• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Implikasi Manajerial

Perilaku konsumen merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang menganut konsep pemasaran dengan tujuan memberikan kepuasan kepada konsumen. Konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat mempertahankan keberadaan suatu objek wisata.

Berdasarkan hasil analisis proses pengambilan keputusan dan preferensi konsumen terhadap objek wisata pemancingan Fishing Valley Bogor, maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya mempelajari perilaku konsumen untuk mengetahui karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen. Dapat dilihat bahwa karakteristik konsumen yang berkunjung ke Fishing Valley beragam dan memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap jasa yang ditawarkan. Semakin beragamnya keinginan konsumen yang berkunjung ke Fishing Valley ini akan memungkinkan pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli dan dapat merancang program pemasaran yang lebih efektif. Oleh karena itu peneliti mengharapkan Fishing Valley dapat mempertahankan dan

meningkatkan pelayanan jasa yang ditawarkan. Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh Fishing Valley adalah sebagai berikut :

a. Fishing Valley menerapkan sistem pelayanan yang efektif yaitu dengan membagi area pelayanan kepada masing-masing karyawan agar seluruh konsumen dapat terlayani dengan baik. Selain itu untuk mengatasi tingginya jumlah konsumen yang datang pada hari libur Fishing Valley dapat merekrut karyawan honorer sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan maksimal.

b. Perlunya penambahan fasilitas wisata yang unik dan tidak ada di kolam pemancingan lain diantaranya kolam renang, sarana olahraga, dan penambahan wahana bermain agar konsumen mempunyai alternatif pilihan objek wisata. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk menyiasati semakin maraknya layanan yang ditawarkan objek wisata lain dan membuat konsumen merasa nyaman berwisata di Fishing Valley.

c. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa sumber informasi yang paling mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan kunjungan ke Fishing Valley adalah teman. Berdasarkan kondisi tersebut pengelola dapat melakukan promosi dengan cara memberikan brosur/leaflet yang berisi informasi lengkap tentang Fishing Valley kepada setiap konsumen yang datang. Dengan cara ini diharapkan konsumen yang datang akan mudah menginformasikan Fishing Valley kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung. Selain itu media promosi lain seperti media elektronik yang sudah dijalankan agar lebih terkonsep agar promosi dapat berjalan secara berkala dan efektif.

d. Kebersihan lingkungan harus selalu diperhatikan agar kenyamanan konsumen tidak terganggu. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah tempat sampah di tempat-tempat yang mudah ditemukan oleh konsumen, menjaga kebersihan toilet, dan menjaga kebersihan kolam.

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar dari konsumen Fishing Valley berjenis kelamin laki-laki (72%) dengan usia konsumen yang datang berkisar antara 31 hingga 41 tahun (37%). Dimana status yang sudah menikah sebesar (64%). Daerah asal kedatangan konsumen mayoritas datang dari Bogor (58%) dan luar Bogor (42%). Tingkat pendidikan terakhir dari konsumen sebagian besar adalah lulusan S1 (36%). Konsumen sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta (31%) dan pendapatan terbanyak konsumen diatas Rp 2.700.000 (60%).

b. Proses pengambilan keputusan konsumen terhadap Fishing Valley dimulai dengan tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan pasca pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan, tujuan utama konsumen berkunjung ke Fishing Valley adalah untuk memancing (56%). Manfaat yang paling dicari konsumen dari kunjungan ke Fishing Valley adalah hiburan (78%). Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi konsumen paling besar didapatkan melalui keluarga atau teman (63%) dan fokus perhatian tentang Fishing Valley paling besar adalah fasilitas (41%). Pada tahap evaluasi, pertimbangan utama konsumen dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi adalah lokasi yang mudah dijangkau (56%). Fishing Valley dijadikan prioritas konsumen jika dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata (58%). Tahap pengambilan keputusan, hal yang membuat konsumen pertama kali memutuskan berkunjung ke Fishing Valley adalah lokasi yang mudah dijangkau (62%) dan mereka merencanakan sebelumnya untuk melakukan kunjungan (71%). Media yang paling mempengaruhi konsumen untuk berkunjung adalah teman (54%). Sebagian besar dari konsumen telah mengunjungi Fishing Valley lebih dari satu kali (53%) dan biaya yang mereka habiskan selama berkunjung berkisar Rp 200.000 – Rp 250.000 (43%). Kolam pemancingan merupakan objek wisata yang paling

banyak dikunjungi oleh konsumen (58%) dan memancing merupakan kegiatan yang paling banyak digemari (57%). Pada tahap pasca pembelian, sebagian besar konsumen menyatakan suka setelah berkunjung ke Fishing Valley (52%) dan puas (59%). Konsumen bersedia untuk berkunjung serta mempromosikan Fishing Valley kepada orang lain (96%). Keunggulan Fishing Valley yang paling dominan adalah faktor fasilitas yang lengkap (43%) dan konsumen tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan harga dimana akan tetap berkunjung ke Fishing Valley walaupun harga naik (86%).

