• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Keberhasilan Kehadiran peserta

1. “KARYA BAKTI” (PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERLANDASKAN PENELITIAN)

E. Indikator Keberhasilan Kehadiran peserta

- Diikuti oleh >70 0rang (3) - Diikuti oleh 40-70 orang (2) - Diikuti oleh <40 0rang (1) Antusiasme Peserta

- Peserta yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan > 5 orang (3)

- Peserta yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan 3-5 orang (2)

- Peserta yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan 1-2 orang (1)

Waktu pelaksanaan

- Berjalan sesuai jadwal (3) - Berjalan tidak sesuai jadwal (2) - Tidak terlaksana (1)

Maka HAN dikatakan, jika - Baik : 7-9 point - Cukup :4-6 point - Kurang : 1-3 point F. Waktu Desember 2016 G. Sasaran

- Siswa-siswi SMP atau SMA dan orang tua H. Anggaran Dana

Rp. 3.500.000, 00 I. Penanggung Jawab

189 - Mayvita MuMuntadiroh

3. “GERTAK BANGSA” Gerakan Menuntun Anak Bangsa a. Latar Belakang

Saat ini Indonesia masih memiliki PR untuk mengatasi masalah gizi buruk yang menggorogoti anak bangsa yang ada di beberapa daerah bangsa Indonesia. Baik permasalahan Kurang Energi Protein (KEP), Obesitas, Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), dan Kurang Vitamin A (KVA).

Berdasarkan data Riskesdas (2007) diperoleh prevalensi nasional untuk gizi buruk dan kurang pada balita adalah 18,4%, sedangkan prevalensi kegemukan balita di Indonesia adalah 12,2%. Status gizi penduduk usia sekolah yaitu 6-14 tahun yang dinilai berdasarkan IMT yang dibedakan menurut umur dan jenis kelamin secara nasional diperoleh prevalensi kurus adalah 13,3% pada laki-laki dan 10,9% pada perempuan. Sedangkan prevalensi berat badan lebih pada laki-laki 9,5% dan perempuan 6,4%.

Anak yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada generasi emas anak bangsa.

Anak sekolah disini merupakan sasaran yang sangat strategis dalam memberikan informasi, pendidikan dan ditanamkan pola hidup sehat sejak dini karena anak-anak usia sekolah dasar masih mudah menerima masukan dan perubahan. Hal lain yang menjadi pertimbangan bahwa usia anak sekolah merupakan masa yang sangat penting karena pada usia ini anak-anak mengalami masa yang disebut akil balik, pertumbuhan cepat. Masa ini akan berjalan baik bila didukung oleh gizi yang baik, terpenuhi dan seimbang. Oleh karenanya pendidikan dan informasi gizi seimbang sangat perlu disampaikan untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang dan membekali anak-anak dalam usia pertumbuhan dan perkembangan mereka untuk indonesia yang lebih sehat bermartabat.

Dalam permasalahan gizi disini dipengaruhi oleh banyak faktor dan begitu kompleks, asupan makanan yang kurang dan tingginya penyakit infeksi merupakan dua faktor penyebab langsung kurang gizi. Di samping itu faktor lainnya seperti pengetahuan individu dan orang tua yang kurang, pola asuh yang salah, sanitasi dan

190 hiegiene perorangan yang buruk, dan pelayanan kesehatan juga ikut berperan dalam masalah gizi. Hal lain yang tak kalah penting adalah faktor budaya, ekonomi, pendidikan dan politik dan gaya hidup yang juga mempunyai peran besar terjadinya masalah gizi. Misalnya dalam hal pendidikan setiap orang tua memiliki pengetahuan yang cukup tetang pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak. Kurangnya tingkat pendidikan orangtua sehingga mereka tidak mampu untuk menyediakan jumlah gizi yang dibutuhkan anak. Orangtua yang tidak tahu mengenai pentingnya asupan gizi bagi anak akan cenderung untuk acuh dan menganggapnya tidak penting. Serta banyak dari orangtua yang beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling tahu, sebenarnya mereka masih memerlukan bantuan bimbingan dari para ahli gizi dan medis untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan gizi yang dialaminya.

b. Deskripsi Kegiatan 1. Penyuluhan

Pemberian edukasi kepada anak usia Sekolah Dasar dengan materi mengenai Gizi Seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Dari sini diharapkan nantinya adik adik bisa untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang dan bisa mananamkanbagaimana perilaku hidup bersih dan sehat, serta membekali anak-anak dalam usia pertumbuhan dan perkembangan mereka untuk indonesia yang lebih sehat bermartabat.

