• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

b. Realisasi dan Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2010 – 2014

Pengukuran kinerja organisasi perlu dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun-tahun sebelumnya sebagai progess report kinerja organisasi yang bersangkutan, sebagai perbandingan disajikan capaian kinerja Tahun 2009-2014, target Tingkat Pengangguran Terbuka adalah target prioritas yang ditetapkan RPJMD Kota Bandung Tahun 2008-2013 dan juga RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018. Realisasi 2010-2014 sebagai berikut :

Tabel 3.12

Realisasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung Tahun 2009 – 2014 Uraian TPT (%/Tahun) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Realisasi 13,83 13,75 10,34 9,17 10,98 8,05 Meningkat - - - - 1,81 - Menurun - 0,08 3,41 1,17 - 2,93

Setiap tahun Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung terus mengalami penurunan berarti Pemerintah Kota Bandung sedikitnya telah berhasil memberikan peluang kesempatan kerja pada masyarakat Kota Bandung, hanya pada Tahun 2012 ke Tahun 2013 terjadi peningkatan Pengangguran Terbuka (Jawa Barat 0,16 persen, Kota Bandung 1,81 persen) berdasarkan sumber data (BPS) hal ini terjadi sehubungan pada saat dilakukan Sakernas bulan Agustus bertepatan dengan selesainya bulan puasa, dimana yang biasanya bekerja, pada saat dilakukan sensus sedang berhenti/tidak sedang bekerja karena sedang libur Hari Raya Iedul Fitri, sehingga menambah data jumlah penganggur, maka ketika sensus dilakukan Agustus 2014. Untuk lebih jelas dapat dilihat grafik di bawah ini :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Grafik 3.1.Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandung Tahun 2009-2014

Sebagai bahan dapat dilihat tren jumlah penganggur, jumlah bekerja, dan jumlah angkatan kerja dari Tahun 2009 ke Tahun 2014 sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.13

Data Jumlah Penganggur dan Angkatan Kerja Kota Bandung Tahun 2011 – 2014

No. Uraian Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014 1. Jumlah Penganggur 152.953 131.353 116.798 107.384 129.142 95.971 2. Jumlah Bekerja 998,227 1,000,140 1,012,946 1,064,167 1,047,235 1,096,799 3. Jumlah Angkatan Kerja 1.069.077 1.079.477 1.129.744 1.171.551 1.176.377 1.192.770 Sumber data : BPS Kota Bandung

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Jumlah penganggur dari Tahun 2009 sampai Tahun 2014 terus mengalami penurunan, sebaliknya jumlah bekerja makin meningkat, walaupun jumlah Angkatan Kerja setiap Tahun meningkat pula.

c. Perbandingan Pencapaian Indikator Kinerja Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota se - Jawa Barat Tahun 2014

Kota Bandung dengan Propinsi Jawa Barat Tahun 2011 – 2014

Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan pembangunan di Propinsi Jawa Barat. Tahun 2012 PDRB Kota Bandung menyumbang sebesar 12,75 persen terhadap perekonomian Propinsi Jawa Barat, dan Tahun 2013 kontribusi meningkat menjadi 13,16 persen. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi walaupun hanya didukung oleh beberapa faktor, pada akhirnya akan berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

Tabel 3.14

Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 – 2014 No. Uraian Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun/%)

2011 2012 N/T 2013 N/T 2014 N/T

1. Propinsi Jawa Barat

9,81 9,00 T 0,81 9,16 N 0,16 8,45 T 0,71

2. Kota Bandung 10,34 9,17 T 1,17 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93 Sumber Data : Sakernas 2011 s.d. 2014 BPS Jabar.

Jika membandingkan Propinsi Jawa Barat dengan Kota Bandung dari Tahun 2012 ke Tahun 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka Jawa Barat dari Tahun 2011 sebesar 9,81 menjadi 9,00 persen Tahun 2012 menurun 0,81 persen, dan menurun pula sebesar 0.16 persen menjadi 9,16 persen di Tahun 2013, kemudian menurun 0,71 persen dari Tahun 2013 menjadi 8,45 persen pada Tahun 2014. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung dari Tahun 2011 sebesar 10,34 persen menurun 1,17 persen Tahun 2012 menjadi 9,17 persen, dan pada Tahun 2013 meningkat 1,81 persen menjadi sebesar 10,98 persen, pada Tahun 2014 secara signifikan turun sebesar 2,93 persen dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen menjadi sebesar 8,05 persen.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Kota Bandung pada Tahun 2012 ke Tahun 2013 terjadi peningkatan Pengangguran Terbuka sama dengan Propinsi Jawa Barat (Jawa Barat 0,16 persen, Kota Bandung 1,81 persen) berdasarkan sumber data (BPS) hal ini terjadi sebagaimana telah dijelaskan di atas dalam Realisasi dan Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2010 – 2014. Untuk lebih jelasnya dilihat dalam grafik di bawah ini :

