BAB V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
2.1 Mampu menunjukkan perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4) :
59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48 dan Q.S. At-Taubah(9) : 105, serta hadits terkait.
3.1 Mampu menganalisis Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48
dan Q.S. At-Taubah(9) : 105, serta hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
D. TujuanPembelajaran
1. Memahami makna taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan
etoskerja.
2. Menampilkan perilaku taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan,
dan etoskerja.
E. MateriPembelajaran
1. MenganalisisQ.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9) : 105
121
TerjemahanQ.S An-Nisa (4) ayat 59
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
Kandunganayat
Kandungan ayat ini yaitu perintah untuk menaati Allah Swt., rasul, dan pemimpin.Apabila terjadi perselisihan, diperintahkan
untuk kembali kepada Al-Qur‟an dan hadis.
b. Q.SAl-Maidah (5) ayat 48
Terjemahan Q.S Al-Maidah (5) ayat 48
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu
(Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
122
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.Untuk setiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semuanya kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu.” (Q.S. al-Maidah/5:48)
KandunganAyat
Ayatinimenjelaskanbahwa Allah Swt. Telahmenurunkan
Al-Qur‟an agar manusiamelakukanperbuatansesuaidenganpetunjuk
-Nya.Perbuatan yang
sesuaidenganpetunjuk-Nyaadalahperbuatanterpuji,
yaitusegalabentukkebaikan.Tidakhanyaitu, Allah Swt.
Jugamemerintahkan orang beriman agar
dalammelakukankebaikandisertaidengansemangat yang tinggi,
danberlomba-lombauntukmemperbanyakdanmemperbagusamalkebaikanitu.
c. Q.S. At-Taubah (9) ayat 105
TerjemahanQ.S. At-Taubah (9) ayat 105
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah
akanmelihatpekerjaanmu, begitujugaRasul-Nya danorang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
123
Kandungan Ayat
Padaayatini, Allah Swt. Memerintahkanrasul-Nya agar
mengajarkanumatnyamenjadi orang yang
gemarbekerja.Pekerjaanapapun yang dilakukanseseorang, di
akhiratakandiperlihatkankepadarasul-Nyadankepada orang-orang
beriman. Allah Swt.
Jugaakanmemberikanbalasanataspekerjaantersebut.
2. Hadis Tentang Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja
a. Hadis Tentang Perilaku Taat
ِف ْو ُرْعَمْما ْ ِفِ ُةَع اَّطما اَمَّهِا ِ َّللَّا ِةَّي ِصْعَم ْ ِفِ َةَع ا َط َلا م ص ِ َّللَّا َل ْو ُسَر َّنَا ٍّ ِلَع ْنَع ِنَ ْحُّْرما ِدْبَع ْ ِبَِا ْنَع
(
لمسم هاور
)
Artinya :
“Dari Abi Abdurrahman, dari Ali sesungguhnya Rasulullah bersabda... Tidak boleh taat terhadap perintah bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yang makruf.”(H.R. Muslim)
Hadis ini menyatakan bahwa umat Islam wajib mentaati perintah Allah Swt., dan Rasul-Nya.Umat Islam juga diperintahkan pula untuk
mengikuti atau mentaati pemimpinnya.Apabila pemimpinnya
memerintah kepada hal-hal yang baik.Apabila pemimpin tersebut mengajak kepada kemungkaran, wajib hukumnya untuk menolak.
b. HadistentangKompetisidalamKebaikan
ِالله َلْو ُسَر َيَ ِّ ِبَّنلِن اْوُماَق ََّلم َسَو ِوْيَلَع ُالله َّلَّ َص ِّ ِبَّنما ِباَ ْصَْأ ْنِم ا ًس َنَ َّنَأ ُوْنَع ُالله َ ِضِ َر ٍّرَذ ِبَِأ ْنَع
َسْيَمَوَ َلأاَق ْمِيِماَوْمَأ ِلْو ُضُفِب َن ْوُقَّد َصَتَيَو ُمْو ُصَه َ َكَم َن ْوُمْو ُصَيَو ِّل َصُه َ َكَم َن ْوُّل َصُي ِرْوُجُلأ ِبِ ِرْوُثُّلدا ُلْىَأ َبَىَذ
ِّ ُكَو ًةَقَد َص ٍةَدْيِمْ َتَ ِّ ُكَو ًةَقَد َص ٍةَ ْيِْبْكَت ِّ ُكَو ًةَقَد َص ٍةَحْيِب ْسَت ِّ ُكِب َّنّا ؟َنْوُقَّد َّصَت اَم ْ ُكَُم ُالله َلَعَج ْدَق
ِتِِأَيَأ ِالله َلْو ُسَر َيَ اْوُماَقٌةَقَد َص ْ ُكُِدَحَأ ِع ْضُب ِفَِو ٌةَقَد َص ٍرَكْنُم ْنَع ٌ يْ َنََو ٌةَقَد َص ٍفْو ُرْعَمِب ٌرْمَأَو ًةَقَد َص ٍ َلَْيِلْ َتَ
اَيَع َضَو ْوَم َ ِلَِذَكَف ؟ٌر ْزِو اَ ْيِْف ِوْيَلَع َن َكََأ ٍماَرَح ِفِ اَيَع َضَو ْوَم ْ ُتُْيَأَرَ َلأاَق؟ ٌرْجَأ اَ ْيِْف ُ َلَ ُن ْوُكَيَو ُوَتَوْي َش َنَُدَحَأ
ٌرْجَأ ُ َلَ َن َكَ ِلَ َحْما ِفِ
(
لمسموار
)
124
Artinya:
