• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Proses Pengambilan Keputusan

4.4.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pengambilan keputusan oleh seorang konsumen pada umumnya diawali dengan tahap pengenalan kebutuhan, dimana konsumen mencoba mengenal produk atau jasa yang mereka butuhkan hingga alasan yang

mendorong mereka untuk mengkonsumsi produk atau jasa tersebut. Dalam menganalisis tahap pengenalan kebutuhan dalam proses pengambilan keputusan konsumen berkunjung ke Fishing Valley dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai tujuan utama berkunjung serta manfaat utama apa yang dicari dari kegiatan yang dipilih apabila berkunjung ke Fishing Valley.

Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar konsumen menyatakan bahwa yang menjadi tujuan mereka berkunjung ke Fishing Valley adalah memancing (56%). Hal tersebut dapat dipahami karena fasilitas utama yang ditawarkan dari wisata ini adalah pemancingannya. Mereka mengakui bahwa fasililitas pemancingan yang ditawarkan cukup menarik minat konsumen untuk berkunjung karena disediakan pula hiburan sehingga konsumen yang memiliki hobi memancing tidak merasa jenuh selama melakukan aktivitas memancing. Selain itu Fishing Valley menawarkan aneka kolam pemancingan yang variatif dan berbagai perlombaan memancing ikan dapat diikuti oleh siapa saja baik laki-laki ataupun perempuan. Menurut konsumen memancing bersama keluarga adalah yang paling mengasyikkan. Berdasarkan kondisi tersebut upaya yang dapat dilakukan pihak pengelola untuk meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung diantaranya pengelola harus lebih sering mengadakan kegiatan lomba memancing, memperhatikan kebersihan kolam pemancingan dan menyediakan perlengkapan memancing yang lengkap.

Berdasarkan Tabel 10 tujuan berkunjung selanjutnya adalah wisata kuliner (21%). Hasil tersebut diperoleh dari total konsumen laki-laki yan memilih wisata kuliner sebesar 15 persen dan perempuan sebesar 6 persen. Fasilitas yang ditawarkan oleh Fishing Valley selain pemancingan adalah restoran. Banyak konsumen yang memilih datang ke restoran dikarenakan menu masakan yang ditawarkan mempunyai cita rasa yang cukup khas karena didominasi oleh jenis makanan seafood dan juga disediakan aneka minuman. Hal ini dapat menjadi perhatian bagi pengelola Fishing Valley untuk menjadikan konsumen tetap berkunjung yaitu dengan menjaga cita rasa, kualitas dan berkreasi dari menu masakan yang ada.

Tabel 10. Tujuan Utama Berkunjung Ke Fishing Valley

Tujuan Utama Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Memancing 56 56

Menikmati keindahan alam 5 5

Mengisi waku luang 2 2

Wisata kuliner 21 21

Rekreasi 16 16

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Tujuan lain konsumen dalam melakukan kunjungan adalah untuk rekreasi (16%). Terdapat perbedaan aktivitas pengunjung antara melakukan kegiatan memancing, wisata kuliner dan berekreasi. Konsumen yang mencari hiburan atau rekreasi merupakan konsumen yang khusus memanfaatkan waktu senggang dari kegiatan rutinitas kerja. Responden beralasan berkunjung ke Fishing Valley dapat menghilangkan stres atau ketegangan yang didapat dari kesibukan bekerja di kantor. Manfaat dari rekreasi adalah dapat menambah pengalaman seseorang yang berhubungan dengan emosi dan inspirasi setelah melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan memancing dan wisata kuliner adalah menikmati sebagian tertentu dari fasilitas yang ditawarkan pengelola. Tujuan berkunjung selanjutnya adalah menikmati keindahan alam (5%) dan mengisi waktu luang (2%).

Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa manfaat terbesar yang dicari konsumen untuk berkunjung ke Fishing Valley adalah untuk hiburan (78%). Dengan melakukan berbagai kegiatan di tempat wisata tersebut seperti bermain, piknik, fotografi dan sebagainya dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi konsumen. Disamping itu, sebanyak (12%) mencari manfaat berkunjung ke Fishing Valley untuk menambah keterampilan. Mereka dapat melakukan kegiatan memancing, berkuda, ATV, dan outbond dimana semua itu membutuhkan keterampilan. Sementara manfaat untuk memperoleh pengetahuan sebesar (5%), kesehatan (4%) dan hanya (1%) responden yang mencari manfaat berkunjung untuk status sosial.

Tabel 11. Manfaat Berkunjung Ke Fishing Valley

Manfaat Utama Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Kesehatan 4 4 Hiburan 78 78 Status sosial 1 1 Menambah pengetahuan 5 5 Menambah keterampilan 12 12 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009) 4.4.2. Pencarian Informasi

Setelah konsumen mengetahui bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk barang atau jasa, maka konsumen mulai melakukan pencarian informasi. Informasi tentang produk atau jasa yang dibutuhkan dapat diperoleh baik dari sumber internal atau yang berasal dari ingatannya sendiri maupun informasi dari luar (eksternal).

Dalam tahap ini, sumber informasi memegang peranan sangat penting dalam mempengaruhi responden untuk berkunjung. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu tenaga penjual, iklan, pameran, atau dari sumber umum seperti media massa dan organisasi konsumen. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diperlihatkan Tabel 12 sumber informasi yang paling dominan adalah informasi dari keluarga atau teman (63%). Informasi ini bersifat informasi dari mulut ke mulut, dapat berupa rujukan atau ajakan untuk berkunjung ke Fishing Valley. Berdasarkan hal tersebut penyampaian informasi melalui mulut ke mulut (word of mouth) merupakan salah satu media promosi yang sangat efektif. Namun mereka kesulitan dalam menyampaikan info tentang Fishing Valley karena selama berwisata konsumen tidak diberikan brosur/leaflet. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut pengelola sebaiknya membagikan brosur atau leaflet kepada konsumen agar mereka dapat memberikan informasi yang jelas seputar wisata pemancingan tersebut.

Tabel 12. Sumber Informasi Konsumen Mengenai Fishing Valley Sumber Informasi Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Media elektronik 17 17

Media massa 9 9

Keluarga atau teman 63 63

Guru atau dosen 2 2

Papan Reklame 3 3

Lainnya 6 6

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Sarana promosi melalui media elektronik dan media massa masing – masing memiliki persentase (17%) dan (9%). Sementara sumber informasi yang diperoleh melalui sumber lain sebesar (6%), (3%) dari papan reklame dan hanya (2%) responden yang mengetahui Fishing Valley dari guru atau dosen.

Fokus perhatian konsumen mengenai promosi Fishing Valley cukup beragam. Pada Tabel 13 terlihat bahwa fasilitas wisata menjadi fokus perhatian yang paling dominan yaitu sebanyak (41%). Fasilitas yang disediakan oleh pengelola berhubungan dengan kenyamanan konsumen ketika berkunjung. Kolam pemancingan yang luas, membuat konsumen merasa nyaman dalam melakukan aktivitas memancing sementara fasilitas lain dapat dijadikan hiburan bagi konsumen yang membawa banyak anggota keluarga.

Berdasarkan kondisi tersebut pengelola perlu mengembangkan konsep wisatanya sehingga mereka merasa puas setelah berkunjung ke Fishing Valley. Menurut konsumen perlunya menambah fasilitas tambahan seperti kolam renang, pembangunan sarana olahraga, wahana alam dan sarana bermain. Sehingga konsumen lebih dapat dimanjakan dengan pilihan wisata yang berbeda. Selain itu penambahan fasilitas tersebut dimaksudkan untuk menyiasati semakin maraknya layanan yang ditawarkan objek wisata lain. Pembangunan beberapa fasilitas-fasilitas tersebut menciptakan citra atau image pada konsumen bahwa Fishing Valley merupakan wisata pemancingan keluarga yang memiliki beragam kenyamanan disamping pemancingan.

Penganekaragaman sarana bermain anak dirasakan perlu dibangun sebab sebagian besar konsumen Fishing Valley telah menikah dan memiliki anak. Sarana bermain diperlukan untuk mengatasi kejenuhan anak-anak pada

saat orang tuanya sedang memancing, diharapkan dengan adanya penambahan fasilitas tersebut kepuasan dan loyalitas konsumen akan meningkat. Penganekaragaman wahana alam juga dianggap perlu untuk menambah variasi permainan wahana alam di samping flying fox, horse ridding, tali temali dan lainnya. Selain itu pembangunan sarana olahraga juga diharapkan mampu membuat konsumen memiliki pilihan aktivitas selain memancing ketika berada di Fishing Valley. Kolam renang dibutuhkan bagi konsumen yang hanya menemani kerabat lainnya yang sedang memancing. Konsumen membutuhkan fasilitas lain yang tidak atau jarang ditemui di kolam pemancingan sejenis lainnya. Sementara itu seperti diperlihatkan pada Tabel 13 konsumen juga memperhatikan aksesabilitas (26%) karena lokasi yang mudah dijangkau tidak akan membuat konsumen malas untuk berkunjung. Sebagian kecil responden memperhatikan keadaan suasana yang segar dan santai (14%), selanjutnya dengan selisih yang tidak terlalu jauh responden memperhatikan pemandangan yang lepas dan indah (10%), harga (6%) dan pelayanan (3%).

Tabel 13. Fokus Perhatian Konsumen Dalam Promosi Fishing Valley

Fokus Perhatian Frekuensi

(Orang)

Persentase (%)

Pemandangan yang lepas dan indah 10 10

Suasana yang segar dan santai 14 14

Pelayanan 3 3

Fasilitas 41 41

Aksesabilitas 26 26

Harga 6 6

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009) 4.4.3. Evaluasi Alternatif

Tahap ketiga dari proses pengambilan keputusan yaitu evaluasi alternatif yang didefinisikan sebagai proses di mana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap ini konsumen mengevaluasi pilhan produk atau merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Dalam memilih objek wisata yang akan dikunjungi, responden mempertimbangkan

berbagai kriteria yang pada akhirnya akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya.

Tabel 14 memperlihatkan sebesar 56 persen responden mempertimbangkan lokasi yang mudah dijangkau sebagai faktor utama dalam memilih objek wisata. Menurut konsumen hal itu dikarenakan mereka tidak ingin merasa kelelahan diperjalanan dan mempertimbangkan waktu. Pertimbangan lain dari responden dalam pemilihan tempat wisata adalah kenyamanan yaitu sebesar 31 persen. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 7 persen responden yang mempertimbangkan masalah keindahan alam dan harga 6 persen. Selanjutnya faktor pelayanan bernilai nol karena menurut responden tidak banyak perbedaan pelayanan yang diberikan di setiap objek wisata.

Tabel 14. Pertimbangan Utama Konsumen Berkunjung ke Fishing Valley Pertimbangan Utama Frekuensi (Orang) Persentase (%) Lokasi yang mudah

dijangkau 56 56 Kenyamanan 31 31 Harga 6 6 Pelayanan - -Keindahan alam 7 7 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memilih Fishing Valley menjadi prioritas utama bila dihadapkan pada berbagai pilihan objek wisata adalah sebesar (58%). Hal ini menunjukkan bahwa objek wisata pemancingan memiliki daya tarik bagi konsumen. Walaupun begitu, selisih untuk responden yang tidak memilih Fishing Valley sebagai pilihan untuk berwisata tidak terlalu jauh yaitu sebesar (42%). Dapat dilihat pada Tabel 15.

Terkait dengan hal tersebut untuk mengantisipasi penurunan jumlah konsumen yang datang ke Fishing Valley, pengelola perlu menetapkan strategi pemasaran dengan mempelajari pesaing serta pelanggan. Perusahaan dapat lebih memperhatikan banyaknya pelanggan yang menunjukkan minat pada pemancingan yang tidak ditawarkan oleh pihak lain. Hal ini menjadi peluang untuk menarik jumlah konsumen yaitu dengan menambah waktu buka yang lebih panjang dibandingkan kolam pemancingan lain. Fishing Valley

menetapkan waktu buka pada hari biasa adalah pukul 10.00-21.00 WIB dan hari libur mulai pukul 09.00-21.00 WIB.

Tabel 15. Prioritas Utama Konsumen Fishing Valley Sebagai Pilihan Untuk Berwisata

Prioritas Utama Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Ya 58 58

Tidak 42 42

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009) 4.4.4 Pembelian

Tahap selanjutnya setelah melakukan evaluasi alternatif adalah melakukan proses pembelian. Adapun analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah alasan berkunjung untuk pertama kali, cara memutuskan untuk berkunjung, yang mempengaruhi untuk berkunjung, bersama siapa biasanya berkunjung, frekuensi berkunjung, biaya yang dikeluarkan selama berkunjung, objek yang dikunjungi dan kegiatan wisata yang dilakukan selama berkunjung.

Tabel 16 menyajikan alasan untuk berkunjung pertama kali ke Fishing Valley. Sebagian dari responden memutuskan berkunjung ke Fishing Valley dengan alasan lokasi yang mudah dijangkau (62%). Hal ini sesuai dengan keberadaan lokasi Fishing Valley yang mudah dijangkau dengan kendaraan apapun dan tidak terlalu membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama.

Tabel 16. Alasan Berkunjung ke Fishing Valley

Alasan Berkunjung Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Lokasi yang mudah dijangkau 62 62

Dekat dengan tempat tinggal 20 20

Pelayanan yang memuaskan -

-Objek wisata yang terkenal 6 6

Nyaman 12 12

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Faktor selanjutnya yang menjadi alasan pengunjung adalah dekat dengan tempat tinggal (20%). Hal ini diungkapkan responden dimana konsumen merasa tidak perlu berfikir lama untuk berkunjung karena lokasi yang cukup dekat. Alasan lain konsumen berkunjung adalah kenyamanan (12%) dan objek wisata yang terkenal (6%).

Berdasarkan hasil pengolahan data, sebagian besar dari responden menyatakan bahwa mereka merencanakan dahulu untuk berkunjung ke Fishing Valley (71%). Rutinitas yang dimiliki konsumen menyebabkan konsumen tidak ingin membuang waktu senggangnya. Sementara sisanya sebanyak 29 persen responden memutuskan untuk berkunjung secara mendadak yaitu langsung memutuskan ke lokasi wisata. Tabel 17 memperlihatkan cara konsumen dalam memutuskan berkunjung ke Fishing Valley.

Tabel 17. Cara Memutuskan Berkunjung ke Fishing Valley

Cara Memutuskan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Terencana 71 71

Tidak terencana 29 29

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Tabel 18 menunjukkan sumber yang paling mempengaruhi konsumen dalam memutuskan berkunjung ke Fishing Valley adalah teman (54%). Melalui pengaruh teman terkadang konsumen dapat langsung berkunjung ke Fishing Valley. Adanya teman yang mengajak ke tempat wisata dapat membina keakraban dan tidak menjadi bosan. Sementara itu pengaruh media sebesar (27%). Selama ini Fishing Valley telah melakukan promosi dengan peliputan yang dilakukan sejumlah stasiun televisi seperti Trans TV, Trans7 dan SCTV. Selain itu juga tersedia media website yaituwww.fishingvalley.net sehingga konsumen dapat mengetahui info Fishing Valley secara langsung melalui media internet. Selanjutnya diikuti pengaruh diri sendiri sebesar (11%), keluarga sebesar (6%), dan lainnya sebesar (2%).

Tabel 18. Sumber yang Mempengaruhi Konsumen Berkunjung ke Fishing Valley

Sumber yang Mempengaruhi Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Diri sendiri 11 11 Teman 54 54 Keluarga 6 6 Media 27 27 Lainnya 2 2 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Tabel 19 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen datang bersama keluarga (70%). Jika dilihat dari jenis wisatanya maka Fishing Valley

termasuk ke dalam jenis wisata keluarga dimana sebagian besar konsumen berkunjung yang datang lebih dari satu orang. Hal ini merupakan alasan mengapa sebagian besar konsumen cenderung datang bersama keluarga. Selain bersama keluarga, sebesar (19%) pengunjung datang bersama teman, kemudian diikuti dengan pasangan (7%), dan hanya (4%) konsumen yang memutuskan untuk datang sendiri.

Tabel 19. Teman Berkunjung ke Fishing Valley

Teman Berkunjung Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Sendiri 4 4

Keluarga 70 70

Teman 19 19

Pasangan 7 7

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 20 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen yang telah melakukan kunjungan lebih dari satu kali adalah sebesar (53%), dimana sebagian besar dari mereka yang telah berkunjung sebanyak dua kali sebesar (23%), sebanyak tiga kali sebesar (18%), empat kali sebesar 9% dan yang telah berkunjung lebih dari empat kali sebesar (3%). Konsumen yang baru pertama kali melakukan kunjungan sebesar (47%).

Tabel 20. Frekuensi Berkunjung ke Fishing Valley

Frekuensi Berkunjung Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Pertama kali 47 47

2 kali 23 23

3 kali 18 18

4 kali 9 9

Lebih dari 4 kali 3 3

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Dilihat dari besarnya pengeluaran, sebesar (43%) konsumen menghabiskan uangnya selama melakukan kunjungan antara Rp 200.000 – Rp 250.000 dan hanya (2%) konsumen menghabiskan uangnya kurang dari Rp 100.000. secara lebih terinci data mengenai pengeluaran pengunjung dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Biaya Selama Berkunjung Ke Fishing Valley

Pengeluaran Berwisata Frekuensi (Orang) Persentase (%)

< Rp 100.000 2 2 Rp 100.000 – Rp 150.000 8 8 Rp 150.000 – Rp 200.000 21 21 Rp 200.000 – Rp 250.000 43 43 > Rp 250.000 26 26 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Daya tarik Fishing Valley adalah kolam pemancingannya. Hampir sebagian besar konsumen yang datang melakukan kunjungan ke kolam pemancingan (58%) untuk melakukan aktivitas memancing baik sendiri ataupun bersama keluarga. Hal ini dikarenakan konsep memancing yang ditawarkan oleh pengelola beragam untuk semua kalangan yakni mancing galatama, mancing keluarga, dan mancing sewaan. Mancing galatama disediakan untuk perlombaan yang digelar setiap hari. Untuk keluarga yang ingin memancing ikan dengan penuh keceriaan, pengelola menyediakan sarana tersebut. Sambil menikmati makanan di gazebo, anggota keluarga dapat berkesempatan memancing ikan. Bagi perusahaan atau kelompok yang ingin mengadakan lomba memancing ikan bersama, Fishing Valley menawarkan mancing sewaan. Sisanya sebesar (25%) adalah konsumen yang mengunjungi restoran, (9%) mengunjungi wisata alam, (6%) mengunjungi wahana bermain dan (2%) horse ridding.