2. Pemeriksaan Kecukupan Gizi pada Anak

Disini dapat dilakukan dalam bentukPemeriksaan Antropometri meliputi pemeriksaan tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar lengan atas (LILA), Lingkar dada, lingkar kepala. Kemudian dari situ bisa didapatkan komposisi tubuh yg dapat dijadikan indicator dini serta mengetahui status gizi pada anak tersebut 3. Pemeriksaan tambahan

Dilakukan Pemeriksaan klinis yang mana disini pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dan bagian tubuh yg harus diperhatikan disini adalah mata,mulut, gigi, gusi, lidah. Dengan adanya pemeriksaan klinis dapat mengetahui mungkin ada adanya penyakit infeksi yg menjadi pemicu dari permasalahan gizi pada anak. 4. Demonstrasi Cuci tangan dan gosok gigi baik dan benar menurut World Health

Organization

5. Setelah rangkaian kegiatan akan diadakan pembagian makanan (Regal biscuit) dan minuman susu + vitamin secara gratis kepada adik adik dimana disini kita

191 dapat mengatasi salah satu dari faktor masalah gizi yaitu kurangnya asupan makan dan minum bergizi.

c. Analisis SWOT Strength

 Antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan Hari Anak Nasional

 Memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dari fakultas  Tersedianya alat penunjang yg memadai

 SDM yang memadai Weakness

 Sulitnya mencari waktu dikarenakan jadwal akademik yang padat Oportunity

 Banyaknya SD yang belum menerapkan kegiatan ini

 Banyaknya orang tua yang belum mengetahui pola asuh anak yang baik.  Mudah mencapai sasaran karena bekerjasama dengan Puskesmas terkait Threat

 Jadwal yang bisa berbenturan dengan kegiatan Mahasiswa.

 Kurangnya kesadaran tentang pentingnya kecukupan gizi di masyarakat

 Sulit untuk mengambil perhatian anak-anak terutama agar mereka tidak takut terhadap tenaga kesehatan karena paradigma anak-anak terkait dengan suntikan  Kurangnya perhatian orang tua terhadap perbaikan pola asuh anak mereka. d. Tujuan

 Menanamkan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di usia anak sekolah dasar pada linkunganya

 Meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang  Mengurangi faktor faktor pemicu dari permasalahan gizi  Berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah  Meengetahui status kesehatan dan gizi pada anak usia sekolah e. Sasaran

Siswa/iSekolah Dasar f. Waktu

Bulan September – Oktober g. Indikator Keberhasilan

192 Distribusi makanan dan minuman

 Makanan dan minuman dapat tersalurkan ke 50 orang siswa SD (3)  Makanan dan minuman dapat tersalurkan ke 25 orang siswa SD (2)  Makanan dan minuman dapat tersalurkan ke 10 orang siswa SD (1) Distribusi Vitamin

 Vitamin dapat tersalurkan ke 50 orang siswa SD (3)  Vitamin dapat tersalurkan ke 25 orang siswa SD (2)  Vitamin dapat tersalurkan ke 10 orang siswa SD (1) Partisipasi Mahasiswa

 Jumlah volunteer dapat ikut sebanyak 21-30 orang (3)  Jumlah volunteer dapat ikut sebanyak 11-20 orang (2)  Jumlah volunteer dapat ikut sebanyak 1-10 orang (1) Edukasi

 jika > 50 peserta bisa mempraktikan Cuci tangan dan Gosok gigi dengan baik dan benar (3)

 jika 25 - 50 peserta bisa mempraktikan Cuci tangan dan Gosok gigi dengan baik dan benar (2)

 jika < 25 peserta bisa mempraktikan Cuci tangan dan Gosok gigi dengan baik dan benar (1)

Waktu pelaksanaan

 Berjalan sesuai jadwal (3)  Berjalan tidak sesuai jadwal (2)  Tidak terlaksana (1)

Maka HAN dikatakan, jika  Baik : 11-15 point Cukup : 6-10 point Kurang : < 5 point h. Anggaran Rp. 4.000.000,- i. Penanggung Jawab

Denna Refnaldi Satrya Aldila kumala

193 4. “Ayam Merah” AYo berAMAl MEndonor daRAH

a. Latar Belakang

Transfusi darah secara universal dibutuhkan untuk menangani pasien anemia berat, pasien dengan kelaian darah bawaan, pasien yang mengalami kecederaan parah, dan pasien yang mengalami penyakit liver ataupun penyakit lainnya yang mengakibatkan tubuh pasien tidak dapat memproduksi darah.

Tanpa darah yang cukup, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan bahkan kematian. Oleh karena itu, tranfusi darah yang diberikan kepada pasien yang membutuhkannya sangat diperlukan untuk menyelamatkan jiwa, dan kegiatan donor darah dirasa penting untuk mengatasi hal tersebut. Akan tetapi darah yang baik di transfusikan harus darah yang sehat, sehat ecara jasmani maupun rohani, sehingga diharuskan untuk syarat pemeriksaan yang telah ditentukan.

b. Deskripsi Kegiatan

 Penyuluhan dan edukasi manfaat donor darah

Kegiatan ini dilakukan oleh anggota pengmas secara face to face kepada setiap pendonor guna memberikan edukasi manfaat pentingnya donor darah.

