• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

1

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum SKPD

Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenaan dengan

harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperluakan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja dipergunakan sebagai :

1. Sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan

tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat;

2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah

dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen

kinerja secara taat asas (konsisten);

3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi

pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan;

4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari

setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja; dan

5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi,

kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.

Penyusunan LKIP Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

(3)

3

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

sasaran dengan target yang telah ditetapkan, berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan.

1.2. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009, terakhir dirubah kembali dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai berikut :

(4)

4

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

KEPALA DINAS

Drs. H. HERRY MOCH. DJAUHARI, MM NIP. 19600411 198603 1 004

SEKRETARIS H.AZIS RACHMAN, SH NIP. 19580118 198603 1

008

BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Drs. AMINUDIN., M.Si. NIP. 19610625 198603 1 005 SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN Hj. RINA INDRISARI NUGRAHA, SIP

19720819 199803 2 007

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM TINI KADARUSTINI.S.Sos, M.A.P

NIP. 19630212 198303 2 019

SEKSI PENGAWASAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Drs. Hermawan - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL I. MEDIATOR: 1. Drs. L.Muji Sancoyo. 2. Dra. Siti Hadidjadjah. II. PENGANTAR KERJA 1.Marsudi Sampoerno.SE 2.Asikin 3.Sugeng Supriyadi III. PENGAWASAN 4. M.Suryahadi.SH 5. Mochamasd Subki. 6. Harun AlRasyid 7. Aan Setiana 8. Sri Astrid 9. Dandhi Sundhani 10. Rico Prastawa Adi 11. Prihastuti 12. Hasani. 13. Elia Niati 14. Agung Mulyadi 15. Hadi hanibal 16. Heru Sarwono 17. Muslim SEKSI PENGAWASAN NORMA KERJA AGUS SUPARMAN, S.Sos., M.Si.

NIP. 19670929 199303 2 004 BIDANG PEMBINAAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL DAN JAMSOSTEK MARSANA.SH.M.Hum NIP. 19660916 199303 1 003

SEKSI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN H.I. dan

JAMSOSTEK DEDE SUKADIS, SH NIP. 19580708 199203 1 003 SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL R.INDARTRIANNI, SH NIP. 19630824 198903 2 006 BIDANG PELATIHAN DAN

PRODUKTIVITAS KERJA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL a) MEDIATOR: a) Drs. L.Muji Sancoyo. b) Dra. Siti Hadidjadjah. b) PENGANTAR KERJA 1.Marsudi Sampoerno.SE 2.Asikin 3.Sugeng Supriyadi c) PENGAWASAN M.BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN Drs. AMINUDIN., M.Si. NIP. 19610625 198603 1 005 o PrastaSEKSI PENGAWASAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA Drs. Hermawan

- 4. u Sarwono 5. Muslim

BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

R.PONNY SURYANI, SH 19580622 198503 2 004

SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KERJA

HENDRY HENDARMAN, SE NIP. 19610907 199403 1 002 SEKSI PEMBINAAN LLK &

PELATIHAN KERJA Ir. ASEP SARIFUDIN NIP. 19640909 199103 1 010 SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI KERJA MAMAN BASTAMAN, BA NIP. 19591102 198703 1 004 SEKSI PENGEMBANGAN TRANSMIGRASI DRS AGUS MUSLIH.BA NIP. 19580205 198603 1 011 .DEDI KUSNADI NIP. 195803311986031004

KEPALA UPTD HYPERKES DRA. SALAMATUL AFIYAH.M.Si

NIP. 19610501 198903 2 002

KABAG TU UPTD HYPERKES Sudariyati.SH.M.Si KEPALA UPTD BLK Ir. RUSTAMAN NIP. 19591215 198503 1 016 KABAG TU UPTD BLK DIAH MUTIARAWATI.S.ST NIP. 19670811 199102 2 001

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Sesuai struktur organisasi tersebut di atas, berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung, Tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai berikut :

1.2.1. Tugas pokok

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

1.2.2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup pelatihan dan produktivitas kerja,

penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial

dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan

ketenagakerjaan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pelatihan dan produktivitas kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan produktivitas

kerja, penempatan kerja dan transmigrasi, pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta pengawasan ketenagakerjaan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya;

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan

Dinas. 1.3. Isu Strategis

Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 menetapkan 9 (sembilan) isu strategis Kota Bandung, sebagai berikut :

1. Lingkungan Hidup;

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3. Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi;

4. Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Keluarga;

5. Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial dan Pengangguran;

6. Pendidikan dan Kebudayaan;

7. Kesehatan;

8. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; dan

9. Iklim Usaha, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Isu strategis yang terkait tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja adalah isu

strategis ke-5 (kelima) yaitu Penanggulangan Kemiskinan, Permasalahan Sosial

dan Pengangguran. Walaupun capaian kinerja sasaran meningkatnya kesempatan kerja pada tahun ini melebihi target, namun tidak dapat disangkal bahwa jumlah penganggur jumlahnya masih banyak. Tahun 2014 tingkat pengangguran di Kota Bandung mencapai 8,05%. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Nasional Agustus 2014, menurut Kepala BPS Suryamin adalah sebesar 5,94%. Jika dibandingkan dengan Agustus 2013, tingkat

pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 6,17% menjadi 5,94%. (BPS

Pusat), sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Bandung Tahun 2013 sebesar 10,98%.

Permasalahan utama (strategic issued) di bidang ketenagakerjaan adalah masih

tingginya angka pengangguran di Kota Bandung, penyebabnya meningkatnya warga luar yang datang ke Bandung tanpa memiliki keterampilan khusus, selain itu tingkat persaingan kerja tinggi, dan terbatasnya ketersediaan lapangan kerja baru juga memberikan kontribusi pada lambatnya penyerapan tenaga kerja. Penanganan permasalahan tersebut pada prinsipnya merupakan tanggungjawab bersama, melibatkan hampir seluruh SKPD, baik dari bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan.

Dari permasalahan tersebut di atas hasil evaluasi dan pemantaun secara mendalam Isu Strategis Urusan Ketenagakerjaan adalah :

1. Ketidaksesuaian antara kualifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat,

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjaan, dan meningkatnya kasus

perselisihan hubungan industrial;

4. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi;

5. Masih kurang maksimalnya pelayanan publik Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung.

Strategi Urusan Ketenagakerjaanyang disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD Kota

Bandung 2013-2018 difokuskan pada 4 (empat) aspek utama adalah :

1. Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan kompetensi kerja

dan produktivitas tenaga kerja;

2. Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan,

kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerja dalam mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha dan pekerja dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaanmengupayakan penciptaan lapangan pekerjaan baru;

3. Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi;

4. Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.

1.4. Landasan Hukum

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ini disusun berdasarkan :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

b. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

f. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2002, tentang

Penyelenggaraan Ketenagakerjaan;

g. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

h. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Pembentukan tentang

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

i. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025;

j. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.5. Ruang Lingkup, dan Sistematika

1.5.1. Ruang lingkup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 adalah :

1. Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014;

2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan yang tercantum dalam Renstra SKPD Tahun 2013-2018;

3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran Renstra SKPD Tahun 2013-2018; 4. Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung;

5. Perbandingan capaian indikator kinerja empat tahun ke belakang dengan target kinerja yang direncanakan.

1.5.2. Sistematika

Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif Berisi ringkasan pencapaian kinerja/tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, stuktur organisasi & tugas dan fungsi, isu strategis, landasan hukum penyusunan, dan sistematika penyusunan LKIP.

(9)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB II Perencanaan Kinerja

Menguraikan tentang Perencanaan strategis sebelum reviu dan setelah reviu

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja.

BAB IV Penutup Penutup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014

Lampiran Berisi lampiran hasil pengukuran kinerja Pemerintah Kota Bandung Tahun 2014, dan lampiran lainnya.

(10)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Mengacu pada Keputusan Walikota Bandung tentang Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Tahun 2013-2018, setelah melakukan reviu atas Rencana Strategis Tahun 2013-2018 diterbitkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014. Reviu memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Urusan Ketenagakerjaan Kota Bandung Tahun 2014 yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Target Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target

1. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 10,78%

2. Penciptaan Lapangan Pekerjaan Baru Loker 3.000

3. Penciptaan Wirausaha Baru WUB 1.120

(11)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.1.1. Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 Sebelum Reviu

Indikator Kinerja Utama urusan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Sebelum Reviu mengacu pada IKU Kota Bandung Tahun 2013-2018 ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Utama RENSTRA Tahun 2013-2014 Sebelum Reviu

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA (2013) TARGET KINERJA PADA TAHUN 2014 (1) (2) (3) (4)

1.Rasio Tenaga Kerja Yang Mendapatkan Pelatihan

Kerja % 43,00 50,00

2. Tin

gkat Pengangguran Terbuka % 8,95 10,78

3. Me

nciptakan lapangan pekerjaan baru Loker 2.452 3.000

4. Ju

mlah penempatan tenaga kerja % 14,05 14,22

5. Pen

ciptaan Wirausaha Baru Orang 780 1.120

6. Ras

io penyelesaian kasus perselisihan hubungan industrial, selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00

7.Jumlah calon Transmigran KK 3 KK 8 KK

8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Hasil kajian

IKM Baik Baik

9. Nilai Evaluasi AKIP Penilaian

AKIP Inspektorat/

Menpan

65

(Baik) (Baik) 65

10. Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100

11. Prosentase Tertib Administrasi barang/asset

daerah ditindaklanjuti % 100 100

2.1.2. Reviu Indikator Kinerja Utama Setelah Reviu

Pada tanggal 20 Pebruari sampai dengan 19 Maret Bagian ORPAD&RB (Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi) Sekretariat Kota Bandung melaksanakan Reviu IKU RENSTRA SKPD, asistensi dilakukan Tim Reviu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Hasilnya atau rekomendasi Tim Menpan sebagai berikut :

(12)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.3

Rincian Target Indikator Kinerja Utama Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Hasil Reviu Tahun 2014

INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN

HASIL REVIU TAHUN 2015 KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 2. Prosentase Tenaga

Kerja Yang Kompeten % -- 81,23 68,02 68,06 68,08 68,10 68,10

3. Jumlah Calon

Wirausaha Baru 0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

4. J

umlah Lowongan

Pekerjaan Baru Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

5. P

rosentase Pencari Kerja terdaftar yang

ditempatkan % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88 6. P rosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan % -- 5,51 4,76 4,53 4,31 4,09 4,09 7. P rosentase Kasus yangdiselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB) % 61,32 55,00 56,00 57,00 58,00 58,00 58,00 8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek % 27,67 72,33 73,70 76,90 79,19 82,97 82,97 9. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusah aan -- 1.977 2.101 2.164 2.229 2.300 2.300 10. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi Jiwa -- 60 88 130 140 150 568

Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Indikator kinerja hasil REVIU tersebut di atas tetap konsisten mengacu dan masih selaras dengan Target RPJMD Kota Bandung 2013-2018.

2.2. Rencana Strategis

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dari tahun 20013 – 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Nomor 800/482/SK/DISNAKER/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

(13)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung disusun selaras dengan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional, secara simultan sesuai proses tahapan penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 yang diawali pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, dan Forum SKPD. Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Dinas Tenaga Kerja Kota

Bandung dan stakeholder yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan dan

ketransmigrasian. Berikut Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Sebelum dan

Setelah dilakukan Reviu : 2.2.1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat. Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah:

2.2.2. Misi

Dalam upaya mewujudkan Visi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

(14)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 Sebelum dan Setelah REVIU Tahun 2015

Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada analisa isu-isu strategis. Tujuan Strategis sebelumnya tidak mempunyai indicator kinerja, namun setelah dilakukan Pra Evaluasi Tim Kemmenpan Tujuan Strategis diharuskan mempunyai indikator sebagaimana tertuang pada halaman berikut. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. berikut di bawah ini tujuan, sasaran, indikator kinerja, dan target lima tahunan sebelum dan setelah REVIU:

Sebelum Reviu :

1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja; 2. Meningkatkan kesempatan kerja; 3. Meningkatkan perlindungan dan

pengembangan lembaga ketenagakerjaan;

4. Meningkatkan penempatan transmigrasi;

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance).

Setelah Reviu :

1. Meningkatkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja dalam upaya peningkatan kesempatan kerja;

2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan;

3. Meningkatkan minat bertransmigrasi;

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance).

(15)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.4.

Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

(SEBELUM DAN SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN

SASARAN

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN INDIKATOR KINERJA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan

perkembangan pasar kerja;

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja 1. Tingkat Pengangguran Terbuka -- -- 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Tenaga Kerja

1. Rasio Tenaga Kerja

Terampil dan Produktif 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja 2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten Menyiapkan tenaga kerja

yang kompeten, produktif sesuai dengan

perkembangan pasar kerja;

3. Jumlah Calon Wirausaha Baru 2. Peningkatan

Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

2. Tingkat Pengangguran

Terbuka 3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja 4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru 3. Rasio Jumlah

Penempatan Tenaga Kerja Terdaftar

5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan 4. Lapangan Pekerjaan

Baru

5. Wira Usaha Baru

2. Meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja; 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan 2. Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) 3. Peningkatan Pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6. Rasio Penyelesaian Kasus Perselisihan Hubungan Industrial, selesai Perjanjian Bersama (PB)

4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6. Prosentasi Perusahaan Yang Berkasus tentang Ketenagakerjaan 7. Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

9. Jumlah Perusahaan yang melaksanakan Peraturan Ketenagakerjaan

10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

(16)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 3. Meningkatkan penempatan transmigrasi; 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; 3. Jumlah Calon Transmigran Siap diberangkatkan 4. Peningkatan Lokasi dan Penempatan Transmigrasi 7. Jumlah calon transmigran yang siap diberangkatkan

5. Meningkatnya Minat

Bertransmigrasi 11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan prinsip

good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja. 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja. 4. Nilai Evaluasi AKIP 5. Meningkatnya Kapasitas Akuntabilitas Kinerja Birokrasi.

8. Nilai Evaluasi AKIP 6. Meningkatnya

Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

12. Nilai Evaluasi AKIP 9. Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti 13. Prosentase Temuan BPK /Inspektorat yang ditindaklanjuti 10. Prosentase Tertib Administrasi barang/asset daerah ditindaklanjuti 6. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; 11. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 7. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 14. IKM

(17)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.5

Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (SEBELUM DAN SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO. TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA

SEBELUM REVIU SETELAH REVIU 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja;

Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan

perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja; Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja; 3. Meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja; Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) Perusaha an 13 15 16 17 18 19 20 4. Meningkatkan penempatan transmigrasi; Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkatkan KK 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip

good governance di lingkungan Dinas Tenaga Kerja.

Meningkatkan Kualitas Kinerja

dengan Prinsip Good

Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja. Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00

(18)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.6

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018 (SEBELUM REVIU)

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai perkembangan pasar kerja;

Peningkatan Kualitas

SDM Tenaga Kerja Rasio Tenaga Kerja terampil dan produktif % 39,00% 50,00% 50,99% 52,00% 53,00% 54,01% 39,00%

2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

Peningkatan

Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja

Tingkat Pengangguran Terbuka 8,95% 10,78% 10,55% 10,36% 10,17% 10,00% 10,00% 8,95%

Rasio Jumlah Penempatan Tenaga

Kerja Terdaftar % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88

Wira Usaha Baru 0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

Lapangan Pekerjaan Baru Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

3. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan penyelesaian kasus PHI/PHK dalamupaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja;

Peningkatan

pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

Prosentase Kasus yangdiselesaikan

melalui Perjanjian Bersama (PB) % 61,32 55,00 56,00 57,00 58,00 58,00 58,00

4. Meningkatkan penempatan

transmigrasi; Peningkatan lokasi dan penempatan

transmigrasi

Jumlah Pemberangkatan Transmigran Jiwa 3 KK 8 KK 10 KK 10 KK 11 KK 12 KK 51 KK

5. Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good

governance di lingkungan Disnaker

Meningktanya

kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi

Penilaian AKIP Menpan/Inspektorat Nilai Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran

BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Prosentasi Tertib Administrasi barang/aset

daerah ditindaklanjuti % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Terwujudnya

(19)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 2.7.