Grafik 3.3. Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung Tahun 2011 -2014

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat pada ekspos pencapaian target penyerapan dua juta kesempatan kerja di Propinsi Jawa Barat jumlah Pengangguran di Jawa Barat menurun dari 1.888.667 menjadi 1.775.196, artinya orang yang menganggur di Jawa Barat turun sekitar 113.000 orang. Salah satu serapan tenaga kerjanya adalah semakin banyak masyarakat Jawa Barat yang mampu berwirausaha. Sektor paling banyak menyerap tenaga kerja adalah jasa, perdagangan, hotel, restoran, dan industri keuangan. Propinsi Jawa Barat terus berusaha mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor non formal, dengan tren investasi di Jabar terus naik, kendati serapan tenaga kerja lebih didominasi sektor jasa, harapan Jawa Barat adalah industri manufaktur dapat berorientasi pada industri padat karya.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya dapat diciptakan dengan adanya lapangan kerja yang memadai. Peningkatan pertumbuhan ekonomi korelasinya adalah meningkatnya penyerapan tenaga kerja, aktivitas ekonomi meningkat maka kebutuhan faktor produksi terutama pekerja juga akan mengalami kenaikan, secara simultan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tahun 2010 jumlah Penganggur di Kota Bandung mencapai 131.353 orang, terjadi penurunan sebanyak 35.382 orang adalah pengurangan dari data Tahun 2014 (data sementara publish BPS Kota Bandung) berjumlah 95.971 orang, diprosentasekan penurunannya 4,12 persen dari Tahun 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka 12,17 persen, pada Tahun 2014 menjadi 8,05 persen. Indikasi ini sangat baik walaupun jumlah Angkatan Kerja terus meningkat Tahun 2010 sebanyak 1.079.477 orang, dan pada Tahun 2014 bertambah menjadi 1.192.770 orang, tetapi jumlah orang yang bekerja terus meningkat pula dari Tahun 2010 sebanyak 1.000.140 orang, dan Tahun 2014 mencapai di angka 1.096.799 orang.

Perbandingan Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota Se – bandung Raya Tahun 2011 - 2014

Keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Disnaker mencoba membandingkan realisasi capaian target “Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka dengan Kabupaten/Kota se-Bandung Raya dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.15

Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Se- Bandung Raya Tahun 2011 – 2014

No. Kabupaten/Kota Tingkat Pengangguran Terbuka (Tahun)

2011 2012 % (N/T) 2013 % (N/T) 2014 % (N/T) 1. Kota Bandung 10,34 9,17 T 1,17 10,98 N 1,81 8,05 T 2,93 2. Kota Cimahi 10,32 8,57 T 1,75 11,43 N 2,86 9,62 T 1,81 3. Kabupaten Bandung 10,69 10,38 T 0,31 10,15 T 0,23 8,48 T 1,67 4. Kabupaten Bandung Barat 13,01 12,37 T 0,64 9,61 T 2,76 8,15 T 1,46 Sumber Data : Pusat Data dan Analisa Pembangunan Jabar (N : Naik - T : Turun)

Perbandingan tingkat pengangguran terbuka dari Tahun 2011 ke Tahun 2014 : Kota Bandung tingkat pengangguran terbuka menurun 2,29 persen dari Tahun 2011 sebesar 10,34 persen menjadi 8,05 persen Tahun 2014; Kota Cimahi Tahun 2011 sebesar 10,32 persen menjadi 11,43 persen pada Tahun 2014 berarti di Kota Cimahi ada peningkatan jumlah penganggur sebesar 1,11 persen; Kabupaten Bandung dari Tahun 2011 sebesar 10,69 persen turun 2,21 persen ke Tahun 2014 sebesar 8,48 persen; dan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011 sebesar 13,01 persen menjadi 9,61 persen Tahun 2013, penurunannya adalah sebesar 3,4 persen.

Apabila di ranking maka penyerapan tenaga kerja tertinggi di Bandung Raya pertama adalah Kabupaten Bandung Barat penurunan dari Tahun 2011 ke Tahun 2014 sebesar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3,4 persen, Kota Bandung peringkat kedua penurunan sebesar 2,29 persen, kemudian Kabupaten Bandung penurunan sebesar 2,21 persen, sedangkan di Kota Cimahi terjadi peningkatan jumlah penganggur sebesar 1,11 persen kemungkinan banyak migrasi ke Kota tersebut karena selalu mendapatkan beberapa predikat terbaik se – Jawa Barat maupun tingkat Nasional, sehingga peluang kerja meningkat.

Kota Bandung dengan Kabupaten/Kota se – Jawa Barat Tahun 2014

Selanjutnya kita bandingkan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2014 se-Jawa Barat, posisi Kota Bandung ada di ranking ke-14, Kabupaten Majalengka menduduki posisi tertinggi dengan TPT 4,47 persen, dan terendah adalah Kabupaten Cianjur 14,87 persen. Hal ini untuk membuktikan bahwa menurut Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi (Kemmenpan, RB) keberhasilan kinerja suatu organisasi belum dikatakan berhasil apabila tidak melihat atau membandingkan dengan kinerja daerah lainnya. Oleh karena itu Disnaker mencoba membandingkan realisasi capaian target “Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka” dengan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.16

Jumlah Pengangguran, Angkatan Kerja, dan TPT se-Jawa Barat Tahun 2014

No.

Kabupaten/Kota Pengangguran Jumlah Jumlah Angkatan Kerja TPT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kabupaten Bandung Kabupaten Garut Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten Cirebon Kabupaten Majalengka Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang Kabupaten Bekasi KabupatenBandung Barat Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 177.222 88.421 153.407 138.045 78.818 58.588 37.755 32.118 121.695 28.116 41.883 61.403 49.193 31.905 114.004 94.436 51.971 43.503 16.083 95.971 16.221 115.643 80.903 26.006 15.571 6.315 2.315.176 1.093.219 1.031.622 1.628.076 1.022.545 845.869 767.041 467.066 913.940 628.959 557.618 766.583 729.932 407.360 1.026.868 1.389.958 637.436 458.665 138.129 1.192.770 147.148 1.236.114 958.587 270.284 289.572 85.602 7,65 8,09 14,87 8,48 7,71 6,93 4,92 6,88 13,32 4,47 7,51 8,01 6,74 7,83 11,10 6,79 8,15 9,48 11,64 8,05 11,02 9,36 8,44 9,62 5,38 7,38

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Berdasarkan data di atas, posisi Kota Bandung berada di peringkat ke-14, jumlah Angkatan Kerja Tahun 2014 di Kota Bandung mencapai 1.192.770, hampir sama dengan jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Cianjur yang menduduki posisi terakhir, yaitu 1.031.622 orang (86,49 persen dibanding Kota Bandung) dengan Tingkat Pengangguran Terbuka tertinggi di Jawa Barat di angka 14,87 persen, sedangkan Kabupaten Majalengka menduduki posisi pertama, hanya jumlah Angkatan Kerjanya 52,73 persen lebih sedikit dari Kota Bandung, yaitu hanya 628.959 orang. Kota Bandung adalah merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, daya tarik migrasinya sangat tinggi, dan juga merupakan Kota Pendidikan dimana berdasarkan survey BPS kebanyakan yang telah mengikuti pendidikan di Kota Bandung mencari kerjanya tetap di Kota Bandung, enggan meninggalkan Kota Bandung, dengan kata lain berkehendak menjadi penduduk tetap Kota Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik di bawah ini :

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Grafik 3.4. Perbandingan TPT se- Propinsi Jawa Barat Tahun 2014

Tingkat Pengangguran Terbuka tertinggi se-Jawa Barat adalah di Kab. Cianjur dengan angka TPT sebesar 14,87%, dan TPT terendah Kab. Majalengka dengan angka TPT Sebesar 4,47%. sementara TPT Kota Bandung berada pada posisi ke 14 sebesar 8,05%.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Analisis Peningkatan/Penurunan Pencapaian Kinerja serta solusi yang dilakukan

Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung, terutama adanya kebijakan dan tingginya perhatian Walikota Bandung terhadap perkembangan ekonomi kreatif berupa konsep penataan pembangunan kampung juara dengan pola kolaborasi antara pihak swasta/masyarakat dengan Pemerintah Daerah. Kebijakan lainnya adalah dengan memperluas dan meningkatkan informasi kebijakan pemerintah melalui Informasi Teknologi, sehingga dengan pengetahuan meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi pelaku usaha ekonomi kreatif, dan indikasi lainnya adalah meningkatnya pelaku usaha bisnis online, dalam hal ini berarti penyerapan tenaga kerja di sector informal meningkat, atau meningkatnya wira usaha baru secara alami sebagai dampak dari adanya inovasi-inovasi kebijakan ekonomi dan teknologi.

Kebijakan di atas menjadikan sektor ekonomi di Kota Bandung pemberi kontribusi tertinggi terhadap pengurangan tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung terutama sektor ekonomi kreatif, dan penciptaan wira usaha baru di sektor jasa, (menurut Buku Indikator Makro – Bappeda Kota Bandung Tahun 2014) : “pada tahun 2013 sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mampu tumbuh menopang pertumbuhan ekonomi Kota Bandung”. Di sektor inilah pelaku ekonomi kreatif dan pelaku wira usaha bergerak tumbuh mendongkrak perekonomian Kota Bandung.