Dari Abu Dar ra.bahwa segolongan sahabat Nabi saw. berkata kepada beliau, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa pahala. Mereka salat sebagaimana kami pun salat, mereka saum sebagaimana kami pun saum, tetapi mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Rasulullah Saw. bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, amar ma‟ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan pada rasa malu salah seorang diantara kalian terdapat sedekah.”Mereka bertanya “Ya Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami yang menumpahkan syahwatnya itu memperoleh pahala?”Beliau menjawab, “Bagaimana pendapat kalian, seandainya dia meletakkannya pada yang haram, bukankah dia memperoleh dosa?Demikian juga, seandainya dia meletakkannya pada yang halal maka dia memperoleh pahala.” (HR. Muslim)
Hadis ini menyatakan bahwa semua orang bisa berbuat
kebaikan.Dan kebaikan itu dikerjakan sesuai dengan
kemampuannya.Orang kaya bisa berbuat baik dengan
kekayaannya.Orang berilmu bisa berbuat baik dengan
ilmunya.Demikian seterusnya.Jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak berbuat kebaikan.Sebab, kapan pun dan di mana pun seseorang berada, kesempatan untuk berbuat kebaikan selalu ada.
c. HadistentangEtosKerja
ْنَع
ٍروُ ْ َم ٍعْيَب ُّ ُكَو ِهِدَيِب ِلُ َّرما ُلَ َ َلاَق ُبَي ْطَأ ِب ْسَكْما ُّ َأ ِ َّللَّا َلو ُسَر َيَ َليِ َماَق ٍ ِدَ ِنْب ِعِفاَر
(
ُدَ ْحَْا ُهاَوَر
)
Artinya:Dari Rafi„ binKhadijberkata, Rasulullah saw. Pernahditanyatentangpenghasilan yang paling baik. Rasulullah
Saw. menjawab,
“Yaituamalseseorangdenganjerihpayahnyadansemuaperdagangan yang sah. (HR. Ahmad)
125
Hadisinimenyatakanbahwahartakekayaan yang paling
baikadalahharta yang diperolehdengankeringatsendiri, yaitukekayaan
yang diperolehdarijerihpayahnya, cucurankeringatnya,
danbantingtulangnyadalammencarirezekidengancara yang halal.
Hadisinisekaligusmengajarkankepadamanusia agar menjadi orang yang giatbekerja.
3. Contoh Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan Etos Kerja
a. Perilaku Taat
Kata taat berasal dari bahasa Arab yaitu ta‟at.Kata ini memiliki
makna mengikuti atau menuruti.Secara istilah taat berarti tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari. Memiliki sifat taat akan memberikan akibat yang baik bagi pemiliknya. Jika setiap orang telah memahami maksud sikap ini, ia akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat dipastikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan berjalan dengan harmonis. Berikut ini contoh perilaku taat, sebagai berikut :
4. Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah Swt,
malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari akhir.
5. Melaksanakan rukun islam, yaitu membaca kedua syahadat,
sholat, puasa, zakat, dan haji (jika mampu).
6. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan
pihak-pihak tertentu yang memiliki kuasa, seperti tidak melanggar peraturan lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial.
b. Kompetisi dalam Kebaikan
Hidup adalah kompetisi untuk menjadi yang terbaik, dan juga
untuk meraih cita-cita yang diinginkan.Namun dalam
126
yang hanya memperturutkan hawa nafsu duniawi dan jauh dari
suasana robbani.Kompetisi yang hanya memperturutkan hawa
nafsu, contohnya kompetisi mengumpulkan harta kekayaan atau memperebutkan jabatan dan kedudukan. Sedangkan contoh perilaku kompetisi dalam kebaikan adalah sebagai berikut :
6. Semangat berkompetisi dalam melakukan dan meraih prestasi.
7. Dinamis, senantiasa semangat dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
8. Sportif, mengakui keunggulan orang lain dan tidak malu untuk
menirunya.
9. Inovatif, karya ide dan gagasan serta senantiasa melakukan
pembaruan-pembaruan.
10.Kreatif, penuh kreatifitas dalam melakukan hal-hal yang
bermanfaat.
c. Etos Kerja
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis.Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat.Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempat tinggal, sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdoa maka Allah pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya. Contoh perilaku etos kerja adalah sebagai berikut :
7. Bersungguh-sungguh mencari rizki yang halal, sebab Allah
tidak akan member rizki pada orang-orang yang malas.
8. Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau belajar
menemui hambatan, tetap berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.
127
9. Segera menyelesaikan pekerjaan tidak menunda-nundanya.
10.Apabila telah berhasil mencapai apa yang direncanakan, tidak
cepat merasa puas, akan tetapi terus terpacu untuk lebih kreatif.
11.Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai, maka tetap
tekun menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hati sabar.
12.Senantiasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan.