• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

NO SEGMEN PASAR TARIF SUKU BUNGA

B. Metode Analisis

1. Metode

Untuk keperluan analisis dalam membahas permasalahan

pembiayaan IKM, akan dilakukan pencarian dan pengumpulan data yang

relevan dengan tujuan penulisan dan studi kepustakaan yang menyangkut

teori-teori tentang pengembangan produk-produk perbankan, terutama

mengenai produk-produk yang berkaitan dengan para pengusaha IKM. Data

yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data utama yang digunakan dalam kajian ini

berupa hasil kuesioner (Lampiran 1) yang disebarkan kepada para debitur

BNI di beberapa cabang BNI, yaitu di Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi

yang relevan dengan tujuan survei dan memperoleh informasi dengan

realibilitas dan validitas setinggi mungkin (Singarimbun dan Effendi, 1987).

Mengingat banyaknya debitur BNI yang tersebar diseluruh wilayah

Indonesia, maka dalam pengumpulan data primer ini yang dijadikan

responden adalah sebanyak 100 responden di 6 cabang BNI. Selain data

hasil kuesioner, data primer diperoleh dengan metode wawancara dengan

pegawai Divisi Usaha Kecil (USK), Cabang dan nasabah.

Data sekunder merupakan data tambahan dan digunakan untuk

menunjang analisis, yaitu data portofolio pembiayaan BNI berdasarkan jenis

perbankan dan pangsa pasarnya dalam perbankan nasional. Data lain

secara kualitatif dapat diperoleh dari majalah/surat kabar, literatur-literatur

yang berkaitan dengan pola penyaluran kredit serta ulasan-ulasan para

pakar ekonomi yang dipublikasikan dalam buletin, jurnal-jurnal ilmiah atau

melalui sarana internet.

Data yang terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan metode

analisis sebagai berikut :

a. Tabulasi Silang

Metode analisis lainnya yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode tabulasi silang yang merupakan analisis

hubungan antara karakteristik dan perilaku dengan jumlah penyaluran

kredit modal kerja, penentuan penyaluran pembiayaan dan hambatan-

hambatannya dengan peubah-peubah yang dianalisa.

b. Khi Kuadrat (

χ²

)

Khi Kuadrat (

χ²

), merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau

lebih klas, data berbentuk nominal dan contohnya besar. Yang

dimaksud hipotesis deskriptif disini bisa merupakan estimasi/dugaan

terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu dan

kategori lain dalam sebuah contoh tentang sesuatu hal. Tes Khi Kuadrat

dapat digunakan untuk menguji perbedaan nyata antara banyak data

yang diamati dan obyek atau jawaban yang masuk dalam masing-

masing kategori dengan banyak yang diharapkan berdasarkan hipotesis

19

Rumus dasar Khi Kuadrat adalah :

k

χ

²

=

Σ

Σ (fo - fh) ²

fh

i = 1

Keteragan : χ² = Khi Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan

c. Deskriptif Kualitatif

Metode yang akan digunakan untuk menganalisa kajian yang akan

dilakukan adalah dengan menggunakan gabungan dari sumber data

primer dan data sekunder, sehingga data yang diperoleh lengkap dan

aktual. Dalam hal ini digunakan analisa deskriptif kualitatif. Statistik

deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisa data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2002). Metode

analisis deskriptif kualitatif ini dimaksudkan untuk memaparkan atau

deskripsi statistik peubah-peubah ukuran analisis yang meliputi

karakteristik, perilaku dan sistem pembiayaan. Dalam hal ini digunakan

analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT)

(Muljono, 2001) yang meliputi :

i. Kekuatan (Strenghts) dalam menerobos pasar. Hal ini dapat diukur

dari jumlah cabang sebagai sales force yang dimiliki, jumlah dana

yang siap dipasarkan, nasabah-nasabah debitur maupun nasabah

giro yang telah dikuasai, dan sebagainya.

ii. Kelemahan (Weaknesses) yang dilihat dari kekurangan administrasi

iii. Peluang usaha (Opportunities) yang dimanfaatkan dalam rangka

menerobos pasar dana (kredit).

iv. Ancaman (Threats) yang ada, seperti besarnya market share dari

pesaing.

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai

faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan

kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan dan ancaman (Rangkuti, 2006). Analisis SWOT

mempertimbangkan faktor lingkungan internal strenghts dan

weaknesses, serta lingkungan eksternal oportunities dan threats yang

dihadapi dunia bisnis. Analisis ini didahului dengan identifikasi posisi

perusahaan/institusi melalui nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor

eksternal (Marimin, 2005).

Analisis SWOT (Hubeis, 2005b) adalah analisis faktor eksternal

dan internal perusahaan yang menghasilkan faktor pendorong,

penghambat dan potensi (Tabel 5). Masing-masing komponen

penyusun SWOT diartikan : Kekuatan (Strengths) adalah sumber daya

atau kapasitas organisasi yang dapat digunakan secara efektif dalam

mencapai tujuannya; Kelemahan (Weaknesses) adalah keterbatasan,

toleransi ataupun cacat dari organisasi yang dapat menghambat

pencapaian tujuannya; Peluang (Opportunities) adalah situasi

mendukung dalam suatu organisasi yang digambarkan dari

kecenderungan atau perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan

21

mendukung dalam lingkungan organisasi yang berpotensi untuk

merusak strategi yang telah disusun, sehingga menimbulkan masalah.

Tabel 5. Matriks SWOT

IFAS EFAS Strength (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Weaknesses (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal Opportunities (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Strategi S – O

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W – O

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal Strategi S – T

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi W – T

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 2006.

Keterangan :

IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary EFAS : External Strategic Factors Analysis Summary

Matriks SWOT dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif

strategi (Rangkuti, 2006), yaitu :

i. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

ii. Strategi ST

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

iii. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

iv. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari

ancaman.

Evaluasi faktor strategi eksternal menggunakan matriks faktor

strategi eksternal (Tabel 5) dan dilakukan dengan langkah-langkah

berikut (Rangkuti, 2006) :

i. Menyusun EFAS.

ii. Melakukan pembobotan terhadap EFAS dengan skala mulai 1,00

(paling penting) sampai 0,00 (tidak penting) berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategik perusahaan.

iii. Melakukan rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 sebagai prioritas tertinggi sampai dengan 1

sebagai prioritas terendah berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan bersangkutan.

iv. Melakukan penilaian dengan mengalikan bobot dengan rating.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

v. Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total skor

pembobotan ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi

23

Tabel 6. Faktor strategik eksternal (Opportunities dan Threats)

Faktor Strategis Eksternal Bobot (a) Rating (b) Skor c = (a x b) Opportunities 1. 2. 3. Threats 1. 2. 3. Jumlah 1,00 Sumber : Rangkuti, 2006.

Evaluasi faktor strategik internal menggunakan matriks faktor

strategik internal (Tabel 6) dan dilakukan dengan langkah-langkah

(Rangkuti, 2006) :

i. Menyusun IFAS.

ii. Melakukan pembobotan terhadap IFAS dengan skala mulai 1,00

(paling penting) sampai 0,00 (tidak penting) berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategik perusahaan.

iii. Melakukan rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 sebagai prioritas tertinggi sampai dengan 1

sebagai prioritas terendah berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan bersangkutan.

iv. Melakukan penilaian dengan mengalikan bobot dengan rating.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor.

v. Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total skor

pembobotan ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi

Tabel 7. Faktor strategik internal (Strengths dan Weaknesses)

Faktor Strategis Internal Bobot (a) Rating (b) Skor c = (a x b) Strengths 1. 2. 3. Weaknesses 1. 2. 3. Jumlah 1,00 Sumber : Rangkuti, 2006.

Total skor faktor strategis eksternal dan internal menghasilkan

Matriks Internal-Eksternal (IE) yang mengindikasikan sembilan sel

strategi (Tabel 7), tetapi secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga

strategi utama (Rangkuti, 2006), yaitu :

i. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy) yang merupakan

pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya

diversifikasi (sel 7 dan 8).

ii. Strategi Stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi yang diterapkan

tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan (sel 4 dan 5).

iii. Strategi Penciutan (Retrenchment Strategy) adalah usaha

memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan

25

Tabel 8. Matriks IE

Sumber : Rangkuti, 2006.

Selain analisa SWOT, juga digunakan strategi bauran pemasaran

(marketing mix). Strategi ini pada dasarnya merupakan perpaduan dari

kegiatan yang terkendali sebatas kemampuan perusahaan untuk

mencapai objectives pemasaran yang sudah ditetapkan (Sameto, 2004).

Adapun pokok kebijakan dalam strategi ini dikenal dengan istilah 4P

(Kotler and Amstrong, 1991), yaitu :

i. Produk (Product). Produk perkreditan di BNI harus sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan pengusaha IKM.

ii. Harga (Price). Dalam hal ini tingkat suku bunga kredit yang berlaku

secara umum di BNI.

iii. Tempat (Place) meliputi lokasi penyaluran kredit, kemudahan untuk

dijangkau oleh nasabah.

iv. Promosi (Promotion) bertujuan agar para calon nasabah mengenal

dan memahami produk dan layanan yang dihasilkan BNI. 1 Growth 2 Growth 3 Retrenchment 4 Stability 5 Growth Stability 6 Retrenchment 7 Growth 8 Growth 9 Retrenchment 4,0 3,0 1,0 Total skor fa

ktor strategik eksterna

l

Total skor faktor strategik internal

3,0

2,0

2,0

Kuat Rata-rata Lemah

Tinggi

Menengah

Rendah 1,0

2. Kelebihan/kekurangan metode

a. Kelebihan metode

Kelebihan metode pengumpulan data adalah :

1) Mudah dan cepat, karena data yang berkaitan dengan masalah

penyaluran kredit kepada IKM tersedia di Kantor Besar Divisi Usaha

Kecil (USK), demikian pula para pakar pembiayaan BNI.

2) Hemat biaya, karena dengan menyebar kuesioner melalui Kantor

Besar Divisi USK, maka tidak perlu mendatangi ke Cabang di

daerah-daerah yang debiturnya dijadikan sebagai responden, serta

hasil kuesioner secara lengkap dapat diterima kembali dan telah

terisi.

3) Dengan analisis deskriptif kualitatif tidak ada uji nyata, tidak ada taraf

kesalahan, karena tidak dimaksudkan untuk generalisasi.

b. Kekurangan metode

Kekurangan metode pengumpulan data adalah :

1) Banyaknya referensi mengenai pola penyaluran pembiayaan yang

dilakukan oleh BNI kepada sektor UKM.

2) Khusus untuk kuesioner, mengingat penyebaran kuesioner kepada

debitur dilakukan melalui cabang-cabang BNI, maka dapat

dipertanyakan mengenai tingkat distorsinya.

3) Lambatnya pengembalian isian hasil kuesioner dari debitur, sehingga

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum

Dokumen terkait