Tujuan, Sasaran, dan Indikator Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Tahun 2013-2018 (SETELAH REVIU TAHUN 2015)

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUA

N

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Menyiapkan tenaga

kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

1. Menurunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

% 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00

2. Meningkatnya

Kompetensi Tenaga Kerja

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

% -- 81,23 68,02 68,06 68,08 68,10 68,10

3. Jumlah Calon Wirausaha Baru

0rang 780 1.120 1.340 1.520 1.680 1.840 7.500

3. Meningkatnya

Penempatan Tenaga Kerja

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

Loker 2.452 3.000 10.000 11.000 12.000 14.000 50.000

5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang

ditempatkan % 14,05 14,22 42,44 43,16 44,43 44,88 44,88 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan

6. Prosentasi Perusahaan Yang Berkasus

tentang Ketenagakerjaan

% -- 5,51 4,76 4,53 4,31 4,09 4,09

7. Prosentase Kasus yang diselesaikan

melalui Perjanjian Bersama (PB)

% 61,32 55,00 56,00 57,00 58,00 58,00 58,00

8. Prosentase pekerja/buruh yang menjadi

peserta program Jamsostek

%

27,67 72,33 73,70 76,90 79,19 82,97 82,97

9. Jumlah Perusahaan yang melaksanakan

Peraturan Ketenagakerjaan

Perusa

haan -- -- 28 42 70 84 224

10. Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan

Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusa

(20)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; 5. Meningkatnya Minat Bertransmigrasi

11. Jumlah Calon Transmigran Terseleksi

Jiwa -- 60 88 130 140 150 568

4. Meningkatkan Kualitas

Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja. 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

12. Nilai Evaluasi AKIP

Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00

13. Prosentase Temuan BPK /Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100 100 7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 14. IKM Nilai -- 62,00 62,51 65,00 67,50 70,00 70,00

(21)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

2.3.1. Hasil REVIU IKU-RENSTRA

Tujuan, Sasaran, Indikator, dan Target Kinerja RENSTRA :

1. Penggabungan tujuan 1 (satu) “menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif

sesuai perkembangan pasar kerja” dengan tujuan 2 (dua) “meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja” menjadi 1 (satu) tujuan, yaitu “Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam upaya peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja” setelah dikaji lebih mendalam merupakan satu kesatuan arah, maksudnya adalah ketika meningkat kompetensi tenaga kerja, penempatan atau peluang kerja pun akan meningkat;

Tujuan di atas, semula masing-masing hanya 1 (satu) sasaran, yaitu untuk nomor 1 : “Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kerja” dan nomor 2: “Peningkatan Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja”, setelah REVIU menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka; 2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja; 3. Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja.

Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka, semula hanya indikator dari Tujuan 2, setelah dilakukan REVIU indikator tersebut harus naik menjadi sasaran karena merupakan target RPJMD 2013-2018 yang pencapaiannya melibatkan SKPD terkait yang membidangi investasi, ekonomi, dan sumber daya manusia. Sasaran “Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja” lebih tepat digunakan, untuk mengukur berapa rasio tenaga kerja yang kompeten terdaftar, ditambah dengan pengujian sertifikasi peserta latihan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja, karena sasaran awal “Peningkatan Kualitas SDM Tenaga Kerja” hanya mengukur rasio pelatihan dibanding dengan peserta latihan. selanjutnya sasaran ketiga tetap sama dengan IKU RENSTRA sebelum REVIU, dianggap sangat tepat untuk mengukur Tujuan nomor 1.

Selanjutnya masing-masing sasaran di atas diukur dengan indikator : “Tingkat Pengangguran Terbuka” untuk sasaran 1; “Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten” dan “Jumlah Calon Wirausaha Baru” indikator sasaran 2; “Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru” dan “Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan” merupakan indikator sasaran 3.

Tingkat pengangguran terbuka otomatis menurun sebagai jika tersedia lowongan pekerjaan baru, dan tentunya harus terjadi penempatan tenaga kerja; penempatan tenaga kerja akan terjadi jika tenaga kerja mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja, kemudian apabila tidak mendapatkan pekerjaan secara

(22)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

formal, pencari kerja didorong agar menjadi wira usaha baru, dengan diikutsertakan dalam pelatihan calon wira usaha baru.

2. Tujuan sebelum REVIU “Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan pelayanan

penyelesaian kasus PHI/PHK dalam upaya melaksanakan perlindungan tenaga kerja” kalimatnya disederhanakan cukup mencantumkan: “Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan”.

Sasaran setelah REVIU menjadi 4 (empat) adalah : Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan; Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek; dan Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan; menambah sasaran baru, dimana sebelum REVIU hanya : Prosentase Kasus yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB).

“Prosentase Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan” tujuannya untuk mengukur kemampuan kinerja Disnaker melalui penurunan rasio kasus yang masuk dari tahun ke tahun, dari sasaran tersebut ditindaklanjuti dengan penyelesaian kasus yang masuk melalui Perjanjian Bersama, indikator ini sangat sulit dicapai karena memerlukan waktu dan kemampuan maksimal para pejabat mediator.

Sasaran “Prosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek” untuk mengukur tingkat kesejahteraan pekerja melalui kepesertaan program jamsostek, yaitu penjaminan kecelakaan kerja, penjaminan hari tua, dan penjaminan pensiun. Sasaran Jumlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan, adalah tahapan awal untuk mengukur kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, khusus kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan, yang didalamnya mewajibkan perusahaan melaporkan atas ketaatannya terhadap 33 (tigapuluh tiga) norma ketenagakerjaan.

3. “Meningkatkan penempatan transmigrasi” adalah tujuan sebelum REVIU.

Penempatan Transmigrasi merupakan kewenangan pemerintah pusat, tidak dapat dijadikan sasaran pemerintah daerah, tercapai tidaknya sasaran tersebut tergantung pada kebijakan pusat, maka tujuan yang tepat setelah REVIU menjadi : “Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi”; dan Sasaran “meningkatnya minat bertransmigrasi” indikatornya “jumlah calon transmigran terseleksi”

(23)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

4. Tujuan Meningkatkan kualitas kinerja dengan prinsip good governance di

lingkungan Disnaker dengan sasaran : Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi; dan Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Setelah di Reviu masih tetap, hanya indikatornya dari 4 (empat) menjadi 3 (tiga) yaitu Nilai Evaluasi AKIP, Prosentase Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti, dan Nilai IKM.

5. Kemudian pada tanggal 24 Juni 2015 dilakukan Pra Evaluasi SAKIP dimana dari

pihak Tim Evaluator Kemmenpan menyarankan adanya Indikator Tujuan sebagaimana dan sudah tercantum dalam tabel di atas.

2.4. Strategi dan Arah Kebijakan

Mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran dapat tercapai.Strategi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait yang ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan demi tercapai kelancaran dan keterpaduan sebagai upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

Dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas penyelenggaraan tugas pokok urusan pemerintahan daerah bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempedomani dokumen perencanaan :

1. RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018;

2. Rencana Strategis Reviu Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018;

3. Perjanjan Kinerja Reviu Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014.

Strategi dan Arah Kebijakan Tahun 2013-2018 urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sebelum dan setelah di-REVIU adalah :

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel. 2.8.

Strategis dan Arah Kebijakan Sebelum dan Setelah REVIU

Strategi Arah Kebijakan

Sebelum Reviu Setelah Reviu Sebelum Reviu Setelah Reviu

1. Pelatihan calon wira

usaha baru dan uji kompetensi tenaga kerja, dan penyiapan lowongan pekerjaan baru, serta perlindungan ketenagakerjaan Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan

kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja dalam upaya perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan perlindungan ketenagakerjaan Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, penempatan dan perluasan kesempatan kerja, serta perlindungan tenaga kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka Meningkatkan kualitas, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, profesionalisme kepelatihan, Peningkatan Penempatan dan perluasan Kerja, serta perlindungan

ketenagakerjaan

2. Pemberian kesempatan

memperoleh pelatihan, peningkatan

kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja;

Pemberian kesempatan memperoleh pelatihan, peningkatan

kompetensi kerja dan produktivitas tenaga kerja;

Meningkatkan kualitas, kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, serta profesionalisme kepelatihan; Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, dan profesionalisme kepelatihan; 3. Mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja; Mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pekerjaan, dan fasilitasi terciptanya perluasan kerja; Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja;

Meningkatkan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja; 4. Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis, berkeadilan, dan meningkatnya kesejahteraan pekerja; dan mewujudkan kesdaran dan kepatuhan pengusaha danpekerja dalammelaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan Mengupayakan hubungan industrial harmonis, dinamis dan berkeadilan, kelangsungan usaha serta peningkatan kesejahteraan pekerjadalam mewujudkan kesadaran dan kepatuhan pengusaha danpekerja dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan Meningkatkan pembinaan, pengembangan lembaga ketenagakerjaan, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, serta perlindungan tenaga kerja; Meningkatkan pembinaan, dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, serta pengawasan ketenagakerjaan; 5. Peningkatan jumlah lokasi penempatan transmigrasi, dan jumlah pemberangkatan transmigran. Peningkatan minat masyarakat untuk bertransmigrasi Meningkatkan kerjasama antar daerah/penempatan transmigrasi, dan penyuluhan transmigrasi; Meningkatkan kerjasama antar daerah penempatan transmigrasi, dan penyuluhan transmigrasi 6. Meningkatkan

efektifitas dan kualitas kinerja SKPD.

Meningkatkan efektifitas dan kualitas kinerja SKPD. Meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD Meningkatkan akuntabilitas kinerja SKPD. 7. Meningkatkan efektifitas dn kualitas pelayanan publik Meningkatkan kualitas

(25)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Strategi dan Arah Kebijakan Kesatu didukung oleh semua program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian; Kedua dan ketiga dilaksanakan

melalui program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan program

Peningkatan Kesempatan Kerja yang merupakan tugas pokok dan fungsi Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja dan UPT Balai Latihan Kerja, dan Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; selanjutnya Strategi dan Arah Kebijakan

Keempat dilaksanakan melalui program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan, tugas pokok dan fungsi Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jamsostek,dan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, serta UPT Hiperkes; Strategi

dan Arah Kebijakan Kelima dilaksanakan melalui program Pengembangan Wilayah

Transmigrasi; dan Program Transmigrasi Regional, pelaksananya adalah Seksi Transmigrasi di Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Strategi dan Arah Kebijakan Keenam dan Ketujuh leadernya adalah 5 Program Non Urusan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Sekretariat.