c. Dari hasil analisis faktor terhadap kelima dimensi jasa wisata Fishing Valley diperoleh faktor yang paling dipentingkan adalah Berwujud (Tangible) sebesar (0,655), sementara itu Kesigapan (Responsiveness) sebesar (0,649), Keandalan (Reliability) sebesar (0,514), Keyakinan atau Jaminan (Assurance) sebesar (0,414) dan Perhatian (Empathy) sebesar (0,125). Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor yang paling dipentingkan pada faktor keandalan (reliability) adalah konsep wisata yang sesuai dengan visi dan misi (0,727). Faktor kesigapan (responsiveness) adalah kecepatan karyawan melayani konsumen dan kemampuan karyawan dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami konsumen memiliki nilai kepentingan yang sama yaitu 0,738. Faktor keyakinan atau jaminan (assurance) adalah keramahan dan kesopanan karyawan dalam melayani konsumen (0,734). Faktor berwujud (tangible) adalah kebersihan dan kerapihan lingkungan (0,660) dan faktor perhatian (empathy) adalah keberadaan dan manfaat kotak saran (0,771).

2. Saran

Beberapa saran yang dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk memperbaiki kinerja wisata pemancingan Fishing Valley yaitu :

a. Berdasarkan hasil penelitian, media yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk berkunjung ke Fishing Valley berasal dari teman yang pernah berkunjung, maka pengelola Fishing Valley dapat melakukan promosi dengan cara menitipkan brosur atau leaflet yang berisi

informasi lengkap tentang Fishing Valley kepada konsumen. Dengan cara ini diharapkan konsumen yang datang akan menginformasikan Fishing Valley kepada temannya sehingga mereka akan tertarik untuk berkunjung. b. Pihak perusahaan perlu memperhatikan faktor yang dinilai tidak terlalu

penting yaitu faktor empathy seperti keberadaan dan manfaat kotak saran, tersedia saluran telepon, komunikasi yang lancar dan Fishing Valley yang selalu berupaya mengenal dan memenuhi kebutuhan konsumen. Hal itu dikarenakan faktor empathy merupakan perhatian yang diberikan perusahaan secara individual maupun kelompok kepada konsumen sehingga Fishing Valley dapat mengenal dan memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen.

c. Dalam upaya memberikan pelayanan yang maksimal Fishing Valley perlu menerapkan sistem pelayanan dengan membagi area pelayanan pada masing-masing karyawan restoran atau menambah tenaga kerja honorer pada hari libur.

d. Pihak perusahaan harus terus mengembangkan konsep wisatanya dengan penambahan fasilitas yang lebih beraneka ragam seperti kolam renang serta melakukan inovasi jenis hadiah pada perlombaan sistem pemancingan galatama. Hal itu dimaksudkan untuk menyiasati semakin maraknya layanan yang ditawarkan objek wisata lain dan membuat konsumen semakin nyaman berwisata di Fishing Valley Bogor.

Afiana, N. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Jasa (Studi Kasus Super M Fitness Centre Jakarta Timur). Skripsi pada Departeman Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Barus, E.F.S. 2008. Analisis Preferensi Calon Konsumen Terhadap Atribut Jasa Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (Studi Kasus Program Diploma Di Kotamadya Bogor). Skripsi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Boyd,et al. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 1 Edisi Kedua. Erlangga . Jakarta.

Cooper, D.R. 1998. Metode Penelitian Bisnis (Terjemahan). Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Engel,J.F.et al. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Edisi Keenam Jilid 1. Binaputra. Jakarta.

Koswara, I.H. 2005. Karakteristik dan Potensi Wisata Agro Jawa Barat. Makalah pada Forum Koordinasi Pengembangan Wisata Agro Jawa Barat. 7 Desember 2005, Bandung.

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT Indeks. Jakarta.

.2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Edisi Milenium. PT Prenhalindo. Jakarta.

Nicholson, W. 2001. Teori Ekonomi Makro : Prinsip Dasar dan Pengembangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Prasetia, A. 2005. Kajian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Ke Taman Bunga Nusantara Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi pada Departemen Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Santoso, S. dan F.Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran Falsafah, Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta. Jakarta. Supriadi, A. 2005. Objek Wisata Sebagai Objek Wisata Minat Khusus. PT

Perkebunan Nusantara XII (Persero). Jawa Timur. Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Kansius. Yogyakarta.

Rahayu, N. 2006. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Wana Wisata Curug Nangka, KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Wudianto, M. 1999. Memancing di Perairan Tawar dan Laut. Cetakan VI. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wibisono, D. 2000. Riset Bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian