Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI)
B. Implikasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan
Dalam menuju masyarakat yang berpotensi, mandiri dan sarat tidak
ketergantungan, PT. MCCI yang telah menancapkan tiga pilar CSRnya sebagai
prinsip dan komitmen pembangunan berkelanjutan (sustainanble development)
melalui kesehatan, pendidikan dan pengembangan ekonomi. Program CSR yang
telah tertuang sangat diharapkan oleh masayarakat Gerem, hal tersebut seperti di
“Harapan kami sebagai warga Gerem tentu mengharapkan dengan adanya CSR ini pihak MCCI komitmen, dengan apa yang telah direncanakan dengan program-progrm kedepan. Dan juga bukan hanya MCCI, untuk perusahaan-perusahaan lain yang ada di wilayah Gerem tolong contoh PT. MCCI, programnya sangat luar biasa dan sangat membantu masyarakat.”51
Program CSR menjadi aspek startegis terhadap masyarakat, ketika
program tersebut dapat dilaksanakan secara kesinambungan. Lebih dari itu
perusahaan juga mempunyai tanggung jawab filantropis yang mensyaratkan agar
perusahaan memberikan kontribusi kepada masyarakat, agar kualitas hidup
masyarakat meningkat sejalan dengan operasi bisnis perusahaan. Sebagaimana
diungkapakan dalam petikan wawancara dengan informan dari perusahaan
berikut:
“Perusahaan tidak bicara bahwa sekarang ini kami sudah memberikan sesuatu yang terbaik buat masyarakat. Belum, kita baru start proses ko, kita masih baru start coba lagi. Kita masih pengen memberikan yang lebih besar lagi, lebih besar lagi, lebih besar lagi. Karena di saung aksara selama ini kan memang belum semua yang denger, bahkan belum semua mengetahui apalagi menikmati”52
Dengan demikian untuk mengetahui kebutuhan yang di inginkan oleh
masyarakat terhadap kebijakan CSRnya, maka PT. MCCI meluncurkan program
CSR pendidikan berupa komputer dan saung aksara yang bertujuan untuk
membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi pelajar dan
masyarakat yang diharapakan dapat membantu menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki bekal kemampuan yang mencukupi dalam menghadapi
persaingan dunia kerja dan usaha yang semakin ketat.
51 Wawancara Pribadi dengan SBI. Cilegon, 4 Mei 2011. 52 Wawancara Pribadi dengan YI. Cilegon, 27 April 2011.
67
Dalam program saung aksara ini memiliki konsep sebagai taman bacaan
masyarakat sekaligus sebagai tempat berkumpul masyarakat dari berbagai usia
dan latar belakang. Sebagai taman bacaan, saung aksara menyediakan berbagai
macam literatur yang berguna baik bagi siswa sekolah maupun masyarakat luas
seperti pengetahuan dan keterampilan untuk siswa sekolah, pertanian dan
peternakan, kewirusahawan, UKM, industri rumah tangga dan lain-lain. Saung
aksara ini juga dilengkapi dengan komputer sehingga masyarakat dapat
mengakses informasi yang dibutuhkan. Selain itu juga terdapat kegiatan edukasi
lainnya yang di tunjang alat-alat peraga pendidikan.
Saung aksara juga mempunyai fungsi sebagai pondok tempat berkumpul
masyarakat, yang nantinya akan diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD)
dimana masyarakat dapat berbagi pendapat, ide dan aspirasi mengenai kegiatan
pemberdayaan masyarakat sehingga program CSR selanjutnya berdasarkan ide
dari kebutuhan masyarakat itu sendiri (Bottom up) yang disesuaikan dengan
potensi, peluang dan hasil pemetaan sosial yang dilakukan. Perlu diakui bahwa
sebelum diluncurkannya program saung aksara, masyarakat gerem merasa
kesulitan untuk mendapatkan informasi atau pun mengemukakan ide bersama
dalam mencanangkan program bersama-sama. Namun setelah progam ini
diluncurkan, saung aksara tersebut menjadi alat mediasi aspirasi masyarakat.
Sekali lagi maka cikal-bakal kemunculan program yang ditawari dari masyarakat
akhirnya bisa di jual ke PT. MCCI tentu sesuai dengan efektifitas kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Seperti pada petikan wawancara dengan warga berikut:
“Dengan program MCCI dari CSRnya saya sangat mendukung banget dan bahkan mengucapakan terima kasih. Dan kebetulan saya disini
sebagai guru yang tugas saya memberikan sesuatu kepada SDM yang tidur, kebetulan keinginan saya ada di program CSRnya MCCI, saya sebagai warga berpikir kenapa tidak ikut membantu, nah kebetulan saya sebagai guru yang kebetulan punya skill bahasa inggris kenapa tidak saya harus memberikan itu dan ikut membantu dan menurut saya hal ini bagus banget. Intinya dari CSRnya adalah mencari bibit yang berpotensi. Dari skala pendidikan yang jelas niatan dari MCCI bagus sekali yaitu tadi mencari potensi-potensi bagaimana kedepannya memberikan sebuah modal lah untuk anak-anak sampai jenjang yang lebih tinggi nanti, kalau gak salah ini baru saya denger MCCI juga tidak memberikan fasilitas pendidikan aja ya kang, mereka juga menawarakan beasiswa kepada siswa-siswa, bentuk beasiswa yang saya ketahui itu bikin proposal, jadi mereka ingin menawarkan apa yang dibutuhkan sama warga, bukan beasiswa yang berprestasi. ”53
Sampai saat ini keberadaan fasilitas saung aksara digunakan untuk kursus
bahasa inggris yang dimulai satu minggu itu empat kali pertemuan dengan anak
didik sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah
menengah atas (SMA) yang tentu didalamnya terdapat tenaga pengajar yang
diminta oleh PT.MCCI, untuk mengisi di saung aksara tersebut serta digunakan
oleh FGD juga. Terlepas dari kegunaan FGD adanya saung aksara tersebut
sebagai pendidikan tambahan atau non formal. Dari saung aksara inilah muncul
anak-anak terdidik yang bisa bahasa inggris dari masing-masing jenjang sekolah,
yang sebelumnya di desa ini belum ada lembaga non formal yang memberikan
skill berupa bahasa inggris atau pun les privat. Dengan adanya saung akasra akan
menjadikan nilai tambah bagi para anak didik atau pun masyarakat. Seperti
ungkapan petikan wawancara dengan warga berikut:
“Alhamdulillah siswa/siswi yang ikut belajar bahasa inggris setiap empat kali dalam seminggu sudah ada yang berprestasi 3 orang, artinya mereka sudah mengikuti apa yang di ajarkan.”54
53 Wawancara Pribadi dengan AL. Cilegon, 23 Mei 2011. 54 Wawancara dengan AL. Cilegon, 18 September 2011.
69
Selanjutnya program pendidikan komputer, program ini bertujuan untuk
mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berpengetahuan dibidang
teknologi informasi, dari program tersebut pelajar dan masyarakat diharapakan
dapat mengaplikasikan teknologi dan informasi dalam menunjang kegiatan
sehari-hari baik pada kegiatan sekolah, maupun kegiatan kewirausahawan, pertanian,
peternakan bahkan administrasi kependudukan (RT/RW) maupun aktivitas
lainnya yang tentunya mempunyai dampak yang positif terhadap pengembangan
sosial dan ekonomi. Selain itu, ini merupakan pencerminan kerjasama perusahaan
dengan pemerintah khususnya UPTD LK Cilegon dalam pengembangan
masyarakat.
Target peserta adalah pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat, para
pencari kerja dengan bentuk pelatihan. Pertama, pelatihan komputer bagi pemula
(basic untuk pelajar SMP sederajat), kedua, pelatihan komputer menengah (intermediate untuk pelajar SMA sederajat), ketiga, pelatihan komputer untuk persiapan kerja (untuk para pencari kerja dan lulusan SMA), keempat, pelatihan
komputer bagi teknisi (latihan perakitan dan service komputer). Pada tahapan ini,
program pelatihan komputer dimulai dengan memprioritaskan program “pelatihan
komputer untuk persiapan kerja” selanjutnya baru pada bentuk-bentuk pelatihan
lainnya.
Adanya pelatihan komputer tersebut menjadi nilai tambah bagi masyarakat
khususnya pelajar SMA. Sebelum adanya pelatihan pendidikan non formal, warga
(pelajar SMA) hanya memperoleh pengetahuan komputer di sekolah formal.
menuju tempat kursus, sementara biaya untuk mengikuti tambahan pendidikan
non formal tergolong mahal. Hal inilah sebetulnya sulit untuk mendapatkan akses
ke arah tambahan pendidikan tersebut. Melalui pengadaan komputer dari PT.
MCCI warga tidak merasa sulit untuk menambahkan pengetahuan di luar dari jam
formal.
Pada program pelatihan komputer untuk persiapan kerja di ikuti oleh
peserta sekitar 14 orang, terdiri dari laki-laki 8 orang dan perempuan 6 orang,
dengan jumlah unit keseluruhan komputer sebanyak 16 unit komputer. Seperti
yang diutarakan informan dari warga dalam petikan wawancara berikut:
“Iya tahu kang, malah saya salah satu dari peserta CSR PT. MCCI, pas waktu peserta pelatihan komputer CSRnya PT.MCCI di kelurahan Gerem. Tahun 2010-2011 kalau gak salah 2 bulan dari sebelum bulan haji 2 hari, pas lebaran haji langsung pelatihan Sampai tanggal 17 januari kita para peserta itu ikut ujian. Kalau saya kan ikut pelatihan komputer dari CSRnya PT. MCCI kang, kepengennya salah satu diantara para peserta pelatihan yang dilakukan CSR MCCI ini, kita direkrut oleh MCCI untuk menerapkan ilmu yang udah dikasih sama MCCI, jadi intinya bisa bekerja di pabrik tersebut.”55
Dalam program pelatihan ini diselenggarakan hanya 2 bulan dalam
pertemuannya satu minggu dua kali pertemuan, dengan tenaga pengajar dosen dari
sekolah tinggi insan unggul Cilegon. Hal tersebut perlunya peningkatan kualitas
SDM, yang senada juga diutarakan oleh informan dari warga bahwa:
“Pelatihan komputer yang dijalankan MCCI bermanfaat ko, Cuma masih kurang kang, soalnya kita maunya agak lama kaya kursus-kursus gitu.”56
55 Wawancara Pribadi dengan NR. Cilegon, 8 Mei 2011. 56 Wawancara dengan WT Cilegon, 12 Mei 2011.
71
Namun karena rendahnya kualitas SDM, persoalan yang penting dihadapi
oleh masayarakat Gerem adalah penyediaan lapangan kerja. Apalagi ketika
melamar kerja di perusahaan saat di interview yang ditanya adalah keahlian
mengoperasikan komputer. Oleh karena itu sedapat mungkin PT. MCCI dengan
program pendidikan tersebut diarahkan untuk membantu persoalan itu.