2.5. Perjanjian Kinerja 2014

Penetapan Kinerja yang dituangkan dan ditandtangani dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala SKPD dengan Walikota Bandung merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang ingin dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana terbatas. Fokus perencanaan kinerja diharapkan mengarah pada pengelolaan program kegiatan lebih baik, dan terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Perjanjian Kinerja sebelum dan setelah REVIU sebagai berikut :

Tabel 2.9.

Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 (Sebelum Reviu)

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET

1. Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia tenaga kerja;

1 Rasio Tenaga Kerja terampil

dan produktif

Persen 50,00%

2. Peningkatan penempatan

kerja dan perluasan kesempatan kerja

2 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 10,78%

3 Lapangan PekerjaanBaru Loker 3000

4 Wira Usaha Baru Orang 1.120

5 Tingkat penempatan pencari

kerja

(26)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

3. Peningkatan pembinaan

hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja, keselamatan dan kesehatan kerja

6 Rasio Penyelesaian kasus

Perselsishan Hubungan Industrial, selesai melalui Perjanjian Bersama (PB)

Persen 55,00%

4. Peningkatan lokasi dan

penempatan transmigrasi 7 Jumlah pemberangkatan Transmigran 8 KK 50,00% 5. Meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi

8 Nilai Evaluasi AKIP Kategori Baik

6. Meningkatnya kapasitas akuntabilitas kinerja birokrasi 9 Prosentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Persen 100%

10 Prosentase Tertib Administrasi

Barang/Aset Daerah

Persen 100%

7. Terwujudnya peningkatan

kualitas pelayanan publik

11 Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM)

Kategori Baik

Setelah di REVIU dari jumlah enam sasaran (sasaran satu dan sasaran dua digabung) menjadi lima sasaran, dan dari sebelas indikator jumlahnya menjadi sepuluh indikator, sebagaimana di bawah ini :

Tabel 2.10.

Perjanjian Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 (Setelah Reviu Tahun 2015)

NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Menurunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka 1. Tingkat Pengangguran Terbuka % 10,78

2. Meningkatnya

Kompetensi Tenaga Kerja

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang

Kompeten % 81,23

3. Jumlah Calon Wirausaha Baru 0rang 1.120

3. Meningkatnya

Penempatan Tenaga Kerja

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru Loker 3.000

5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar

yang ditempatkan % 14,22

4. Meningkatnya

Perlindungan Ketenagakerjaan

6. Prosentase Perusahaan yang berkasus

tentang ketenagakerjaan % 5,51

7. Prosentase Kasus yang diselesaikan

melalui Perjanjian Bersama (PB) % 55,00

8. P

rosentase pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

% 72,33

9. J

umlah Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

Perusahaan 1.977

(27)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 6. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 11. N

ilai Evaluasi AKIP Nilai 64,29

12. P

rosentase Temuan BPK /Inspektorat

yang ditindaklanjuti % 100 7. Terwujudan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 13. I KM Nilai 62,00

(28)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.

Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaporkan Akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014.

3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Misi dan Visi Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Penilaian capaian kinerja didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat nilai capaian kinerjanya sesuai dengan Silakip Online Kota Bandung, sebagai berikut :

No. Prosentase Interpretasi

1. 2. 3. 4. n/a < 100 % = 100 % > 100 %

Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh Silakip Kota Bandung yang dibangun oleh Bagian Organisasi Penertiban Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Kota Bandung, dengan kriteria n/a jika tidak ada target, dibawah 100% diinterpretasikan tidak tercapai, sama dengan 100 % interpretasi tercapai, dan di atas 100 % interpretasi melebihi target.

Dalam laporan ini, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Reviu Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018, dan Indikator Kinerja Utama Kota Bandung telah ditetapkan sesuai sasaran RPJMD 2013-2018 dengan 2 (dua)

indikator kinerja (outcomes) yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Bandung

Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2014 terdapat dalam Sasaran Misi 4 RPJMD 2013-2018, yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka; dan Lapangan Pekerjaan Baru yang didasarkan pada Tujuan: “Membangun Perekonomian Kota Yang Berkeadilan” Sasaran: “Meningkatkan Kesempatan Kerja”.

Hasil Pra Evaluasi yang dilaksanakan Tim Kemmenpan & RB pada tanggal 24 Juni 2015 disarankan adanya indikator kinerja tujuan yang merupakan sari atau resume dari indikator sasaran, dapat juga diambil dari indikator sasaran yang paling pokok, sebagai berikut :

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.1.

Tujuan, Indikator Tujuan Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2013-2018

(SETELAH REVIU TAHUN 2015)

Untuk menunjang realisasi pencapaian target tersebut di atas, Renstra sebelum Reviu yang dituangkan pada Bab 2, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung mempunyai 6 sasaran dan 11 indikator kinerja, setelah dilakukan reviu maka tersusun 7 sasaran dengan 13 indikator kinerja Rencana Strategis (RENSTRA) dengan rincian sebagai berikut :

- Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator

- Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator

- Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

- Sasaran 4 terdiri dari 4 indikator

- Sasaran 5 terdiri dari 1 indikator

- Sasaran 6 terdiri dari 2 indikator

- Sasaran 7 terdiri dari 1 indikator

NO. TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SATU AN

KONDISI AWAL RENSTRA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KONDISI AKHIR RENSTRA 2014 2015 2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja Tingkat Penganggura n Terbuka % 10,98 10,78 10,55 10,36 10,17 10,00 10,00 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) Perus ahaan 13 15 16 17 18 19 20 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi Calon Transmigran Siap diberangkatk an KK 3 0 5 7 8 10 30 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja dengan Prinsip Good Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,16 64,29 65,00 67,00 68,00 69,00 69,00

(31)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Sasaran dan indikator kinerja Renstra Dinas Tenaga Kerja setelah di-reviu oleh Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagaimana di bawah ini :

Tabel 3.2.

