• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas, jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan setelah penelitian diselesaikan. Atas dasar kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukan implikasi sebagai berikut:

1. Secara umum dapat disimpulkan bahwa metode latihan sirkuit, merupakan variabel yang mempengaruhi peningkatan hasil volume oksigen maksimal (O2 max). Penerapan beberapa metode latihan termasuk metode latihan sirkuit dalam pencapaian prestasi maksimal sangat penting, karena pelatih harus mamahami karakter dan kebutuhan dari masing-masing cabang olahraga. Oleh karena itu pelatih dituntut untuk memahami secara komprehensif tentang latihan berdasarkan kajian disiplin ilmu melatih seperti

commit to user

Fisiologi-Anatomi, Psikologi, Pedagogi, Biomekanika, Statistika, Nutrisi, dan lain sebagainya dalam melatih fisik. Latihan kondisi fisik khususnya daya tahan, apabila akan melatihnya maka harus mengetahui dan memahami tentang otot-otot dan fungsi gerak dari setiap anggota tubuh sehingga dapat memaksimalkan latihan. Dengan meningkatkan kemampuan daya tahan, melalui latihan daya tahan anaerob akan membantu meningkatkan semua unsur fisik yang lain dan berdampak positif pada kualitas gerakan.

2. Kelebihan metode latihan sirkuit ini direkomendasikan sebagai solusi dalam upaya peningkatan daya tahan kardiovaskuler yaitu; volume oksigen maksimal (O2 max). Karena latihan sirkuit (circuit training) adalah program latihan dengan berbagai jenis beban kerja yang dilakukan secara bertahap maupun simultan dan terus menerus dengan sama-sama diselingi waktu istirahat pada pergantian jenis beban kerja tersebut. Salah satu contohnya seperti latihan sirkuit berlanjut (continuous circuit training) mempunyai beberapa faktor keuntungan yang dapat dikategorikan dalam program latihan sirkuit berlanjut untuk meningkatkan volume oksigen maksimal (O2 max) adalah; a) terdiri delapan (8) sampai lima belas (15) pos yang berbeda yang paling umum. b) Pengorganisasian urutan latihan dan jarak pos untuk menekankan pada otot, paru-paru dan peredaran sistem yang akan dilatih, c) banyaknya pos dalam latihan yang akan digunakan berhubungan dengan alat dan fasilitasnya, sesuai dengan hasil yang diharapkan, d) latihan yang diberikan sesuai struktur dan pola gerak untuk melaksanakan pengulangan sebanyak mungkin dengan kira-kira interval 60 detik dalam tiap pos sehingga menimbulkan kelelahan yang

commit to user

cukup berarti, e) dalam pemilihan organisasi waktu istirahat (interval) sangat penting guna proses pemuliahan proses fisiologis seperti proses sistem energi sepanjang latihan, f) sangat memungkinkan menghitung banyaknya pengulangan yang dilakukan dalam waktu tertentu dengan batasan waktu yang dilakukan dalam setiap penyelesaian antar set di semua pos, sehingga membantu monitoring kemajuan dan motivasi dalam pelaksanaan latihan. Kesemuanya ini akan berimplikasi positif terhadap stamina aerobik/kardiovaskuler. Dengan stamina aerobik/kardiovaskuler yang bagus, segala kegiatan sehari-hari akan dengan mudah dapat diselesaikan tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Stamina aerobik/cardiovaskuler/volume oksigen maksimal (O2 max) yang bagus (kategori atlet) adalah berkisar 70-80 ml oksigen/kgBB/menit itu sudah sangat fantastis. Pria yang berlatih keras angkat beban berkisar 50-55, dan wanita 45-50. Pemain catur profesional dan orang biasa kebanyakan yang tidak olahraga angkanya di bawah 30. Mereka yang hidup mewah, tidak suka berkeringat, apa-apa selalu menyuruh pembantunya dan dimanjakan oleh kemajuan teknologi, bertubuh kurus ala model, tidak pernah kerja dan mengandalkan warisan semata, angkanya di bawah 25 (may they rest in peace).

