• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

NO SEGMEN PASAR TARIF SUKU BUNGA

B. Hal yang Dikaj

7. Implementasi Strateg

Berdasarkan beberapa alternatif strategi yang ditetapkan seperti

terlihat dalam matriks SWOT (Tabel 17), maka dipilih beberapa strategi

yang dapat diterapkan oleh BNI sesuai dengan posisi BNI di industri

perbankan dalam mendukung strategi pertumbuhan.

Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan mengembangkan

strategi yang mempengaruhi produk (product), harga (price), tempat

(place) dan promosi (promotion) dengan tetap mengandalkan kekuatan

dan peluang yang ada serta mengatasi segala kelemahan dan ancaman.

a. Produk (Product)

Produk yang dimiliki oleh BNI terdiri dari produk dana,

pembiayaan dan jasa perbankan. Produk dana terdiri dari giro,

tabungan dan deposito. Produk pembiayaan terdiri dari Kredit Modal

Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumtif. Produk jasa keuangan

terdiri dari kiriman uang, inkaso dan garansi bank. Pada saat ini

produk-produk yang tawarkan BNI dalam mata uang Rupiah dan

Valuta Asing (multy currency).

Teknologi Informasi memegang peranan sangat penting,

karena keunggulan produk perbankan yang dipromosikan tidak

berarti tanpa dukungan teknologi informasi. Oleh karena itu, dengan

dukungan teknologi BNI terkini, yaitu ICONS diharapkan produk-

produk BNI dapat dikembangkan lagi baik dari sisi jenis produk atau

mata uang, sehingga lebih memudahkan nasabah dalam melakukan

b. Harga (Price)

Harga pada produk dan jasa perbankan merupakan biaya

yang dikenakan kepada nasabah. Biaya-biaya produk yang lazim

dikenakan terhadap nasabah terdiri dari biaya administrasi rekening,

biaya ATM, biaya saldo minimum. Selain harga yang dibebankan

melalui produk perbankan, ada jenis harga lain yang dibayar nasabah

dalam melakukan suatu transaksi jasa perbankan, seperti biaya

kiriman uang dan biaya inkaso.

Harga tidak berpengaruh secara langsung kepada nasabah,

tetapi apabila nasabah sering melakukan transaksi dengan

perbankan secara rutin, besarnya harga akan menjadi faktor

pertimbangan dalam memlilih suatu bank.

Dalam upaya memenangkan persaingan dan memperbesar

pangsa pasar BNI, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam menentukan biaya-biaya yang akan dikenakan kepada

nasabah, yaitu :

1) Nilai produk dan layanan bagi nasabah

Penetapan biaya akan memberikan beban bagi nasabah dan

akan menjadi pertimbangan nasabah dalam memilih bank. Harga

yang ditetapkan harus kompetitif terhadap bank pesaing dan

dihubungkan dengan tingkat mutu produk dan layanan yang

diperoleh nasabah.

2) Biaya pengembangan produk dan layanan

BNI dalam usaha terus mengembangkan produk dan layanan

yang sesuai dengan kebutuhan nasabah akan memberikan

75

layanan. Pemberian atribut pada produk dan layanan tersebut

berdampak kepada biaya yang akan dikenakan kepada nasabah

yang menggunakan produk dan layanan BNI.

c. Tempat (Place)

Tempat merupakan saluran distribusi untuk menjangkau

nasabah yang akan menggunakan produk dan layanan BNI. Tempat

dapat berupa penempatan kantor cabang, capem dan ATM. Dengan

menempatkan cabang dan capem serta ATM BNI ditempat yang

strategis dan potensial serta didukung dengan penggunaan teknologi

ICONS akan memberikan kemudahan bagi nasabah BNI dalam

melakukan transaksi perbankan.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu aktifitas pemasaran yang

berfungsi sebagai sarana komunikasi antara perusahaan dan

konsumen. BNI sebagai penyedia jasa layanan perbankan memiliki

produk-produk yang sejenis dengan bank lain. Promosi yang

dilakukan BNI kepada segmen pasar yang dituju harus dapat

memberikan suatu gambaran yang jelas yang dapat membedakan

produk dan layanan BNI dengan bank lainnya.

Ada beberapa cara promosi produk dan layanan yang dapat

dilakukan oleh BNI, yaitu :

1) Iklan (Advertising)

BNI dapat melakukan iklan berdasarkan pada institusi

perbankan atau iklan produk. Dengan nama BNI yang sudah

dikenal oleh masyarakat, iklan berdasarkan institusi perbankan

merupakan bagian dari institusi BNI. Iklan berdasarkan produk

menekankan pada keunggulan produk BNI yang tidak dimiliki oleh

bank lain.