Tabel 22. Objek yang Dikunjungi di Fishing Valley

Objek yang Dikunjungi Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Kolam pemancingan 58 58 Restoran 25 25 Wisata alam 9 9 Wahana bermain 6 6 Horse ridding 2 2 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh konsumen yang datang ke Fishing Valley beraneka ragam. Diantaranya memancing, rekreasi, fotografi, bermain, outbond, makan dan lainnya. Memancing merupakan kegiatan wisata yang paling banyak digemari oleh konsumen (57%). Kegiatan ini dilakukan oleh mereka pada saat mereka berada di lokasi kolam pemancingan. Kegiatan lain

yang digemari konsumen adalah makan (14%). Hanya (3%) konsumen yang melakukan kegiatan horse ridding selama berkunjung ke Fishing Valley. Informasi yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Kegiatan Wisata yang Dilakukan Konsumen di Fishing Valley Kegiatan Wisata Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Memancing 57 57 Rekreasi 11 14 Fotografi 3 3 Bermain 7 7 Outbond 5 5 Makan 14 11 Lainnya 3 3 Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009) 4.4.5 Pasca Pembelian

Pada tahap pasca pembelian konsumen akan mengevaluasi alternatif setelah pembelian. Keyakinan dan sikap yang terbentuk pada tahap ini dapat langsung mempengaruhi niat pembelian masa datang, komunikasi lisan dan perilaku keluhan. Hasil dari evaluasi pasca pembelian adalah perasaan puas atau tidak puas setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Adapun proses evaluasi pasca pembelian yang dianalisis dalam penelitian ini adalah mengenai tingkat kesukaan dan kepuasan setelah melakukan kunjungan ke Fishing Valley dan niat untuk merekomendasikan serta mempromosikan Fishing Valley kepada orang lain.

Secara umum sebagian besar konsumen yang datang berkunjung menyukai objek wisata pemancingan Fishing Valley (52%), kemudian konsumen yang berpendapat biasa saja sebesar (30%) dan konsumen yang merasa sangat suka sebesar (18%). Tabel 24 menunjukkan tingkat kesukaan konsumen terhadap Fishing Valley.

Tabel 24. Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Fishing Valley Tingkat Kesukaan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Sangat suka 18 18

Suka 52 52

Biasa saja 30 30

Tidak suka -

-Sangat tidak suka -

-Total 100 100

Setelah membeli jasa yang diinginkan dengan melakukan kunjungan ke Fishing Valley maka akan timbul sikap tertentu yang akan berpengaruh terhadap pembelian jasa wisata selanjutnya. Sikap tersebut dapat dilihat melalui tingkat kepuasan yang mereka rasakan setelah melakukan kunjungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sebagian besar pengunjung merasa puas setelah berkunjung ke Fishing Valley (59%). Sementara (26%) konsumen merasa biasa dan konsumen yang merasa sangat puas setelah berkunjung adalah sebesar (15%). Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu produk/jasa akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk/jasa tersebut. Sedangkan perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian dan konsumsi terhadap produk/jasa tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Fishing Valley

Tingkat Kepuasan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Sangat puas 15 15

Puas 59 59

Biasa saja 26 26

Tidak puas -

-Sangat tidak puas -

-Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Selain itu pada Tabel 26 dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen Fishing Valley akan menyarankan untuk berkunjung dan mempromosikan Fishing Valley kepada orang lain (96%). Hal ini memberikan dampak positif bagi perusahaan karena apabila mereka bersedia untuk mempromosikanya kepada orang lain maka konsumen yang datang akan semakin banyak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pengelola untuk mempromosikan Fishing Valley adalah dengan memberikan stiker, brosur atau leaflet kepada konsumen yang berisi informasi tentang objek wisata Fishing Valley.

Tabel 26. Kesediaan Konsumen Untuk Menyarankan Berkunjung dan Mempromosikan Fishing Valley Kepada Orang Lain

Kesediaan Konsumen Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Ya 96 96

Tidak 4 4

Total 100 100

Tabel 27 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen berpendapat keunggulan wisata pemancingan Fishing Valley terletak pada fasilitasnya yang lengkap (43%). Selain itu keunggulan lainnya adalah kenyamanan sebesar (16%), keindahan alam (11%), harga (9%,) lokasi yang mudah dijangkau (5%), lainnya (2%) dan tidak ada konsumen yang memilih pelayanan.

Dari hasil ini pihak pengelola dapat lebih mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen selama berwisata sehingga dapat lebih mengembangkan konsep wisatanya. Pengembangan konsep wisata dalam hal ini diantaranya dengan menambah fasilitas baru yang lebih variatif.

Tabel 27. Keunggulan Fishing Valley

Keunggulan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Lokasi yang mudah dijangkau 5 5

Harga 9 9

Kenyamanan 16 16

Fasilitas yang lengkap 43 43

Keindahan alam 11 11

Pelayanan -

-Lainya 2 2

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Pada Tabel 28 menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen tidak terpengaruh apabila terjadi kenaikkan harga di Fishing Valley. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan konsumen yang sebagian besar akan tetap berkunjung ke Fishing Valley walaupun harga naik (86%).

Tabel 28. Pengaruh Kunjungan Terhadap Kenaikkan Harga di Fishing Valley

Pengaruh Kunjungan Terhadap Kenaikkan Harga

Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Akan tetap berkunjung 86 86

Tidak akan berkunjung kembali 14 14

Total 100 100

Sumber : Data Primer yang diolah (2009)

Harga tiket untuk kolam pemancingan galatama antara Rp.100.000-Rp.250.000/ronde. Sedangkan wahana bermain seperti bom-bom boat Rp. 7.500, balon air Rp. 10.000, permainan anak-anak Rp 2.000/koin, outbond termasuk flying fox Rp. 15.000/orang untuk 12 permainan. Untuk harga makanan dan minuman restoran bervariatif mulai dari Rp 5.000-Rp 60.000. Berdasarkan hal tersebut, Fishing Valley dapat melakukan kebijakan untuk

meningkatkan harga disertai dengan peningkatan pelayanan terhadap konsumen melalui peningkatan fasilitas untuk kegiatan rekreasi, memperbaiki sarana dan prasarana yang kurang layak dan meningkatkan promosi objek wisata pemancingan Fishing Valley. Secara keseluruhan tahap proses pengambilan keputusan konsumen yang berkunjung ke objek wisata pemancingan Fishing Valley dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Hasil Rekapitulasi Analisis Proses Pengambilan Keputusan

Tahap Secara Keseluruhan 1. Pengenalan Kebutuhan

- Tujuan utama berkunjung - Manfaat Berkunjung

- Memancing (56%) - Hiburan (78%) 2. Pencarian Informasi

- Sumber informasi konsumen - Fokus perhatian konsumen dalam promosi Fishing Valley

- Keluarga / teman (63%) - Fasilitas (41%)

3. Evaluasi Alternatif

- Pertimbangan utama berkunjung - Prioritas utama konsumen sebagai pilihan untuk berwisata

- Lokasi yang mudah dijangkau (56%) - Ya (58%)

4. Pembelian

- Alasan berkunjung

- Cara memutuskan berkunjung - Sumber yang mempengaruhi konsumen

- Teman berkunjung ke Fishing Valley

- Frekuensi berkunjung - Biaya selama berkunjung - Objek yang dikunjungi - Kegiatan wisata yang dilakukan

- Lokasi yang mudah dijangkau (62%) - Terencana (71%) - Teman (54%) - Keluarga (70%) - > 1 kali (53%) - Rp 200.000 – Rp 250.000 (43%) - Kolam pemancingan (58%) - Memancing (57%) Pasca Pembelian - Tingkat kesukaan - Tingkat kepuasan

- Kesediaan konsumen untuk mempromosikan Fishing Valley

- Keunggulan Fishing Valley - Pengaruh kunjungan terhadap kenaikan harga di Fishing Valley

- Suka (52%) - Puas (59%) - Ya (96%)

- Fasilitas yang lengkap (43%)