Manusia mencapai puncak level fitness antara umur 15 s/d 30. Kemudian secara perlahan dan tanpa di sadari, mulai umur 30-35 level fitness dan stamina mulai menurun seiring pertambahan umur. Penomena seperti itu tidak ada obatnya, hanya bisa diperlambat prosesnya tersebut dengan rajin olahraga sejak usia dini sesuai dengan prosedur umum berolahraga , dan

commit to user

berlatih lebih keras lagi ketimbang mereka yang masih muda. Bagi yang malas olahraga, level fitness akan lepas kendali di usia sekitar 60-65 tahun. Dengan mengetahui (O2 max) secara psikologis akan terpacu untuk keluar dari zona kenyamanan olahraga, memudahkan kerja fisik lebih mudah. Jantung dan paru-paru menjadi lebih efisien dalam memakai oksigen yang ada, lebih efisien menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh. Ukuran otot jantung menjadi besar, karena tuntutan fisik dalam memompa sejumlah besar darah. Nafas lebih kuat dikala mengahapi situasi dan kondisi yang membutuhkan nafas yang kuat.

Berkenaan dengan penerapan kedua bentuk penggunaan metode latihan sirkuit dapat meningkatkan hasil volume oksigen maksimal (O2 max), masih ada faktor lain yaitu rasio kerja-istirahat. Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan volume oksigen maksimal (O2 max) yang signifikan antara kelompok latihan dengan rasio kerja-istirahat 1:2 dengan kelompok latihan dengan rasio kerja-istirahat 1:3. Hal ini mengisyaratkan upaya peningkatan volume oksigen maksimal (O2 max), hendaknya memperhatikan faktor rasio kerja-istirahat sesuai dengan karakter kecabangan olahraga dan predominan energi sistem yang dipakai.

Sistem latihan interval mencakup selang-seling waktu kerja dan istirahat. Keunggulan sistem latihan ini adalah lebih banyak atlet mengalami latihan intensitas tanpa mengalami keletihan yang berlebihan. Latihan interval merupakan medium utama untuk mewujudkan efek-efek latihan yang spesifik.

commit to user

Latihan interval tidak hanya memungkinkan atlet bekerja pada volume yang lebih besar dari suatu intensitas tertentu, tetapi juga memungkinkan atlet berlatih lebih keras daripada yang dilakukannya dalam latihan yang berkesinambungan. Intensitas ideal tidak bisa di samakan dengan atlet lain. Tiap atlet beda-beda level intensitas aerobic idealnya. Dalam sebuah kelas aerobic, sangat di anjurkan bagi tiap peserta untuk mendengarkan tubuhnya sendiri lebih dulu, barulah mendengarkan kata instruktur. Olahraga berdurasi singkat dan intensitas tinggi memakai glukosa (karbohidrat) dan glycogen sebagai sumber energi utama, bukan lemak. Olahraga berdurasi lama dengan intensitas rendah memakai lemak dan karbohidrat sebagai sumber energi, dan saat usai olahraga, tipe ini biasanya masih menyimpan karbohidrat didalam badannya, jadi lemaknya tidak terlalu banyak di bakar. Namun olahraga berdurasi sedang sampai dengan lama dengan intensitas ‘maksimal’ memakai lemak lebih banyak daripada yang memakai intensitas ‘rendah’, dan nyaris tidak menyisakan karbohidrat didalam badannya, karenanya lemak mendapat porsi terbesar dalam pembakaran. Kata maksimal disini adalah kuncinya. Maksimal tidak selalu di artikan tinggi, tapi tergantung stamina saat itu. Jika mampu, maka di naikkan, jika tidak, maka di turunkan, jadi tidak ada stamina nganggur. Dengan demikian penyusunan latihan interval akan mencapai hasil yang maksimal jika dibuatkan suatu tujuan yang jelas tentang sasaran yang hendak dicapai seperti; untuk daya tahan (otot atau kardiovaskuler), kekuatan, kecepatan dan kelincahan.

commit to user

Dokumen terkait