Solusi yang dilakukan untuk pengentasan pengangguran adalah dengan melaksanakan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, Program Peningkatan Kesempatan Kerja, Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, Program pengembangan wilayah Transmigrasi, dan Program Transmigrasi Regional secara maksimal serta melakukan kolaborasi antara Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dengan masyarakat, juga melakukan pengendalian dan pemantauan kinerja aparat secara terus menerus.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3.2.2. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 2

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja mempunyai 2 (dua) indikator kinerja sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.17

Analisis Pencapaian Sasaran 2

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja

No. Indikator Kinerja Satuan

Existing Tahun 2013 Tahun 2014 Prosentase Capaian Kinerja Target Akhir Renstra (Tahun 2018) Target Realisasi 1. Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten % -- 81,23 (7655/9424) 81,23 (7655/9424) 100 68,10 2. Jumlah Calon

Wirausaha Baru Orang 860 1.120 1.160 103,57 7.500 1. Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten

Indikator Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten adalah cerminan kinerja bidang Pelatihan Keterampilan dan Produktivitas Kerja, dan bidang Penempatan Tenaga Kerja, rumusan yang terkandung dalam target tersebut adalah Jumlah Pencari Kerja Terdaftar lulusan SMK sampai dengan Sarjana (produk kinerja bidang Penempatan Tenaga Kerja), ditambah dengan hasil pelaksanaan Uji Kompetensi Tenaga Kerja yang lulus dan mendapatkan sertifikat (produk kinerja bidang Pelatihan dan Produktivitas).

Rumusan ini didapat dari pengertian Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Tingkat capaian kinerja 100,00% realisasi sesuai target yang ditetapkan. Capaian indikator ini seratus persen tercapai merupakan data real capaian pada tahun 2014 untuk mengukur seberapa persen pencari kerja yang terdaftar, dan peserta pelatihan yang mempunyai kompetensi kerja; target ini adalah target kinerja baru hasil Reviu Tim Menpan, merevisi target Rasio

Meningkatkan Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam upaya Peningkatan Kesempatan Kerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

mengukur seberapa banyak/persen usulan musrenbang yang diakomodir untuk dilatih oleh Disnaker, target ini tidak mencerminkan outcome, hanya mengukur output saja. Pencari Kerja terdaftar lulusan SMK keatas

dianggap sudah mempunyai kompetensi dibidangnya, tidak perlu sentuhan Disnaker untuk dilakukan pelatihan atau di Uji Kompetensi, permasalahannya yang mereka butuhkan adalah peluang kerja sesuai dengan kompetensi kerja yang dimilkinya. Dari capaian target 81,23 persen,

sisanya adalah Pencari Kerja lulusan SMA kebawah sebesar 18,77 persen Pencari Kerja yang dianggap belum kompeten adalah menjadi pekerjaan Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja untuk dipanggil dan ditawarkan diberi pelatihan pada tahun selanjutnya sesuai bakat dan minat Pencari Kerja tersebut.

Menggunakan kata dianggap, maksudnya adalah bahwa tidak semua lulusan SMA ke bawah tidak kompeten, namun karena Disnaker tidak mempunyai data pencari kerja terdaftar dari SMA ke bawah yang kompeten, karena mungkin saja pencari kerja lulusan SMA yang mendaftar sudah/sedang mempunyai pekerjaan, tentunya yang sudah/sedang mempunyai pekerjaan sudah kompeten dibidangnya.

Analisa Prosentase Tenaga Kerja yang Kompeten, hanya membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, karena indikator ini baru ditetapkan setelah Reviu-Renstra. Untuk membandingkan kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya dan dengan kinerja instansi Kabupaten/Kota sekitar data tidak tersedia. Sebagai upaya menyajikan laporan kinerja yang lebih berkualitas sudah dilakukan koordinasi dengan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat, mencari data pembanding untuk indicator ini juga tidak tersedia, bahwa Propinsi Jawa Barat pun baru akan memunculkan target kinerja Tingkat Kompetensi Tenaga Kerja pada tahun 2016 sehubungan dengan ditetapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2016, Tenaga Kerja bebas boleh bekerja se-ASEAN sesuai peluang kerja yang ada di Negara yang bersangkutan.

Upaya selanjutnya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja agar Pencari Kerja diterima Dunia Kerja, adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Lembaga Pelatihan Kerja melalui pembinaan sertifikasi LPK

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2. Mendorong majunya pendidikan formal, karena merupakan salah satu persyaratan untuk bekerja dalam suatu perusahaan, serta melalui pendidikan non formal, berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. 3. Meningkatkan kegiatan pelatihan kerja

Pengangguran kebanyakan disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Relevansinya adalah kenyataannya sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.

Dokumen terkait