Sasaran dan Indikator Kinerja RENSTRA Setelah Reviu Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR KINERJA

(1) (2)

1. Menurunnya Tingkat

Pengangguran Terbuka 1. Tingkat Pengangguran Terbuka

2. Meningkatnya Kompetensi Tenaga

Kerja

2. Prosentase Tenaga Kerja Yang Kompeten

3. Jumlah Calon Wirausaha Baru

3. Meningkatnya Penempatan Tenaga

Kerja

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru

5. Prosentase Pencari Kerja terdaftar yang ditempatkan

4. Meningkatnya Perlindungan

Ketenagakerjaan 6. Perusahaan yang berkasus tentang ketenagakerjaan Prosentase

7. Prosentase Kasus

yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama (PB)

8. Prosentase

pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek

9. Jumlah

Perusahaan Yang Melaksanakan Wajib Lapor Ketenagakerjaan

5. Meningkatnya Minat

Bertransmigrasi 10. Transmigran Terseleksi Jumlah Calon

6. Meningkatnya Kapasitas dan

Akuntabilitas Kinerja Birokrasi 11. AKIP Nilai Evaluasi

12. Prosentase

Temuan BPK/Inspektorat Yang Ditindaklanjuti

7. Terwujudan Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

13. IKM

dalam sasaran dan indikator RENSTRA tersebut ditentukan 5 Sasaran dan 10 Indikator yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu sasaran 1 sampai dengan sasaran 5.

3.1.2. Capaian Indikator Kinerja

a. Capaian Indikator Kinerja Tujuan Tabel 3.3.

Capaian Indikator Kinerja Tujuan RENSTRA Setelah Pra Evaluasi Tahun 2014

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN SATUAN KONDISI TAHUN

2013 TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Menyiapkan tenaga

(32)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tiga target kinerja tujuan tercapai dengan baik, hanya satu indikator Jumlah Calon Transmigran Siap diberangkatkan belum mempunyai target, seperti yang disarankan Tim Evaluator Kemmenpan untuk indikator tujuan “Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan” harus indikator outcome bukan indikator proses, oleh karena itu tidak mengambil dari indikator sasaran, dan direalisasikan dengan indikator

Perusahaan Nol Kecelakaan Kerja (Zero Acident), capaian 15 perusahaan adalah

capaian yang sangat valid dan teruji karena banyak kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Penghargaan Zero Acident setelah dilakukan verifikasi awal oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja kemudian diusulkan ke Pemerintah Pusat melalui Kemmennakertrans, hasilnya dari yang diusulkan 15 perusahaan semuanya mendapat penghargaan Zero Acident Skala Nasional, Nol atau nihil Kecelakaan Kerja berarti perusahaan tersebut sudah mampu memberikan perlindungan keselamatan kerja terhadap Tenaga Kerja nya.

b. Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kota Bandung

Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Bandung yang berkaitan dengan urusan ketenagakerjaan capaiannya sebagaimana tabel di bawah ini :

kompeten, produktif sesuai dengan perkembangan pasar kerja dalam Upaya Peningkatan penempatan tenaga kerja, dan perluasan kesempatan kerja; Terbuka Melebihi target 2. Meningkatkan Perlindungan Ketenagakerjaan; Perusahaan Zero Acident (Nol Kecelakaan Kerja) Perusaha an 13 15 15 Tercapai 100% 3. Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Bertransmigrasi; Jumlah Calon Transmigran Siap Diberangkatka n KK 3 -- -- n/a 4. Meningkatkan Kualitas Kinerja

dengan Prinsip Good

Governance di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja. Nilai Evaluasi AKIP Nilai 64,16 64,29 64,29 100% Tercapai

(33)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

Tabel 3.4.

Capaian Indikator Kinerja Utama Kota Bandung Urusan Ketenagakerjaan Berdasarkan RPJMD 2013-2018

Tahun 2014

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

1. Tingkat Pengangguran

Terbuka Persen 10,78% 8,05% 2,73%

Melebihi target

2. Lapangan Pekerjaan Baru Jumlah

Loker 3.000 9.695 223,17% Melebihi target

3. Wira Usaha Baru Calon

WUB 1.120 1.160 103,57%

Melebihi target

Dalam RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 Indikator Tingkat Pengangguran

Terbuka dan Lapangan Pekerjaan Baru masuk di Misi Keempat Membangun

perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan, sasaran : Meningkatkan kesempatan kerja. Capaian kinerja(1) Tingkat Pengangguran Terbuka menurun sebesar 2,73%, yaitu perhitungan dari target 10,78% realisasi nyata 8,05%, artinya bahwa semakin menurun prosentase tingkat pengangguran terbuka, kinerja

