• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

2. Indikator Jumlah Calon Wirausaha Baru

Selanjutnya indikator kedua adalah turunan dari target RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 : Penciptaan 100.000 Wira Usaha Baru yang terdapat di Misi 4 Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan; sasaran 13 meningkatkan Kesempatan Kerja; Strategi 2 Menciptakan 100.000 Wira Usaha Baru, SKPD leading sektornya adalah

Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan. Sebagai gambaran target SKPD terkait sebagai berikut :

Tabel 3.18

Target Penciptaan Wira Usaha Baru sesuai RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018

No SKPD Akhir Renstra (Tahun 2018) Target

1. Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan 35.000

2. Dinas Pendidikan 40.000

3. Dinas Tenaga Kerja 7.500

4. Dinas Pemuda dan Olahraga 7.500

5. Dinas Pertanian 1.000

Tenaga Kerja hasil pelatihan yang sudah mengikuti Uji Kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi dibidangnya agar diterima di dunia kerja (dapat bekerja di sektor formal), jika tidak berhasil diarahkan untuk menjadi Calon Wira Usaha Baru. Target Dinas Tenaga Kerja di Kota Bandung pada akhir Tahun 2018 dapat melatih sebanyak 7.500 orang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Untuk mencapai target tersebut pada umumnya yang dilakukan SKPD adalah melakukan pelatihan sesuai tupoksi bidangnya. Realisasi dari indikator untuk sasaran tersebut di atas, target 1.120 orang tercapai sebanyak 1.160 orang. Pencapaian target tersebut di Dinas Tenaga Kerja dilakukan oleh 3 (tiga) unit kerja, yaitu oleh Bidang Lattas, Bidang Penta dan Transmigrasi, dan UPT BLK. Realisasinya melebihi target karena di kegiatan bidang penempatan tenaga kerja Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat dari target bidang 120 orang realisasi 160 orang.

Bahwa masalah pengangguran menjadi sedikit terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwirausaha. Cara ini berpeluang besar dalam mengurangi pengangguran dalam masyarakat. Menjadi wira usaha tidak menuntut pendidikan yang tinggi, yang dibutuhkan sedikit modal dan keuletan dalam menjalankan usahanya.

Bertambahnya volume program kegiatan pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja bertujuan untuk memenuhi target di atas, tahap ini merupakan tahap awal dari penciptaan wira usaha baru, karena pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Selain berpendidikan, perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.

Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Pelatihan dan Produktivitas melaksanakan pemagangan di perusahaan bagi Calon Wira Usaha Baru yang sudah dilatih harapannya tenaga kerja siap pakai dan diterima di dunia kerja atau menjadi wira usaha baru, sedangkan yang dilaksanakan oleh Bidang Penempatan dan Transmigrasi melakukan pelatihan teknis bagi penciptaan Wira Usaha Baru arahnya murni menyiapkan tenaga kerja calon wira usaha baru, karena materi 100% semua praktek mengolah suatu produksi/industri sejenis, pelatihan dilaksanakan ditempat Wirausahawan yang sudah berhasil.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Kemudian tahap ketiga melakukan intermediasi Perbankan yaitu mempertemukan para calon wira usaha baru yang sudah dilatih dengan perbankan/lembaga keuangan lainnya, materi yang diberikan berupa bimbingan teknis manajerial, pengelolaan administrasi kelembagaan/ keuangan, serta akses permodalan. namun dengan cara demikian tetap kurang berhasil, permasalahannya adalah untuk akses ke perbankan/lembaga permodalan tetap harus memenuhi persyaratan keperbankanan/bankable.

Terkendala tupoksi, Disnaker tidak melaksanakannya beberapa tahapan penciptaan WUB, yaitu tahap pendampingan untuk proses perijinan, peningkatan kualitas produk, pemasaran, dan pemberian dana segar/permodalan, tujuannya adalah agar Calon WUB ini mendapatkan kemudahan proses perijinan serta kemudahan fasilitasi pemasaran produk melalui pameran-pameran baik skala lokal, regional, nasional, maupun intenasional, serta memperoleh modal awal untuk melakukan kegiatan usaha;

Permasalahan selanjutnya jika Calon WUB hanya diberikan pelatihan kewirausahaan, pemagangan serta fasilitasi akses permodalan melalui intermediasi, dikhawatirkan akan mengakibatkan kekurang berhasilan dalam menciptakan WUB, karena untuk menciptakan satu orang Wira Usaha Baru berdasarkan hasil penelitian Chevron yang disampaikan Kepala BAPPEDA Propinsi (Profesor Denny) pada saat Rapat Koordinasi penyusunan RKPD Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 di Hotel Khatulistiwa menyatakan, bahwa untuk menciptakan Wira Usaha Baru dari 100 orang yang dilatih hasil seleksi rekruitment Calon WUB paling yang berhasil menjadi WUB sukses hanya 2 orang saja. Sudah tentu untuk penciptaan WUB perlu penanganan yang sinergi antara para pihak. Penyelesaian permasalahan Penciptaan WUB pelaksanaannya harus terkoordinasikan dengan baik dengan SKPD dan Instansi serta Lembaga terkait lain sesuai tupoksinya, seperti Perguruan Tinggi, Perbankan, KADIN, dan instansi/lembaga yang berkaitan dengan pengembangan kewirausahaan, sehingga harapan akhir Tahun 2018 dapat menciptakan 100.000 Wira Usaha Baru akan berhasil, karena program ini merupakan program unggulan Bapak Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode 2013-2018 harapan terjadi multiplayer effect satu orang wira usaha baru berhasil akan mampu menciptakan lapangan kerja yang baru.

Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam meningkatkan penciptaan wira usaha baru yaitu mendorong sikap kewirausahaan para pencari kerja. Masalah pengangguran menjadi sedikit terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

besar dalam mengurangi pengangguran dalam masyarakat, karena dalam berwirausaha tidak menuntut pendidikan yang tinggi, yang dibutuhkan hanya sedikit modal dan keuletan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu hal ini dijadikan target prioritas RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 sesuai janji politik Walikota Tahun 2018 harus tercipta 100.000 Wira Usaha Baru, karena diindikasikan sektor informal di perkotaan diduga mampu menyerap angkatan kerja yang mendapat tekanan dari rasionalisasi pekerja akibat kontraksi perekonomian.

Jika dilihat dari target RPJMD 2013-2018 terciptanya 100.000 WUB, sedangkan berdasarkan LPPD yang sudah dipublish melalui Koran Tribun Tanggal 17 Juni 2015 halaman 5, pada Tahun 2014 dari 5 SKPD yang sudah merealisasikan pelatihan WUB baru Disnaker sebanyak 1.160 melebihi target yang ditentukan yaitu 1.120, berarti dari target 7.500 Calon WUB terlatih di akhir Tahun 2018, tanggungjawab Disnaker akhir Tahun 2018 sisa sebanyak 6.340 Calon WUB, kemudian Tahun 2015 rencana 1.340 Calon WUB, maka di Tahun 2016 sisa 5.000 Calon WUB lagi yang harus disentuh melalui pelatihan ketenagakerjaan.

3.2.3. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 3

Pada dasarnya untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat. Salah satu penyebab munculnya masalah pengangguran karena pencari kerja tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Berkat kinerja Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang didukung para Pejabat fungsional Pengantar Kerja, target kinerja terlampaui. Proses Penyediaan Informasi Lowongan Pekerjaan yang dilakukan adalah melalui Job Fair/Pameran Kerja yang dilaksanakan 3 kali Pameran/Bursa Kerja, melalui Bursa Kerja On-line. (BKOL) memberi kemudahan kepada Pengusaha melakukan entry secara on-line lowongan yang tersedia di perusahaan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, perusahaan mempunyai kewajiban melaporkan perkembangan perusahaannya kepada Pemerintah melalui SKPD yang membidangi ketenagakerjaan. Tahun 2014 Disnaker termasuk sebagai Smart SKPD, inovasi yang dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan publik adalah menyusun aplikasi Sistem Informasi Ketenagakerjaan yang diberi nama BIMMA’S (Bandung Integrated Manpower

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Management Aplications System), sub sistem yang sudah berjalan di bidang Pengawasan

yaitu Wajib Lapor On-line. dengan sistem ini, memberi kemudahan terhadap perusahaan untuk menyampaikan laporan perusahaannya melalui website Wajib Lapor On-line (paperless), diantara contentnya perusahaan wajib mengisi format lowongan kerja yang tersedia di perusahaannya, harapan kedepan adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di Kota Bandung meningkat dengan diketahuinya dan dilaksanakannya Wajib Lapor Ketenagakerjaan oleh Perusahaan melalui Website tersebut. Jika dibanding dengan target 50.000 Lowongan Kerja di akhir RENSTA, direalisasikan Tahun 2014 sebanyak 9.695 loker, melebihi target yang ditentukan, tanggungjawab sebanyak 40.305 loker lagi harus didapat sampai akhir Tahun 2018, agar para pencari kerja dengan mudah mencari loker sesuai bakat dan minat yang bersangkutan, seperti tabel berikut:

Tabel 3.19

Analisis Pencapaian Sasaran 3 Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja No Indikator Kinerja Satuan Existing Tahun

2013 Tahun 2014 Prosentase Capaian Kinerja Target Akhir Renstra (Tahun 2018) Target Realisasi 1. Jumlah Lowongan

Pekerjaan Baru Loker 6.989 3.000 9.695 323,17% 50.000

2. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan % 14,05 14,22 41,92 294,80% 44,88

Dokumen terkait