Pemasangan iklan dapat dilakukan diberbagai media

cetak dan elektronik dengan memperkenalkan institusi perbankan

atau nama produk.

2) Personal Selling

Personal selling adalah memberikan informasi secara rinci

kepada calon nasabah potensial dengan cara melakukan

persentasi. Personal selling ini akan lebih mudah apabila calon

nasabah telah terpengaruh atau terbentuk opininya oleh iklan.

Personal selling dapat dilakukan oleh BNI kepada pengusaha.

3) Publisitas

Promosi dengan publisitas dapat dilakukan BNI dengan

menjadi sponsor pada acara-acara, seperti seminar mengenai

ekonomi global dan acara-acara lainnya , sehingga persepsi yang

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner para nasabah UKM sebanyak

100 responden di BNI, dapat dilihat bahwa 84,5% pengusaha UKM lebih

sesuai dan cocok dengan pola pemberian fasilitas kredit modal kerja untuk

membiayai usahanya. Responden menyatakan bahwa adanya kemudahan

akses dalam mengajukan pembiayaan ke BNI dan pelayanan yang diberikan

memegang peranan penting dalam membina hubungan antara UKM dengan

lembaga perbankan adalah 82,5% dan yang menyatakan terdapat kendala

adalah 77,5%.

Berdasarkan hasil analisis Khi kuadrat dengan db = 14 dan frekuensi

hasil (fh), didapatkan bahwa setuju kredit modal kerja sesuai dengan

karakteristik UKM adalah nyata pada Khi kuadrat hitung = 26,72. Dalam hal

ini, debitur UKM setuju dengan penyaluran kredit modal kerja yang

berpengaruh dengan kemudahan akses ke BNI adalah nyata pada Khi

kuadrat hitung = 25,48; debitur UKM setuju bahwa dalam penyaluran kredit

modal kerja terdapat hambatan dan nyata pada pada Khi kuadrat hitung =

28,55.

Hambatan-hambatan yang terjadi didalam pelaksanaan pemberian

kredit modal kerja terutama ditemui dan berada pada diri debitur, baik

perorangan maupun perusahaan, antara lain diantaranya masalah legalitas

perusahaan UKM, sistem administrasi yang sangat sederhana di

perusahaan UKM, adanya penilaian yang negatif terhadap pengusaha UKM,

dan resiko kredit macet yang akan timbul dikemudian hari serta besarnya

Selain itu banyaknya tawaran tunai cepat (instant cash) dari bank lain

dengan persyaratan yang ringan, bahkan tidak memerlukan jaminan apapun.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut

adalah dengan cara membuat suatu skim kredit khusus UKM dengan

persyaratan yang mudah, proses cepat dan jaminan yang diserahkan sesuai

kemampuan UKM, namun maksimal kredit yang diberikan tidak melebihi

kemampuan UKM tersebut.

Dari beberapa alternatif strategi yang ditetapkan dalam matriks

SWOT, maka dipilih beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh BNI

sesuai posisi dengan BNI di industri perbankan dalam mendukung strategi

pertumbuhan. Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan tetap

mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengatasi segala

kelemahan dan ancaman dengan mengembangkan strategi yang

mempengaruhi :

a. Produk (Product)

Dengan dukungan teknologi BNI ICONS diharapkan produk-produk BNI

dapat lebih dikembangkan lagi.

b. Harga (Price)

Penetapan biaya harus kompetitif terhadap bank pesaing.

c. Tempat (Place)

Dengan menempatkan cabang dan capem serta ATM BNI ditempat yang

strategis dan potensial.

d. Promosi (Promotion)

Promosi produk pinjaman kepada masyarakat umumnya dan UKM

79

2. Saran

a. BNI hendaknya lebih memberi kemudahan akses dan pelayanan yang

baik kepada debitur UKM dalam pengajuan pembiayaan kredit modal

kerja sampai dengan permohonan tersebut disetujui.

b. BNI agar lebih intensif dalam memberi bimbingan dan pelatihan-

pelatihan kepada pengusaha UKM terutama dalam hal ekspor.

c. BNI hendaknya lebih meringankan persyaratan jaminan atas kredit

modal kerjanya agar tidak memberatkan UKM, namun dengan tanpa

mengesampingkan aspek prudent kepada peraturan Bank Indonesia.

d. BNI harus lebih gencar mempromosikan produk fasilitas pinjaman, yang

berupa kredit modal kerja maupun kredit investasi kepada masyarakat

pada umumnya dan UKM pada khususnya, baik melalui media cetak

Direktorat Penelitian Dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, Jakarta.