Pemerintah Kota Bandung semakin baik; Kemudian indikator (2) Lapangan Pekerjaan

Baru, didukung oleh target kinerja Dinas Tenaga Kerja dengan indikator “Jumlah Lowongan Pekerjaan Baru” tercapai 223,17% yaitu membandingkan target 3.000 Lowongan Kerja Baru, realisasi 9.695 Lowongan Kerja Baru. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana tabel di atas melampaui target yang ditetapkan. Prosentase pencapaian indikator lowongan kerja baru sangat tinggi. Hal ini adalah merupakan peningkatan upaya yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja untuk mencari Lowongan Kerja Baru selain melalui Pameran Bursa Kerja, Bursa Kerja On-Line (BKOL), Bursa Kerja Khusus, juga diupayakan melalui Website BNP2TKI (Badan Nasional Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia), media sosial/koran, juga secara efektif menurunkan para Pejabat Pengantar Kerja langsung ke perusahaan-perusahaan di Kota Bandung untuk mencari informasi lowongan pekerjaan yang tersedia di perusahaan yang bersangkutan.

Peningkatan penempatan tenaga kerja akan terjadi apabila kompetensi tenaga kerja meningkat. Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat harus menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dalam upaya perluasan kesempatan kerja atau penciptaan lapangan pekerjaan baru. Pemerintah Daerah mempunyai target penciptaan wira usaha baru melalui program pelatihan-pelatihan orientasi penempatan tenaga kerja atau penciptaan wira usaha baru mandiri. Semua unsur dan potensi diberdayakan dalam membangun kepekaan dan

(34)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014

kepedulian aparatur daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah pengangguran. Penyusunan kebijakan dan strategi program kegiatan harus terarah. Salah satu tolok ukur keberhasilan kebijakan nasional dan regional adalah mampu meningkatkan perluasan kesempatan kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran. (penjelasan selanjutnya dibahas di analisa capaian kinerja Sasaran 1 RENSTRA Disnaker pada Indikator yang sama).

b. Capaian Indikator Kinerja Utama RENSTRA Dinas Tenaga Kerja

Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung setelah dilakukan reviu oleh Tim Asistensi Menpan yang difasilitasi Bagian ORPAD&RB Sekretariat Kota Bandung. tetap mengacu pada Dokumen RPJMD 2013-2018 Kota Bandung, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi menjadi perhatian pula dalam penyusunan reviu target kinerja.

IKU adalah target utama yang merupakan indikator kelompok program Urusan

Pemerintahan yaitu indikator inti atau core bussinesnya tugas pokok dan fungsi

pemerintah di bidang Ketenagakerjaan, dan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja nomor 800/2147-DISNAKER tentang Penetapan IKU Perubahan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014. Realisasi pencapaian target sebagaimana di bawah ini :

Tabel 3.5

Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Tahun 2014 dibanding Tahun sebelumnya, dan Tahun 2018

No. Indikator Kinerja Sasaran Renstra Satuan

Kondisi Tahun 2013 Tahun 2014 Capaian Kinerja Target Akhir 2018 Target Realisasi 1. Tingkat Pengangguran

Terbuka Persen 10,98 10,78 8,05 Menurun 2,73% = (125%)

Melebihi target

10,00

2. Prosentase Tenaga Kerja

Yang Kompeten Persen -- 81,23 81,23 Tercapai 100% 68,10

3. Jumlah Calon Wira Usaha

Baru Orang 780 1.120 1.160 Melebihi target 103,57 7.500

4. Jumlah Lowongan Pekerjaan

Baru Jumlah Loker 2.452 3.000 9.695 323,17 Melebihi target 50.000

5. Prosentase Pencari Kerja

Terdaftar Yang Ditempatkan Orang 14,05 14,22

(2.532/ 17.800) 41,92 (3.849/ 9.181) 294,80 Melebihi target 44,88

6. Prosentase Perusahaan yang

berkasus tentang ketenagakerjaan

Persen -- 5,51 5,51 100%

Gambar

Grafik 3.1.Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandung    Tahun 2009-2014
Grafik 3.3. Perbandingan TPT Propinsi Jawa Barat dan Kota Bandung  Tahun 2011 -2014
Grafik 3.4. Perbandingan TPT se- Propinsi Jawa Barat Tahun 2014
Grafik 3.5 Perkembangan Lowongan Kerja, Penempatan Kerja dan Pendaftar Pencari Kerja      Tahun 2010-2014
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil-hasil penelitian pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa faktor psikologi individu seperti sifat kepribadian merupakan salah satu variabel penting yang

Obat trombolitik adalah obat yang bekerja menghancurkan bekuan darah yang telah terbentuk dengan mengaktifkan plasminogen.. Agregat fibrin yang terbentuk dan menyumbat

Pilpres atau biasa disebut dengan pemilihan Presiden adalah salah satu contoh pristiwa yang berdampak sangat besar dalam suatu kegiatan, walapun banyak pihak yang

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Dialog dan video apa sajakah dari situs www.youtube.com dan Hallo

Kreativitas tersebut melalui suatu proses yg sangat penting dalam tindakan yg orisinil, yg berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu yg unik dari seseorang di satu pihak,

RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf b dan Pasal 5, memuat kebijakan ekonomi desa, prioritas dan sasaran pembangunan desa, rencana kerja yang

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori, hipotesis, hasil pengujian, analisis data dan pembahasan tentang pengaruh profitabilitas, jenis industri, kinerja

Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2010) meneliti “Analisis Pengaruh Periode