kesimpulan
1. Hasil implementasi penggunaan media Montessori pegs for the algebraic peg board dalam materi penjumlahan dan pengurangan di kelas 1 SD
Kanisius Ganjuran memberikan hasil yang baik dalam pelaksanaan pembelajaran dengan nilai rata-rata 2,8 dari nilai maksimal 3. Selain dari pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa juga memberikan hasil yang baik dengan nilai rata-rata 2,5 dari nilai maksimal 3.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa alat peraga Montessori yang merupakan alat peraga yang digunakan secara individual dapat digunakan secara klasikal.
2. Hasil belajar pada implementasi media pegs for the algebraic peg board memberikan hasil yang baik dengan terjadi perubahan rata-rata nilai dari sebelum menggunakan media Montessori yaitu dari 6,5 menjadi 7,1 .
41 B. Keterbasan Penelitian
1. Waktu yang disediakan peneliti untuk penggunaan alat peraga masih terbatas.
2. Posisi peneliti dalam mengajar belum strategis sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak melihat ketika peneliti memberikan contoh penggunaan alat peraga.
3. Ruangan kelas kurang luas sehingga tempat belajar menjadi terbatas ketika meja dan kursi dipindah tempat.
C. Saran
Berdasarkan hasil implementasi media pegs for the algebraic peg board dalam materi penjumlahan dan pengurangan kelas I SD Kanisius Ganjuran, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
1. Bagi peneliti lain
Peneliti lain dapat memberikan waktu yang lebih banyak untuk menjelaskan penggunaan alat peraga agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih baik.
2. Bagi guru
Guru dapat menata ruangan kelas sehingga seluruh siswa dapat melihat penggunaan media pembelajaran dengan baik.
3. Bagi sekolah
Sekolah dapat meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih dinamis.
42
DAFTAR REFERENSI
Auliya, M. Fajar. 2009. Jarimagic: Penambahan dan Pengurangan. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Fechera, Boy, dkk. 2012. Desain dan Implementasi Media Video Prinsip-Prinsip Alat Ukur Listrik dan Elektonika. Diakses di http://jurnal.epi.edu. Pada 5 Agustus 2015.
Magini, Agustina Prasetyo. 2013. Sejarah Pendekatan Montessori. Yogyakarta:
Kanisius.
Montessori, Maria. 2013. Metode Montessori. Panduan Wajib untuk Guru dan Orangtua Didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Diakses di http://staff.uny.ac.id. Pada 5 Agustus 2015.
Permatasari, Rina. 2012. Peningkatan Kemampuan Perkalian Bilangan Cacah Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah (Penelitian Tindakan Pada Siswa Kelas Siswa Kelas IV SDN Guntur 04 Pagi Setiabudi Jakarta Selatan). Diakses di http://journal.ppsunj.org. Pada 5 Agustus 2015.
Prabowo, Anggit dan Uki Rahmawati. 2013. Kamus Pintar Matematika. Jakarta:
Pustaka Makmur.
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rosivia. 2014. Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMP Negeri 10 Padang. Diakses di http://ejournal.unp.ac.id. Pada 23 Agustus 2015.
Runtukahu, Tombokan dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sari, Novita. 2014. Metode Montessori dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Agama Islam pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini.
Diakses di http://digilib.uin-suka.ac.id. Pada 5 Agustus 2015.
Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS.
43
Veuger, Jacques. 1983. Psikologi Perkembangan, Epistemologi Genetik, dan Strukturalisme Menurut Jean Piaget. Yogyakarta: Yayasan Studi Ilmu dan Teknologi.
Vonderman, Carol. 2009. Kamus Matematika. Solo: Tiga Ananda.
Wahyuningsih, Indah. 2011. Pengaruh Model Pendidikan Montessori Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Diakses di http://repository.uinjkt.ac.id.
Pada 5 Agustus 2015.
Widyaningrum, Elfrida Fetra. 2015. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Penjumlahan dan Pengurangan Berbasis Metode Montessori. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Yohana, Analisa. 2011. Studi tentang Media Pembelajaran yang digunakan pada Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Rupa di SMP Negeri 1 Probolinggo. Diakses di http://jurnal-online.um.ac.id. Pada 5 Agustus 2015.
44
Lampiran 1. HASIL VALIDASI SOAL PRETEST POSTTEST
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
Lampiran 2. HASIL VALIDASI LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
55
56
57
58
Lampiran 3. HASIL VALIDASI LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN AKTIVITAS SISWA.
59
60
61
Lampiran 4. SOAL PRETEST POSTTEST SEBELUM DAN SESUDAH VALIDASI
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
Lampiran 5. HASIL PEKERJAAN SISWA UJI COBA SOAL
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88 Lampiran 6. HASIL PERHITUNGAN SPSS
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107 Lampiran 7. SOAL PRETEST POSTTEST
1. Kerjakan soal berikut dengan cara bersusun panjang!
1. Kerjakan soal berikut dengan cara bersusun panjang!