• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan maksud meminta peserta didik untuk berperan menjadi

narasumber terhadap temannya di kelas.Strategi pembelajaran Student

Facilitator and Explaining merupakan strategi pembelajaran dimana siswa/ peserta didik belajar mempresentasikan ide / pendapat pada rekan peserta didik lainnya.

Strategi pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/ gagasan atau pendapatnya sendiri.Strategi ini merupakan strategi yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggung jawab secara individu. Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang pengajar / penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran terhadap peserta didik lain. Dengan strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

G. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR)

dilihat dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan di dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan

13

jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui

suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. (Kunandar,

2011 :45)

Menurut Rapoport (1970) dalam Hopkins (1993),

mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. (Kunandar, 2011: 46). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas yang bersamaan. (Suyadi, 2010 : 18).

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus, peneliti mengadakan survei awal untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam proses pembelajaran. Dalam survei awal ini diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama

14

Islam, hal ini berdampak pada hasil nilai siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM).Dari segi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran guru hanya menggunakan model ceramah, dan hal ini menyebabkan siswa merasa bosen dan malas saat mengikuti pelajaran.Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti dan guru secara bersama-sama menganalisis segala kelemahan yang muncul kemudian mencari solusi tersebut dalam analisis berikutnya.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Pada setiap siklus dibagi menjadi beberapa tahapan

yaitu : perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan

(observation), refleksi (reflecting).

Sebelum menjalankan siklus tersebut dilaksanakan pra siklus yang isinya :

a) Mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan

pemahaman siswa.

b) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan

permasalahan yang berkaitan dengan metode yang akan dilaksanakan.

c) Menyusun format observasi untuk mengetahui respon

siswa.

Adapun penelitian ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus dibawah ini :

15 Siklus I

Prosedur kerja dalam PTK ini direncanakan dalambentuk siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan,

yaitu: menyusun rencana tindakan, melaksanakan

tindakan,melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi. Tahap kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus satu adalah sebagai berikut:

1) Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan, peneliti bersama guru mata pelajaran PAI berdiskusi berkaitan dengan bagaimana proses belajar mengajar, hasil belajar, kendala-kendala dan hal-hal yang sering terjadi dikelas sebagai bahan pertimbangan peneliti untuk mengetahui keadaan awal siswa, peneliti melakukan survey kelas yang akan diteliti, dan peneliti melakukan sistem pembagian kelompok pada siswa.

2) Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini berupa pelaksanaan RPP yang telah dibuat. Dengan gambaran umum sebagai berikut:

a) Kegiatan awal (5 menit)

(1) Guru brsama peserta didik melakukan do‟a

16

(2) Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa

b) Kegiatan Inti (30 menit)

(1) Guru menjelaskan prosedur mengenai cara

belajar dengan strategi Student Facilitator and

Explaining kepada siswa.

(2) Guru membagi siswa menjadi kelompok

secara heterogen yang beranggotakan 4-5 siswa.

(3) Guru mengarahkan siswa untuk

mendiskusikan materi dengan menggali

informasi dari berbagai sumber, internet maupun buku.

(4) Guru mengarahkan untuk diskusi dikelas dan

mempresentasikan hasil temuannya setelah diskusi selesai

c) Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Guru memberi penguatan materi dan

kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada pertemuan ini dan memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(2) Guru mengadakan post test untuk mengukur

17

(3) Guru memotivasi siswa untuk belajar.

(4) Menutup kegiatan pembelajaran dengan

berdo‟a bersama.

3) Tahap Observasi

Siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan

menggunakan strategi Student Facilitator and Explaining,

peneliti bersama guru melakukan pengamatan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.

Pengamatan dilakukan bersama dengan waktu

pembelajaran, pengamatan yang dilakukan adalah

mengamati setiap tindakan meliputi: keaktifan siswa, karakter siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran, dan

kesesuaian guru dalam melaksanakan perencanaan

pembelajaran.

4) Tahap Refleksi

Catatan-catatan penting peneliti dikaji sebagai bahan

acuan untuk menentukan tindakan lanjutan.Guru

menjelaskan dan menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan, meliputi: kesesuaian antara pelaksanaan dan rencana pembelajaran yang dibuat, kekurangan yang ada selama

18

proses pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa, dan rencana tindakan pembelajaran selanjutnya.

Siklus II

Siklus ini merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus II dilakukan dengan maksud untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. Tahapan pada siklus ini sama dengan siklus I, hanya saja pada siklus II ditekankan pada perbaikan jika indikator belum tercapai maka akan dilakukan siklus selanjutnya hingga indikator yang diharapkan tercapai.

2. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Sedangkan obyek

penelitian ini menggunakan pembelajaran dengan strategi Student

Facilitator and Explaining. 3. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang peneliti ambil dalam melakukan penelitian yaitu dengan melaksanakan 3 langkah yaitu : a) Pra Siklus, b) Siklus I, dan c) Siklus II.

Pra siklus berisi tentang mengidentifikasi masalah yang muncul lalu merancang bagaimana cara memecahkan masalah dan menyusun format observasi. Siklus I berisi 4 tahapan yaitu : a) perencanaan yang meliputi survey kelas yang dilakukan oleh peneliti, b) tindakan yang meliputi pembagian kelompok dan pelaksanaan pembelajaran dengan

19

strategi Student facilitator and Explaining, c) observasi yang meliputi

pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran dengan strategi

Student Facilitator and Explaining, d) refleksi yang meliputi pelaksanaan tes pada siswa untuk mengetahui tujuan yang diinginkan. Sedangkan siklus II berisi tentang pelaksanaan dan pengamatan hal-hal yang belum dapat tercapai pada pelaksanaan siklus I sehingga dapat dilakukan kembali pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Kunandar 2011 : 143).

b. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang

atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis dalam dirinya.

c. Dokumentasi adalah cara memperoleh data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah,prasasti, notulen rapat, leagger, agenda, dan

sebagainya.(Suharsimi Arikunto 1998 : 135).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur variabel. Instrumen penelitian menggunakan metode skala yaitu suatu metode

20

penyelidikan dengan menggunakan kumpulan pernyataan- pernyataan yang harus dijawab oleh setiap individu yang menjadi subyek penelitian. Berdasarkan jawaban subyek pada setiap pernyataan-pernyataan yang ada kemudian dapat disimpulkan. (Saifuddin Azwar, 2005 : 95).

Dalam penelitian tentang penerapan Strategi Student facilitator and

Explainingdalam meningkatkan hasil belajar siswa ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut :

a. Lembar Pengamatan

Digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa

dan guru dalam proses pembelajaran PAI dengan strategi Student

Facilitator and Explaining. Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh observer.Lembar observasi berisi tentang kegiatan guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang menjadi bahan pengamatan peneliti diantaranya:lembar skala yang digunakan adalah skala penilaian untuk mengukur penilaian guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga dan skala penilaian untuk mengukur tingkat partisipasi, sikap, minat dan perhatian siswa.

b. Lembar Soal Tes

Tes dalam hal ini adalah tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur penguasaan dan pemahaman siswa terhadap

21

materi sebagai hasil dari proses belajar dalam penelitian ini. Tes

yang digunakan adalah tes Essay (menjelaskan).

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bahan tertulis atau benda dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.Digunakan untuk penguatan data misalnya gambaran umum SMK PGRI 2 Salatiga, sejarah berdirinya, struktur organisasi, kegiatan-kegiatan yang diadakan disekolah, sarana maupun fasilitasyang dimiliki, dan buku nilai.

6. Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek peneliti (S. Margono, 2009: 158).Pengamatan dan pencatatan dilakukan peneliti secara langsung dimana peneliti berada bersama obyek yang diselidiki dan ikut berpartisipasi dalam situasi yang sedang terjadi.

b. Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran dimaksud mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah mendapatkan materi melalui

22

data untuk mengukur sifat nilai-nilai dan minat baik guru pengampu maupun siswa.

c. Teknik Dokumenter

Cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan juga buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (S. Margono, 2009: 181)

Dokumentasi dapat berupa foto, daftar nilai siswa, lembar tugas siswa, hasil tes siswa, susunan daftar guru, sarana dan prasarana sekolah, keadaan siswa dan struktur organisasi sekolah.

7. Analisis Data

Analisis data adalah suatu analisis yang terkait kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh kesimpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan.

Analisis data dilakukan per siklus dengan memberikan soal tes pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran.Data yang terkumpul di analisis per siklus untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah diberikan, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang dicapai siswa.Untuk menganalisis hasil belajar siswa menggunakan statistik untuk mencapai ketuntasan

klasikal, apabila hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ≥ 85%,

maka siklus dihentikan. Rumus untuk menghitung presentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut (Daryanto, 2011 : 192) :

23

P = ∑siswa yang mencapai KKM

∑siswa x 100%

Dokumen terkait