 Check Up Kesehatan

Kegiatan ini meliputi tensi, menimbang berat badan, (tes gula darah, asam urat,kolesterol #bagi yang mau dan harus membayar dengan harga yang telah ditentukan) dan dilakukan oleh MRT guna sebagai salah satu prasyarat untuk diperbolehkannya mendonorkan darahnya dan untuk mengetahui kesehatan pada peserta.

 Donor darah

Seperti tujuan awal kegiatan ini guna menambah stok kantong pada PMI, mensukseskan program pemerintah, membantu sesama, dan menjadikan tubuh sehat. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh anggota PMI.

c. Tujuan

 Mengedukasi dan memberikan pengetahuan tentang pentingnya manfaat donor darah

 Memberi informasi tentang keadaan kesehatan peserta berdasarkan hasil pemeriksaan

 Menambah jumlah stok kantung darah PMI

 Memperkuat rasa sosialisme antara mahasiswa dengan masyarakat  Mewujudkan rasa kepedulian kepada sesama

194 d. Sasaran

Mahasiswa, staf civitas Universitas Islam Malang dan masyarakat umum e. Analisis Swot

Strength

 Tingginya minat mahasiswa untuk periksa gratis dan donor darah  Sudah pernah dilakukan pada proker pengmas sebelumnya

 Dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali diharapkan mampu memenuhi kebutuhan stok kantong yang ada di PMI

Weakness

 Tidak semua peserta memenuhi persyaratan donor darah Opportunity

 Adanya peluang dengan instansi yang terkait seperti PMI yang dapat membantu kegiatan acara ini

Threat

 Sistem pendidikan di FK yang menyebabkan sulitnya mencari waktu luang dalam pelaksanaan

f. Indikator Keberhasilan

Adanya keterlibatan responden (chek kesehatan)

 jumlah peserta yang melakukan pemeriksaan kesehatan 15-20 orang (3)  jumlah peserta yang melakukan pemeriksaan kesehatan 10-15 orang (2)  jumlah peserta yangmelakukan pemeriksaan kesehatan 5-10 orang (1) Adanya keterlibatan responden (donor darah)

 jumlah peserta yang melakukan donor darah 15-20 orang (3)  jumlah peserta yang melakukan donor darah 15-20 orang (2)  jumlah peserta yang melakukan donor darah 10-15orang (1)

Pemberian kuisioner kepada responden untuk menilai mengenai kelangsungan kegiatan tersebut. (3)

Waktu pelaksanaan

 Berjalan sesuai jadwal (3)  Berjalan tidak sesuai jadwal (2)  Tidak terlaksana (1)

195  Baik : 11-15 point  Cukup : 6-10 point  Kurang : < 5 point g. Waktu November 2016, Februari 2017 Mei 2017 h. Anggaran Dana Rp. 5.000.000,00 i. Penanggung Jawab

Aldila Kumala Kusumawardani

5. “Action Life Support Pulmonary Day “ (Peringatan Hari Paru) A. Latar Belakang

Dalam rangka memperingati hari paru sedunia, Mahasiswa kedokteran diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat terkait dengan kesehatan paru-paru. Pencegahan peningkatan angka penderita penyakit paru-paru di Indonesia dapat dilakukan dengan langkah awal, yaitu menghimbau masyarakat sekitar untuk menggunakan masker ketika berkendara. Karena sebagian besar polusi udara kita hirup saat kita berada di jalan raya. Maka dari itu sangat penting bagi masyarakat untuk meminimalisir kontak dengan udara kotor dijalan raya, yaitu dengan menggunakan masker.

Selain membagikan masker, kami membagikan sticker edukasi untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga paru-paru.

Penyakit yang erat hubungannya dengan paru-paru salah satunya adalah Tubercolusis dan kanker paru-paru. Penyakit tersebut membutuhkan penanganan yang ekstra dan rutin dalam pengobatannya. Namun, banyak orang-orang dengan ekonomi kurang menjadi tidak menjalani pengobatan demi kesembuhan diri mereka. Maka dari itu, kami dari pihak pengmas akan melakukan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkannya untuk pengobatan dan menjalani operasi yang biayanya tidaklah murah.

B. Tujuan

- Membuat masyarakat sadar akan pentingnya menjaga paru-paru mereka dari polusi udara.

196 - Membangun empati masyarakat kepada penderita penyakit terkait paru-paru

yang kurang mampu dalam bidang ekonomi C. Deskripsi Kegiatan

- Pembagian masker secara gratis kepada masyarakat serta sticker yang mengedukasi.

- Penggalangan Dana. Dana yang sudah terkumpul akan disumbangakan ke Yayasan Penderita Kangker.

D. Analisis SWOT