_____ 2005. Statistik Perbankan Indonesia. Volume 4, nomor 1. Desember 2005, Jakarta

BNI. 2004. Audited Report BNI. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2004, 2003, 2002, 2001 dan 2000, Jakarta.

___ 2005a. Laporan Tahunan BNI tahun 2005, Jakarta.

___ 2005b. Neraca Publikasi BNI. Kualitas Aktiva dan Informasi Lainnya per 30 Juni 2005 dan 2004, Jakarta.

Compton, M.E. 1991. Dasar-Dasar Perbankan. CV Akademika Pressindo, Jakarta

Depperindag. 2002a. Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil Menengah 2002-2004. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta.

______ 2002b. Program Dan Kegiatan Dalam Kaitannya Dengan Pengembangan Kawasan Industri Kecil Dan Menengah. Direktorat Jendral Industri Dan Dagang Kecil Menengah Departemen Perindustrian Dan Perdagangan, Jakarta.

_______ 2005. Program Pengembangan Industri Kecil Menengah. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta.

Direksi BNI. 2004. Surat Keputusan Direksi Mengenai Implementasi Organisasi Sentra Kredit Kecil. Direksi BNI, Jakarta

Divisi Perencanaan Strategis BNI. 2005. Surat Keputusan Organisasi Sentra Kredit Kecil. Divisi Perencanaan Strategis, Jakarta.

Divisi Usaha Kecil BNI. 2006. Pedoman Kebijakan dan Prosedur Kredit Kecil, Buku III A.. Divisi Usaha Kecil, Jakarta

81

Djamin, Z. 1984. Perencanaan dan Analiasa Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Djarwanto, Ps. 1984. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.

Hubeis, M. 2005a. Modul Pengantar Industri Kecil Menengah. Program Magister Profesional Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

_______ 2005b. Modul Pengelolaan Industri. Program Magister Profesional Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2000. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31 Akuntansi Perbankan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.

Kotler, P and G. Amstrong. 1991. Principles of Marketing. Prentice-Hall, Incorporated, New Jersey.

Lubis, J.H. 2003. Analisis Proses Pemberian Kredit Oleh Bank XYZ (Kasus CV ABC Di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera Utara). Laporan Akhir/Tesis Pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Marimin. 2005. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Muljono, T.P. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Reksoprayitno, S. 1992. Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Bank Umum Penerapannya di Indonesia. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Rivai, V dan A. Permata. 2006. Credit Management Hand Book. Teori, Konsep, Prosedur, Dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sameto, H. 2004. Proses Pembuatan Marketing Plan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1987. Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung.

Wiyono, T. 2003. Analisa Strategis Pola Pembiayaan Kredit Mikro pada Bank BNI: Solusi Pemenuhan Permodalan Bagi Usaha Kecil. Laporan Akhir/Tesis Pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jakarta, Juni 2006 Kepada

Yth. Bapak/Ibu Responden Di tempat

Dengan Hormat,

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang pembiayaan kredit modal kerja untuk UKM sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan program pascasarjana pada Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk memperkenalkan diri sebagai berikut :

Nama : Yudha Iman Sulistya, SE.

NRP. : F052044065

Program : Pascasarjana (S2) – Magister Profesional Industri Kecil

Menengah

Judul Penelitian : ”STRATEGI PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL KERJA KEPADA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH BERORIENTASI EKSPOR (KASUS DI BNI JAKARTA)”

Tujuan:

Tujuan kuesioner ini adalah memperoleh data mengenai karakteristik dan perilaku debitur dan nasabah di BNI. Data kuesioner yang terkumpul, selain menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data kuesioner akan digunakan untuk menentukan model pembiayaan yang paling sesuai bagi UKM dengan peubah- peubah yang dianalisa dengan analisa SWOT.

Demikian hal ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Yudha Iman Sulistya F052044065

Lanjutan Lampiran 1.

84

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda (9) pada jawaban yang tersedia yang sesuai dengan kondisi Saudara dan isilah jawaban pada tempat yang disediakan.

I. DATA NASABAH

Dokumen terkait