• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

AKUNTABILITAS KINERJA

2. Indikator Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

Target Kedua Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan akhir Tahun 2018 ditentukan target sebesar 44,88 persen, Tahun 2014 telah ditetapkan target sebesar 14,22 persen (2.532 penempatan/17.800 pendaftaran pencari kerja), dan direalisasikan sebesar 41,92 persen (penempatan 3.849/pendaftaran pencari kerja 9.181). Jika dilihat dalam tabel di atas realisasi sangat tinggi, padahal penempatan tenaga kerja seperti pada tahun tahun sebelumnya peningkatannya tidak terlalu signifikan mencapai 3.849, hal ini disebabkan dengan data pembanding di bawahnya yaitu jumlah pendaftar pencari kerja terdaftar menurun drastis jauh dari perkiraan hanya berjumlah 9.181. Penurunan pendaftar pencari kerja karena pendaftaran CPNS tahun 2014 tidak mensyaratkan lagi melampirkan Kartu AK.I (Kartu Pencari Kerja), persyaratan tersebut berlaku ketika pencari kerja diterima menjadi Calon PNS. Capaian kinerjanya sebesar 294,80 persen melebihi target yang ditetapkan mencerminkan keberhasilan Dinas Tenaga Kerja melalui Bidang Penempatan Tenaga Kerja baik penempatan di sektor pekerja formal ataupun yang menjadi wira usaha baru.

Berdasarkan tabel di atas bahwa realisasi Tahun 2014 kedua indikator sasaran 3 menunjukkan capaian kinerja lebih dari 100 persen yang berarti capaian kinerja Renstra Tahun 2014 melampaui target yang ditetapkan. Realisasi data pendukung pencapaian sasaran 3 apabila dibuat tabel Tahun 2009 - 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.20

Pencapaian Indikator Sasaran 3 Tahun 2009 – 2014

No. Indikator Kinerja

Utama Satuan

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Lowongan Kerja Baru Loker 1.840 4.779 10.313 11.882 6.989 9.695

2. Pendaftaran Pencari Kerja Orang 33.476

24.159 7.757 8.815 17.455 9.181 3. Penempatan Tenaga Kerja Orang 2.894

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Apabila tabel tersebut di atas dibuat grafik, maka hasilnya seperti di bawah ini:

Grafik 3.5 Perkembangan Lowongan Kerja, Penempatan Kerja dan Pendaftar Pencari Kerja Tahun 2010-2014

Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan adalah indikator Standar Pelayanan Minimal ketiga dari tujuh indikator yang ditetapkan oleh Peraturan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 2 Tahun 2014. Oleh karena itu target ini dapat diperbandingkan dengan Propinsi Jawa Barat. Diperoleh data capaian SPM Propinsi Jawa Barat melalui e-mail Kepala Sub Bagian Keuangan Disnakertrans Propinsi Jawa Barat sebagai berikut :

Tabel 3.21

Prosentase Penempatan Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat – Kota Bandung Berdasarkan Realisasi SPM Tahun 2014

Uraian Penempatan Kerja Pencari Kerja

Terdaftar Persentase Propinsi Jawa Barat

477.046 1.775.196 26,87

Kota Bandung 3.849 9.181 41,92

Sumber Data : Disnakertrans Prop.Jabar Tahun 2014

Penempatan atau penyerapan Tenaga Kerja Kota Bandung prosentasenya melebihi Jawa Barat, yaitu 41,92 persen dan Jawa Barat 26,87 persen. Kondisi ini dapat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

penempatan Propinsi Jawa Barat yaitu 3.849 orang penempatan dibanding dengan jumlah 477.046 penempatan se-Jawa Barat hanya 0,81 persen, pencari kerja terdaftar 9.181 di Kota Bandung hanya 0,052 dari 1.775.196 orang pencari kerja di Jawa Barat yang merupakan penjumlahan dari 26 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Hal ini sangat menggembirakan, sedikitnya memberi kontribusi terhadap penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka dari Tahun 2013 sebesar 10,98 persen ke Tahun 2014 menjadi 8,05 persen, walaupun Kota Bandung ibukota Propinsi Jawa Barat, dimana migrasinya cukup tinggi.

Namun jika diperbandingkan dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia pada Tahun 2014 sebagaimana tabel/grafik di atas terjadi kesenjangan antara penempatan tenaga kerja 3.849 orang, sedangkan lowongan kerja tersedia 9.695 formasi, berarti hanya 39,70 persen terjadi penyerapan tenaga kerja. Permasalahannya adalah Pencari Kerja yang ingin memperoleh pekerjaan dari pemberi kerja untuk pengisian lowongan kerja yang tersedia tidak sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, serta tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang tersedia atau dalam istilah ketenagakerjaan disebut antara Lowongan Kerja Tersedia dengan Pencari Kerja tidak Link and Match.

Penyelesaian masalah di atas adalah dengan pelatihan kerja untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan, kemudian dilakukan uji kompetensi kerja adalah pengukuran kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Selain itu beberapa upaya lain yang bisa dilakukan adalah melalui :

1. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja/Lowongan kerja melalui Job Fair/Pameran Kerja dan Bursa Kerja On-line.

Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. Masalah pengangguran dapat muncul karena orang tidak tahu perusahaan apa saja yang membuka lowongan kerja, atau perusahaan seperti apa yang cocok dengan keterampilan yang dimiliki. Masalah tersebut adalah persoalan informasi.

2. Adanya dorongan-dorongan (penyuluhan) untuk giat bekerja melalui bimbingan teknis memperbaiki kejiwaan, mental dan moralitas para pengangguran untuk melakukan hal yang berguna dan berdampak positif.Seperti; pembinaan mental,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

taat beragama, memperbaiki karakter, memiliki kepribadian yang baik, memperbaiki kapasitas dan kualitas yang menjadikan diri diterima di lapangan pekerjaan, karena diindikasikan penduduk Kota Bandung bila upah kerja rendah maka orang lebih suka menganggur

3. Bisnis online apabila dijalankan dengan serius, sebenarnya cara ini cukup berhasil dalam mengurangi pengangguran bahkan mengatasi kemiskinan di suatu negara. Dalam menjalankan bisnis online sangatlah mudah dapat dijalankan semua orang, karena tidak diperlukan modal yang besar

Jika penyelesaian permasalahan berhasil, dan jika kondisi perekonomian dan keamanan Kota Bandung kondusif dipastikan target 44,88 persen penempatan tenaga kerja dibanding dengan pencari kerja terdaftar pada akhir RENSTRA Tahun 2018 akan berhasil atau mungkin bisa melebihi target yang ditetapkan.

3.2.4. Analisis Capaian Kinerja Sasaran 4

Pencapaian sasaran 4 Misi disusun 4 indikator yaitu: Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan, Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB), Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek, Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan dan Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Misi ini menjadi target kinerja Bidang Perselisihan Hubungan Industrial dan Jamsostek, dan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan. Realisasinya sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.22

Analisis Pencapaian Sasaran 4

Dokumen terkait